Tag Archive for: Guru Aini

guru pelosok

Apa Rasanya Jadi Guru di Pelosok?

Menjadi guru di daerah pelosok tentu sebuah perjuangan yang berat. Sebagaimana diketahui bahwa daerah pelosok merupakan tempat yang jauh dan tidak mudah didatangi. Namun, hal itu bukan berarti di daerah pelosok anak-anak tidak memungkinkan menempuh pendidikan. Pendidikan haruslah merata sampai ke pelosok nusantara.

Indonesia saat ini tercatat memiliki 3 juta guru. Walau begitu, guru-guru tersebut belum tersebar merata. Papua Barat misalnya melaporkan kekurangan guru sebanyak 2.629 orang. Begitu pula daerah Papua lainnya yang masih perlu guru sebanyak 5.151 orang.

Program Menteri Pendidikan: Guru Garis Depan

Pemerintah berupaya menurunkan program GGD (Guru Garis Depan) sejak tahun 2015 silam. Program GGD mirip dengan program Indonesia Mengajar maupun Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) yang telah berjalan sebelumnya. Hanya saja, kedua program itu sifatnya sementara karena guru yang dikirim hanya mengajar satu tahun di daerah penempatan.

Berbeda hal dengan program Guru Garis Depan, program ini permanen, mereka akan jadi pegawai negeri di daerah penempatan masing-masing.

Menjadi guru di daerah terpencil tentu membutuhkan tantangan besar. Karenanya GGD diberi kompensasi yang besar. Selain gaji pokok, GGD juga menerima tunjangan profesi, tunjangan khusus, dan tunjangan daerah. Bahkan pemerintah mengusahakan pembuatan perumahan bagi guru yang ditempatkan.

Medan Sulit: Rasanya Seperti Offroad!

Dalam proses mencerdaskan anak bangsa. Guru yang ikut progam GGD ditempatkan dengan keterbatasan yang dirasakannya selama mengabdi di wilayah tersebut. Mereka akan menemukan mulai dari minimnya aliran listrik, sinyal, jaringan komunikasi yang sulit dijangkau, dan kelangkaan air bersih bila musim kemarau tiba.

Hal semacam itu sudah sangat lumrah ditemui oleh guru-guru yang mengabdi untuk mencerdaskan anak bangsa di daerah pelosok. Mulai dari medan yang begitu sulit ketika hendak menuju ke lokasi sekolah. Kondisi jalan tanah berbatu dengan dikelilingi perbukitan serta jurang yang begitu curam yang setiap saat bisa saja mengancam keselamatan jiwa.

Mungkin para guru yang mengabdi di daerah pelosok ini pernah sesekali berpikir ganti profesi menjadi pembalap offroad saja. Mereka sudah terlatih banting setir sana sini.

Persembahan untuk Para Guru dan Semangat Juangnya

Meski medan mereka berat, semangat guru untuk mencerdaskan anak-anak bangsa di daerah pelosok ini tidak pernah luntur.

Inilah yang menginsipirasi Andrea Hirata dalam pembuatan novel Guru Aini karya terbarunya. Berkisah tentang Bu Desi yang bertahan meski ia punya kesempatan untuk minta dipindahtugaskan. Bagaimana Bu Desi dan guru lainnya bersatu menyebarkan ilmu.

“Persembahan sederhanaku untuk guru-guru dan murid-murid di Indonesia” begitu tulis Andrea di media sosialnya. (Rizal)

Guru Aini

Guru Aini: Novel Terbaru Andrea Hirata

Guru Aini merupakan novel terbaru Andrea Hirata. Novel Guru Aini bercerita tentang idealisme seorang guru matematika. Andrea menggambarkan perjuangan seorang guru matematika di sekolah pelosok dan lika-liku yang dialaminya.

Ketika membaca buku Guru Aini, pembaca akan digiring untuk mengarungi dunia pendidikan, seperti bertemu murid-murid dengan berbagai macam sifatnya. Keringat, bahagia, patah hati hingga bangkit dari semua itu. Melalui buku ini, Pak Cik ingin menyampaikan sarjana bukanlah kisi-kisi masa depan yang menjanjikan, sebagaimana idealisme manusia yang berubah-ubah sesuai berjalannya masa.

Pembaca akan disuguhkan tulisan yang hangat. Serta terdapat pesan tentang seorang guru. Buku ini tersedia secara eksklusif dalam 312 halaman. Kamu dapat mulai memesan buku Guru Aini  mulai 20 Januari 2020 sampai 29 Januari 2020.

Mengenal Pak Cik 

Andrea Hirata berkiprah di dunia literasi Indonesia berawal dari sebuah novel Laskar Pelangi. Laskar Pelangi telah menjadi international bestseller, diterjemahkan ke-40 bahasa asing. Telah terbit dalam 22 bahasa, diedarkan di lebih dari 130 negara. Sejak Tahun 2010, secara mandiri Andrea mempromosikan minat baca, minat menulis, dan mendirikan museum sastra pertama dan satu-satunya di Indonesia, Museum Kata Andrea Hirata di Belitong.

Saat ini, Andrea Hirata tengah fokus pada buku-buku terbarunya. Seri 7 Bintang berisi 6 karya original: Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Buku Besar Peminum Kopi, Ayah dan Sirkus Pohon, Orang-Orang Biasa, Mozaik-Mozaik Terindah, dan 1 buku baru berjudul Guru Aini.

Andrea Hirata

Andrea Hirata dan Karya Originalnya

“Maka, anak-anak itu tak pernah punya cita-cita sebab mau belajar saja susah. Perlengkapan sekolah selalu tak lengkap dan saban hari tak ada hal lain selain soal berjuang menyambung hidup.”

Kalimat tersebut merupakan salah satu penggalan dalam salah satu buku karya Andrea Hirata. Bagi para pembaca Orang-Orang Biasa, mungkin tidak asing dengan kisah soal pendidikan yang diangkat. Novel Orang-Orang Biasa menggambarkan secara gamblang bagaimana kondisi dunia pendidikan bagi anak-anak di pelosok.

Andrea dan karya-karyanya selalu berhasil mengangkat kisah yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Karya Original Andrea Hirata

Pernah membayangkan bagaimana jika sebuah novel digarap tanpa sentuhan editor? Yap, kalian akan menemukan jawabannya pada buku-buku terbarunya yang akan terbit sebentar lagi. Novel ini merupakan buah pikiran murni dari seorang Andrea. Kemampuan beliau dalam menghasilkan karya-karya fenomenal tentu tidak diragukan lagi, sehingga meski lepas dari tangan editor, karyanya tetap dapat menjadi sebuah kisah yang membekas dalam benak pembaca.

Seri original ini berisi 6 karya lama Andrea versi original serta 1 karya baru Andrea yang juga mengangkat tema pendidikan sebagai fokus utamanya. Pst, karya terbarunya ini merupakan prekuel dari Orang-Orang biasa, lho!

Bertemakan Kaum Marjinal

Seperti novel-novel sebelumnya, kali ini di kisah terbaru Andrea juga mengeksplorasi kaum marjinal, terutama profesi seorang guru. Buku terbarunya mengisahkan tentang idealisme seorang gadis yang ingin menjadi guru Matematika di sekolah pelosok. Gadis yang dimaksud dalam novel ini tentu saja pernah disebut dalam Orang-Orang Biasa. Ada kah yang bisa menebaknya?

Terbit di Februari 2020

Hmmm, rupanya Sahabat Bentang yang penasaran masih harus bersabar lagi karena seri original Andrea Hirata baru dapat dinikmati pada Bulan Februari 2020 mendatang. Tapi Sahabat Bentang tidak perlu risau dan gelisah karena Sahabat Bentang masih bisa menikmati Orang-Orang Biasa terlebih dahulu supaya lebih mengenal tentang buku terbarunya nanti.

© Copyright - Bentang Pustaka