Sinopsis Novel untuk Penerbit, Ini Kiatnya!
Sinopsis novel yang menarik merupakan salah satu kunci utama agar dipilih pembaca. Kamu tahu, kan, sinopsis yang ada di sampul belakang buku? Nah, pada umumnya, pembaca akan tertarik pada bukumu setelah mereka membaca sinopsisnya.
Begitu pula dengan editor di penerbit buku. Pertama-tama, mereka akan membaca sinopsis naskahmu dulu. Baru, setelah itu tertarik membaca kelanjutan isi bukunya atau tidak. Namun, sinopsis pada sampul belakang buku dan sinopsis untuk diajukan ke penerbit itu berbeda. Apa bedanya?
Beda Sinopsis Novel Pada Sampul Belakang Buku dengan Sinopsis untuk Penerbit
Pada sinopsis novel sampul belakang buku, penulis dilarang membeberkan semua isi dalam novel. Harus ada poin-poin yang akan membuat pembaca penasaran. Pancingan-pancingan berupa pertanyaan yang mengharuskan pembaca menebak, menjadi poin plus.
Tidak begitu saat kamu meracik sinopsis novel yang akan kamu ajukan ke penerbit. Fungsi sinopsis untuk penerbit adalah pembantu editor mengetahui keunggulan naskahmu dengan cepat. Sehingga, kamu harus menuliskan rangkuman isi ceritamu dengan lengkap sekaligus ringkas. Bagaimana caranya? Berikut ini adalah tips menulis sinopsis novel untuk penerbit.
Tips Menulis Sinopsis Novel untuk Penerbit
-
Tulislah premis cerita
Premis merupakan isi cerita dalam satu kalimat. Rumus premis yang baik: tokoh, tujuan tokoh, rintangan tokoh, dan solusi. Kamu bisa menempatkan premis ini di bagian awal sinopsismu, setelah judul novel. Ini akan memudahkan editor mengetahui gambaran singkat kisahmu. Ibarat di berita, premis adalah lead berita berupa cuplikan inti tentang isinya.
-
Tulis keseluruhan sinopsis secara ringkas
Meski harus ditulis secara lengkap, sinopsis novel untuk diajukan ke penerbit tidak boleh terlalu panjang. Maka, kamu bisa menuliskannya sekitar 1-2 halaman saja. Di sinilah tantangannya. Kamu diharuskan menulis lengkap dari awal sampai akhir cerita, tapi secara ringkas. Kembali fokus pada premis, niscaya akan membantumu. Oiya, jangan meminta editor untuk menebak akhir kisahmu di bagian ini, ya! Formula seperti ini tidak cocok dan kurang memudahkan editor untuk menyeleksi naskahmu. Jadi, tuliskan saja dengan gamblang akhir ceritamu. :)
-
Tonjolkan konflik-konflik utama
Agar tidak meleber ke mana-mana, kamu bisa menonjolkan konflik-konflik utama saja pada ceritamu. Konflik yang dialami oleh karakter utamamu, halangan atau rintangan yang dialami tokoh utama untuk mencapai tujuan.
-
Pertegas nama karakter
Penulis nama tokoh yang terlalu banyak di sinopsis, terkadang membuat editor kebingungan. Untuk membantu editor, kamu bisa menebalkan font nama-nama tokoh di sinopsis novelmu. Jika perlu, bisa kamu sematkan juga keterangan jenis kelamin tokohmu. Karena kerap kali, nama-nama yang bersifat unisex bisa menimbulkan kebingungan :).
-
Sentuhan akhir
Bagian akhir ini bisa kamu tambahkan dengan keunggulan naskahmu. Namun, jangan tuliskan keunggulan yang sebetulnya sudah menjadi kewajiban seperti: mudah dibaca dan dipahami. Kamu bisa menggali lagi keunggulan naskahmu, misalnya dengan mengaitkan ide cerita dengan isu yang kini sedang populer. Atau tonjolkan pemilihan karakter, setting, analogi yang unik dari naskahmu.
Demikian tips menulis sinopsis novel untuk penerbit. Semoga membantu dan naskahmu terpilih, ya!
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!