Penggambaran Kehidupan Dewasa Muda dalam Normal People
Sally Rooney melalui Normal People mengisahkan kehidupan Connell dan Marianne yang berstatus sebagai pelajar. Keduanya baru saja lulus SMA dan memasuki dunia perkuliahan. Novel best seller di Amerika Serikat ini menyajikan konflik psikologis yang sangat rapi dan menarik. Mulai dari asmara, kehidupan sosial, hingga hubungan dengan keluarga dan teman.
Normal People diterbitkan di Eropa pada Agustus 2018. Kemudian Bentang Pustaka membawanya dan menghadirkan versi terjemahannya pada Maret 2020. Normal People sangat cocok dinikmati oleh para pembaca muda atau yang sedang berada pada fase dewasa muda.
Mengenal Fase Dewasa Muda
Fase dewasa muda atau juga bisa dikatakan remaja akhir terdapat pada rentang usia 18 hingga 25 tahun. Dewasa muda merupakan tahap perkembangan paling dinamis sepanjang rentang kehidupan manusia. Pada fase ini biasanya seseorang akan mengalami perubahan-perubahan yang progresif.
Perubahan tersebut baik secara fisik, kognitif, maupun psikologis hingga emosional. Dalam dunia psikologi hal itu dipahami sebagai perubahan menuju integrasi kepribadian yang matang dan lebih bijaksana. Dalam Normal People dikisahkan Connell dan Marianne merupakan pelajar yang baru lulus sekolah jenjang menengah atas dan tengah memasuki dunia perkuliahan. Mereka menjalani dunia baru, perubahan demi perubahan pun dirasakan keduanya.
Biasanya pada fase dewasa muda telah menunaikan tugas perkembangan masa remaja. Mulai dari menyelesaikan pendidikan menengah pertama maupun atas. Mengikuti dan menuntaskan pendidikan tinggi, meniti dan mearih awal karier. Bahkan, hingga pada titik memulai hidup baru dan membangun keluarga.
Kerisauan akan Masa Depan
Tingkat kegelisahan tertinggi pada fase ini ialah ketika kita berbicara tentang masa depan. Terkadang kita akan merasa ingin keluar atau malah terjebak dalam zona nyaman. Kegelisahan mulai muncul hingga akhirnya menguasai hati dan pikiran kita. Mulai terlintas “Mau dibawa ke mana dan bagaimana nantinya hidup ini?”. Hingga akhirnya rencana demi rencana tersusun dan dipertimbangkan. Sikap tegas akan muncul untuk memilih jalan hidup. Namun, bersamaan pula dengan kebingungan yang muncul.
Dapat dikatakan sangat kontradiktif jika mengakui bahwa pada usia fase dewasa muda tapi merasa mental dan sifat masih kekanak-kanakan. Namun, setiap orang tentunya mengalami perubahan dan perkembangan yang berbeda-beda. Pada masa transisi membuat kita berpikir untuk berbagi. Sharing atau berbagi dengan banyak orang mengenai kegelisahan akan masa depan.
Pencarian pembenaran hidup sudah sewajarnya pada kaum muda. Khususnya pada fase dewasa muda ini hal tersebut sudah menjadi lumrah. Kita kerap berpikir “Apakah yang saya lakukan selama ini benar atau salah?”, “Apakah ini untuk diri sendiri atau orang lain?”. Begitu banyak pertanyaan di kepala.
Perubahan dan perkembangan yang cukup cepat kerap mendatangkan kegelisahan. Mulai merasa berbeda dalam berbagai aspek kehidupan. Muncul banyak perbedaan dari fase sebelumnya. Namun, hal tersebut membuat sadar bahwa kita sudah memasuki fase dewasa muda.
Sharing Is Caring
Hal yang selalu terlintas di pikiran pada fase dewasa muda adalah sharing. Berbagi pengalaman dan cerita dengan banyak orang merupakan pilihan yang tepat. Semakin dewasa seseorang maka akan banyak pula masalah yang menghampiri. Misalnya pada kehidupan perkuliahan, kita tergabung dalam suatu kepanitiaan. Maka, akan muncul banyak perbedaan pendapat yang akhirnya menghadirkan masalah.
Akan tetapi, melalui pengalaman tersebut kita akan belajar. Belajar mengetahui karakter dan sifat orang lain. Kemudian, paham dan belajar bagaimana harus menyikapinya. Pada akhirnya, untuk melalui fase dewasa muda kita harus belajar. Belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tempatnya berada. Melalui hal tersebut kita akan memahami bagaimana cara menyatukan perspektif. Pandangan dari beberapa orang dan berbagi pengalaman akan sangat dibutuhkan dalam fase ini.
Dewasa muda butuh sharing. Namun, kerap hal yang terjadi ketika kita semakin dewasa, lingkaran pergaulan kita akan semakin sempit. Tetapi, tidak perlu khawatir karena hal itu sangatlah wajar. Semakin bertambah usia dan seiring dengan kedewasaan, kita akan semakin selektif terhadap lingkaran pergaulan kita. Hal tersebut secara alamiah kita lakukan demi mendapatkan lingkungan yang supportif.
Saling mendukung satu sama lain. Berbagi cerita mengenai masa depan. Kemudian menjadi support system bagi kita memerlukan lingkungan yang baik. Itu merupakan salah satu cara untuk mendewasakan diri dari lingkungan sosial pada fase ini.
Kembali ke Normal People
Fase dewasa muda ini tentu dirasakan melalui penceritaan dan pengisahan dalam Normal People. Sally Rooney mengajak kita untuk menikmati bagaimana menjadi muda. Masalah percintaan, keluarga, hubungan antarindividu, dapat dirasakan melalui novel ini.
Jelas saja Connell merasa bahwa popularitas merupakan belenggu. Connell dan Marianne telah memasuki dan menjalani fase dewasa muda. Connell yang selalu memikirkan pendapat orang lain mengenai dirinya. Serta perkembangan kehidupan Marianne yang berubah ketika memasuki dunia perkuliahan.
Cerita terus berkembang seiring dengan kedewasaan mereka. Begitu juga hubungan mereka yang cukup unik. Mungkin bisa dikatakan rumit. Ketika dua individu tidak memahami satu sama lain pada fase dewasa muda, maka akan menyulitkan sebuah hubungan. Sharing is caring merupakan kunci dalam penceritaan Sally Rooney kali ini.
Adaptasi Serial TV Normal People
Rating yang tinggi terhadap serial televisi dengan 12 episode ini telah menaikkan kembali bukunya ke jajaran Top Charts. Sally Rooney bersama bukunya Normal People menjadi jajaran buku pembelian teratas di Inggris setelah 2 tahun sejak perilisannya. Hal tersebut didukung dengan kesuksesan adaptasi serial televisinya.
Connell dan Marianne yang diperankan oleh Paul Mescal dan Daisy Edgar-Jones akan memberikan nuansa berbeda. Melalui adaptasi serial televisi tentunya penceritaan dapat berkembang dan menyesuaikan. Namun, tanpa menghilangkan esensi utama dari buku tentunya. Hal tersebut terbukti karena suksesnya serial Normal People. Menjadikan bukunya menempati Top 22 dalam daftar penjualan novel fiksi di Inggris dan Irlandia.
Penulis: Stevanus Febryanto W.S
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!