Peluncuran Buku Mindful Parenting, Zaneti Ajak Orang Tua Terapkan Mindfulness

Banyaknya tantangan orang tua zaman modern bukanlah hal yang mudah dilalui, belum lagi emosi yang tidak selalu positif yang dirasakan orang tua dalam menghadapi gejolak kehidupan. Untuk itu, Zaneti Sugiharti mempunyai misi bagi para orang tua untuk menjalani hidup dan pola asuh yang berbasis Mindfulness. Dengan pola asuh Mindful Parenting, orang tua bisa menjadi pengasuh yang mempunyai kesadaran tinggi yang berdampak pada emosional anak yang positif.

 

Zaneti merupakan Mindfulness Trainer & Certified Hypnotherapist dengan pengalaman mengajarkan Mindfulness kepada individu hingga korporasi, serta membantu banyak orang yang mengalami kondisi mental yang menantang untuk bisa bangkit dan pulih.

Membawa praktik yang efekfi dalam mengasuh anak

Peluncuran buku terbaru Zaneti Sugiharti baru-baru ini menjadi sorotan bagi para orang tua. Pada April 2023 ini melalui penerbit Bentang Pustaka, Zaneti meluncurkan bukunya yang berjudul “Mindful Parenting”. Melalui buku tersebut, Zaneti berniat untuk membawa sebuah praktik yang sangat efektif dalam mengasuh anak.

 

Buku Mindful Parenting ini akan menjelaskan mengenai pemahaman lengkap tentang pengasuhan berkesadaran, merangkul inner child orang tua, mengatasi gangguan kecemasan pada orang tua, latihan Mindfulness untuk orang tua dan anak, tanya jawab penerapan Mindfulness dalam keluarga, melepaskan diri dalam jeratan overthinking, hingga membangun penerimaan diri bahwa setiap anak adalahspesial dan berbeda.

 

Bukan hanya sekadar bacaan

Mindfulness adalah kondisi penempatan kesadaran pada momen saat ini, di sini, tanpa memberikan penghakiman. Melalui Mindfulness, orang tua bisa lebih sadar atas emosi yang mereka rasakan, dan mampu mengurangi overthinking yang seringkali membuat mereka khawatir dan cemas khususnya dalam konteks pola asuh. Bukan hanya sekadar bacaan, para pembaca juga akan diberikan cara dalam melakukan praktik Mindful Parenting untuk bisa diterapkan secara langsung, beberapa meditasi dalam bernapas dan mengamati sensasi tubuh, bahkan hingga meditasi dengan meminum teh atau “Mindful Tea Meditation”.

 

Buku ini akan membantu para pembacanya untuk menerapkan pola asuh Mindful Parenting pada anak-anak mereka. Sehingga bukan hanya orang tua yang memiliki efek dari buku ini, melainkan anak juga akan belajar untuk memahami dan   mengenal dirinyayang pada ujungnya mencintai diri dan keunikan dirinya.

Infeksi Nosokomial, Ayo Kita Cegah dengan Mencuci Tangan yang Benar!

Infeksi Nosokomial? Apa tuh? Kira-kira, kalian tahu tidak apa bahaya dari infeksi nosokomial sendiri? Pasti kalian juga bertanya, mengapa setiap dokter dan perawat ketika akan melakukan pembedahan harus melakukan cuci tangan terlebih dahulu? Hal itu juga dilakukan untuk mencegah infeksi ini lo teman-teman!

 

Nah, maka dari itu, kali ini kita akan membahas mengenai infeksi nosokomial sendiri, apa bahayanya, dan bagaimana cara untuk mencegahnya. Melalui buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri” karya Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy juga dijelaskan pada anak bagaimana cara untuk mencuci tangan yang baik dan benar.

 

Untuk itu, kita bisa membaca artikel ini terlebih dahulu sebelum kalian membaca buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri” ya!

Infeksi Nosokomial, Apa Itu?

Infeksi nosokomial, juga disebut infeksi terkait perawatan kesehatan atau infeksi yang didapat di rumah sakit, adalah bagian dari penyakit menular yang didapat di fasilitas perawatan kesehatan. Untuk dianggap nosokomial, infeksi tidak dapat hadir saat masuk; sebaliknya, itu harus berkembang setidaknya 48 jam setelah masuk. Infeksi ini dapat menyebabkan masalah serius seperti sepsis dan bahkan kematian. 

 

Seringkali, infeksi nosokomial disebabkan oleh patogen yang resistan terhadap berbagai obat yang diperoleh melalui prosedur invasif, penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak tepat, dan tidak mengikuti prosedur pengendalian dan pencegahan infeksi. Faktanya, banyak infeksi nosokomial dapat dicegah melalui pedoman yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan masyarakat nasional seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 

 

Baca Juga:

Cara Seru Menerapkan Empati Pada Anak Usia Dini

Bagaimana Cara Mencegah Infeksi Nosokomial?

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien selama berada di rumah sakit atau fasilitas perawatan kesehatan lainnya. Salah satu cara paling efektif untuk mencegah infeksi nosokomial adalah dengan mencuci tangan secara teratur dan benar. Berikut beberapa cara untuk mencegah infeksi itu sendiri.

Penggunaan kateter yang tepat

Infeksi nosokomial yang paling umum adalah infeksi saluran kemih (ISK), terhitung hampir sepertiga dari semua penyebab infeksi tersebut. Salah satu penyebab umum ISK adalah terlalu lama memasang kateter. Selain itu, kebersihan dan pembersihan tempat insersi yang tidak tepat menyebabkan ISK. Pastikan untuk tidak pernah menggunakan kateter lebih lama dari yang diperlukan, dan berhati-hatilah saat mencuci tempat pemasangan.

Kebersihan tangan yang efektif untuk staf

Pemberian perawatan rutin seperti pengobatan, pembersihan tempat operasi, dan tes biasanya menjadi penyebab infeksi nosokomial umum lainnya. Mencuci tangan dengan sabun dan air masih merupakan pertahanan terbaik melawan penularan penyakit. Orang sering perlu diingatkan mengingat 97% orang Amerika tidak mencuci tangan dengan benar menurut sebuah studi USDA. Pastikan staf terlatih dengan baik dan secara konsisten diingatkan untuk mencuci atau membersihkan tangan mereka. Kesehatan kulit adalah bagian lain dari kebersihan tangan yang efektif yang sangat penting dalam perawatan kesehatan karena frekuensi mencuci tangan dan seberapa sering terjadi dermatitis.

Menegakkan kebersihan untuk pengunjungmu

Setiap saat “20% hingga 30% dari [sebuah rumah sakit] berisi orang-orang dari luar”, kata Charlie Webb dalam episode The Wash Podcast baru-baru ini. Orang-orang ini menimbulkan risiko besar bagi kesehatan dan keselamatan pasien karena kurangnya pendidikan higiene, dan “Anda tidak dapat mengharapkan pengunjung untuk menjalani sesi orientasi higiene setiap kali mereka masuk ke rumah sakit”, jelas Webb. Mirip dengan staf, pengingat terus-menerus tentang mencuci tangan dan memastikan persediaan nyaman dan tersedia adalah langkah pertama yang bagus untuk meningkatkan kebersihan pengunjung. Selain itu, pastikan individu mencuci tangan sebelum dan sesudah mengunjungi pasien dan saat mereka memasuki fasilitas rumah sakit.

 

Baca Juga: 

Latih Kecerdasan Sensoris Anak dengan Pink Tower Montessori!

Cara Cuci Tangan yang Benar Menurut WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan cara mencuci tangan yang benar dengan 6 langkah sbb:

  1. Basahi tangan dengan air mengalir.
  2. Tuangkan sabun secukupnya pada tangan yang sudah dibasahi.
  3. Gosokkan tangan yang satu ke tangan yang lain untuk membentuk busa. Gosok seluruh permukaan tangan, termasuk punggung tangan, telapak tangan, jari-jari, dan bawah kuku. Gosok setidaknya selama 20 detik.
  4. Bilas tangan dengan air mengalir.
  5. Keringkan tangan dengan menggunakan handuk yang bersih atau keringkan secara alami.
  6. Gunakan hand sanitizer jika tidak tersedia air dan sabun.

 

Langkah 1 sampai 5 harus dilakukan setiap kali mencuci tangan. Sebaiknya hindari menyentuh permukaan apapun setelah mencuci tangan, terutama jika kita tidak tahu apakah permukaan tersebut bersih atau tidak.

Penting juga untuk mencuci tangan pada waktu yang tepat, termasuk sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan toilet, setelah batuk atau bersin, setelah menyentuh binatang, dan sebelum dan setelah merawat orang yang sakit.

Dengan mencuci tangan secara teratur dan benar, kita dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri”

Melalui buku ini, anak-anak akan diajarkan bagaimana cara untuk mencuci tangan yang baik dan benar baik di manapun mereka berada. Melakukan cuci tangan untuk mencegah infeksi nosokomial tidak hanya dilakukan di rumah sakit, melainkan kita juga harus mencegahnya ketika di rumah maupun di sekolah. 

 

Selain itu, pembelajarannya yang menarik dan ilustrasi yang sangat eye catching ini dapat mengajak anak untuk terus bermain sambil belajar yang dengan didampingi orang tua maupun tidak. 

 

Ika Yuliana K. membuat buku cerita bergambar ini dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak meskipun membahas hal mengenai kesehatan. Serta, dengan adanya buku ini membuat anak mengerti mengenai pentingnya kesehatan bagi dirinya sendiri dan mengajarkan kemandirian dalam melakukan cuci tangan sendiri.

 

Untuk itu, orang tua maupun guru bisa membeli buku ini melalui toko buku terdekat kalian ataupun membelinya melalui official store milik Bentang Pustaka. Pastikan untuk mengajarkan anak mencuci tangan yang benar ya! 

 

Menerapkan Montessori Di Rumah Punya Banyak Manfaat, Lho!

Bisa nggak, sih metode montessori diajarkan oleh orang tua untuk berkegiatan di rumah? Jawabannya, bisa! Banyak yang memahami bahwa metode pembelajaran montessori hanya bisa buah hati rasakan saat di sekolah terutama sekolah yang khusus menggunakan metode montessori. Padahal, orang tua juga wajib jadi pihak yang berperan dalam tumbuh kembang anak melalui apapun metodenya, apalagi metode montessori Terutama bagi anak usia 1-3 tahun yang belum masuk sekolah, orang tua adalah satu-satunya pihak yang terlibat dalam interaksi anak dan proses pendidikan anak.

 

“Baca Juga: [Ssstt..Ajak Anak Main “Silence Game” Untuk Terapkan Metode Montessori”]

Apa itu Montessori di rumah?

Montessori di rumah berarti orang tua membebaskan anak untuk bereksplorasi dengan peran orang tua sebagai pembimbing dan kolaborator. Orang tua menyediakan beragam kegiatan di rumah yang mampu merangsang anak untuk melakukan aktivitas langsung dengan memaksimalkan semua panca indra. Metode montessori didasari oleh kesadaran diri sendiri dan permainan yang kolaboratif. Metode yang mendorong anak untuk bereksplorasi ini harus membutuhkan bimbingan. 

Selain guru, orang tua juga bisa jadi pihak terdekat dan terpercaya yang dapat membimbing anak. Walaupun orang tua bisa jadi pihak yang membimbing anak dalam pembelajaran menggunakan metode montessori, orang tua juga tetap harus memiliki pengetahuan dan pedoman yang mumpuni. Hal ini perlu dipahami agar anak tetap bisa bereksplorasi dengan topik dan tujuan pembelajaran yang jelas.

Manfaat Montessori Di Rumah

Orang tua sebagai pihak utama yang dekat dan bertanggung jawab atas pendidikan anak bisa menggunakan metode montessori dalam mendidik anak di rumah. Banyak kegiatan yang bisa di-explore menggunakan metode pembelajaran montessori selama di rumah. Manfaat yang bisa didapatkan oleh anak dan juga orang tua saat berkegiatan di rumah menggunakan metode montessori antara lain:

  • Anak-anak Berada dalam Prepared Enviroment

Metode montessori mendorong proses dan lingkungan belajar yang ramah, aman, nyaman, bersih dengan aturan yang jelas. Saat berkegiatan dengan metode montessori di rumah dengan bimbingan orang tua sebagai pihak terdekat, anak jadi merasa lebih aman dan nyaman serta akan merasa menikmati hingga terbiasa melakukan proses belajar selama masa pertumbuhannya. Anak yang belajar dalam suasana lingkungan yang kondusif akan mampu memaksimalkan eksplorasi dan potensi yang dimilikinya.

  • Menciptakan Bonding Antar Anak dan Orang Tua

Bagi Dr. Maria Montessori, physician dan peneliti pengembangan metode montessori,  anak adalah sensorial explorer. Sensorial explorer merupakan pembelajaran tentang lingkungannya secara natural melalui panca indra. Atas pengalaman itulah, peran anak sebagai explorer dan peran orang tua sebagai pembimbing akan saling berkolaborasi. Selama proses pembelajaran yang merangsang panca indra, bonding antar anak dan orang tua akan tercipta misalnya melalui sentuhan. 

  • Membiasakan Anak untuk Bereksplorasi

Tak hanya di sekolah, anak baiknya dibiasakan untuk senantiasa jadi pembelajar yang eksploratif bahkan di rumah. Kita tahu bahwa metode ini populer karena dipercaya dapat mengembangkan potensi anak seperti kreatifitas, problem solving, sosialisasi dan kemandirian.  Ketika sudah terbiasa, anak akan lebih mudah adaptif terhadap beragam tantangan yang datang di kemudian hari. Berkegiatan dengan metode montessori di rumah saat anak belum memasuki sekolah (prasekolah) bisa membuat anak mudah beradaptasi baik di sekolah dengan metode montessori maupun bukan.

 

Kalau Moms sering bingung apa kegiatan yang cocok dilakukan anak di rumah yang bisa juga jadi media pembelajaran bagi mereka. Moms bisa menstimulus multisensorik (beragam panca indra) pada anak menggunakan Healthy Kids Universe. Healthy Kids Universe merupakan media belajar mandiri dengan topik pembelajaran kebiasaan hidup bersih. Media pembelajaran Healthy Kids Universe ini mengasah lima area montessori anak untuk belajar membiasakan diri hidup bersih. Dapatkan Healthy Kids Universe di Book Advisor Mandiri di seluruh Indonesia, ya, Mom~

Langkah Cuci Tangan yang Diajarkan Buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri”

Langkah cuci tangan yang benar itu, bagaimana ya? Beberapa orang masih melakukan cuci tangan dengan langkah yang salah. Padahal, mencuci tangan adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dan keluarga dari penyakit. Bagaimana jika langkah cuci tangan saja salah, lalu bagaimana dengan kesehatan kita?

 

Nah, kali ini Bentang Pustaka ingin memberikan tips dan trik serta langkah cuci tangan yang benar untuk bisa menjaga kesehatan kita dan keluarga. Melalui buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri” karya Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy, kita akan diajari bagaimana cara melakukan cuci tangan yang benar.

 

Untuk itu, mari kita pelajari terlebih dahulu mengenai tips dan trik dalam melakukan cuci tangan ini. Simak artikel Bentang Pustaka ini terus ya!

Ikuti Lima Langkah Mencuci Tangan dengan Benar

Mencuci tangan itu mudah, dan itu salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran kuman. Tangan yang bersih dapat membantu menghentikan penyebaran kuman dari satu orang ke orang lain dan di komunitas kita—termasuk rumah, tempat kerja, sekolah, dan fasilitas penitipan anak kamu. Berikut akan dijelaskan mengenai langkah cuci tangan beserta dengan tipsnya. Ikuti lima langkah ini setiap saat.

  1. Basahi tangan kamu dengan air bersih yang mengalir (hangat atau dingin), matikan keran, dan gunakan sabun.
  2. Busakan tangan kamu dengan menggosokkannya bersama sabun. Sapu punggung tangan kamu, di antara jari-jari kamu, dan di bawah kuku kamu.
  3. Gosok tangan kamu setidaknya selama 20 detik. Butuh pengatur waktu? Senandungkan lagu “Happy Birthday” dari awal hingga akhir sebanyak dua kali.
  4. Bilas tangan kamu dengan baik di bawah air bersih yang mengalir.
  5. Keringkan tangan menggunakan handuk bersih atau angin-anginkan.

Apakah Penting Jenis Sabun yang Kamu Gunakan?

Sabun biasa sama bagusnya untuk mendisinfeksi tangan kamu seperti sabun antibakteri yang dijual bebas. Faktanya, penelitian telah menemukan bahwa sabun antibakteri tidak lebih efektif membunuh kuman daripada sabun biasa sehari-hari.

 

Pada 2017, Food and Drug Administration (FDA) melarang penggunaan agen antibakteri triclosan dan triclocarban. Alasan yang dikutip oleh FDA untuk pelarangan agen ini termasuk:

  • resistensi antibakteri
  • penyerapan sistemik
  • gangguan endokrin (hormon).
  • reaksi alergi
  • ketidakefektifan secara keseluruhan

 

Jadi, jika kamu kebetulan menyimpan botol sabun antibakteri yang sudah lama, sebaiknya tidak menggunakannya. Buang mereka, dan gunakan saja sabun biasa.

 

Juga, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa suhu air membuat perbedaan. Berdasarkan suatu pembelajaran, mencuci tangan dengan air hangat sepertinya tidak menghilangkan lebih banyak kuman.

 

Intinya adalah aman untuk menggunakan suhu air berapa pun yang tepat untuk kamu, dan gunakan sabun cair atau batangan biasa yang kamu miliki.

 

Baca Juga: 

Latih Kecerdasan Sensoris Anak dengan Pink Tower Montessori!

Cara Mencegah Kulit Kering atau Rusak

Kulit kering, teriritasi, dan kasar karena sering mencuci tangan dapat meningkatkan risiko infeksi. Kerusakan pada kulit kamu dapat merusak barrier kulit. Sehingga dapat memudahkan kuman untuk hidup di tangan kamu.

 

Untuk menjaga kesehatan kulit sekaligus menjaga kebersihan tangan dengan baik, ahli kulit menyarankan tips berikut ini:

 

  • Hindari air panas, dan gunakan sabun pelembab. Cuci dengan air dingin. Air panas tidak lebih efektif daripada air hangat, dan cenderung lebih kering. Pilihlah sabun cair (bukan batangan) yang memiliki konsistensi seperti krim dan mengandung bahan humektan, seperti gliserin.
  • Gunakan pelembab kulit. Carilah krim kulit, salep, dan balsem yang membantu mencegah air keluar dari kulit kamu. Ini termasuk pelembab dengan bahan-bahan yang:
  • oklusif, seperti asam lanolin, trigliserida kaprilat/kapri, minyak mineral, atau squalene
  • humektan, seperti laktat, gliserin, atau madu
  • emolien, seperti lidah buaya, dimetikon, atau isopropil miristat
  • Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung kondisioner kulit. Pembersih tangan berbasis alkohol dengan humektan membantu meringankan kekeringan kulit, sementara emolien menggantikan sebagian air yang dihilangkan oleh alkohol.

 

Baca Juga:

Cara Seru Menerapkan Empati Pada Anak Usia Dini

Langkah Cuci Tangan Melalui Buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri”

cuci tangan

Lalu, bagaimana dengan langkah yang telah Lala serta Raka ajarkan melalui buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri”? Nah, untuk cara yang diajarkan pun hampir sama dengan yang langkah di atas, namun menggunakan bahasa yang lebih dimengerti oleh anak. Orang tua pun dapat mengajarkan cara mencuci tangan ini menjadi lebih mudah menggunakan buku interaktif karya Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy ini. 

 

Selain langkah-langkah yang diajarkan, anak-anak bisa lebih interaktif lagi dalam membaca dan menjawab pertanyaan yang ada melalui buku tersebut. Ilustrasi yang ditampilkan pun sangat menarik sehingga anak tidak akan bosan dalam melakukan pembelajaran.

 

Dan yang lebih penting lagi, buku ini akan mengajarkan pada anak untuk bisa mandiri dalam memikirkan kesehatannya sendiri. Dimulai dari mencuci tangan yang benar, maka anak sudah lebih menyadari akan pentingnya kesehatan bagi dirinya sendiri maupun orang sekitar.

 

Untuk itu, kalian bisa membeli buku ini melalui toko buku terdekat kalian ataupun membelinya melalui official store milik Bentang Pustaka, dan ajarkan pada anak betapa pentingnya langkah cuci tangan yang benar!

Asyiknya Belajar Tajwid dengan Mudah di Buku “Juz Amma untuk Muslim Cilik”

Belajar tajwid bisa menjadi hal yang membingungkan bagi anak-anak. Dikarenakan jenisnya yang banyak, anak-anak juga terkadang masih sulit untuk membedakannya. Namun, para orang tua dan guru tidak perlu khawatir mengenai hal tersebut. Dikarenakan belajar tajwid bisa menjadi hal yang mudah jika melalui buku berikut ini.

 

Buku “Juz Amma untuk Muslim Cilik” yang disusun oleh Tim Bentang Kids ini akan mengajarkan pada anak-anak mengenai contoh-contoh bacaan tajwid yang ada di surah-surah pendek Juz Amma.

 

Namun, sebelum kalian mempelajari contoh tajwid melalui buku tersebut, kalian bisa membaca artikel Bentang Pustaka ini terlebih dahulu ya!

 

Apa Itu Belajar “Tajwid”?

Kata “tajwid” berarti memperbaiki, menjadikan lebih baik. Tajwid Al-Qur’an adalah ilmu dan penerapan kaidah-kaidah tajwid sehingga bacaan Al-Qur’an sebagaimana yang dibacakan oleh Nabi Muhammad saw. Kata Tajwid berasal dari akar kata “Jawdah” yang berarti “Kualitas”. Tajwid berarti “Meningkatkan”, atau “membuat sesuatu menjadi lebih baik”.

 

Kata Tajwid secara bahasa berarti ‘kemahiran’ atau ‘melakukan sesuatu dengan baik’. Ketika diterapkan pada Al-Qur’an, itu berarti memberikan setiap huruf Al-Qur’an hak dan haknya. Ketika kita membaca Al-Qur’an dan mengamati aturan yang berlaku untuk setiap surat dalam situasi yang berbeda, kita memberikan surat itu haknya dan dengan mengamati karakteristik penting dari setiap surat, kita memberikan haknya.

 

Al-Qur’an diturunkan dengan aturan tajwid yang diterapkan padanya. Dengan kata lain, ketika malaikat Jibril (AS) membacakan kata-kata Allah kepada Nabi Muhammad (Sallahu Alaihi Wassallam) dia membacakannya dengan cara tertentu dan menunjukkan kepada Nabi Muhammad (Sallahu Alaihi Wassallam).

 

Baca Juga:

Buku Cerita Anak Islami Ikan yang Aku Inginkan: Mengenal Iman Dengan Kisah yang Ringan!

5 Tips Belajar Tajwid untuk Si Kecil

Mengajari anak-anak kita tajwid adalah perjalanan yang mengasyikkan, tetapi juga bisa terasa menakutkan, karena penting bagi mereka untuk membaca Alquran dengan benar. Ada beberapa tip universal yang dapat memfasilitasi perjalanan tersebut.    

1. Mulailah ketika anak kamu sudah siap 

Tidak ada usia awal yang ideal, karena setiap anak berbeda. Kamu dapat mengetahui apakah si kecil sudah siap dengan mencoba duduk bersama mereka selama 10 menit dan memperkenalkan aturan dengan cara yang menyenangkan dan menarik serta melihat apakah mereka terlibat dan mengajukan pertanyaan untuk mengukur pemahaman mereka.

2. Konsisten

Mengintegrasikan membaca Quran ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kamu dapat mulai dengan membacakan untuk mereka pada usia dini dan saat mereka maju dengan tajwid mereka, mintalah mereka untuk menemukan aturan tajwid dalam Al-Qur’an. Setiap kali kamu mempelajari sesuatu yang baru, konsistensi adalah kuncinya, bahkan jika kamu menghabiskan lima hingga sepuluh menit untuk meninjau aturan, bermain game, atau hanya membuat bunyi huruf, itu secara bertahap akan membangun kepercayaan diri mereka.

3. Jadilah kreatif 

Ada begitu banyak cara untuk menjadi kreatif saat mengajar tajwid. Salah satu cara mudah untuk membangkitkan semangat tajwid adalah dengan melakukan permainan peran dan meminta si kecil untuk menjadi guru dan mengajarkan aturan kepadamu atau bagaimana cara membacanya. Tanyakan kepada si kecil aturan apa yang ingin mereka ajarkan dan setelah selesai, carilah contohnya di dalam Al-Qur’an. Mungkin melafalkan contoh yang salah untuk mereka dan melihat apakah mereka bisa mengetahui kesalahan tersebut. Kamu juga dapat memainkan permainan tajwid dengan si kecil dengan cara, permainan mencocokkan 5 makharij dan anak-anak senang melakukan kegiatan ini karena praktis dan menyenangkan.

4. Pilih qaida yang tepat untuk mereka

Ada banyak qaida yang berbeda di luar sana untuk kamu pilih dan memilih qaida yang menggabungkan aturan tajwid berarti kamu tidak harus mengajar tajwid secara mandiri. Mengajarkan aturan dengan cara yang sederhana sambil mengajari mereka cara membaca bahasa Arab berarti mereka tidak perlu bersusah payah nantinya. Beberapa qaida didasarkan pada naskah uthmani sementara yang lain didasarkan pada naskah indo-pak. Perlu diingat aturan tajwid didasarkan pada naskah uthmani. Namun, keduanya tergantung pada apa yang lebih mudah bagi anak, dan kemudian mendorong transisi ke skrip uthmani.

5. Perbanyak do’a

Last but not least, langkah yang sangat penting dalam perjalanan ini adalah membuat banyak doa kepada Allah karena dialah yang akan menaruh banyak berkah di waktumu dan membantu anak-anakmu jatuh cinta dengan Al-Qur’an.

Baca Juga:

Buku Cerita Anak Apa itu Di Tengah Jalan: Kisah Perjalanan Bertema Lingkungan

Belajar Tajwid Melalui Buku “Juz Amma untuk Muslim Cilik”

Bagaimana dengan tips sebelumnya? Sangat mudah untuk diterapkan kepada anak bukan? Tapi, akan lebih mudah lagi bagi para orang tua dan guru untuk mengajarkan ilmu tajwid melalui buku “Juz Amma untuk Muslim Cilik” yang disusun oleh Tim Bentang Kids.

 

Melalui buku ini, anak akan diajarkan contoh-contoh bacaan tajwid yang ada pada Juz Amma tersebut. Selain ilmu tajwidnya yang dijelaskan, anak-anak juga tidak akan merasa bosan selama pembelajaran karena ilustrasi dari buku tersebut akan terus menggugah selera anak dalam membaca buku.

 

Ditambah lagi, buku tersebut tidak hanya menjelaskan ilmu tajwid dan surah-surah Juz Amma saja, anak-anak akan diajarkan mengenai hal yang bisa dipelajari dari surah yang telah dibaca, maupun kandungan apa saja yang ada di surah tersebut.

 

Nah, untuk bisa memiliki buku ini, kalian bisa membelinya melalui official store dari Bentang Pustaka maupun membelinya secara offline melalui toko-toko buku terdekatmu. Mulai ajak anak untuk belajar tajwid dan ajak anak untuk bermain sambil belajar melalui buku “Juz Amma untuk Muslim Cilik”!

Ini Lho Makna Cinta Menurut Buku Mencintaimu Sampai Kau Mau

Makna cinta menjadi salah satu hal yang cukup menggelitik, terutama buat kamu yang tengah dalam perjalanan menemukannya. Bertumbuh dewasa berarti akan menghadapi jatuh bangun cinta. Entah itu cinta dalam diam, cinta yang terbalas, atau bahkan cinta yang tidak terbalas. Kamu mungkin sekarang belum menemukan cinta dan bisa jadi masih menggali-gali arti dari cinta itu sendiri.

Dalam buku terbarunya, Kurniawan Gunadi menuliskan berbagai prosa pendek mengenai cinta. Semuanya terangkum dalam buku berjudul Mencintaimu Sampai Kau Mau. Tidak hanya berisi tulisan-tulisan pendek yang menggugah kesadaranmu akan cinta, penulis juga menyelipkan makna cinta yang menyentuh. Untuk Sobat Bentang yang lagi galau akan hadirnya cinta, yuk coba simak pesan-pesan dari Kurniawan Gunadi ini!

Cinta Bukan Semata Perkara Fisik

Cinta bukan sekadar keelokan fisik

Sumber: Freepik

Dalam beberapa kejadian, jatuh cinta identik dengan keelokan fisik seseorang. Kamu boleh saja kok merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama karena seseorang tampak menarik. Namun, coba deh kamu tilik kembali perasaan itu. Pada akhirnya, cinta itu bukan hanya perkara fisik. Cinta akan selalu banyak melibatkan hati.

Saat kamu jatuh cinta dengan seseorang, kamu tidak hanya bisa mengandalkan fisik semata. Tubuh manusia akan menua, maka otomatis fisik seseorang ikut berubah. Kecantikan fisik dapat memudar, namun kecantikan hati akan terus bertahan. Oleh sebab itu, lihat kesungguhan hati seseorang ketika menjalin hubungan. Ketika kamu mencintai hatinya, sampai selamanya pun cintamu tidak akan pudar.

Tidak Melulu Mengejar Kesempurnaan

Sekalipun ada orang yang nantinya cocok untukmu, bukan berarti dia manusia sempurna. Mencintai berarti menerima ketidaksempurnaan seseorang. Mencintai tidak mengejar apalagi menuntut kesempurnaan. Dalam membangun hubungan, dua insan manusia akan sama-sama belajar memperbaiki diri. Ini makna cinta yang mesti kamu ingat ya!

Oleh sebab itu, janganlah mengejar kesempurnaan ketika menjalin hubungan dengan seseorang. Terimalah kekurangan pasangan dan temani dia dalam memperbaiki diri. Saat kamu benar-benar mencintai seseorang, kekurangannya bukanlah jadi halangan. Begitu juga pasanganmu kelak pasti akan menerima dan mau tumbuh bersamamu.

Baca Juga: Tanda-Tanda Kamu Jatuh Cinta, Bukan Sekedar Main-Main!

Tak Apa Jika Mesti Menunggu

Usia kadang menjadi batas waktu manusia dalam menjalani kehidupan, termasuk soal menemukan cinta. Kala masih muda, banyak cinta bergelora. Pertanyaannya, sanggupkah gelora cinta itu bertahan untuk selamanya? Kebanyakan orang enggan menunggu karena takut mendapat label aneh-aneh soal urusan cinta: nggak laku, pemilih, dan lain-lain.

Menunggu hadirnya cinta yang tepat rasanya jauh lebih bijaksana daripada sekadar asal jatuh cinta. Tidak apa-apa ‘kan kalau mesti bersabar sedikit lebih lama sampai orang yang kamu cintai benar-benar siap? Tidak apa-apa jika berkali-kali gagal, sekalipun usia juga kian bertambah. Percaya saja, pasti ada seseorang yang layak kamu nanti. Kelak, penantianmu tidaklah sia-sia.

Mencintai Berarti Menghargai

Ketika kamu mencintai seseorang, itu artinya kamu siap untuk menghargai dia seutuhnya. Hargai pilihannya, hargai batasannya, hargai pendapatnya, hargai mimpi-mimpinya, dan lain-lain. Menghargai bukan hanya tugas perempuan ke laki-laki lho. Ini adalah upaya bersama, bukan cuma sepihak.

 

Saling menghargai dapat menjadi pondasi keharmonisan suatu hubungan. Bahkan, bentuk sikap saling mendukung pun berawal dari sikap menghargai. Maka, belajarlah untuk menghargai sesama selagi kamu masih single. Saat sudah memiliki pasangan, kamu akan banyak menemui perbedaan. Kuncinya tentu saja ada pada menghargai bukan? 

Makna Cinta Terpenting: Bertumbuh

Cinta itu mesti bertumbuh

Sumber: Freepik

Sobat Bentang, penting banget untuk memahami makna cinta yang ini. Pada dasarnya, cinta itu merupakan sebuah usaha bersama dan akan senantiasa tumbuh. Cinta akan membikin kamu terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Memiliki hubungan sehat menjadi kunci dari pertumbuhan tersebut.

Hubungan sehat itu seperti apa sih? Sesederhana saling pegang komitmen, saling percaya, saling menegur dalam kasih, dan lain-lain. Cinta yang tepat juga pasti akan mendewasakanmu. Semoga kelak kamu benar-benar akan menemukan cinta seperti itu ya!

Itulah tadi beberapa makna cinta yang bisa kamu peroleh dari buku Mencintaimu Sampai Kau Mau. Kalau Sobat Bentang penasaran sama keseluruhan isi bukunya, langsung pesan saja di Bentang Pustaka ya! Bacaan bagus dengan prosa-prosa ringan begini paling tepat mengisi waktu luangmu. Yuk, belajar memaknai cinta dengan tepat mulai sekarang!

Cuci Tangan Ala Lala dan Raka di Buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri”

Cuci tangan ala Lala dan Raka itu seperti apa ya? Kira-kira teman-teman sudah mengetahui bagaimana cara Lala dan Raka membasuh tangan mereka? Nah, kali ini melalui buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri” karya dari Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy, teman-teman Bentang akan diajak untuk mengetahui bagaimana Lala dan Raka melakukan kegiatan membasuh tangan ini. 

 

Nah, kira-kira di buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri” ada apa saja yang akan diajarkan ya? Untuk itu kita bisa simak resensi buku berikut ini ya! Namun sebelum itu, perlu diketahui juga nih, bagaimana kuman bisa menyebar dan pentingnya membasuh tangan sebelum dan sesudah makan. Tetap simak artikel Bentang Pustaka ini ya guys!

Bagaimana Kuman Menyebar?

membasuh tangan dapat membuat kamu tetap sehat dan mencegah penyebaran infeksi pernapasan dan diare. Kuman dapat menyebar dari orang ke orang atau dari permukaan ke orang ketika kamu:

  • Sentuh mata, hidung, dan mulut kamu dengan tangan yang belum dicuci
  • Siapkan atau makan makanan dan minuman dengan tangan yang belum dicuci
  • Sentuh permukaan atau benda yang terdapat kuman di atasnya
  • Tiup hidung, batuk, atau bersin ke tangan lalu sentuh tangan orang lain atau benda biasa

 

Baca Juga: 

Latih Kecerdasan Sensoris Anak dengan Pink Tower Montessori!

Pentingnya Cuci Tangan

membasuh tangan membantu mencegah penyebaran penyakit menular. Sejumlah penyakit menular dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui tangan yang terkontaminasi.

Penyakit tersebut antara lain infeksi saluran cerna, seperti salmonellosis, dan infeksi saluran pernapasan, seperti influenza, pilek, dan virus corona (COVID-19).

 

membasuh tangan dengan benar menggunakan sabun dan air dapat membantu mencegah penyebaran kuman (seperti bakteri dan virus) yang menyebabkan penyakit tersebut. Beberapa bentuk infeksi saluran cerna dan pernapasan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada anak kecil, lansia, atau orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

 

Baca Juga:

Cara Seru Menerapkan Empati Pada Anak Usia Dini

Kapan Harus Cuci Tangan?

Saat kamu menyentuh orang, permukaan, dan benda sepanjang hari, kamu menumpuk kuman di tangan kamu. Kamu dapat menginfeksi diri sendiri dengan kuman ini dengan menyentuh mata, hidung, atau mulut kamu, atau menyebarkannya ke orang lain. Meskipun tidak mungkin menjaga tangan kamu bebas kuman, sering membasuh tangan dengan sabun dan air dapat membantu membatasi perpindahan bakteri, virus, dan mikroba lainnya.

Cuci tangan sebelum dan sesudah?

  • Menyiapkan dan memakan makanan
  • Mengobati luka atau merawat orang sakit
  • Menyentuh benda atau permukaan yang sering disentuh orang lain, seperti gagang pintu, pompa bensin, atau kereta belanja
  • Memasuki atau meninggalkan tempat umum
  • Memasang atau melepas lensa kontak

Cuci tangan setelah?

  • Menggunakan toilet, mengganti popok atau membersihkan anak yang telah menggunakan toilet
  • Menyentuh hewan, pakan ternak atau kotoran hewan
  • Meniup hidung, batuk atau bersin
  • Penanganan sampah
  • Penanganan makanan hewan peliharaan atau makanan hewan peliharaan

 

Selain itu, cucilah tangan jika terlihat kotor.

Buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri”

Nah, setelah mengetahui bagaimana kuman itu bisa menyebar pada anggota badan kita, pentingnya membasuh tangan, dan kapan harus melakukan membasuh tangan, saatnya kita membahas mengenai buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri” karya dari Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy. Apa saja yang ada pada buku ini?

 

Melalui buku “Aku Bisa Cuci Tangan Sendiri, kalian akan diajak untuk berinteraksi dengan gambar yang ada. Anak-anak akan diajak untuk menjawab setiap pertanyaan selingan yang ada pada setiap lembarnya mengenai ilustrasi gambar yang sedang terjadi.

 

Ditambah lagi dengan cerita Lala dan Raka yang menarik dan sangat relate dengan keadaan pada umumnya ketika hendak membasuh tangan. Dan yang paling penting adalah, anak-anak akan diajarkan untuk membasuh tangan ala Lala dan Raka melalui buku tersebut.

 

Anak-anak juga akan dijelaskan kapan saja waktu yang dilakukan ketika hendak membasuh tangan dan alasan kenapa harus melakukan membasuh tangan itu sendiri. Buku ini juga telah diklaim sebagai buku yang bisa merangsang kecerdasan emosi anak, melatih kemandirian, bonding antara orang tua dan anak, serta membangun karakter anak.

 

Untuk itu, segera dapatkan buku interaktif cara membasuh tangan ini melalui toko buku kesayangan kalian maupun kalian juga bisa membelinya melalui official store Bentang Pustaka!

 

Bahasa Semit, Pembelajaran Nabi Muhammad dalam Memimpin Suku Nomaden

Sebelumnya ada yang tahu mengenai bahasa semit ini? Bahasa Semit itu bahasa yang seperti apa? Dan digunakan dimana? Dalam upaya untuk memimpin suku nomaden dan menyatukan setiap suku yang ada, Nabi Muhammad SAW mencoba untuk mempelajari bahasa semit yang diajarkan oleh pamannya, Abdul Muthalib.

 

Mengapa harus bahasa semit? Melalui buku Muhammad the World Changer karya Mohamad Jebara ini, kita akan dijelaskan secara mendetail mengenai bagaimana cara Nabi Muhammad memimpin suku-suku yang berbeda pendapat pada zaman dahulu dan cerita mendetail yang belum diketahui oleh setiap orang lainnya. Sebelum membaca buku ini, ada baiknya kita untuk mempelajari terlebih dahulu, apa sih bahasa semit itu? Baca sampai habis artikel ini ya!

Bahasa Semit, Apa Itu?

Bahasa Semit terdiri dari lusinan bahasa yang berbeda dan dialek modern, tetapi bahasa Semit yang paling utama adalah Arab, Amharik (dituturkan di Ethiopia), Tigrinya (dituturkan di Ethiopia dan Eritrea), Ibrani, Tigre (dituturkan di Sudan), Aram (dituturkan di Sudan). dituturkan di Lebanon, Suriah, Israel, Irak dan Iran) dan Malta.

 

Bahasa Arab sejauh ini merupakan bahasa Semit yang paling banyak digunakan, dengan sekitar 300 juta penutur asli tersebar di sebagian besar Afrika Utara dan di seluruh Semenanjung Arab. Meskipun variasi dalam dialek (yang mencakup perbedaan dalam tata bahasa, pelafalan, dan kosa kata) di seluruh dunia berbahasa Arab cukup besar, ke-30 ragam tersebut masih dianggap sebagai bagian dari satu bahasa. Hal ini karena sebagian besar penutur asli yang berpendidikan mampu beralih antara ragam daerah mereka dan Bahasa Arab Standar Modern, sehingga memiliki percakapan yang dapat dipahami bersama.

 

Meskipun jumlah penuturnya lebih sedikit, bahasa Ibrani mungkin adalah bahasa Semit lain yang paling terkenal. Ini memiliki sekitar 5 juta penutur asli, dengan tambahan 4 juta penutur bahasa kedua, dan itu satu-satunya bahasa yang digunakan saat ini yang dihidupkan kembali dari bahasa mati. 

 

Baca Juga:

Memburu Muhammad Kembali Menghadirkan Islamisme Magis

Bentuk Bahasa Semit

“Bahasa semit dimulai dengan bentuk-bentuk abjad, yang diciptakan selama transisi kehidupan nomaden menuju pemukiman agraris…Inovasi bahasa semit dilakukan dengan memanfaatkan gambaran fisik untuk melambangkan konsep abstrak. Misalnya abjad alif (A) berdasar pada sapi, yang bermakna ‘keahlian’…” Hal tersebut menjadi salah satu bentuk penjelasan bahasa semit dalam buku Muhammad the World Changer.

 

Masing-masing abjadnya dibentuk dari gambaran yang menunjukkan gambaran fisik dari objek umum yang ditemukan sehari-harinya oleh para suku nomaden tersebut. Misalnya seekor sapi, sebuah rumah, dan lainnya. 

 

Salah satu hal yang unik dari bahasa Semit adalah bahwa mereka mendasarkan kata-kata di sekitar akar dari tiga konsonan. Makna kemudian dikodekan dalam kata-kata dengan menganyam vokal di antara konsonan. Konsonan berfungsi seperti awalan dan akhiran, dan vokal antara konsonan pertama dan konsonan kedua, dan antara konsonan kedua dan ketiga, terus berubah untuk memberikan arti yang berbeda dalam bahasa. 

 

Misalnya, ada akar kata KTB dalam bahasa Arab. Banyak kata yang berbeda dapat dibentuk dari [k] [t] [b]. Kata k a t a b a berarti dia menulis, sedangkan ya kt u bu u berarti dia menulis, dengan awalan ya- , K dan T saling menempel, diikuti oleh [u], lalu B, dan terakhir [u ] lagi sebagai penutup.

 

Begitu pula kata kitab dalam bahasa Arab adalah k i t ā b, yang merupakan kata benda. Penjual buku dalam bahasa Arab adalah a k u t u b ī . Selanjutnya, diturunkan dari akar kata yang sama, jabatan adalah a  ma kt a b . Mak- bertindak sebagai awalan untuk membuat kata benda, diikuti oleh k-tab. Maka, a ma kt u b adalah huruf . Selanjutnya, a k ā t i b adalah seorang penulis, dan k i tb a sedang menulis. Semua kata ini berasal dari akar kata KTB yang sama. Harus diingat bahwa hal ini tidak hanya terjadi di KTB, ini adalah fenomena umum yang terjadi dengan ratusan akar. 

 

Dengan demikian, sistem yang dibuat dalam bahasa tersebut sangat berbeda dengan sistem yang biasa digunakan oleh penutur bahasa Inggris. Ini bukan satu-satunya sistem yang berbeda: panjang vokal juga dapat menandai perbedaan arti kata. Ini sangat berbeda dengan cara vokal digunakan dalam bahasa Inggris. Misalnya, kataba adalah yang dia tulis, tetapi kātaba , yang [a] pertamanya lebih panjang, adalah yang dia tuliskan. Jenis akar triliteral inilah yang secara resmi disebut sebagai ‘non-concatenative morfologi’.

 

Baca Juga:

Meneladani Nabi Muhammad : Menjadi Cahaya Tanpa Menghakimi

Apakah bahasa Semit memiliki kesamaan?

Meskipun keturunan dari kelompok bahasa yang sama, ada banyak variasi antara bahasa Semit karena pengaruh linguistik yang berbeda. Misalnya, meskipun bahasa Malta terhubung dengan dialek bahasa Arab Tunisia dan Aljazair, bahasa ini sangat dipengaruhi oleh bahasa Sisilia dan Inggris.

 

Namun, inilah salah satu keistimewaan bahasa Semit yang cukup menarik: akar kata triliteral, atau trikonsonantal. Artinya, kata-kata dibangun di atas balok tiga konsonan dasar. Untuk mengubah arti kata, vokal ditambahkan di tempat yang berbeda di antara ketiga konsonan.  

Ambil akar kata Arabic Root System, misalnya: Dalam bahasa Arab, kata dasar rsl berarti “mengirim”, a rs a l a berarti “dia mengutus” dan mu rs a l berarti “yang dikirim”.

Pentingnya Bahasa Semit dalam Ajaran Nabi Muhammad

Karena menyadari Nabi Muhammad yang perlu mengembangkan keahlian bicaranya untuk memimpin pada saat itu, Abdul Muthalib memulai mengajari Nabi Muhammad dengan dasar bahasa Arab beserta konteks sosial pembentukannya. Abdul Muthalib juga menekankan pada cucunya tersebut mengenai bagaimana pentingnya memahami konteks pembentukan kata itu sendiri.

 

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahasa semit menjadi bahasa yang digunakan suku-suku nomaden. Untuk bisa mengajak mereka semua dalam kemajuan yang lebih baik, maka Nabi Muhammad perlu memahami bahasa semit ini.

 

Berkat kakeknya dalam melakukan ajaran bahasa ini, Nabi Muhammad memiliki perangkat persuasif terkuat di Arabia. Bakat bahasa yang telah diwariskan kakeknya ini memberi Nabi Muhammad kemampuan untuk bisa berhubungan dengan orang-orang yang berusia jauh lebih tua darinya.

 

Jika kalian ingin mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana cara Nabi Muhammad dalam menaklukkan kota Arabia, kalian bisa membacanya secara rinci melalui buku “Muhammad the World Changer” karya Mohamad Jebara. Selain diceritakan mengenai bagaimana Nabi Muhammad melakukan ajarannya, kalian juga akan diceritakan setiap detail kisah Nabi Muhammad yang belum kalian ketahui sebelumnya. Ditambah lagi, buku ini memiliki genre fiksi biografi yang memudahkan kita dalam mencerna setiap cerita tanpa ada rasa bosan ketika membacanya.

 

Kalian bisa mendapatkan buku ini secara langsung melalui toko buku terdekat kalian, maupun bisa membelinya melalui official store milik Bentang Pustaka! Jangan lupa juga untuk share pendapatmu mengenai buku ini dan tag juga Instagram Bentang Pustaka!

Kisah Nabi Muhammad Sebagai Pengubah Dunia yang Jarang Diceritakan!

Kisah nabi Muhammad mana lagi yang belum diketahui semua umat Muslim di dunia? Cerita mana lagi yang belum diceritakan oleh siapapun? Pasti kalian bertanya-tanya mengenai hal ini. Namun, memang benar bahwa masih ada cerita yang belum diketahui oleh setiap orang mengenai bagaimana nabi Muhammad bisa mengubah dunia pada saat itu. 

 

Lalu, cerita apa yang masih belum diceritakan dan diketahui ini? Melalui buku “Muhammad The World Changer” karya Mohamad Jebara ini, kita akan diajak untuk menjelajahi bagaimana masa lalu nabi Muhammad sebelum mendapatkan wahyu untuk menjadi nabi oleh Allah SWT dan bagaimana cara nabi Muhammad memimpin negeri pada masa itu. Baca artikel ini lebih lanjut ya!

Kisah Nabi Muhammad Sebelum Menjadi Nabi

Seperti yang dijelaskan pada buku-buku mengenai kisah nabi Muhammad, nabi Muhammad lahir sekitar tahun 570 Masehi di Mekkah (sekarang di Arab Saudi). Ayahnya meninggal sebelum Ia lahir dan Ia diasuh pertama kali oleh kakeknya dan kemudian pamannya. Ia berasal dari keluarga miskin tapi terhormat dari suku Quraisy. Keluarga itu aktif dalam politik dan perdagangan Mekah.

 

Di awal masa remajanya, Muhammad bekerja di karapan unta, mengikuti jejak banyak orang seusianya, lahir dari kekayaan yang tidak seberapa. Bekerja untuk pamannya, Ia memperoleh pengalaman dalam perdagangan komersial bepergian ke Suriah dan akhirnya dari Laut Mediterania ke Samudera Hindia. Belakangan, Muhammad mendapatkan reputasi sebagai orang yang jujur ​​dan tulus, memperoleh julukan “al-Amin” yang berarti setia atau dapat dipercaya.

 

Baca Juga:

Memburu Muhammad Kembali Menghadirkan Islamisme Magis

Nabi Muhammad Sebagai Pengubah Dunia

Abad keenam Arabia menyaksikan perubahan dunia yang mungkin terbesar dan paling mendalam dalam sejarah yang terjadi dalam hal kebaikan. Nabi Muhammad (saw) mengubah kepercayaan masyarakat, perilaku mereka, adat istiadat mereka, dan norma sosial mereka. Ia juga melakukannya dengan meyakinkan mereka dengan kebaikan dan persuasi yang lembut. Ia tidak memaksa orang untuk setuju dengannya. Ia tidak menggunakan unjuk kekuatan kecuali benar-benar diperlukan untuk melindungi rakyatnya.

Membangun dan Menjaga Komunitas

Selama 13 tahun pertama misinya, Ia tinggal di Makkah dalam keadaan sangat lemah, dianiaya oleh orang-orang sebangsanya. Setelah hijrah ke Madinah, fokusnya adalah membangun dan menjaga komunitasnya.

 

Ia memulihkan yang lemah dan menindas hak-hak mereka, membebaskan budak, mengangkat status rakyat, dan menghentikan praktik penindasan terhadap wanita. Ia juga menghilangkan praktik eksploitatif, kemegahan dan pengaruh para lalim kota dengan kesulitan minimum bagi semua pihak yang berkepentingan.

Membebaskan dari Kegelapan Duniawi

Sangat mengesankan bagaimana Nabi (saw) membersihkan masyarakat Arab dari banyak kebiasaan yang mengakar dan merusak yang mereka ikuti selama masa jahiliyah. Ia mampu melahirkan pola pikir baru, terbebas dari hafalan, mengikuti tradisi leluhur secara membabi buta. Ia menyadarkan orang-orang akan kepalsuan dari kebiasaan lama mereka, sehingga kesadaran ini dapat melindungi mereka agar tidak terjerumus kembali ke cara berpikir seperti itu.

 

Ia memulihkan yang lemah dan memberikan hak mereka, membebaskan budak, mengangkat status rakyat, dan menghentikan praktik penindasan terhadap wanita. Ia juga menghilangkan praktik eksploitatif, kemegahan dan pengaruh para lalim kota dengan kesulitan minimum bagi semua pihak yang berkepentingan. 

 

Dengan cara ini, Nabi membawa mereka keluar dari kegelapan takhayul, meramal, dan tenung. Ia menghilangkan kecerobohan mereka. Ia menyingkirkan kesombongan dan persaingan suku mereka. Ia membersihkan hati mereka dari rasisme.

Menerima Perbedaan yang Ada

Nabi (saw) memberikan pelajaran praktis untuk generasi mendatang. Madinah, ibu kota pertama Islam, memiliki keberagaman di dalamnya. Dengan cara ini, orang bisa belajar bagaimana mengajak orang lain untuk mengikuti agama Islam dan bagaimana berperilaku dalam masyarakat di mana mereka hidup dengan orang-orang dari agama lain sebagai sesama warga negara.

 

Selama beberapa era pemerintahan Islam dalam sejarah, hak-hak berbagai komunitas agama dan denominasi ditegakkan dan dilindungi dalam konteks tatanan sosial yang kuat. Mereka tidak dipaksa untuk mengubah agama atau afiliasi denominasi mereka. Kaum Muslim terus melibatkan mereka dalam debat dan diskusi yang sopan.

Negarawan yang Cerdas

Nabi menunjukkan kemampuan untuk berkompromi dan menggunakan pandangan jauh ke depan dan kebijaksanaannya untuk menyadari bahwa perdamaian, bahkan pada kondisi yang tampaknya tidak menguntungkan, lebih baik daripada permusuhan. 

 

‘Perjanjian Hudaibiyah’ adalah contoh yang baik bagi mereka yang bernegosiasi dengan lawannya. Keuntungan perdamaian, setelah perjanjian dengan kaum Quraisy ini, sangat besar dan menghasilkan peningkatan jumlah umat Islam secara eksponensial. Hal tersebut juga membantu membangun model dan masyarakat yang adil yang berfungsi secara logis. Yaitu, masyarakat egaliter dengan kesetaraan dan keadilan untuk semua, diatur oleh konsultasi bersama, kesetaraan di depan hukum dan perlindungan anggota yang paling rentan, perempuan, anak-anak, yatim piatu, fakir, dan budak. 

 

Sebagaimana diilustrasikan oleh banyak peristiwa dari fase kehidupannya, Nabi terbukti sebagai negarawan teladan. Dia menengahi perselisihan secara efisien; menepati janji kapan pun dia memberi; dan menghadapi risiko dengan berani, tanpa kompromi, demi perdamaian. Duta besarnya untuk negara lain membawa serta pesan kerja sama, membuktikan efisiensinya dalam diplomasi.

 

Baca Juga:

Meneladani Nabi Muhammad : Menjadi Cahaya Tanpa Menghakimi

Nabi Muhammad dalam Buku “Muhammad the World Changer”

Yang kalian baca sebelumnya merupakan kisah nabi Muhammad seperti yang telah diketahui sebelum-sebelumnya. Lalu, bagaimana versi kisah nabi Muhammad yang belum kita ketahui? Sebenarnya untuk kisah nabi sendiri masih sama. Namun, kalian juga perlu mengetahui beberapa detail mengenai cerita-cerita tersebut. Meskipun semua buku yang menjelaskan mengenai biografi akan berbentuk non fiksi, namun kali ini Mohamad Jebara membawakannya dalam bentuk fiksi agar bisa dinikmati oleh setiap kalangan tanpa merasa bosan ketika membacanya.

 

Melalui buku Muhammad the World Changer akan menjelaskan kepada kalian bagaimana perjuangan nabi Muhammad dalam menjalankan kehidupannya, orang-orang yang ada di dalam kehidupannya, maupun beberapa kisah yang belum diceritakan sebelumnya.

 

Pada buku ini, kalian akan diceritkan kisah nabi mulai dari bagaimana Ia lahir, nabi yang menjadi wirausahawan pengubah dunia, menyebarkan pengetahuan dengan pemahaman yang mudah, mendirikan situs percontohan untuk menerapkan visi kemasyarakatannya, hingga menyebarkan dan meletakkan landasan bagi salah satu agama terbesar di dunia.

 

Bukan hanya itu, kalian akan diceritakan setiap detail kecil mengenai adegan dan tindakan yang dilakukan oleh nabi ketika melakukan setiap hal tersebut. Seperti halnya bagaimana budaknya, Barakah, yang menemani nabi Muhammad dalam mengatasi rasa depresinya ketika ibunya, Aminah, meninggal dunia.

 

Untuk mengetahui segala kisah tersembunyi nabi Muhammad, kalian bisa membaca buku “Muhammad the World Changer” karya Mohamad Jebara ini. Kalian bisa membelinya melalui toko-toko buku kesayanganmu maupun membelinya secara online melalui official store milik Bentang Pustaka. Dapatkan sekarang dan ceritakan pada teman-teman melalui media sosial maupun orang terdekat lainnya mengenai kisah nabi Muhammad yang belum diketahui oleh setiap orang ini!

Rekomendasi Novel Tentang Musik, Bisa Dibaca Oleh Siapapun!

Musik selalu punya cerita tersendiri bagi hidup seseorang. Ada yang cuman dengerin instrumen musik aja, mood dan fokus auto meningkat. Ada yang tiba-tiba langsung galau bahkan sampai nangis saat dengerin instrumen plus musik (lagu). Musik erat dengan kehidupan manusia, musik nggak hanya bisa dinikmati melalui aktivitas mendengarkan musik atau hanya bagi musisi. Salah satu cara menikmati musik dengan cara yang nggak biasa adalah dengan membaca kisah dalam buku novel. Bagaimana musik mampu mempengaruhi dan menemani perjalanan seseorang yang dikisahkan dalam buku novel.

 

Baca Juga: Kata Siapa Musik Rock Telah Mati? Yuk, Nostalgia Bareng!

Rekomendasi Novel Tentang Musik

Rekomendasi novel tentang musik dari penulis novel Indonesia menarik untuk diikuti kisahnya. Apalagi khazanah alat musik dan kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam, membuat novel yang berkisah tentang musik punya keunikan tersendiri. Bahkan dalam proses penulisannya sendiri, beberapa penulis merasa bahwa novel yang mengangkat tema musik adalah novel yang penuh tantangan! Berikut rekomendasi novel tentang musik dari penulis Indonesia:

Brianna and Bottomwise – Andrea Hirata

Karya Andrea Hirata bertema musik ini diramu unik dan kompleks dalam perjalanan hidup setiap tokoh. Uniknya, tak hanya menceritakan kisah perjalanan hidup setiap tokoh dalam bermusik. Novel dengan topik yang out of zone yang pernah ditulis Andrea Hirata ini juga menceritakan perjalanan sebuah gitar dari satu tangan ke tangan lainnya hingga dari satu benua ke benua lainnya. Uniknya lagi, latar tempat dan genre musik dalam novel ini memadukan antara musik orkes melayu khas Sumatera dengan musk rock khas Amerika.

Novel ini berkisah tentang perjalanan hidup setiap tokoh yang menemukan semangat hidupnya dalam bermusik. Mulai dari anak kelas 5 SD yang tak menyadari bakat bermusiknya karena keterbatasan ekonomi. Hingga seorang musisi rock ternama, John Musiciante yang kehilangan motivasi hidup karena gitar yang hilang dicuri. Bagi penulis, Andrea Hirata, novel ini adalah novel yang penulisan naskahnya paling menantang. Apalagi genre musik adalah genre yang jarang diangkat dalam novel.

My Rocket Queen – Salman Aristo

Novel dengan latar belakang kehidupan anak SMA tahun 90-an ini berkisah tentang Sabit dan ketiga kawannya yang baru saja masuk SMA. Bersama dua temannya, Sabit rajin latihan band di sebuah studio dan ingin dikenal sebagai musisi rock. Sabit juga jatuh cinta dengan Saira yang punya pengetahuan luar biasa soal musik apalagi soal musik rock. Namun, Sabit harus berhadapan dengan ayah Saira, seorang Letnan Jenderal rezim Orde Baru yang mempertanyakan mimpi Sabit yang ingin jadi musisi, “Apa nanti bisa hidup?”

Tema musik yang diangkat dalam novel karya Salman Aristo tersebut tak hanya memposisikan musik sebagai identitas Sabit sang tokoh utama. Namun juga sebagai sumber inspirasi, idealisme, pencarian jati diri, dan juga pemberontakan. Judul My Rocket Queen terinspirasi dari salah satu lagu band rock kenamaan, Gun N’ Roses dalam album Appetite for Destruction. Dalam buku ini juga tersedia QRCode yang berisi list lagu rock rekomendasi Salman Aristo sebagai teman membaca novel.

Rapijali – Dee Lestari

Ping memiliki bakat musik luar biasa. Selain bisa bermain alat musik, ia juga memiliki kemampuan perfect pitch yang hanya dipunyai oleh kurang lebih sepuluh persen musisi di dunia. Hidupnya yang damai hidup di pinggir sungai, punya banyak alat musik di rumah seketika menemui kegelisahan ketika ia bakat istimewanya tak memiliki wadah sehingga membuatnya tak berani bercita-cita. Hidupnya semakin tidak baik-baik saja ketika Ping harus pindah ke Jakarta, ia harus beradaptasi di lingkungan dan teman-teman baru serta tantangan baru sebagai anak calon gubernur.

Latar belakangnya yang erat dengan dunia musik membawa perjalanan hidup Ping menarik untuk diikuti. Apalagi ada isu politik, sahabat, keluarga dan percintaan yang mewarnai perjalanan bermusik Ping dan kawan-kawannya. Novel Rapijali karya Dee Lestari terdiri dari 3 seri. Seri pertama Rapijali, seri kedua Rapijali: Menjadi, dan seri ketiga Rapijali: Kembali. 

Novel tentang musik bisa jadi bacaan yang unik dan menarik karena mampu memberikan perspektif yang berbeda. Selain itu, pengalaman membaca novel tentang musik mampu membawa kita menghargai kerja-kerja para musisi dalam menghasilkan sebuah karya. Informasi seputar novel tentang musik seperti yang sudah tersebut di atas bisa Sahabat Bentang cek di Shopee Bentang Official! Selamat membaca dan menjelajah diri bersama novel tentang musik, Sahabat Bentang!

© Copyright - Bentang Pustaka