Feby Indirani: Dari Dekat agar Lekat

Feby Indirani

Feby Indirani adalah seorang jurnalis dan penulis sejumlah buku fiksi dan nonfiksi. Belum lama ini, ia melahirkan anak rohaninya, yakni Memburu Muhammad dan Bukan Perawan Maria. menjadi seorang jurnalis membuat Feby Indirani melihat banyak peristiwa yang terjadi, seperti  halnya konflik-konflik di lingkungan sosial. Hal ini membuatnya menangkup kabar dan informasi menjadi narasi yang dihaturkannya kepada masyarakat umum. Tidak hanya berita, cerpen-cerpen yang dituliskannya mengandung unsur fenomena yang terjadi di lingkungan masyarakat luas. Secara umum, beberapa penulis sering kali menghadirkan tulisan yang dengan penyampaian makna yang begitu implisit. Namun tidak sedikit pula penulis menghadirkan makna yang eksplisit. Karya-karya yang cenderung berani dan eksplisit menjadikan Feby Indirani sebagai cerpenis satire.

Gaya tulis Feby Indirani yang unik ini membuatnya masuk ke dalam “5 Sastrawati dari 5 Zaman” (ditayangkan di YouTube Peta Sastra Indonesia, 6 Februari 2021 yang bisa kamu saksikan di sini). Pada tayangan tersebut, diperkenalkan lima generasi perempuan penulis sejak era R.A. Kartini. Novelis Ayu Utami menyebut Feby mewakili generasi pasca-reformasi. Sedangkan Indonesia Tatler menyebutnya sebagai satu dari empat perempuan penulis Indonesia terbaik pada 2019.

 

Feby Indirani dan Karya Reflektifnya

Setelah merebut perhatian pembaca di Indonesia, Bukan Perawan Maria juga memiliki popularitasnya di negara lain. Di Italia misalnya, pada 2019 Bukan Perawan Maria mendapat pujian kritikus sastra, media, dan pembaca di negara tersebut. Beberapa judul di dalam buku kumpulan cerpen tersebut bahkan diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman dan bisa diakses pada situs Haus der Indonesischen Kulturen. Selain itu juga terbit dalam bahasa Jepang, dalam antologi karya pengarang dari berbagai negara Muslim di seluruh dunia.

Pada satu karyanya yang berjudul Bukan Perawan Maria, Feby Indirani telah mendapat apresiasi publik nasional bahkan juga di kancah internasional. Hal tersebut dikarenakan tulisannya ini kritis terhadap penganut agama, tetapi menghadirkannya dengan humor dan kelembutan. Proses penulisannya tidak serta-merta sembarangan. Hasil pengamatan dan pengalamannya secara personal menghadirkan tulisan dengan permasalahan yang begitu dekat dengan para pembaca. Kedekatan itu menjadi suatu acuan bahwa cerpen-cerpen karya Feby Indirani menyuguhkan keresahan masyarakat luas yang relatif seragam.

Bukunya bisa kamu dapatkan di sini untuk menebus rasa penasaranmu.

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta