Victor Hugo dan Fakta Menarik dalam Penulisan Les Miserables
Nama Victor Hugo mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pencinta novel atau kisah klasik. Terutama buat Sobat Bentang yang suka membaca buku klasik keluaran tahun 1800-an. Penulis asal Prancis ini sukses membikin cerita yang mengobrak-abrik hati sekaligus pemikiran pembaca. Buku-bukunya selalu ada unsur isu politik, sosial, hukum, hingga romansa. Hal inilah yang kemudian menjadikan sosoknya sebagai penulis besar yang namanya masih dikenang hingga sekarang.
Salah satu novel klasik karya Victor Hugo yang terbilang sukses adalah Les Miserables. Dengan mengambil latar suasana pemberontakan Prancis tahun 1832, sang penulis sangat cerdas memasukkan banyak karakter yang saling berhubungan. Bahkan, latar belakang para karakter pun bermacam-macam, mulai dari narapidana, rakyat jelata, hingga bangsawan. Yuk, sama-sama simak beberapa fakta tentang si penulis serta sedikit ulasan mengenai karya Les Miserables!
Fakta Menarik dari Victor Hugo
Penulis novel klasik sepanjang masa
Sumber: Telesur TV
Sobat Bentang, tahukah kamu bahwa proses penulisan novel Les Miserables memakan waktu hingga tujuh belas tahun? Siapa sangka kalau kisah tokoh Jean Valjean ini melalui serangkaian proses dan peristiwa yang amat lama. Victor Hugo bahkan sempat berhenti menuliskan naskah akibat kondisi politik yang sedang tidak kondusif. Bahkan, naskah Les Miserables sendiri hampir musnah karena kejadian dengan perusuh.
Tak hanya itu, novel Les Miserables juga menemui kendala dengan penerbitan. Mulai dari pembayaran yang terlalu rendah sampai adanya urusan dengan percetakan. Keseluruhan proses penulisan novel ini dimulai dari tahun 1845 hingga 1862. Untungnya, perjuangan panjang tersebut membuahkan hasil. Les Miserables mampu terjual sampai 6.000 eksemplar dalam waktu singkat.
Dari penulis Prancis ini, Sobat Bentang dapat belajar bagaimana untuk tetap setia berkarya sekalipun banyak kendala. Andai saat itu sang penulis tidak gigih mempertahankan dan menyelesaikan naskah, bisa jadi Les Miserables tidak akan pernah hadir. Tercatat hingga saat ini, novel klasik tersebut masih sangat digemari. Bahkan, beberapa kali harus cetak ulang.
Isu-Isu dalam Les Miserables
Berbagai isu dalam Les Miserables
Sumber: NPR
Dengan mengangkat kisah seorang narapidana bernama Jean Valjean, Victor Hugo menyodorkan berbagai isu yang menjadikan Les Miserables menjadi cerita menarik. Bahkan, isu-isu yang ada dalam novel ini masih sangat relevan hingga masa sekarang. Sebut saja tentang masalah ketimpangan hukum, kesenjangan sosial, konflik antargenerasi, dan lain-lain. Sang penulis dengan cerdas meramu berbagai isu tadi menjadi satu suguhan cerita menarik. Pendalaman karakter untuk setiap konfliknya pun sangat bagus.
Karena tokoh utama kisah ini adalah seorang narapidana, maka banyak isu soal hukum tersorot di sini. Kamu akan melihat gambaran peradilan pada masa 1800-an yang amat timpang dan terkesan tidak adil. Selain itu, ada juga masalah seputar hak-hak wanita yang disinggung penulis. Salah satu tokoh bernama Fantine menjadi banyak sorotan karena kisahnya yang pilu sekaligus menyindir kehidupan sosial manusia pada zaman tersebut.
Yang tidak kalah menarik adalah persoalan mengenai kesenjangan sosial yang penulis utarakan pada setiap cerita. Bagaimana hidup si miskin dan si kaya sungguh berbeda. Dalam Les Miserables, orang-orang yang tergolong hidup susah sangat sulit keluar dari jerat kemiskinan. Sekadar untuk bertahan hidup, misalnya bekerja dan makan, rasanya menjadi tujuan satu-satunya kaum jelata.
Kepekaan penulis dalam menyoroti berbagai isu-isu inilah yang membawa pembaca lebih mudah berempati pada para karakter. Sekalipun usia novel ini sudah ratusan tahun, toh sampai sekarang konflik dan isu yang terjadi masih relevan. Suka tidak suka, masalah hukum, sosial, dan isu-isu wanita akan selalu ada. Tidak heran kalau Les Miserables masih digemari sampai sekarang.
Baca Juga: George Orwell, 1984: di Mana Kebebasan dan Keadilan?
Salah Satu Novel Klasik Terbaik
Les Miserables, karya terbaik Victor Hugo
Kecerdasan Victor Hugo dalam melahirkan Les Miserables memang patut kamu acungi jempol. Novel ini sudah banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Bayangkan, orang-orang di penjuru dunia membaca kisah klasik ini. Novel ini bukan hanya cocok untuk orang Prancis, melainkan semua orang. Terlebih untuk negara tertentu yang memiliki riwayat sejarah pemberontakan cukup panjang.
Saking larisnya, Les Miserables pun diangkat menjadi sebuah film pada tahun 1998 dan 2012. Lalu, pada tahun 2018-2019, muncul juga versi series-nya. Kini, makin banyak orang tahu kisah Les Miserables. Anak-anak muda pun mulai tertarik membaca bukunya setelah menonton film ataupun series-nya.
Apakah Sobat Bentang mulai penasaran dengan karya Victor Hugo ini? Sekeren apa sih ceritanya sampai bisa masih laris hingga sekarang? Tenang, kamu bisa kok membaca Les Miserables dengan memesannya di Bentang Pustaka. Dengan tebal 600 halaman, pastikan kamu siap memasuki kehidupan para karakter di tengah gejolak politik dan sosial Prancis.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!