Novel Biografi? Kamu Harus Tahu Tips Menulis Ini

Mengapa harus menulis novel biografi? Begini, kamu terkesan dengan kerja keras seorang tokoh dalam membuat perubahan. Dan, kamu ingin orang lain juga merasakan hal tersebut, atau setidaknya menangkap kesan yang sama denganmu. Nah, kenapa tidak mencoba menulis novel biografi? Kamu bisa menuangkan imajinasimu sekaligus membagi semangat untuk mengenal lebih jauh tentang tokoh tersebut. Berikut beberapa tips yang bisa kamu pelajari.

Tentukan Tokoh yang Menarik Minatmu

Sebelum mulai memutuskan menulis novel biografi, pikirkan baik-baik siapa tokoh yang akan ditulis. Untuk itu, temukan dulu apa yang membuatmu ingin menulis novel ini. Cari tahu pesan apa yang ingin kamu bagi kepada pembaca dengan memaparkan kisah tokoh tersebut. Apakah kamu terkesan dengan sang tokoh karena perjuangannya dalam membuat perubahan? Apakah kamu terinspirasi oleh kerja keras seorang kakek berusia enam puluh dua tahun yang menjual ayam goreng buatannya hingga akhirnya dijual di ratusan ribu restoran di seluruh dunia?

Bukan hanya menulis tokoh yang inspiratif. Kamu juga bisa menulis kisah tokoh kontroversial. Misalnya, kisah seorang pembunuh sadis yang ternyata memiliki latar belakang masa kecil yang pilu. Apa pun itu, pastikan kamu tahu alasan menentukan tokoh yang akan menjadi ide utama novel biografi.

Tuangkan Imajinasimu dalam Novel Biografi

Novel biografi, meskipun berasal dari kisah nyata atau sosok yang sungguh hadir dalam hidup ini, bagaimanapun masih merupakan karya imajinatif. Meskipun demikian, memang ada beberapa batasan yang harus dilakukan terkait imajinasi ini. Tentu saja ada batasan dalam berimajinasi ini. Untuk hal-hal yang sudah memiliki kepastian sejarah yang diketahui publik, misalnya Cut Nyak Dien dibuang di Sumedang, Jawa Barat, sebaiknya kita tidak berimajinasi memindahkan tempat pembuangannya di tempat antah-berantah. Imajinasi ini bisa kita mainkan dalam dialog, melukiskan seting tempat dan waktu.

Bermain dengan Plot

Keterbatasan imajinasi juga bisa kita mainkan misalnya dengan memasukkan tokoh fiktif sebagai narator. Misalnya dalam novel Muhammad karya Tasaro GK, kisah Nabi diceritakan dengan sudut pandang Kashva, seorang pemuda Persia yang berkeras ingin mencari jejak Al-Amin yang kelahirannya akan membawa rahmat bagi semesta alam, pembela kaum papa, penguasa yang adil kepada rakyatnya. Tokoh Kashva di sini, berikut segala peristiwa yang dialami, adalah fiktif dan membentuk plot terpisah namun berkelindan dengan kisah hidup Nabi Muhammad.

Lengkapi dengan Data Historis

Agar semakin kuat, novel biografi juga perlu dilengkapi dengan detail historis. Ada banyak sumber yang bisa kita gunakan, utamanya sumber pustaka. Meskipun demikian, selalu fokus pada waktu dan tujuan riset. Yang banyak terjadi, kita sibuk menggali informasi sebanyak-banyaknya hingga ke mana-mana dan melupakan fokus utama kita. Akibatnya, bukan tidak mungkin kita malah melupakan tenggat penulisan yang telah kita tetapkan karena terjerumus asyik menelusuri informasi yang sebetulnya tidak kita butuhkan.

Baca juga: Mengenal Relikui, Benda Peninggalan Orang Suci

Keluarkan Suara Tokoh Novel Biografimu

Menuliskan kisah hidup seorang tokoh yang pernah ada, sudah barang tentu mengharuskan kita mampu mengeluarkan sosoknya lewat dialog, cara berpikir, pengambilan keputusan, maupun caranya bersikap. Suara sang tokoh bisa kita ketahui dengan cermat membaca surat-surat, buku harian, karya-karyanya, rekaman wawancara, atau malah video. Dengan demikian, novel yang kita buat akan terasa lebih natural.

Pelajari Novel Biografi yang Sudah Ada

Untuk mengetahui data tentang tokoh, kita juga bisa lho mencarinya dari novel biografi lain yang sudah pernah terbit. Tidak hanya mencari data tentang tokoh, kita juga bisa menggunakannya sebagai referensi gaya penulisan ataupun plot. Beragam novel biografi yang bisa kita pelajari misalnya serial Al-Masih karya Tasaro GK. Novel yang mengisahkan kehidupan Nabi Isa atau Yesus Kristus banyak memainkan plot dan diksi yang sederhana tetapi indah. Istimewanya lagi, novel ini ditulis dari tiga perspektif agama, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.

Novel terbaru Tasaro GK ini akan terbit pada Oktober 2020 dan bisa dibeli di toko buku kesayangan Anda maupun toko buku daring. Bagi yang ingin memiliki novel ini dengan tanda tangan basah penulis, bisa mengikuti program pre-order pada 24 September-11 Oktober 2020.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta