Tips Cara Investasi Buat Pemula, Biar Engga Salah Langkah!

Sobat Bentang, topik investasi saham atau investasi jangka panjang jadi pembicaraan yang menarik, terutama bagi kalangan anak muda. Memang betul, investasi harus segera dilakukan sedini mungkin agar di hari tua tinggal menikmatinya. Apalagi tampaknya investasi itu seru dan mudah gitu ya, tinggal lihat grafik terus setor. Cocok gitu bagi kalangan anak muda yang ingin hidup bermalas-malasan tapi tetap bahagia bergelimang harta, hehe.

 

“Baca Juga:[Niksen: Cara Hidup Bahagia dengan Bermalas-malasan]”

Photo by Anna Nekrashevich: https://www.pexels.com/photo/person-holding-a-smartphone-6801874/

 

Sebelum terjun ke dunia investasi, Sobat Bentang perlu memahami apa itu investasi untuk memahami makna sesungguhnya. Serta memahami cara investasi yang tepat agar tidak salah langkah. Sobat Bentang tau sendiri kan, banyak kasus investasi bodong dengan korban mahasiswa yang menawarkan keuntungan yang tidak logis?. Oleh sebab itu, sebelum terjun ke dunia investasi kita perlu membangun mindset dan strateginya dulu, nih. Oke, setuju?

Membangun mindset cara investasi, apa itu investasi?

Investasi adalah menabung, sederhananya sih begitu, hehe. Namun, kita perlu memahaminya secara lebih luas agar investasi dilakukan secara benar dan tepat. Biar engga ketipu dan tak mudah berekspetasi tinggi, hehe. Menurut Forbes, investasi adalah proses membeli aset yang seiring berjalannya waktu akan bertambah nilainya. Dengan membeli item yang mampu memberi keamanan secara finansial, melalui proses olah modal dan pendapatan untuk diolah menjadi sebuah keuntungan.

Kenapa kita harus berinvestasi?

“Ya buat dapet duit banyak lah Min, masa buat dimakan?”.  Iya betul sih, narasi di luar sana perihal investasi memang menggiurkan sekali, ya. Misalnya, iming-iming investasi cepat untung dan investasi tanpa ngoyo tapi hasilnya juta-jutaan!. Namun, kita perlu mengkaji ulang tujuan kita berinvestasi. Kalau tujuannya jelas kan, jalannya jadi enak gitu, hehe.

 

Kalau dalam buku A Quick Guide for Investor, alasan mengapa kita harus berinvestasi adalah agar kita bisa menikmati yang namanya the magic of compounding interest. Kalau kata Albert Einstein, “Compound Interest is The 8th Wonder of the World. He who understands it, Earns it, He who doesn’t Pays it”. Gambarannya dalam buku A Quick Guide for Investor tuh begini, Jika Sobat bentang investasi Rp.300.000, per bulan dengan rata-rata return (imbal hasil) 10% per tahun maka:

 

10 tahun lagi, Sobat Bentang akan punya Rp.61,4 juta

15 tahun lagi, Sobat Bentang akan punya Rp.124,3 juta

20 tahun lagi, Sobat Bentang akan punya Rp.227,8 juta, dst.

 

Apa yang dikatakan Albert Einstein itu telah diterapkan oleh investor kenamaan Warren Buffet. Prinsip compound interest atau bunga majemuk lah yang membuat kekayaannya terus meningkat dari waktu ke waktu. Karena kunci investasi itu engga selalu berapa banyak nominal uang yang diinvestasikan tetapi seberapa konsisten kita menyisihkan penghasilan dalam mencapai target. 

 

Selanjutnya, bagaimana cara berinvestasi yang tepat dan benar?:

  • Jangan ngutang buat Investasi!

Sudah paham kan tadi soal prinsip compound interest dalam berinvestasi?. Compound interest memang betul akan menyejahterakan saat masa tua. Namun, akan menyengsarakan kalau kita memulai investasi dengan berutang. Apalagi kalau bunga utangnya lebih tinggi daripada yang didapatkan dari investasi, modyar!

  • Bayar dulu utang konsumtif yang dipunya

Utang konsumtif adalah utang yang yang tujuannya untuk membeli produk yang dikonsumsi atau yang digunakan. Nah ini nih, menurut penjelasannya Nicky Hogan dalam buku A Quick Guide for Investor, kalau mau berinvestasi kita harus keluar dulu dari zona pola pikir mayoritas. Pola pikir mayoritas itu ketika dapat duit atau sedang gajian, uangnya langsung buat beli-beli barang. Sedangkan pola pikir zona minoritas ketika gajian uangnya dibuat beli aset dulu, nunggu imbalan hasil baru deh beli barang. 

  • Pahami waktu terbaik untuk investasi

Umpamanya sebelum pergi kita perlu liat cuaca terlebih dahulu untuk mempersiapkan segala kemungkinan. Sama dengan investasi, kita perlu memahami terlebih dahulu waktu yang tepat untuk akhirnya, oke siap!. Menurut Nicky Hogan dalam buku A Quick Guide for Investor, ada tiga waktu terbaik untuk berinvestasi. Pertama, waktu krisis saat saham-saham berguguran. Kedua, waktu saham ditransaksikan undervalued. Dan terakhir, waktu kita punya uang untuk diinvestasikan. Nah, yang terakhir itu yang paling utama ya Sobat Bentang, hehe.

 

Investasi kelihatannya seru dan menarik kan Sobat Bentang?. Namun, kalau salah mindset atau langkah sedikit aja bisa ambyar!. Oleh sebab itu, Sobat Bentang bisa memahami dengan mudah panduan investasi melalui buku A Quick Guide for Investor. Buku ini adalah buku panduan secara visual, jadi engga yang kaku amat gitu kayak buku pelajaran ekonomi, hehe. Informasi detail perihal buku A Quick Guide for Investor bisa diakses di sini, ya!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta