Tag Archive for: shirath

menulis fiksi shirath

Menulis Fiksi dengan Fiksi Rekomendasi: Shirath

menulis fiksi shirath

Menulis fiksi seperti novel Shirath bagi beberapa orang adalah hal yang berat. Selain karena pembiasaan, faktor lain adalah mengisahkan kehidupan fiktif di dalam sebuah media. Mengatasi hal tersebut, banyak sekali solusi yang bisa dilakukan, misalnya dengan memperbanyak bacaan sesuai lini yang ingin kita buat. Misalnya dalam menulis fiksi dewasa, tentu membutuhkan banyak literatur acuan untuk menajamkan skill kepenulisan. Penulis dengan literatur yang beragam dan bervariasi memungkinkan banyaknya perbendaharaan kata dan imajinasi dalam pikiran. Saat menulis fiksi dewasa, tentu beberapa saran judul buku yang bisa menjadi acuan akan banyak sekali. Salah satunya yang bisa dibaca dan menjadi rujukan inspirasi adalah karya Tasaro GK yang berdiksi indah dan kaya akan penggambaran setting lokasi, novel Shirath.

Menulis Fiksi Seperti Novel Shirath

Saat menulis fiksi, ada banyak sekali hal krusial yang harus dibangun oleh sang penulis. Salah satunya, penokohan yang “hidup”. Komponen tersebut bisa dengan mudah terlihat dalam kisah yang digambarkan tasaro GK dalam novelnya yang terbit awal tahun 2021 ini. Tokoh utama dalam kisah ini, Kashmir seolah menjadi  figur yang begitu nyata akibat penokohannya yang begitu kuat. Sebagai tokoh yang terluka, Kashmir menjadi sosok yang menyita perhatian pembacanya. Lika-liku Kashmir mengatasi perasaannya. Sekaligus menghadapi demensia yang perlahan merenggut segala ingatannya akan komponen cerita. Tasaro GK dan kelihaiannya membangun penokohan bisa menjadi referensi menulis fiksi untukmu.

(Baca kelebihan novel Shirath artikel terkait Travelling Saat di Rumah Aja dengan Novel Shirath)

Hal yang tidak kalah penting lainnya adalah latar yang harus terasa begitu nyata bagi pembaca.  Membuat pembaca merasakan esensi waktu dan lokasi bukan hal yang mudah dalam menulis fiksi. Akan tetapi, dengan kepiawaiannya, Tasaro GK bahkan menghadirkan banyak lokasi dengan latar yang terasa begitu nyata. Tidak hanya mengambarkan tempat-tempat di Indonesia, Tasaro meletakkan tokoh-tokohnya di belahan wilayan yang berbeda-beda. Selain membangun penempatan yang nyata, perbedaan waktu yang digambarkan oleh Tasaro mampu menunjang latar cerita yang begitu rapi dan apik. Dengan membawa Shirath, kamu bisa mengantongi solusi-solusi permasalahanmu dalam menulis fiksi.

Dapatkan Solusimu

Shirath adalah salah satu novel fiksi dewasa yang bisa kamu dapatkan di Mizanstore. Buku terbitan Bentang Pustaka ini masih tersedia dan menunggumu mengembangkan inspirasi berdasarkan keunggulan buku yang ada di dalamnya. Yuk, tulis kisahmu dan hadirkan kisah-kisah berkualitas seperti karya Tasaro GK yang satu ini!

 

travelling di rumah

Travelling Saat di Rumah Aja dengan Novel Shirath

travelling withing books

Travelling di rumah mengunjungi lokasi-lokasi impian memang mimpi hampir sebagian orang. Sayangnya di masa ini, mimpi itu menjadi sesuatu yang nampak mustahil. Merebaknya virus covid-19 hampir di seluruh dunia memaksa setiap orang untuk tetap di rumah demi keselamatan bersama. Tetapi jangan biarkan impianmu padam. Apalagi ditambah dengan stres yang berlebih. Ada saran, lho untuk itu. Saat pikiran begitu suntuk dan segala hal terasa tidak sesuai, membaca buku bisa menjadi opsi bantuan yang tepat. Apalagi, saat bacaanmu menghimpun tempat-tempat yang bisa terasa kamu datangi meski hanya dalam cerita fiksi. Sebuah novel karya Tasaro GK berjudul Shirath ini bisa menjadi travelling-mu bermediakan buku.

Menggambarkan Banyak Tempat

Di dalam buku Shirath ini, pembaca akan bertemu dengan Kashmir, “rekan” travelling. Dia adalah seorang tokoh yang melakukan perjalanan panjangnya yang membuatmu mampir di banyak tempat, mulai dari kota-kota di Indonesia hingga manca negara. Perjalanan Kashmir adalah sebuah usaha yang digambarkan oleh Tasaro GK untuk menyembuhkan hatinya yang terluka. Bagi beberapa orang, usaha untuk penyembuhan diri yang sedang patah hati bisa dengan kabur dari kota tempat mereka berasal. Melalui tempat-tempat yang dikunjunginya, Kashmir berusaha menemukan kembali jati dirinya.

(Baca juga artikel terkait Cinta dalam Ancaman Demensia.)

Perjalanan Kashmir tidak semata-mata travelling biasa. Kashmir memiliki pekerjaan yang memang menuntutnya untuk berpindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Penggambaran wilayahnya yang begitu detail membuat pembaca dapat merasakan suasana dan sensasi yang dihadirkan oleh wilayah tersebut. Dalam suatu bab yang menggambarkan wilayah Frankfurt, dituliskan kepentingan Kashmir datang ke sana untuk bertandang pada sebuah acara bazar buku yang begitu megah. Membayangkan wilayah Frankfurt yang begitu asing tapi menarik perhatian saja sudah begitu memanjakan proses pembacaan. Apalagi ditambah dengan sesuatu yang berkaitan dengan bazar dengan lautan buku. Bagi pecinta buku, pasti begitu paket kombo. Sebuah travelling dengan tujuan festival buku yang mewah. Siapa yang tidak tertarik?

Mulai Travelling di Rumah

Sebelum kesuntukan dan rasa gundah menggerogoti waktu-waktu berhargamu selama di rumah aja, membaca buku yang disarankan ini bisa menyelamatkanmu. Melalui buku ini, kamu bisa membuktikan pepatah yang menyebutkan bahwa buku adalah jendela dunia. Sebuah buku karya Tasaro dengan judul Shirath yang bisa kamu dapatkan di sini, mampu mengantarkanmu ke lokasi-lokasi yang beribu-ribu kilometer jauh dari tempatmu berpijak.

representasi keluarga sebagai bentuk sosial

Pengaruh Latar Sosial dalam Kisah Cinta Manusia

Dalam suatu lingkungan sosial, saat seseorang sampai pada usia yang dianggap menikah, sering kali dihadapkan dengan banyak sekali kerisauan. Perihal siapa, perihal bagaimana, hingga menjawab harfiah pernikahan. Apa itu pernikahan sering kali dihubung-hubungkan dengan perasaan cinta. Seolah-olah syarat mutlak dari menikahi seseorang adalah cinta—sebuah rasa yang tidak kasat mata. Nyatanya, banyak sekali faktor-faktor lain. Di Jawa, ada istilah bibit bebet dan bobot, yang menjadi syarat sah seseorang yang bisa diterima oleh suatu keluarga. Latar keluarga hingga personality dan juga materi yang bersifat wajib untuk diperhitungkan. Dalam kisah cinta, latar sosial mengiringnya demi mewujudkan suatu kisah cinta yang manis dalam bahtera pernikahan. Tidak terkecuali dalam kisah cinta milik Kashmir dan Kanya.

Kashmir: Sebuah Refleksi Tokoh

Membicarakan Kashmir, pembaca seolah tidak pernah bisa lupa perihal pembentukan karakter dan penokohan milik pria satu ini. Dalam novel Shirath, Kashmir adalah tokoh yang diceritakan dengan segala kemalangannya. Namun, beriringan dengan kemalangan tersebut, Kahsmir adalah pria yang teguh dan pekerja keras. Pekerjaannya, kehidupannya stabil meski di balik itu semua, latar belakang kehidupannya seolah bergelayut dan menjadi sesuatu yang tidak pernah terlepas. Lahir dengan keluarga yang dianggap merugikan masyarakat, hidup dan dewasa tanpa kedua orangtuanya, dan cap untuk sosoknya yang sebenarnya tidak seperti opini lingkungan sosialnya.

Ketika bertemu dengan Kanya, Kashmir seolah merasa terhadang oleh kisah hidupnya sendiri. Spekulasi-spekulasi keburukan atas dirinya memenuhi pikiran Kashmir. Latar sosial yang membayangi kehidupannya menjadi tembok pembatas yang begitu tinggi untuk bisa menikahi pujaan hatinya tersebut. Alih-alih menikahi, meraih pun Kashmir terhempas.  Bibit bebet dan bobot tidak memihak padanya. Meski demikian, apalah arti latar belakang sosial bagi satu cinta utuh yang diberikan Tuhan untuk makhluknya?

Cinta dan Sosial

Latar sosial barangkali bisa membatasi realisasi manusia atas perasaannya. Gagal menikah, hubungan yang kandas, atau bahkan hubungan yang tidak pernah benar-benar dimulai. Pun demikian pada kisah cinta milik tokoh utama dalam novel Shirath karya Tasaro GK tersebut. Kashmir hadir sebagai jawaban yang menggantung, dari serangkaian tanda tanya yang dihadirkan oleh Kanya. Karenanya, mereka seolah tidak bisa saling memiliki, entah terbatas oleh latar sosial, atau perihal kehidupan—yang dibangun Tasaro GK—menjadi begitu kejam atas keduanya.

Ikuti kisah Kashmir dan Kanya lewat novel Shirath yang bisa kamu dapatkan di https://mizanstore.com/shirath_70425

gambaran dua orang yang saling beusaha meraih asa dan rasa mereka

PENGEMBARAAN RASA DALAM SEBUAH KATA

Menggambarkan suatu rasa seperti menuangkan sesuatu yang abstrak. Sesuatu yang tidak berwujud dan maya. Perwujudan dalam penggambaran rasa dapat dihadirkan melalui perwatakan dari setiap tokoh-tokohnya. Dapat pula berupa suasana yang dibangun sepanjang cerita. Semua penunjangnya tidak pernah terlepas dari cara penulis mengekspresikan perasaannya, melebur dalam seluruh tulisan yang dituangkannya dalam satu media. Seperti yang dilakukan Tasaro GK kepada karyanya yang paling baru: Shirath. Sebagai sekuel dari novelnya yang berjudul Sembilu. Novel ini menghubungkan pembacanya dengan dimensi rasa, dengan digiring oleh kedua tokohnya yang saling mencintai, Kashmir dan Kanya. Dalam novel ini, pembaca adalah pengamat dan sisi yang kelak akan dibawa dalam sebuah media yang begitu luas, tapi terangkum dalam satu buku.

Shirath adalah perjalanan panjang Kashmir, yang berusaha menemukan Kanya sebagai muaranya. Dengan gaya tulisannya yang selalu indah, Tasaro GK bermain dengan diksi-diksi yang mendukung genre dari tulisannya ini. betapa suatu paket yang kombo, membaca kisah cinta dengan diksi yang mendayu dan romantis. Keunikan ini ditambah dengan cara Tasaro tidak membuat tulisannya terkesan berlebihan atau yang sering dikenal sebagai klise.

Ekspresi dari Hati

Sebab tokoh adalah perpanjangan tangan dari sang penulis, maka Kashmir adalah perpanjangan tangan dari Tasaro GK. Tasaro memberikan “keleluasaan” sepenuhnya kepada dirinya sendiri untuk menggambarkan tokoh Kashmir sesuai dengan ekspresi yang hendak disalurkannya pada karyanya ini. Baginya, karya ini menguras perasaannya dalam proses penulisannya, dan pada tokoh-tokohnya, termasuk pada Kashmir-lah pembaca akan menemukan ekspresi hati milik Tasaro. Tasaro membangun perspektif cinta seperti pada mata koin, yakni dua sudut pandang, dihadirkannya pula Kanya yang melengkapi rasa yang sedang dibangunnya pada semesta novel Shirath.

Pada setiap jatuh cinta, kehilangan, melepaskan, Shirath bisa mewakili segala rasa dan mengosongkan relung pembacanya. Shirath mampu menjadi suatu media menilik kembali rasa yang pernah ada, sebuah rasa yang dihadirkan oleh Tuhan untuk makhluknya. Sebab pada dasarnya, kita semua pasti pernah masuk dan mengalami sebuah rasa yang menggebu-gebu pada suatu hal bernama cinta. Atau mungkin merasa rindu, Tasaro mengajak pembacanya menafsirkan kembali melalui satu pertanyaan: “untuk apa sejatinya cinta itu ada dan hadir” dan menjawabnya pada perjalanan panjang milik Kashmir dan Kanya.

Mulai perjalananmu di https://mizanstore.com/shirath_70425

© Copyright - Bentang Pustaka