Dee Lestari Hidupkan Lagi Naskah Tertua Rapijali Setelah 27 Tahun

SMOL.ID, JAKARTA – Novelis Dee Lestari segera meluncurkan karya terbaru berjudul Rapijali yang dirilis dalam dua format. Pada 25 Januari, Rapijali hadir dalam format cerita bersambung (cerbung) digital lewat platform Storial.Co dan akhir Februari rilis buku cetak oleh Bentang Pustaka.

Rapijali merupakan manuskrip atau naskah tertua yang tak pernah selesai digarap Dee Lestari dan lama terkubur di dalam gudangnya.

Dee Lestari menceritakan Rapijali yang awalnya bernama Planet Ping ditulis saat berusia 17 tahun usai lulus SMA.

“Saya sudah membayangkan ceritanya dalam format cerbung lalu dibagikan ke kakak dan keluarga saya. Tapi ceritanya tidak selesai karena keterbatasan pengetahuan saya,” tutur Dee saat media gathering virtual Rapijali, Jumat (22/1/2021).

Dee Lestari rapijali naskahKarya Planet Ping itu pun terpendam. Pada dekade 2000, Dee Lestari menulis Filosofi Kopi dan serial Supernova yang sukses di pasaran.

Di 2007, Dee Lestari sempat berada di persimpangan ingin menerbitkan cerbung Perahu Kertas. “Ketika saya menulis kelanjutan serial Supernova, Planet Ping itu kayak hantu di belakang, kapan harus dibangunkan. Saya berada di persimpangan lagi dengan merilis cerbung Aroma Karsa lalu menulis Di Balik Tirai Aroma Karsa,” terangnya.

Pada Juni 2020, Dee Lestari secara intensif mulai membangunkan kembali Rapijali dari tidur yang lama. Ia menyusun ulang ceritanya, mengubah latar cerita yang semula remaja perempuan asal Garut menjadi Pangandaran, serta setting waktu dari dekade 1990-an menjadi masa kini.

Akhir tahun 2020, naskah Rapijali pun rampung dan siap diterbitkan. Awal 2021, Dee Lestari mengumumkan Rapijali siap rilis dalam dua format.

Dee Lestari dan Naskah Rapijali

“Rasanya sekarang lega luar biasa, yang membuat saya bertahan adalah ide cerita Rapijali. Menikmati semesta Ping dan kawan-kawannya. Saya merasa sebagai musisi dan penyanyi kok nggak pernah menulis fiksi tentang musik sih, dan itu terbalaskan lewat Rapijali,” kata istri Reza Gunawan tersebut.

Akhirnya proyek naskah tertua yang terpendam itu pun dibayarnya di awal tahun ini. Dee Lestari menganggap utang terhadap alam ide cerita sudah tuntas. “Karena saya tidak punya naskah yang lebih tua lagi daripada Rapijali,” ujarnya sembari tertawa. Dapatkan karya terbaru Dee Lestari naskah yang sudah tertidur lama, Rapijali. (lin/smol/dtc)

Sebagian atau seluruh artikel ini telah diterbitkan di sini.
© 2020 – Suluh Media Online

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta