Belajar Mengenal Huruf dengan Sandpaper Letters
Jika Anda mempelajari tentang metode Montessori, pasti sering mendengar tentang sandpaper letters. Benda ini merupakan perangkat aktivitas Montessori dasar yang paling sering digunakan dalam kegiatan pramembaca. Sandpaper letters berupa alat untuk membantu anak mengenali huruf, biasanya berbentuk kartu dengan bentuk tulisan abjad warna-warni. Ciri khasnya adalah teksturnya yang terasa kasar saat kita raba permukaan hurufnya. Oleh karena itu, sandpaper letters biasa disebut sebagai “huruf raba”.
Fungsi Sandpaper Letters
Anak-anak bisa belajar mengenali huruf dengan sandpaper letters. Namun, berbeda dengan kartu atau tabel huruf biasa yang hanya memberikan bantuan secara visual, sandpaper letters juga membantu secara sensorial. Tekstur kasar pada bentuk huruf-hurufnya akan membantu mengembangkan indra sensorik anak. Ketika anak meraba suatu huruf, sensor raba mereka akan mengikuti dan mengingat bentuk huruf tersebut. Selain itu, dengan fungsi sensorik ini besar kemungkinan anak tidak akan keliru atau kebingungan mengenali huruf yang bentuknya mirip, misalnya antara huruf “p” dan “q” atau “b” dan “d”.
Langkah Penggunaan
Metode Montessori selalu mendukung aktivitas yang berpusat dari anak sendiri sehingga tak perlu memaksa anak langsung bisa mengenal semua huruf dalam alfabet. Ketika anak sudah siap belajar mengenal huruf, kita bisa mulai memberikannya sandpaper letters dan amati apakah mereka benar-benar tertarik. Ketika mereka menyadari adanya tekstur di permukaan sebuah huruf, anak akan menelusuri bentuk huruf tersebut dengan jarinya.
Ada baiknya mengenalkan satu demi satu huruf dengan memberikan penjelasan yang mudah diingat, seperti bagaimana suara huruf itu ketika dibaca. Dalam buku Montessori: Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja, praktisi Montessori Vidya Dwina Paramita memberikan saran untuk mengenalkan kelompok huruf secara bertahap. Pertama bisa dimulai dengan huruf vokal (a, i, u, e, o), karena lebih mudah disuarakan. Setelah itu, kita bisa mengenalkan anak pada huruf konsonan. Bukan sekadar mengahapal nama huruf, teknik fonik atau mengenali bunyi huruf seperti ini akan membantu anak lebih cepat memahami apa yang ia baca. Apabila anak sudah menguasai semua bentuk hurufnya, baru kemudian mereka bisa kita ajak untuk mulai belajar menyusun kata.
Belajar dengan sandpaper letters adalah salah satu aktivitas Montessori dasar yang sederhana, tetapi memiliki manfaat yang penting bagi proses dan perkembangan akademis anak terutama dalam bidang bahasa. Alih-alih langsung mengajari anak menghafal huruf dan menulis, beraktivitas dengan sandpaper letters bisa menjadi awal yang baik. Proses belajar ini terkesan santai dan menyenangkan sehingga anak pasti tidak akan stres.
Nah, bagaimana Happy Parents? Tertarik untuk mempraktikkannya dengan si kecil? Selengkapnya mengenai metode Montessori dan aplikasinya untuk mendampingi anak belajar membaca bisa ditengok dalam buku Montessori: Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja. Ada banyak pula inspirasi dan tips membuat aktivitas Montessori di rumah. Segera dapatkan bukunya, ya!
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!