Tag Archive for: Kurniawan Gunadi

Memberi Ruang: Kiat Mudah Menghadapi Quarter Life Crisis

Usia kepala dua terlihat istimewa, namun bagi sebagain orang masa-masa ini merupakan masa yang cukup rumit. Biasanya orang mengalami quarter life crisis pada usia-usia tersebut. Fenomena ini adalah saat dimana keadaan emosional sedang dilanda keraguan akan diri sendiri, kecemasan, atau kebingungan menentukan arah hidup.

Keadaan ini sangat wajar dialami oleh orang berusia sekitar 20-30 tahun, sebab pada masa ini orang sedang berproses dari masa remaja menuju dewasa. Hanya saja jika terlampau dibiarkan emosional yang krisis tersebut, akan menimbulkan hal-hal negatif seperti stress bahkan depresi.

Lantas, bagaimana tips untuk menghadapi masa krisis tersebut? Berikut uraian singkatnya:

  1. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Pencapaian teman-teman biasanya akan menimbulkan perasaan iri tersendiri untuk kita. Teman yang dulu menjadi kawan dalam berproses bersama, belajar bersama, namun rupanya mereka mencapai keberhasilan lebih dulu dari kita. Hal ini secara tidak sadar menimbulkan pertanyaan pada diri kita, ‘kenapa aku belum seperti mereka?’

Berhentilah membandingkan diri dengan orang lain, bahkan teman kita sendiri. Membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya akan memperparah masa quarter life crisis dan menambah beban pikiran kita.

  1. Terus Belajar dan Berproses saat Quarter Life Crisis

Yakinlah bahwa setiap orang punya timeline hidupnya masing-masing. Meskipun teman berjuang kita sudah mencapai keberhasilan mereka lebih dulu, jangan lantas membuat kita berhenti belajar. Hadapi quarter life crisis dengan terus berproses, belajar, dan terbuka degnan hal-hal baru. Hal ini tentu akan memberikan cakrawala baru untuk diri kita.

  1. Memberi Ruang bagi Diri Sendiri

Seringlah mengobrol dan bertanya pada diri sendiri. Sebenarnya apa yang kamu inginkan? Apa impian kamu? Apa nilai hidupmu? Pertanyaan seperti ini akan membantu kita lebih mengenal diri. Sesekali menepilah dari keramaian, dan beri ruang bagi diri sendiri untuk sejenak rileks dalam menghadapi quarter life crisis. Saat kamu lebih mengenal dirimu, rasa cemas dalam diri akan sedikit berkurang.

Kurniawa Gunadi menulis sebuah buku untuk menemanimu agar lebih mengenal diri sendiri. Memberi Ruang hadir untuk kamu yang butuh kawan saat menepi. Segera lakukan pemesanan di linktr.ee/Bentang atau kunjungi toko buku kesayangan.

 

 

Oleh: Hafizh Nurul Faizah

Mencari Tujuan Hidup: Pentingnya Mengenal Diri Sendiri

Tujuan hidup seringkali menjadi pertanyaan dan persoalan yang menimbulkan kecemasan berlebih bagi sebagain orang. Padahal hal tersebut bisa diredam dengan lebih mengenal diri. Mengenal diri sendiri lebih jauh merupakan salah satu langkah krusial untuk bisa memahami sebenarnya apa tujuan hidup kita.

Pada umumnya orang lebih mudah untuk mengenal orang lain dibandingkan mengenal diri sendiri. Padahal penting sekali mengenal diri lebih dahulu sebelum mengenal orang lain. Hal ini akan berdampak ke banyak hal, seperti bagaimana respon kita terhadap suatu peristiwa, bagaimana menghadapi masalah hidup, termasuk bagaimana menghadapi orang lain yang emosi dan kepribadiannya beragam.

Mengenal Diri Sendiri untuk Lebih Menghargai

Ketika kita bisa mengenal diri sendiri, maka kita akan lebih menghargai kehidupan kita. Tidak jarang ditemukan orang yang menyalahkan atau bahkan mencela diri sendiri. Tidak percaya diri dan akhirnya merasa  bahwa diri kita tidak berguna. Hal ini bisa terjadi sebab kita tidak bisa mengenal apa kebutuhan diri kita sendiri. Kita tidak betul-betul memahami siapa diri kita, sebab terlalu sering melihat keluar daripada berdialog dengan diri sendiri.

Saat kita bisa mengenal diri dengan baik, kita akan lebih terbuka terhadap banyak hal. Termasuk saat mengalami kegagalan, kita tidak akan jatuh dan murung terlalu lama. Kegagalan justru menjadi jembatan bagi untuk lebih menghargai setiap proses yang sudah dilakukan. Maka setelah itu kita akan lebih mudah untuk bangkit kembali.

Langkah Mengenal Diri

Banyak cara bisa dilakukan untuk mengenal diri, namun kita memang perlu waktu. Salah satunya adalah dengan mencari apa minat kita, apa yang menjadi kesukaan kita. Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah memiliki prinsip hidup. Prinsip akan membuat kita menjadi pribadi yang teguh pendirian sehingga tidak mudah mengikuti kehidupan orang lain.

Selain itu, coba kenali bagaimana kepribadian diri kita. Apa yang harus dilakukan saat sedang sedih atau bahagia, bagaimana mengelola emosi, dan hal lain terkait diri sendiri. Kepribadian setiap manusia berbeda-beda, dan kepribadian kita juga tentu berbeda dengan orang lain.

Berilah ruang bagi diri sendiri untuk merenungi, sebenarnya kita ini manusia yang bagaimana. Bacalah buku-buku self improvement untuk membantumu bertumbuh dan mengenal diri. Sepeti buku Memberi Ruang karya Kurniawan Gunadi  yang hadir menemani hari-harimu untuk mengobrol dan lebih mengenal diri sendiri. Dapatkan buku spesial ini melalui pemesanan di linktr.ee/Bentang atau kunjungi toko buku kesayangan.

 

 

Oleh: Hafizh Nurul Faizah

3 Quotes Self-Love dari Buku Memberi Ruang

Kurniawan Gunadi baru saja menerbitkan buku terbarunya berjudul Memberi Ruang. Buku dengan tema self-love ini mengajak pembaca untuk lebih memahami diri sendiri. Berisi 157 halaman, buku ini juga dilengkapi dengan quotes-qoutes menarik. Yuk, simak 3 quotes self-love dari buku Memberi Ruang, yuk~

Berani

Baru saja aku memberanikan diri melangkah dan mengambil keputusan untuk hidupku. Aku tahu, mungkin aku terlambat dibanding yang lain. Namun, aku bahagia karena bisa melakukan hal yang berharga untuk diriku sendiri.

 

Fokus

Semakin dewasa, akan semakin banyak hal yang mengalihkan fokusmu, menguji komitmenmu, membelokkan langkahmu.

Jangan lupa pada tujuan, ya!

 

Jangan Berkurang Bahagia

Saat sadar tidak bisa mendapatkan apa yang diimpikan, apakah kamu akan memberikan hal tersebut mengurangi rasa bahagiamu pada hari–hari mendatang?

 

Nah, itu dia 3 quotes dari buku Memberi Ruang, ya. Gimana perasaan kamu setelah baca quotes ini? Semoga semakin bisa mengenal diri sendiri dan mencintai diri sendiri, ya~

Masih banyak quotes-quotes menarik yang bisa kamu baca sendiri, lhooo. Yuk, dapatkan buku Memberi Ruang di toko buku kesayangan kamu atau klik link linktr.ee/Bentang.

 

By Gendhis Savitri

omongan orang lain gambar perempuan berambut panjang dengan wajah blur dan ekspresi khawatir

Omongan Orang Lain, Haruskah Dipedulikan?

“Jangan pedulikan omongan orang lain tentang kamu!”

Sering, mendengar ucapan seperti itu?

Baik sadar atau tidak, kita kerap mendengarkan omongan orang lain. Terutama jika hal itu menyangkut diri kita sendiri. Hal ini pun mempengaruhi banyak aspek kehidupan kita: penampilan kita, keputusan yang kita ambil, sampai tindakan dan ucapan kita. Tidak jarang, kita batal melakukan sesuatu karena takut dengan omongan orang.

Sudah menjadi nasihat umum untuk tidak terlalu memedulikan anggapan orang lain. Tapi, kenapa, ya, kita bisa peduli sekali? Memangnya, apa, sih, yang kita dapatkan dari mendengarkan asumsi-asumsi orang lain?

 Baca juga: Hidup Terlalu Cepat? Coba 3 Tips Ini untuk Melambatkannya

 

Sudah Tertanam Jauh Sejak Zaman Nenek Moyang

Dulu, ketika nenek moyang masih hidup bersama hewan-hewan buas yang bertaring dan bergigi tajam, tidak seorang pun ingin ditinggalkan. Berkumpul dan diterima dalam satu kelompok menjadi hal penting untuk kelangsungan hidup.

Sekarang, walau ancamannya sudah bukan lagi hewan dan alam liar, kebutuhan untuk “diterima” tidaklah berubah. Ketika kita ingin diterima, kita pun kerap berujung mendengarkan—dan mengikuti—apa yang orang lain katakan. Alasannya sama, agar kita tidak merasa “ditinggalkan.”

 

Mencari Validasi

Pernah, tidak, kamu menerima pujian setelah melakukan sesuatu dan hal itu membuatmu senang bukan kepalang? Membuatmu termotivasi melakukan lebih demi mendapat pujian yang sama? Pujian adalah salah satu bentuk penerimaan—validasi— dari orang lain. Perasaan tervalidasi ini meningkatkan ego kita, baik secara sadar atau pun tidak.

Ketika kita menerima validasi, kita menjadi yakin telah melakukan hal yang benar. Kita yakin bahwa jika kita terus melakukan hal yang sama, validasi itu pun akan datang lagi. Karena hal itu membuat kita merasa lebih baik, kita pun cenderung terus mengejarnya.

 

Mendengarkan Omongan Orang Lain, Baik atau Buruk?

Walau mendengarkan omongan orang lain tidak dapat terhindarkan, ada saat ketika kita harus menyeleksi. Jika memang baik, kamu mungkin ingin mendengarkannya—kritik tentang pekerjaanmu yang dapat diperbaiki, bajumu yang terbalik, atau ritsletingmu yang terbuka. Tapi, ketika asumsi-asumsi orang ini mulai menginterupsi caramu hidup, atau lebih buruknya lagi, membuatmu meragukan diri sendiri, lebih baik kamu berhenti mendengarkan dan fokus pada kata hatimu.

 

Terkadang, bahkan ketika kita sudah berusaha mengabaikan omongan orang, hal itu masih mengganggu kita. Kita merasa takut akan penolakan yang datang dari mereka.

Kurniawan Gunadi, seorang pencerita yang kerap berbagi melalui situs blog dan akun Instagram, mengumpulkan keresahan mereka yang dirundung ekspektasi dan tuntutan orang lain ini menjadi satu buku berjudul Bising. Buku ini bisa kamu dapatkan mulai 5 November di Bentang Pustaka.

 

Cuplikan Bising:

Dulu sewaktu duduk di bangku SMP, aku begitu tak sabar ingin menjadi orang dewasa. Kukira, setelah dewasa, kita menjadi lebih leluasa, lebih bebas dalam membuat keputusan. Sesuatu yang tidak kumiliki saat menjadi anak-anak.

Kukira, menjadi dewasa akan membuat hidupku lebih bahagia.

Ternyata, semua itu omong kosong di hidupku.

 

Kontributor artikel: Anggarsih Wijayanti

10 Buku Bentang Pustaka yang Paling Banyak Dicari di Mizan Online Book Fair

 

Sahabat Bentang, pekan belanja buku di Mizan Online Book Fair (MOBF) sebentar lagi selesai. Hayooo … sudah belanja berapa buku? Atau, jangan-jangan masih ingin tambah lagi. Tapi kebingungan mau pilih judul yang mana. Wajar sih, soalnya semua buku di MOBF ini memang bagus-bagus dan berkualitas. Tenang saja, untuk membantu kalian memantapkan hati dan memenuhi keranjang belanja, kami akan memberikan rekomendasi sepuluh judul buku Bentang Pustaka yang paling banyak dibeli dan ulasan singkatnya.

 

  1. Lockdown 309 Tahun

Emha Ainun Nadjib merupakan penulis yang sangat produktif dan peka terhadap perubahan zaman serta fenomena apa pun. Lockdown 309 Tahun adalah buku terbaru Mbah Nun di Bentang Pustaka yang mendedah seputar apa dan bagaimana yang harus dilakukan oleh umat manusia dalam menghadapi pandemi yang telah menguasai dunia, COVID-19 atau virus corona. Banyak pembaca Bentang Pustaka yang mengaku hatinya jadi tenang dan pasrah setelah membaca buku ini.

 

  1. Animal Farm

Meski sudah terbit selama empat tahun di Bentang Pustaka, Animal Farm rutin menempati posisi buku terlaris dalam kategori sastra. Animal Farm merupakan novel alegori politik yang ditulis George Orwell pada masa Perang Dunia II sebagai satire atas totaliterisme Uni Soviet. Buku ini mengisahkan pemberontakan hewan yang dipimpin oleh dua babi cerdas terhadap manusia.

 

  1. Guru Aini

Matematika dan memprihatinkannya pendidikan di Indonesia di daerah pelosok dikemas dengan apik di novel teranyar Andrea Hirata. Bagi kalian pencinta serial Laskar Pelangi, novel ini tak boleh dilewatkan. Karena kita akan diajak menghela napas berkali-kali menyaksikan tekad Bu Desi, sang guru Matematika di pelosok Ketumbi. Dia berjanji  tidak akan berganti sepatu sampai dia menemukan murid yang pandai Matematika.

 

  1. Montessori: Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja

Mengajari anak membaca memang menjadi PR yang menantang bagi para orang tua. Ada banyak kebingungan mengenai metode belajar seperti apa yang paling tepat dan tentunya menyenangkan bagi anak. Vidya Dwina Paramita, pakar Montessori ternama di Indonesia sekaligus penulis best seller di Bentang Pustaka, membagikan pengalaman mengajarnya dalam mendidik anak usia dini selama 12 tahun terakhir.

 

  1. Ngaji Fikih

Jangan bayangkan bahwa buku ini akan mengajarkan ilmu fikih yang kaku dan berat. Dalam buku ini, Nadirsyah Hosen menuturkan indahnya keilmuan fikih yang dipelajari langsung dari sang bapak, Prof. K.H. Ibrahim Hosen, L.M.L. Buku ini layaknya sebuah persembahan ilmu dari Abah dan anak dalam mewarnai khazanah kajian fikih di Indonesia. Tak hanya membahas hukum-hukum agama yang sering diperdebatkan banyak pihak, tetapi juga memberikan solusi atas problematika masyarakat Islam zaman now.

 

  1. The Danish Way of Parenting

Sejak terbit, buku ini termasuk dalam daftar “buku parenting yang paling banyak dicari” oleh para orang tua. Filosofi orang Denmark dalam membesarkan anak terbukti memberikan hasil yang cukup efektif: anak-anak yang tangguh, emosi terkendali, dan bahagia. Warisan inilah yang membuat Denmark selalu menempati urutan pertama indeks kebahagiaan seluruh dunia. Jika anak bahagia, orang tua otomatis akan ikut bahagia juga, kan?

 

  1. Arah Musim

Jika ada di antara sahabat Bentang Pustaka yang sedang mengalami quarterly crisis, buku ini cocok untuk kalian. Kurniawan Gunadi, penulis yang sebelumnya lahir dan besar di jalur indie, kini berkolaborasi dengan Bentang Pustaka untuk menerbitkan kumpulan tulisan yang berkisah tentang keluarga, hakikat hidup, dan kebaikan sekitar yang tak putus-putus. Baca buku ini dijamin hati yang semula resah menjadi tenteram, seperti kutipan ini, Dia ingin mengajarkan kita sesuatu. Sesuatu yang sering kita tolak kehadirannya. Sesuatu yang barangkali menjadi doa-doa kita selama ini.

 

  1. Travelove

Traveling dan jatuh cinta memang kombinasi yang mendebarkan. Bertemu dengan orang baru saja sudah menyenangkan, apalagi kalau sampai jatuh hati. Ditulis oleh para travel writer ternama di Indonesia, yaitu Andrei Budiman, Ariyanto, Claudia Kaunang, Lalu Abdul Fatah, Rei Nina, Rini Raharjanti, Sari Musdar, dan Trinity. Tak ketinggalan, CEO Bentang Pustaka, Salman Faridi, turut menjadi kontributor dalam buku ini.

 

  1. Dear Tomorrow

She is the girl that EVERYONE wants to be. She has everything that you want so you tend to envy her. She does all the things that you can’t do so you grow to hate herBut in the end, it’s almost impossible to hate her, and through this book … you’ll know why.

Buku perdana Maudy Ayunda ini termasuk yang paling banyak diperbincangkan oleh para pemburu buku di Mizan Online Book Fair. Dengan kemasan buku ekslusif—hard cover, full color—Maudears tentu tak melewatkan kesempatan untuk memborong buku ini dengan harga khusus.

 

  1. Jatuh Hati pada Montessori

Metode Montessori yang ditemukan sejak seabad lalu kini semakin luas dipraktikkan. Metode ini terbukti berhasil mendampingi proses tumbuh kembang anak dengan pola asuh yang membuatnya tumbuh bahagia, cerdas, mandiri, dan berpendirian teguh. Anak-anak juga akan bisa berlaku disiplin tanpa tumbuh dengan rasa amarah.

 

 

Nah, itu tadi sepuluh buku terlaris Bentang Pustaka yang bisa kalian borong sebagai amunisi untuk hati dan pikiran. Mizan Online Book Fair ini masih berlangsung sampai 31 Mei 2020. Yuuuk buruan beli, jangan sampai kalian terlewat momen ini.

 

 Baca buku bagus buat hati riang gembira

Senang rasanya bagai meminum air

Semua buku pilihan ada di Bentang Pustaka

Harga istimewa hanya di Mizan Online Book Fair

[ACARA] Menerka Arah Musim di Yogyakarta

Sahabat Bentang yang bingung besok weekend mau ke mana? Yuk, ikutan Menerka Arah Musim di Yogyakarta bareng Kurniawan Gunadi penulis buku best seller Arah Musim dan CEO Bentang Pustaka Salman Faridi. Acara akan berlangsung pukul 08:30 – 12:00 di Waroeng Steak Seturan. Pendaftaran: http://bit.ly/menerkamusimjogja

Perjalanan Menemukan Jati Diri: Arah Musim

Kurniawan Gunadi

Arah Musim: Karya Sarat Semangat dan Gelisah oleh Kurniawan Gunadi

Kurniawan Gunadi atau yang akrab dipanggil Masgun merupakan seorang blogger, penulis, sekaligus founder Langitlangit Creative. Langitlangit Creative menampung kreativitas Masgun dan penulis indie lainnya dalam berkarya. Hingga saat ini, Masgun telah merilis 5 judul buku dan mendapat berbagai ulasan positif di Goodreads. Meski sangat berbakat dalam dunia literasi, ternyata Masgun merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Program Studi Desain Produk, loh!

Pertama Kali Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor

Ternyata walau sudah menerbitkan banyak karya, Bentang Pustaka menjadi penerbit mayor pertama yang menjadi pelabuhan bagi karya Masgun. Pertemuan Bentang Pustaka dengan Masgun pun terasa seperti berjodoh. Sejak dulu, terutama  tahun 2016, banyak penerbit mayor yang berniat meminang karya Masgun, namun Masgun menolak karena merasa belum saatnya. Tahun 2019, Masgun mulai berpikir kembali untuk melabuhkan karyanya di penerbit mayor. Gayung bersambut, tidak lama kemudian Bentang Pustaka menawarkan perjanjian kerja sama. Masgun pun tidak berpikir lama untuk mengiyakan. Apalagi, dari dulu Masgun sudah berminat untuk menerbitkan karyanya di Bentang Pustaka. Minatnya ini tumbuh karena banyak penulis besar favoritnya yang karyanya lahir di Bentang Pustaka, seperti Dewi Lestari, Andrea Hirata, dan lain-lain.

Arah Musim, Kumpulan Kisah Tentang Quarter Life Crisis

Resah, galau, semangat, haru, semua perasaan dapat ditemukan dalam sebentuk paket perasaan komplit, Arah Musim. Kisah tentang pencarian jati diri, pencarian cinta sejati, rasa sepi dalam keluarga yang tidak utuh, juga ketika hidup kembali memberikan harapan.

“Ketidakbahagiaan kita saat ini mungkin disebabkan oleh ketidakmampuan kita untuk bersyukur atas hal-hal yang bisa dengan mudah kita dapatkan.”

Arah Musim adalah buku yang sangat tepat bagi para pejuang Quarter Life Crisis. Filosofi pergantian musim yang sudah tidak bisa ditebak seperti cerita kehidupan yang arahnya tidak tentu menjadi alasan di balik pemilihan judul Arah Musim. Namun meski jalan kehidupan seseorang bergulir tak tentu arah, Arah Musim sudah pasti akan mengarah ke toko-toko buku kesayangan Sahabat Bentang di bulan November, loh! (Shinta)

© Copyright - Bentang Pustaka