Beragam Latar Tempat dalam Al-Masih: Putra Sang Perawan
Penulis yang melahirkan kesuksesan melalui tetralogi serial novel Muhammad yaitu Tasaro GK akan segera meluncurkan karya terbarunya. Melalui judul Al-Masih: Putra Sang Perawan Tasaro GK akan mengisahkan mengenai kisah Nabi Isa. Namun tidak hanya itu saja, yang akan menjadi sangat menarik adalah penceritaan Nabi Isa ini akan melihat dari tiga perspektif agama yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Bersama dengan Bentang Pustaka, Tasaro GK melalui Al-Masih: Putra Sang Perawan ini akan membentangkan kembali ilmu, kisah, dan sejarah yang dikemas dengan menarik. Hal menarik lainnya adalah beragam latar tempat yang ada dalam cerita. Berikut beragam latar yang terdapat dalam karya terbaru Tasaro GK.
Batavia
Pengisahan di Batavia (sekarang Jakarta) ketika dalam cerita mengisahkan mengenai beberapa tokoh pada abad ke-17. Sekitar tahun 1600-an akan diceritakan juga dinamika, serta pertemuan berbagai pandangan agama di sini. Pengambilan latar tempat di Batavia ini akan menunjukkan bagaimana adanya interaksi antarumat beragama yang dinamis pada masa tersebut. Khususnya kala itu adalah masa di mana daerah Batavia didatangi oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) sehingga terjadi pertemuan antarbudaya.
Nazareth
Selain mengambil garis waktu pada abad ke-17, Al-Masih: Putra Sang Perawan juga akan mengambil latar waktu sebelum masehi, di mana pada kala itu Nabi Isa belum terlahir. Sehingga latar tempat yang selanjutnya terdapat di Nazareth. Nazareth merupakan kota kuno di bagian utara Israel. Kerap disebut juga sebagai desa Nazareth, merupakan kampung halaman dari keluarga Nabi Isa. Dalam penceritaan nantinya akan mengisahkan bagaimana keluarga Nabi Isa, terkhusus ibunya, Maryam yang berada di kota Nazareth.
Galilea
Masih mengambil latar waktu sebelum masehi, tempat selanjutnya yang terdapat dalam kisah Al-Masih: Putra Sang Perawan adalah Galilea. Galilea merupakan daerah di bagian utara Israel. Jika dibandingkan pada Israel masa kini maka Galilea telah mencakup lebih dari sepertiga wilayah Israel sekarang. Pada latar tempat Galilea ini novel akan mengisahkan bagaimana kehidupan, khususnya pelayanan dari Nabi Isa.
Kasultanan Mataram
Latar lainnya adalah abad ke-17 ketika Kasultanan Mataram sedang berjaya di Nusantara kala itu. Kasultanan Mataram akan menjadi latar tempat selanjutnya di abad ke-17 setelah Batavia. Kasultanan Mataram dikenal juga sebagai Kerajaan Mataram Islam yang sekarang telah terpecah menjadi Kasultanan Yogyakarta dan juga Kasunanan Surakarta. Kerajaan besar dan berpengaruh di Jawa dan Nusantara ini akan menjadi latar pengisahan dalam Al-Masih: Putra Sang Perawan. Nantikan karya terbaru Tasaro GK yaitu Al Masih: Putra Sang Perawan, ikuti juga pre order dengan berbagai penawaran menarik hanya di @bentangpustaka.
Penulis: Stevanus Febryanto W.S
Trackbacks & Pingbacks
[…] seorang naturalis asal Italia, menyusuri Batavia abad XVII, menatap langsung wajah perbudakan di Batavia, sepak terjang politik kolonialisme, termasuk mengenal sisi lain Mesias dari kisah Saathi, seorang […]
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!