Kumpulan pemberitaan terkini.

Komidi putar festival literasi

Komidi Putar: Festival Literasi Anak dan Keluarga Dimulai

Libur sekolah telah tiba! Mari isi liburan sekolah anak-anak kita dengan rangkaian acara menarik dari Komidi Putar, Festival Literasi Anak dan Keluarga. Komidi Putar merupakan acara daring perdana dari Mizan Group yang bisa dinikmati bersama seluruh anggota keluarga. Hadir dan menemani keluarga Indonesia dengan acara dan narasumber inspiratif, Komidi Putar berlangsung selama satu bulan, sejak 23 Juni – 23 Juli 2020 bertepatan dengan Hari Anak Nasional di penghujung acara. Dengan memadukan berbagai diskusi, workshop, serta bazar produk-produk literasi dan mainan anak, festival ini akan menghibur anak-anak dan keluarga selama di liburan rumah saja.

Komidi Putar: Festival Literasi Anak dan Keluarga Hadir dengan Tema-Tema Menarik

Bersama 40 acara, 40 narasumber, selama 30 hari, Komidi Putar menghadirkan tema-tema menarik seputar dunia anak dan keluarga. Rangkaian acara dalam Komidi Putar dibagi menjadi dua macam. Komidi kelas berisi berbagai macam seminar, workshop, dan diskusi bertema parenting, pendidikan, dan financial untuk disimak orang tua. Komidi Anak berisi berbagai macam workshop, obrolan santai, dan dongeng untuk dinikmati anak-anak.

Dalam Komidi Kelas, ada diskusi menarik bertema “Digital Parenthink” oleh Mona Ratuliu. Di sini peserta akan belajar mengasuh kids zaman now yang erat hidupnya dengan internet. Menyusui di masa pandemi memang menantang, oleh karena itu Komidi Putar menghadirkan dr. Fitra Sukrita Irsal untuk menjawab kegelisahan para orang tua. Clefiena, seorang praktisi homeschooling juga akan membagikan “101 Kegiatan Anak Belajar di Rumah” yang tentu saja mudah dipraktikkan.

Tak hanya itu, dengan metode Montessori anak-anak akan lebih mudah belajar membaca. Semua ini akan dibahas melalui seminar “Kunci Sukses Ajarkan Anak Usia Dini Belajar Membaca Minim Stres” bersama Vidya Dwina Paramita, praktisi Montessori dan pendidikan anak usia dini. Metode Montessori ternyata juga mengajarkan anak-anak memiliki kebiasaan hidup bersih dan sehat yang penting dimiliki saat ini. Topik ini akan dibahas oleh Ivy Maya Savitri, melalui kuliah whatsapp bertema “Melatih Anak Mengurus Diri Sendiri”.

Setelah kemarin kita menyimak pengumuman dari Menteri Pendidikan tentang pendidikan di tahun ajaran baru, mungkin beberapa orang tua gelisah dengan masa depan pendidikan Indonesia selama masa pandemi. Oleh karena itu kami undang Anda untuk berdiskusi bersama Munif Chatib melalui zoom class bertema “Pendidikan di Masa Pandemi”. Serta yang tidak kalah pentingnya adalah mengatur perencanaan keluarga dan tips menghadapi investasi ilegal. Seminar menarik ini akan dibahas oleh Horas V.M. Tarihoran (Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK).

Dihadiri Narasumber Inspiratif

Acara untuk anak-anak melalui Komidi Anak pun tidak kalah seru. Bersama Wahyu Aditya (creator Fun Cican) anak-anak akan belajar menggambar secara langsung melalui zoom class dan Youtube live. Mereka juga akan belajar membuat Augmented Reality dipandu oleh Hasbi Assyadiq (CEO & Founder Assemblr).

Ajak anak-anak untuk menggambar dan membuat komiknya sendiri bersama Kak Faisal, ilustrator dan komikus My Little Pony edisi bahasa Indonesia. Acara semakin meriah karena anak-anak akan bermain  gembira bersama para penulis KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya) yang sudah 17 tahun setia menjadi literasi kesayangan anak Indonesia.

Penting bagi orang tua untuk selalu mendampingi anak-anak selama masa pandemi. “Kami berharap rangkaian acara dalam Komidi Putar dapat menghibur anak-anak yang selama ini menghabiskan waktunya di rumah saja. Selain itu, orang tua pun bisa mendapatkan ilmu-ilmu baru tanpa harus keluar rumah, karena semua event ini dikemas online,” jelas Noni Rosliyani, penanggung jawab acara Komidi Putar 2020.

Baca juga: Komidi Putar 2: Festival Literasi Keluarga dan Anak Hadir Kembali

Diskon Besar-Besaran Komidi Putar

Komidi Putar 2: Festival Literasi Keluarga dan Anak Hadir KembaliSelain Komidi kelas, salah satu event Komidi Putar yang paling ditunggu oleh masyarakat adalah adanya Komidi Bazar. Komidi Bazar merupakan salah event bazar buku online yang khusus menghadirkan buku-buku untuk anak, orangtua (parenting) dan juga mainan edukatif yang dapat menjadi sarana pendukung pendidikan dan hiburan keluarga di rumah selama masa pandemi.

Kabar gembiranya, Komidi Bazar menawarkan diskon hingga 90% untuk semua produk buku dan mainan edukatif terbitan Mizan grup selama event ini berlangsung. Tak heran, jika Komidi Bazar menjadi magnet bagi para orangtua untuk berburu buku-buku berkualitas dengan harga terjangkau.

Ke depannya, Komidi Putar yang merupakan bagian dari Mizan grup akan menjadi festival literasi tahunan yang selalu hadir untuk mendampingi anak-anak dan keluarga Indonesia. Jadi, mari kita meriahkan festival daring ini, karena masa depan anak-anak adalah masa depan bangsa.

Info seputar jadwal acara, lineup narasumber, dan pemesanan tiket dapat diakses melalui website komidiputar.com

 

Salam,

Komidi Putar

 

Email: [email protected]

Instagram & Twitter: @komidiputarcom

Fabooklous Festival: Ajang Literasi Remaja 2020

Belia Bentang, lini buku remaja Bentang Pustaka, mengadakan festival literasi  remaja untuk mendekatkan penulis, pembaca, dan penerbit. Festival ini akan dimeriahkan banyak penulis dan bertabur hadiah. Fabooklous Festival, yang akan berlangsung pada 12 s/d 30 Juni 2020 merupakan festival literasi remaja terheboh tahun ini.

Beragam acara seru dan menyenangkan telah menanti di Fabooklous Festival. Bedanya, kamu engga perlu keluar rumahmu, atau bahkan keluar kamar, untuk mengikuti semua acaranya, dari Kejuaraan Kutu Buku Nasional, video challenge, writing battles, ngobrol bareng editor, bahkan live bareng penulis Belia Bentang. Kamu yang pinter nge-MC juga bisa mengikuti audisi volunteer acara. Siapa tahu kamu bisa satu chat room bareng penulis kesayanganmu.

Festival ini akan dihadiri penulis-penulis novel remaja laris dan berkualitas. Penulis-penulis itu antara lain Pit Sansi yang baru saja mengeluarkan karya terbarunya Surat Cinta Tanpa Nama yang mengulik matematika cinta, Risma Ridha penulis Happy Birth Die yang mengisahkan sosok gadis remaja yang bisa mengetahui tanggal kematian,  Bayu Permana dengan novel ilustrasi Jeda, Dwitasari Sang Ratu Galau yang sebentar lagi akan mengeluarkan novel terbarunya Hanya 3 Kata, Ary Nilandari penulis Pelik, Bellaanjni penulis Never Be Us, Dinda Ryne penulis Find A Way, dan Ainur Rahmah penulis novel ilustrasi Teman. Penyuka BTS dan EXO juga bisa banget ikutan acara Ega DYP, penulis Ask EXO dan Ask BTS.

Selama Fabooklous Festival, pembaca bisa mendapatkan buku -buku remaja, fiksi dan nonfiksi, dengan diskon yang lumayan besar, yaitu 25-90%. Buku-buku ini  bisa diperoleh dengan mudah di marketplace seperti Shoppee dan Tokopedia, di toko buku online seperti Mizanstore, Millenia, dan tidak ketinggalan melalui para reseller. Harapannya, pembaca akan semakin sadar pentingnya membeli buku yang asli, bukan bajakan.

Jadwal acara selama Fabooklous Festival ini bisa dilihat di akun Instagram @BeliaBentang dan akun tiktok @BeliaBentang.

  1. Ary Nilandari
  2. Bellaanjni
  3. Tatamaraaa
  4. Dwitasari
  5. Dinda Ryne
  6. Risma Ridha
  7. Bayu Permana
  8. Ainur Rahmah

Festival ini akan dihadiri penulis-penulis yang selama ini menemani kehaluanmu. Ada Pit Sansi yang baru saja mengeluarkan karya terbarunya Surat Cinta Tanpa Nama yang mengulik matematika cinta, Risma Ridha penulis Happy Birth Die yang mengisahkan sosok gadis remaja yang bisa mengetahui tanggal kematian,  Bayu Permana dengan novel ilustrasi Jeda, Dwitasari Sang Ratu Galau yang sebentar lagi akan mengeluarkan novel terbarunya Hanya 3 Kata, Bellaanjni, Dinda Ryne, dan Ainu Rahmah. Penyuka BTS dan EXO juga bisa banget ikutan acara Ega DYP, penulis Ask EXO dan Ask BTS.

 

 

Fabooklous Festival, Acara Seru Hanya untuk Remaja

Liburan sekolah sudah di depan mata? Bingung ga bisa leluasa traveling atau sekadar hang out bareng teman seperti dulu? Jangan khawatir, ada acara seru yang bisa bikin hari-harimu tetap asyik bareng teman-teman, dan bahkan penulis kesayanganmu!

Belia Bentang, lini buku remaja Bentang Pustaka, mengadakan festival literasi remaja untuk mendekatkan penulis, pembaca, dan penerbit. Festival literasi remaja ini akan dimeriahkan banyak penulis dan bertabur hadiah. Fabooklous Festival, yang akan berlangsung pada 12 s/d 30 Juni 2020, merupakan festival literasi remaja terheboh tahun ini.

Untuk mengikuti Fabooklous Festival, caranya gampang banget! Kamu engga perlu keluar rumahmu, atau bahkan keluar kamar, untuk bisa eksis di semua acara. Temukan bakatmu di sini karena ada banyak acara seru di sini. Buat yang suka baca, ada Kejuaraan Kutu Buku Nasional. Kamu yang hobi main tiktok, ada banyak challenge di sini. Pengen jadi penulis? Yuk, ikuti writing battles, ngobrol bareng editor, bahkan live bareng penulis Belia Bentang. Nah, buat kamu yang pinter nge-MC juga bisa mengikuti audisi volunteer acara. Siapa tahu kamu bisa satu chat room bareng penulis kesayanganmu.

Festival ini akan dihadiri penulis-penulis yang selama ini menemani kehaluanmu. Ada Pit Sansi yang baru saja mengeluarkan karya terbarunya Surat Cinta Tanpa Nama yang mengulik matematika cinta, Risma Ridha penulis Happy Birth Die yang mengisahkan seorang cewek yang bisa mengetahui tanggal kematian,  Bayu Permana dengan novel ilustrasi Jeda, Dwitasari Sang Ratu Galau yang sebentar lagi akan mengeluarkan novel terbarunya Hanya 3 Kata, Ary Nilandari penulis Pelik, Bellaanjni penulis Never Be Us, Dinda Ryne penulis Find A Way, dan Ainur Rahmah penulis novel ilustrasi Teman. Penyuka BTS dan EXO juga bisa banget ikutan acara Ega DYP, penulis Ask EXO dan Ask BTS.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan buku-buku remaja dengan diskon yang lumayan gede! Buku-buku berdiskon 25-90% ini bisa diperoleh dengan mudah di marketplace kesayanganmu, Shoppee dan Tokopedia, atau di toko buku online seperti Mizanstore, Millenia, dan para reseller. Buku-buku di sini original, bukan bajakan yang melanggar hukum. Kualitas cetaknya terjamin!

Gimana? Seru banget kan, acaranya? Ingin tahu jadwal lengkapnya? Segera follow akun Instagram @BeliaBentang dan akun tiktok @BeliaBentang. Jangan sampai ketinggalan info karena selalu ada kejutan hadiah setiap harinya!

10 Penulis Produktif yang Karyanya Best Seller

 

Tertarik untuk menekuni profesi sebagai penulis? Jika iya, kunci keberhasilan menjadi penulis adalah tekun dan semangat dalam mencari ide baru. Berikut ini 10 penulis yang sangat produktif menerbitkan buku dan karyanya laris di pasaran.

  1. Dee Lestari

Halaman jelek bisa diperbaiki, halaman kosong nggak bisa diapa-apain. Demikian tulis Dee Lestari pada salah satu unggahan Instagram-nya. Pesan yang melecut semangat kita untuk menghilangkan keraguan dalam memulai tulisan. Pantas saja hingga kini Dee telah menerbitkan 12 judul buku. Menariknya, kedua belas buku tersebut masuk dalam kategori best seller. Nama Dee melambung berkat kepiawaiannya menciptakan universe dalam serial Supernova. Serial ini terdiri atas enam jilid: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh (2001), Akar (2002), Petir (2004), Partikel (2012), Gelombang (2014), ditutup dengan Inteligensi Embun Pagi (2016). Dee juga telah melahirkan buku-buku fenomenal lainnya, yakni Filosofi Kopi (2006), Rectoverso (2008), Perahu Kertas (2009), Madre (2011), Kepingan Supernova (2017). Buku terakhirnya, Aroma Karsa (2019), terjual 10.000 eksemplar pada periode pre-order. Hampir semua karya Dee diadaptasi menjadi film layar lebar.

Dee Lestari dikenal sebagai penulis dengan riset yang sangat detail dan sangat disiplin terhadap deadline. Kita bisa mempelajari cara Dee dalam melakukan riset kepenulisan lewat buku nonfiksi pertamanya, Di Balik Tirai Aroma Karsa.

 

  1. Andrea Hirata

Siapa tak kenal Laskar Pelangi? Kisah tentang 11 murid di SD Muhammadiyah Gantong, Belitong dan guru mereka yang inspiratif, Bu Muslimah. Buku ini menjadi fenomenal karena berhasil membuka mata masyarakat Indonesia tentang nasib pendidikan di daerah terpencil. Terlebih gaya bercerita Andrea Hirata, penulisnya, kental dengan khazanah melayu. Laskar Pelangi, merupakan buku Indonesia pertama yang meraih predikat international best seller. Karya ini juga telah diterbitkan dalam 25 versi bahasa asing, diedarkan di lebih dari 130 negara, menjadi referensi di berbagai sekolah dan lembaga di luar negeri untuk studi tentang pendidikan, sastra, dan budaya Indonesia. Berkat kepopulerannya, kisah ini kemudian diangkat ke layar lebar pada 2008 dan telah disaksikan oleh 4,6 juta penonton.

Setelah Laskar Pelangi, Andrea secara aktif merilis Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Cinta di Dalam Gelas, Padang Bulan, Ayah, Sirkus Pohon, Orang-Orang Biasa, dan Guru Aini.

Pada 2009, Andrea mendirikan Museum Kata Andrea Hirata di kampung kelahirannya, sebagai sumbangsihnya terhadap dunia sastra.

 

  1. Emha Ainun Nadjib

Beberapa orang terdekat Cak Nun, panggilan akrab Emha Ainun Nadjib, pernah bercerita bahwa dalam menulis, beliau tidak pernah sekalipun menekan tombol Delete. Tulisannya mengalir deras dan tanpa salah ketik. Cak Nun memang dikenal cendekiawan sekaligus budayawan yang piawai dalam menggagas dan menoreh kata-kata. Tulisan-tulisannya, baik esai, kolom, cerpen, dan puisi-puisinya banyak menghiasi pelbagai media cetak terkemuka.

Cukup banyak dari karyanya, baik sajak maupun esai, yang telah dibukukan. Arus Bawah (2014), 99 untuk Tuhanku (2015), Istriku Seribu (2015), Kagum kepada Orang Indonesia (2015), Orang Maiyah (2015), Titik Nadir Demokrasi (2016), Tidak. Jibril Tidak Pensiun! (2016), Daur I: Anak Asuh Bernama Indonesia (2017), Daur II: Iblis Tidak Butuh Pengikut (2017), Daur III: Mencari Buah Simalakama (2017), Daur IV: Kapal Nuh Abad 21 (2017), Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai (2015 dan 2018), Gelandangan di Kampung Sendiri (2015 dan 2018), Sedang Tuhan pun Cemburu (2015 dan 2018), Kiai Hologram (2018), Pemimpin yang Tuhan (2018), Markesot Belajar Ngaji (2019), Siapa Sebenarnya Markesot? (2019), Sinau Bareng Markesot (2019), dan Lockdown 309 Tahun (2020).

 

  1. Trinity

Jujur dan menghibur. Dua kata itulah yang tepat menggambarkan gaya khas Trinity dalam menulis. Trinity telah dikenal sebagai penulis buku traveling paling berpengaruh di Indonesia, dengan lima belas buku travel yang masuk ke jajaran bestselling nasional. Tak hanya menarik untuk dinikmati sebagai bahan bacaan, buku-buku Trinity telah menebar virus jalan-jalan kepada para pembacanya. Banyak yang mengaku berani traveling setelah membaca karya-karyanya.

Trinity memiliki sebuah travel blog pertama di Indonesia yang beralamat di naked-traveler.com pada 2005. Buku pertamanya, The Naked Traveler, merupakan kompilasi dari artikel pendek tentang perjalanannya ke berbagai tempat. Buku inilah yang kemudian diadaptasi ke film layar lebar pada 2016. Sekuelnya yang diadaptasi dari buku The Naked Traveler 2 pun tayang di bioskop pada 2019. Serial The Naked Traveler mencapai edisi kedelapan, yang juga merupakan edisi perpisahan. Dua di antara serial ini merupakan perjalanan keliling dunia Trinity dan sahabatnya, Yasmin, selama setahun penuh yang diberi judul The Naked Traveler Round-the-World part 1 dan part 2. Trinity telah mengunjungi hampir seluruh provinsi di Indonesia dan 93 negara di dunia.

 

  1. Nadirsyah Hosen

Gus Nadir, sapaan akrabnya, dikenal sebagai Kiai muda yang sangat aktif dalam berbagi ilmu. Saat ini Gus Nadir menjabat sebagai Rais Syuriah PCI (Pengurus Cabang Istimewa) Nahdlatul Ulama (NU) di Australia dan New Zealand. Sudah lebih dari 50 artikel dipublikasi internasional dan 16 buku yang dihasilkannya.

Tulisan-tulisan Gus Nadir yang dipersembahkan untuk masyarakat umum (bukan kalangan akademik) menggunakan bahasa yang sangat mudah dimengerti. Di Bentang Pustaka, Gus Nadir telah menerbitkan 3 buku yang terangkum dalam Serial Belajar Islam: Tafsir Al-Quran di Medsos, Saring Sebelum Sharing, dan Ngaji Fikih. Ketiga buku yang laris di pasaran ini mendedah persoalan aktual tentang tafsir ayat Al-Qur’an, Hadis, dan Fikih.

 

  1. Maudy Ayunda

Maudy Ayunda, dikenal sebagai sosok muda multitalenta: penyanyi, aktris, influencer pendidikan, dan brand ambassador produk-produk premium Indonesia. Keberhasilannya menyeimbangkan karier di dunia entertainment dan pendidikan, membuat lulusan PPE Universitas Oxford, Inggris, ini semakin menginspirasi anak muda.

Dear Tomorrow merupakan karya nonfiksi pertamanya yang sepenuhnya ditulis dalam bahasa Inggris. Saat kecil, Maudy menuliskan dua cerita anak yang berjudul Kina and Her Fluffy Bunny dan Kina Makes a New Friend. Dua cerita ini kemudian diterbitkan pada 2018 dan 2019.

 

  1. Dwitasari

Julukan Ratu Galau memang pantas disematkan kepada Dwitasari. Perempuan berzodiak Sagitarius ini sangat piawai mengemas kisah patah hati dan membuat para pembacanya seakan menemukan sahabat untuk berbagi curhat.

Dwitasari telah menulis 20 buku, 5 film, 2 webseries, dan 1 album musikalisasi puisi. Bersama dengan Bentang Belia, buku-buku best seller yang pernah diluncurkannya yaitu: Raksasa dari Jogja, Jatuh Cinta Diam-Diam, Jatuh Cinta Diam-Diam 2, Memeluk Masa Lalu, Spy in Love, Setelah Kamu Pergi, Tidak Pernah Ada Kita, dan Hanya Tiga Kata. Dua di antara judul-judul novel tersebut telah difilmkan, yaitu Raksasa dari Jogja dan Spy in Love.

 

  1. Vidya Dwina Paramita

Vidya Dwina Paramita adalah seorang Montessorian dan praktisi Pendidikan Anak Usia Dini. Pada 2017, Penerbit Bentang Pustaka menerbitkan buku pertamanya yang berjudul Jatuh Hati pada Montessori. Buku tersebut menjadi best seller dan telah menembus cetakan ke-7 pada Agustus 2019. Karya Vidya lain yang juga masuk daftar laris adalah Montessori: Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja.

Pada 2017, bersama Boniek Rizkiwan yang saat ini menjadi suaminya, Vidya mendirikan Filosofi Montessori Indonesia. Lembaga inilah yang hingga kini menaungi aktivitas Vidya sebagai trainer serta pembicara dalam berbagai seminar dan pelatihan, khususnya pelatihan yang bertujuan menyelaraskan pengasuhan di rumah dan di sekolah.

 

  1. Tasaro GK

Tasaro GK mulai lebih dikenal oleh masyarakat luas sejak menuliskan novel biografi religius, Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan. Karya ini mendapatkan sambutan yang sangat hangat karena mencerminkan kerinduan umat Islam terhadap Rasulullah. Bahkan berada pada peringkat keempat dalam daftar 20 Novel Indonesia Terbaik versi Goodreads. Novel biografi tersebut pun berlanjut ke seri berikutnya, yaitu Muhammad: para Pengeja HujanMuhammad: Sang Pewaris Hujan, dan Muhammad: Generasi Penggema Hujan.

 

  1. Sujiwo Tejo

Budayawan serba-bisa ini pernah menekuni profesi sebagai wartawan di harian Kompas selama 8 tahun. Beliau kemudian berubah arah menjadi seorang penulis, pelukis, pemusik, dan dalang wayang. Hingga saat ini, Sujiwo Tejo masih aktif menulis kolom di Jawa Pos. Beberapa artikel tersebut kemudian digabungkan menjadi buku seperti Lupa Endonesa (2012), Lupa Endonesa Deui (2013), Talijiwo (2018), dan Senandung Talijiwo (2019). Pada 2014, beliau menulis novel cinta Rahvayana: Aku Lala Padamu. Novel ini merupakan antitesis dari kisah cinta Rama-Shinta.

 

Buku-buku terbaik karya sepuluh penulis di atas bisa kalian dapatkan dalam program Best Writer Best Deal bersama mizanstore.com. Dapatkan TAMBAHAN DISKON berbentuk kode voucher yang bisa dipakai setiap pembelian buku-buku penulis favoritmu. Tak perlu khawatir, event ini berlangsung sampai 20 Juni 2020.

Bringing Up Bébé

French Children Don’t Throw Food, Film Adaptasi Buku Bringing Up Bébé

Kita biasa menonton film fiksi maupun dokumenter. Sebentar lagi, kita dapat menonton film yang diadaptasi dari buku parenting, fenomena yang jarang terjadi dalam dunia perfilman. Film tersebut berjudul French Children Don’t Throw Food yang diadaptasi dari buku Bringing Up Bébé: Rahasia Kedamaian Pengasuhan ala Prancis. Hebatnya lagi, Anne Hathaway akan menjadi pemeran utama sebagai Pamela Druckerman, penulis buku Bringing Up Bébé.

Buku Bringing Up Bébé menceritakan kisah sang penulis, Pamela Druckerman, yang merupakan seorang Jurnalis asal Amerika. Pamela kemudian menikah dengan seorang pria Inggris. Alih-alih tinggal di Inggris atau Amerika, Pamela dan suaminya tinggal di Prancis. Di negara urban tersebut, Pamela mengandung anak pertamanya. Seperti orang Amerika pada umumnya, Pamela mengalami rasa cemas dalam menjaga kehamilannya. Untuk menjaga kehamilannya, dia berusaha mencari tahu apa yang harus dia lakukan untuk menjaga calon bayinya tetap sehat dari berbagai sumber.

Pamela akhirnya sadar bahwa cara orang Prancis menjaga kehamilannya berbeda dari negara-negara lain. Bukan hanya itu, cara pengasuhan Prancis juga berbeda. Masalah dalam pengasuhan yang orang Amerika anggap sulit untuk ditangani, ternyata dapat ditangani dengan mudah oleh orang Prancis. Contohnya, anak-anak Prancis berkelakuan baik seperti tidak suka melempar makanan. Mereka makan apa yang disajikan di depan mereka. Mereka juga bisa tidur pada malam hari tanpa rewel bahkan sejak mereka berusia 2―3 minggu. Perilaku baik anak-anak Prancis adalah hasil pengasuhan ala Prancis yang baik dan berbeda dari negara lainnya.

 

Kenapa Perlu Difilmkan?

Film French Children Don’t Throw Food akan menceritakan kisah Pamela dalam mencari tahu cara pengasuhan Prancis. Film ini unik karena jarang ada buku parenting yang diadaptasi menjadi film. Namun, tak heran jika Bringing Up Bébé diadaptasi menjadi sebuah film. Bringing Up Bébé merupakan buku best seller yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Salah satunya ke bahasa Indonesia melalui penerbit Bentang Pustaka. Berdasarkan rating di Goodreads, Bringing Up Bébé memiliki rating yang tinggi yaitu 3.9/5.

Uniknya, buku Bringing Up Bébé memiliki judul yang berbeda-beda hampir di setiap versi. Contohnya, Bringing Up Bébé di Indonesia berjudul lengkap Bringing Up Bébé: Rahasia Kedamaian Pengasuhan ala Prancis, sementara itu, di UK, buku tersebut memiliki judul sesuai dengan judul filmnya yaitu French Children Don’t Throw Food. Penerbit Penguin Press juga menerbitkan buku Bringing Up Bébé dengan judul Lust in Translation. Padahal, versi asli buku tersebut berjudul Bringing Up Bébé: One American Parents Discover The Wisdon of French Parenting.

 

Kenapa Anne Hathaway?

Sebenarnya tidak mengherankan jika Anne Hathaway terpilih menjadi pemeran Pamela Druckerman. Ibu dari dua anak ini sudah membuktikan kemampuannya dalam berakting. Selama kariernya dalam dunia seni peran, Anne Hathaway sudah membintangi berbagai film seperti, The Devil Wars Prada, The Princess Diaries, Interstellar, Les Misérables, The Dark Knight Rises dan Alice in Wonderland. Sebagian besar film yang dibintangi oleh Anne Hathaway merupakan film besar yang bisa mencapai rating IMDb di atas 6.

Selain itu, Anne sendiri sudah memenangi berbagai macam awards di berbagai nominasi dari yang biasa hingga awards paling bergengsi seperti Academy Award, Golden Globe Award, Teen Choice Award, Critics’ Choice Movie Award, BAFTA Award, dan sebagainya. Dengan pengalaman dan awards yang dia miliki beserta latar belakangnya sebagai seorang ibu, tidak diragukan lagi jika Anne Hathaway akan cocok memerankan Pamela Druckerman.

 

Produksi Film

Film ini akan dibiayai oleh Studio Canal dan diproduseri oleh Blueprint Pictures. Sebelumnya, Blueprint Pictures pernah memproduseri film Emma dan “Three Billboards Outside Ebbing, Missouri”. Naskah film French Children Don’t Throw Food sudah juga sudah dtulis oleh Jamie Monoprio dan Jonathan Stern.

Jamie Monoprio adalah seorang penulish naskah yang telah menulis naskah film I Want Candy, dan dua film seri St. Tirnian. Sementara itu, Jonathan Stern merupakan seorang produser dan pendiri Abominable Picture. Jonathan Stern telah membuktikan kemampuannya dengan dua kali memenangkan Emmy Award.

Film French Children Don’t Throw Food masih dalam proses pengerjaan dan belum memiliki tanggal rilis resmi. Bahkan, belum ada nama resmi sutradara yang akan menyutradai film tersebut. Oleh karena itu, masih memungkinkan adanya perubahan seperti dalam proses pengerjaannya. Sebelum film tersebut tanyang, akan lebih baik untuk membaca bukunya terlebih dahulu karena buku dan film kebanyakan akan dikemas berbeda. Banyak juga yang ceritanya diubah. Apalagi karena French Children Don’t Throw Food diadaptasi dari buku nonfiksi parenting, akan sangat mungkin jika buku dan film terlihat sangat berbeda.

menjaga privasi anak

Menjaga Privasi Anak sebagai Bentuk Perlindungan Anak

Diskusi mengenai perlindungan anak sudah sering kita dengar, apalagi pada Hari Perlindungan Anak Sedunia setiap 1 Juni. Banyak pihak mendiskusikan cara melindungi anak dari pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh orang dewasa. Namun, masih jarang ada pihak yang mendiskusikan perlindungan privasi anak. Padahal, privasi anak adalah hal yang, sadar atau tanpa sadar, sering orang tua langgar. Oleh sebab itu, berguna sekali sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran orang tua mengenai pentingnya menjaga privasi anak.

Privasi adalah keleluasaan pribadi ketika anak memiliki ruang pridadi untuk dirinya dan dunianya sendiri. Privasi tidak hanya penting bagi orang dewasa, tetapi juga bagi remaja dan anak-anak. Semua orang membutuhkan privasi karena privasi dibutuhkan untuk membuat orang nyaman dengan dunia kecil mereka ketika mereka bisa berkembang dengan dirinya sendiri.

Dewasa ini, ada dua macam privasi, yaitu privasi dalam dunia nyata dan privasi digital. Keduanya saling berkesinambungan satu sama lain. Privasi dalam dunia nyata yaitu privasi yang anak miliki tanpa gangguan dari orang di sekitar mereka. Contohnya, orang tua tidak bisa seenaknya mengambil barang pribadi anak, membaca buku harian, atau membuka gallery foto mereka tanpa seizin anak. Sementara itu, privasi digital artinya keleluasaan dalam dunia digital saat informasi-informasi pribadi seperti data dan foto anak tidak disalahgunakan atau tersebar sembarangan tanpa seizin anak.

Privasi dalam dunia maya atau digital sekarang tidak kalah pentingnya dengan privasi dalam dunia nyata karena dunia digital sudah termasuk tempat anak hidup. Apalagi anak Gen Z dan Gen Alpha adalah digital native yang sudah mengenal dunia digital sejak mereka kecil. Mereka juga akan tumbuh bersama perkembangan dunia digital.

Cara Menjaga Privasi Anak

Menentukan batasan pelanggaran privasi pada anak memang cukup sulit karena anak masih belum bisa menentukan batasan privasinya sendiri. Oleh karena itu, orang tua perlu membuat batasan privasi anak. Namun, perlu diingat bahwa ketika orang tua membuat batasan privasi anak, yang perlu orang tua pikirkan adalah perasaan dan dampak bagi anak. Setiap orang tua memang ingin yang terbaik bagi anak, tetapi tak jarang juga ego orang tua yang menjadi motivasi dalam memutuskan sesuatu. Contohnya, ketika orang tua membaca buku harian anak, perlu ditanyakan motivasi orang tua, apakah kita membaca buku harian anak murni karena kita ingin menjaga anak atau karena kita penasaran, khawatir, atau tidak percaya kepada mereka dan membaca buku harian anak akan menenangkan kita?

1. Perhatikan Sinyal yang Diberikan Anak

Salah satu cara yang harus diperhatikan dalam menentukan batasan privasi anak reaksi anak terhadap sesuai yang kita lakukan terhadap mereka. Perhatikan reaksi anak ketika kita mencoba mengambil foto mereka, apalagi membagikannya ke media sosial. Jika anak marah atau menunjukkan reaksi tidak suka, kita harus menghargai keinginannya dan berhenti mengambil foto anak. Begitu pula jika anak kita tidak suka kita menjelajahi barang pribadinya, sebaiknya kita tidak melakukannya lagi tanpa seizin anak. Jika keadaan mendesak, orang tua perlu meminta izin anak.

Bukan hanya melindungi mereka dari pelanggaran yang kita lakukan, kita juga perlu melindungi privasi anak dari pelanggaran yang dilakukan orang lain. Dalam dunia nyata, anak-anak sering diajak berinteraksi oleh orang dewasa di sekitar mereka seperti digendong, diajak bermain, dan sebagainya. Hanya karena anak tidak bisa protes secara jelas, bukan berarti anak merasa nyaman diperlakukan seperti itu. Orang tua harus memperhatikan sinyal-sinyal yang anak berikan seperti rengekan atau tangisan.

2. Batasi Membagikan Foto Anak di Sosial Media

Sementara itu, privasi anak di dunia digital bisa kita jaga dengan tidak menyebarkan foto atau aktivitas anak sesuka kita. Saat ini, banyak orang tua yang mengekspos foto dan kegiatan anak di sosial media untuk bersenang-senang, bahkan untuk menghasilkan uang. Hal tersebut pastinya memiliki risiko.

Jika memang anak menyetujui dan menyukainya, orang tua tetap perlu membatasi unggahan foto anak di media sosial. Karena anak masih belum bisa rasional, dan hanya memikirkan kesenangan sesaat, keputusan dan pertimbangannya tidak bisa diterima mentah-mentah, apalagi jika anak belum tahu risiko dari penggunaan media sosial. Selain itu, kemungkinan anak untuk menyesal pada kemudian hari juga besar karena anak mementingkan kesenangan sesaat. Jika kita ingin mengunggah foto anak di media sosial, kita bisa mengikuti cara yang diterapkan oleh pasangan selebritas Raisa dan Hamish ketika mereka tidak menampilkan wajah si anak.

 

Akibat Tidak Menjaga Privasi Anak

Pelanggaran privasi anak dapat berdampak pada keadaan mental dan keselamatan anak. Dampak pelanggaran privasi kepada mental anak bisa dirasakan pada masa sekarang atau masa mendatang. Ketika privasi anak sering dilanggar, anak akan merasa tidak aman. Seringnya melangkahi wilayah pribadi anak akan membuat mereka merasa waswas. Waspada jika buku hariannya akan dibaca oleh kita sehingga mereka tidak merasa aman untuk mencurahkan perasaannya dengan bebas, atau waspada terhadap kehadiran kamera atau orang lain yang datang mengunjungi mereka.

Selain itu, seringnya mengunggah foto atau aktivitas anak di media sosial bisa mengakibatkan anak merasa malu pada masa mendatang. Aktif mengunggah foto anak, baik yang terlihat normal maupun memalukan bisa membuat anak malu ketika mereka sudah beranjak remaja atau dewasa, terlebih karena kemungkinan untuk di-bully oleh teman sebaya cukup tinggi. Karenanya, kita perlu mempertimbangkan dengan matang keputusan kita untuk menggugah foto anak di media sosial.

Dari segi keselamatan, pelanggaran privasi anak di media sosial akan menyebabkan anak rentan terhadap penculikan anak. KPAI menyatakan bahwa metode penculikan anak dewasa ini sudah bergeser menggunakan media sosial. Ketika data diri dan foto anak tersebar di media sosial, oknum tak bertanggung jawab akan sangat mudah untuk melacak keberadaan anak.

Karena pentingnya privasi, banyak buku dan metode parenting yang menekankan orang tua untuk memberikan ruang pribadi pada anak, seperti metode Montessori dan gentle parenting. Untuk lebih mengerti cara menghargai ruang tersebut, orang tua bisa belajar dari buku parenting yang membahas metode-metode tersebut. Membaca buku parenting dapat membantu kita mengambil langkah yang tepat. Salah satu judul buku yang menjelaskan metode gentle parenting adalah Gentle Discipline yang sudah diterbitkan oleh Bentang Pustaka.

10 Buku Bentang Pustaka yang Paling Banyak Dicari di Mizan Online Book Fair

 

Sahabat Bentang, pekan belanja buku di Mizan Online Book Fair (MOBF) sebentar lagi selesai. Hayooo … sudah belanja berapa buku? Atau, jangan-jangan masih ingin tambah lagi. Tapi kebingungan mau pilih judul yang mana. Wajar sih, soalnya semua buku di MOBF ini memang bagus-bagus dan berkualitas. Tenang saja, untuk membantu kalian memantapkan hati dan memenuhi keranjang belanja, kami akan memberikan rekomendasi sepuluh judul buku Bentang Pustaka yang paling banyak dibeli dan ulasan singkatnya.

 

  1. Lockdown 309 Tahun

Emha Ainun Nadjib merupakan penulis yang sangat produktif dan peka terhadap perubahan zaman serta fenomena apa pun. Lockdown 309 Tahun adalah buku terbaru Mbah Nun di Bentang Pustaka yang mendedah seputar apa dan bagaimana yang harus dilakukan oleh umat manusia dalam menghadapi pandemi yang telah menguasai dunia, COVID-19 atau virus corona. Banyak pembaca Bentang Pustaka yang mengaku hatinya jadi tenang dan pasrah setelah membaca buku ini.

 

  1. Animal Farm

Meski sudah terbit selama empat tahun di Bentang Pustaka, Animal Farm rutin menempati posisi buku terlaris dalam kategori sastra. Animal Farm merupakan novel alegori politik yang ditulis George Orwell pada masa Perang Dunia II sebagai satire atas totaliterisme Uni Soviet. Buku ini mengisahkan pemberontakan hewan yang dipimpin oleh dua babi cerdas terhadap manusia.

 

  1. Guru Aini

Matematika dan memprihatinkannya pendidikan di Indonesia di daerah pelosok dikemas dengan apik di novel teranyar Andrea Hirata. Bagi kalian pencinta serial Laskar Pelangi, novel ini tak boleh dilewatkan. Karena kita akan diajak menghela napas berkali-kali menyaksikan tekad Bu Desi, sang guru Matematika di pelosok Ketumbi. Dia berjanji  tidak akan berganti sepatu sampai dia menemukan murid yang pandai Matematika.

 

  1. Montessori: Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja

Mengajari anak membaca memang menjadi PR yang menantang bagi para orang tua. Ada banyak kebingungan mengenai metode belajar seperti apa yang paling tepat dan tentunya menyenangkan bagi anak. Vidya Dwina Paramita, pakar Montessori ternama di Indonesia sekaligus penulis best seller di Bentang Pustaka, membagikan pengalaman mengajarnya dalam mendidik anak usia dini selama 12 tahun terakhir.

 

  1. Ngaji Fikih

Jangan bayangkan bahwa buku ini akan mengajarkan ilmu fikih yang kaku dan berat. Dalam buku ini, Nadirsyah Hosen menuturkan indahnya keilmuan fikih yang dipelajari langsung dari sang bapak, Prof. K.H. Ibrahim Hosen, L.M.L. Buku ini layaknya sebuah persembahan ilmu dari Abah dan anak dalam mewarnai khazanah kajian fikih di Indonesia. Tak hanya membahas hukum-hukum agama yang sering diperdebatkan banyak pihak, tetapi juga memberikan solusi atas problematika masyarakat Islam zaman now.

 

  1. The Danish Way of Parenting

Sejak terbit, buku ini termasuk dalam daftar “buku parenting yang paling banyak dicari” oleh para orang tua. Filosofi orang Denmark dalam membesarkan anak terbukti memberikan hasil yang cukup efektif: anak-anak yang tangguh, emosi terkendali, dan bahagia. Warisan inilah yang membuat Denmark selalu menempati urutan pertama indeks kebahagiaan seluruh dunia. Jika anak bahagia, orang tua otomatis akan ikut bahagia juga, kan?

 

  1. Arah Musim

Jika ada di antara sahabat Bentang Pustaka yang sedang mengalami quarterly crisis, buku ini cocok untuk kalian. Kurniawan Gunadi, penulis yang sebelumnya lahir dan besar di jalur indie, kini berkolaborasi dengan Bentang Pustaka untuk menerbitkan kumpulan tulisan yang berkisah tentang keluarga, hakikat hidup, dan kebaikan sekitar yang tak putus-putus. Baca buku ini dijamin hati yang semula resah menjadi tenteram, seperti kutipan ini, Dia ingin mengajarkan kita sesuatu. Sesuatu yang sering kita tolak kehadirannya. Sesuatu yang barangkali menjadi doa-doa kita selama ini.

 

  1. Travelove

Traveling dan jatuh cinta memang kombinasi yang mendebarkan. Bertemu dengan orang baru saja sudah menyenangkan, apalagi kalau sampai jatuh hati. Ditulis oleh para travel writer ternama di Indonesia, yaitu Andrei Budiman, Ariyanto, Claudia Kaunang, Lalu Abdul Fatah, Rei Nina, Rini Raharjanti, Sari Musdar, dan Trinity. Tak ketinggalan, CEO Bentang Pustaka, Salman Faridi, turut menjadi kontributor dalam buku ini.

 

  1. Dear Tomorrow

She is the girl that EVERYONE wants to be. She has everything that you want so you tend to envy her. She does all the things that you can’t do so you grow to hate herBut in the end, it’s almost impossible to hate her, and through this book … you’ll know why.

Buku perdana Maudy Ayunda ini termasuk yang paling banyak diperbincangkan oleh para pemburu buku di Mizan Online Book Fair. Dengan kemasan buku ekslusif—hard cover, full color—Maudears tentu tak melewatkan kesempatan untuk memborong buku ini dengan harga khusus.

 

  1. Jatuh Hati pada Montessori

Metode Montessori yang ditemukan sejak seabad lalu kini semakin luas dipraktikkan. Metode ini terbukti berhasil mendampingi proses tumbuh kembang anak dengan pola asuh yang membuatnya tumbuh bahagia, cerdas, mandiri, dan berpendirian teguh. Anak-anak juga akan bisa berlaku disiplin tanpa tumbuh dengan rasa amarah.

 

 

Nah, itu tadi sepuluh buku terlaris Bentang Pustaka yang bisa kalian borong sebagai amunisi untuk hati dan pikiran. Mizan Online Book Fair ini masih berlangsung sampai 31 Mei 2020. Yuuuk buruan beli, jangan sampai kalian terlewat momen ini.

 

 Baca buku bagus buat hati riang gembira

Senang rasanya bagai meminum air

Semua buku pilihan ada di Bentang Pustaka

Harga istimewa hanya di Mizan Online Book Fair

MIZAN Online Book Fair: Pesta Daring Buku Mizan Group

Penerbit Mizan Group membuka pameran buku yang akan diadakan secara online. Menghadirkan 2.000 judul buku dan ratusan ribu eksemplar buku, Mizan Online Book Fair diadakan untuk mendukung kegiatan konsumen selama #dirumahaja. Dengan adanya event ini, masyarakat akan lebih mudah mengakses buku-buku baru dengan harga termurah.

Mizan Online Book Fair akan berlangsung dari tanggal 30 April hingga 15 Mei 2020 melalui beragam marketplace, mulai dari Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak dan juga lebih dari 65 toko buku online serta reseller yang berpartisipasi.

Mizan Online Book Fair juga memberikan diskon spesial 25%-90% untuk semua buku terbitan Mizan Group. Bukan hanya itu, pada event ini juga akan ada flash sale buku-buku seharga Rp2.020,- saja.

Mizan Online Book Fair makin semarak dengan diadakannya undian berhadiah bagi para pembeli yang beruntung. Kupon undian bisa didapatkan pada setiap pembelian sebesar Rp250.000,00 dan berlaku kelipatan. Hadiah-hadiah tersebut mulai dari pulsa OVO dan GoPay sebesar Rp50.000, sepeda, TV LED 32inch, hingga kulkas dua pintu.

Mizan Online Book Fair ini dulu memang pernah kami adakan tahun 2015 lalu. Saat itu kami juga mengadakan undian berhadiah untuk pembeli yang beruntung. Tahun ini kami adakan lagi melihat kondisi sekarang di mana banyak orang yang  melakukan pembatasan aktivitas berkerumun, sementara animo masyarakat cukup tinggi terhadap buku bacaan untuk mengisi kegiatan di rumah. Kami juga berusaha untuk memudahkan pembaca untuk mendapatkan buku-bukunya dengan bekerjasama bersama puluhan toko buku daring di marketplace dan reseller. Tujuan mengajak para reseller ini juga untuk bisa sama-sama mendorong ekonomi di tengah kondisi seperti saat ini. Kami percaya akan banyak reseller yang terbantu dengan adanya acara ini. Selain hadiah, kami juga berikan diskon untuk semua buku terbitan kelompok Mizan. Harapannya dengan kita menghadirkan buku murah dan mudah diakses, ada suatu kebiasaan baru yang ingin kita tanamkan di masyarakat Indonesia, yaitu kebiasaan gemar membaca.” Jelas Ditta Sekar Campaka, Public Relation Mizan Group.

 

Kunjungi https://bit.ly/MizanOnlineBookFair untuk melihat judul-judul buku yang meramaikan Mizan Online Book Fair.

ide cerita diketik di laptop

Ide Cerita Bisa Dicari dengan 6 Cara Sederhana Ini

Pertanyaan mengenai cara memunculkan ide sering kali dilontarkan kepada penulis hampir dalam setiap acara lokakarya kepenulisan. Bagi beberapa orang yang sedang belajar menulis, mencari ide memang merupakan hal yang krusial. Sebab, jika ide tidak segera didapat, tentu tulisan tidak akan segera terealisasi, hanya bersarang dalam angan belaka. Padahal, ide harus terlebih dahulu ada sebagai gagasan yang mendasari sebuah cerita. Maka dari itu, simak beberapa tips mencari ide berikut ini.

1. Tanya Dirimu

Sebenarnya ide menulis bisa datang dari mana saja, bisa dari orang di sekitarmu atau yang paling dekat yaitu dirimu sendiri. Tanyakan kepada dirimu sendiri, kira-kira apa yang membuatmu gelisah. Sebab, pada dasarnya kemunculan ide itu berangkat dari kegelisahan si penulis. Identifikasi hal yang selalu mengusik pikiranmu. Jadi, apa yang membuatmu gelisah atau bahkan bikin kamu nggak bisa tidur? Mantankah? Siapa tahu pengalamanmu tentang mantan bisa jadi inspirasi ide menulis ceritamu.

2. Amati Orang Lain

Kalau kamu merasa pengalaman hidupmu nggak ada yang menarik untuk dijadikan ide cerita, flat aja gitu kayak papan seluncur, kamu bisa lho mengambil pengalaman orang lain untuk dijadikan sebagai ide cerita, teman dekatmu misalnya. Kamu harus sangat bersyukur kalau jadi “tempat sampah” bagi teman dekatmu yang sedang punya masalah. Ini bukan berarti kamu menari di atas penderitaan orang lain lho, ya. Kenapa kamu harus bersyukur? Karena kamu bisa menjadikan pengalaman hidup teman dekatmu itu sebagai bahan ide ceritamu. Tapi, jangan lupa juga untuk minta izin ke sahabatmu kalau kamu mau mengadaptasi pengalamannya itu jadi ide buat calon novelmu. Maka, jadilah pendengar ber-attitude baik ya, saat ada sahabatmu yang pengin curhat. Atau, kamu mau buka jasa konseling sekalian, biar punya banyak stok ide cerita? Hehe.

3. Tangkap Fenomena di Lingkungan Sekitar

Ide juga bisa kamu dapatkan dari hasil mengamati apa yang tengah terjadi di lingkungan sekitarmu. Bisa fenomena sosial dan psikologis seperti ketidakpercayaan terhadap diri sendiri, maraknya aksi bullying, kebucinan di antara pasangan remaja, masalah sampah yang menumpuk, fenomena wabah penyakit, dan sebagainya. Fenomena budaya seperti shock culture juga bisa kalian jadikan bahan ide cerita. Fenomena politik dan keagamaan, misalnya perbedaan pilihan calon pemimpin negara bisa berimbas pada hubungan sepasang kekasih. Atau, perbedaan dalam cara beribadah yang bisa berujung pada retaknya hati dua insan yang saling bertaut kasih hingga merambah ke permasalahan keluarga dan sosial masyarakat, seperti cerita dalam novel Kambing dan Hujan karya Mahfud Ikhwan. Kalian bisa eksplorasi lebih dalam fenomena apa pun yang tampak di lingkungan sekitar.

4. Imajinasi

Buat kalian yang suka banget berhalu ria, jangan sedih kalau dikatain halu. Justru ini bisa jadi poin plus. Sebab, dari kegemaran berhalumu itu, kamu bisa mendapatkan ide untuk menulis cerita. Meskipun ide ceritamu berasal dari hasil imajinasimu, angan-angan yang entah akan terwujud atau tidak, jangan lupa untuk tetap realistis dan rasional ketika kamu menuliskannya menjadi sebuah cerita, baik novel, cerpen, prosa, atau lainnya.

5. Banyak Membaca

Tentu kalian sudah sangat sering mendengar kata bijak bahwa membaca adalah jendela dunia, bukan? Sepertinya kata bijak itu sudah pernah disampaikan guru SD kalian, atau mungkin malah guru TK kalian? Yap, memang benar bahwa membaca adalah jendela dunia. Jendela untuk kalian bisa melihat apa saja yang ada di luar sana. Kehidupan di Antartika sekalipun bisa kalian ketahui meski belum pernah berkunjung ke sana hanya dengan membaca. Maka, rajin-rajinlah kalian membaca. Membaca apa saja, buku cetak, buku elektronik, surat kabar cetak ataupun online. Nah, kegiatan membaca ini bisa menjadi salah satu cara kalian untuk menemukan ide cerita yang nantinya kalian kembangkan menjadi sebuah novel.

6. Menonton

Cara lain untuk bisa mendapatkan ide cerita adalah dengan menonton. Nonton apa? Apa pun, bisa film, berita, sinetron, video klip lagu. Semua itu bisa kalian jadikan inspirasi dalam menemukan ide cerita. Ide tak melulu harus orisinal. Tapi, hati-hati, meski tak harus orisinal, jangan lantas membuat cerita dengan tokoh, karakter, latar, plot, point of view yang sama persis, ya. Karena itu sama saja dengan plagiat, yang artinya kamu sudah melanggar hukum undang-undang hak cipta. Kamu boleh menjadikannya sebagai sumber inspirasi, tapi hanya idenya, ceritanya harus kamu kembangkan sendiri dengan kekhasan gayamu.

Nah, itu tadi beberapa cara untuk menemukan ide cerita. Pastikan ide ceritamu itu kuat dan unik, juga dekat dengan pembaca sehingga mereka tertarik membaca cerita kita. Bagaimana, kalian mau coba pakai cara yang mana? Cara mana pun yang kalian pilih nanti, jangan lupa untuk tetap melakukan riset, supaya ceritamu semakin kuat. Selamat mencoba dan bereksplorasi, ya!

© Copyright - Bentang Pustaka