Tag Archive for: George Orwell

George Orwell dalam bahasa Indonesia

George Orwell Terbaru dalam Bahasa Indonesia

Satu lagi novel karya George Orwell dalam Bahasa Indonesia! Tahukah kamu George Orwell memiliki karya menarik lainnya berjudul Keep The Aspidistra Flying? Karya ini merupakan terbitan keempat dari keseluruhan karya Geroge Orwell. Seperti khasnya, karya George Orwell satu ini adalah sebuah karya yang masih berbau topik distopia, dengan karakter seorang lelaki dengan sifat yang nyentrik. Kisah ini pertama kali terbit pada tahun 1936. Kisah ini akan menjadi salah satu karya sastrawan dunia yang harus masuk ke dalam list bacaan, kamu. Kenapa sih buku ini begitu direkomendasikan untuk kamu? Yuk simak alasan berikut ini

Memfigurasi George Orwell Muda

Selain untuk pecinta George Orwell, Keep The Aspdistra Flying ini sangat cocok untuk kamu penggemar novel dengan nilai sosial dan politik. Dengan menciptakan tokoh Gordon Comstock, George Orwell memberikan karakter yang begitu teguh pendirian dan sangat idealis. Gordon adalah tokoh yang akan membawamu menyelami pergulatan ideologi dengan ambisi dan mimpinya yang sangat disangsikan oleh kehidupan sosial.

Baca juga: Cek, yuk, alasan novel ini direkomendasikan untuk kamu!

Sebagai seorang penyair dan pemilik toko buku, kedua pekerjaan tersebut dianggap tidak akan stabil di kehidupan dengan sistem kapitalisme yang berlaku di London masa lalu. Di poin ini lah pasang surut kisah ini menjadi begitu menarik perhatian pembaca. Selain itu, Gordon Comstock dipercaya mencerminkan masa muda sang penulis!

George Orwell dalam bahasa Indonesia

Gorge Orwell dalam Bahasa Indonesia

Keep The Aspidistra Flying perdana terbit dengan Bahasa Inggris. Untuk kamu yang lebih suka membaca dalam Bahasa Indonesia, kamu tidak perlu khawatir lagi karena novel ini telah dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia! Dalam edisi ini, Keep The Aspidistra Flying karya George Orwell  terbaru dalam Bahasa Indonesia. Dengan penerjemah Anton Kurnia, novel karya George Orwell ini bisa dinikmati dengan substansi yang membuat pembaca memahami konteks seperti novel aslinya. Novel yang kaya akan sajak ini bisa kamu nikmati dalam bahasa Indonesia tanpa khawatir bingung dengan korelasi diksi dan substansinya!

Dengan setebal 400 halaman, Keep The Aspidistra Flying akan mengajak kamu memasuki peliknya kehidupan menjadi orang dewasa dan kehidupan sosial berbasis sistem. Novel ini masih bisa kamu pesan dengan diskon yang menarik di sini. Tunggu apa lagi? Yuk segera amankan bukumu! /jw

sampul buku 1984

Sampul Buku, Titik Intip Cerita yang Seru

Sebuah pepatah mengatakan, “Jangan menilai buku hanya dari sampulnya” mungkin benar adanya. Apabila kita hidup di masa atau tempat yang tak bisa menunjukkan sesuatu secara terang-terangan. Seperti halnya buku 1984 yang pertama kali terbit di tahun 1949.

Sampul buku yang diterbitkan di London ini tak memuat gambar apa pun selain judul, nama penulis, dan keterangan bahwa buku tersebut adalah sebuah novel. Novel yang bercerita tentang bayangan sebuah negara 35 tahun mendatang dari saat ceritanya dikarang. Warna hijau menjadi latar tulisan pada edisi pertamanya diterbitkan.

Sampul ini terlihat jauh berbeda dari sampul buku 1984 yang banyak kita jumpai hari ini. Ilustrasi atau gambar mata menjadi ciri khas yang ditampilkan dalam berbagai bahasa. Ilustrati mata baru “berani” ditampilkan sepuluh tahun kemudian setelah buku ini terbit di Amerika Serikat.

Warna yang ada di sampul juga berubah, edisi paling awal berwarna hijau gelap dengan tulisan berwarna putih. Lambat laun, dunia mulai mengadopsi warna merah-oranye untuk mewakili keseluruhan isi. Ada juga yang membuatnya dalam campuran warna monokrom.

Sampul Buku dari Bentang Pustaka

Bentang Pustaka paling tidak telah tiga kali menerbitkan buku 1984 yang bergenre fiksi ilmiah distopia ini. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2003 dengan sampul buku bergambar kepala seseorang yang dilihat dari belakang. Ada kode batang (barcode) yang tercetak pada bagian tengkuk orang tersebut.  

Sebelas tahun kemudian, untuk pembaca yang terus menanyakan buku ini dalam Bahasa Indonesia buku ini diterbitkan kembali dengan tampilan berbeda. Edisi kedua, sampul buku 1984 ini berwarna putih dengan gambar bola mata yang berwarna jingga dan warna kover dominan putih.

Tiga tahun berikutnya, yakni pada tahun 2016 buku ini memiliki kembali memiliki tampilan baru. Sampul buku ini memiliki warna yang sama dengan terbitan original-nya di tahun 1949, namun dipadukan dengan ilustrasi mata yang digambar dengan menggunakan pensil dan tercetak di halaman setelah sampul. Sampul bukunya sendiri dibolongi seukuran ilustrasi yang ada sehingga menimbulkan kesan 3D.

Kini, buku 1984 kembali diterbitkan dengan versi yang lebih segar. Ilustrasi gambar mata yang telah dua kali ada pada edisi-edisi sebelumnya digambar dengan gaya komikal dengan warna hitam putih. Ukuran ilustrasinya jauh lebih besar dengan detail gambar gedung-gedung di dalamnya yang memberi kesan lebih tegas.

Edisi kali ini juga mengambil warna biru terang sebagai latar sampul buku yang memberi kesan eye catching. Buku yang telah banyak direpresentasikan dalam berbagai sampul buku ini masih dalam masa pre-order yang berlangsung pada 14-31 Januari 2021. Kolektor buku maupun pembaca yang belum mendapatkan versi sebelumnya bisa mendapatkannya di berbagai toko buku daring dengan penawaran dan bonus menarik.

Simbol Lain dalam Buku 1984

Selain gambar bola mata yang menghiasi sampul depan, versi lain dari beberapa negara mengambil lain yang dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori. Buku terjemahan bahasa asing di beberapa negara seperti Negara Portugis, Norwegia, dan Finlandia pernah kompak menggunakan kamera pengawas di sampul buku 1984.

Kamera pengawas atau CCTV menjadi salah satu simbol yang terus muncul sepanjang cerita untuk menunjukkan pemerintah totalitarian di negara karangan Orwell ini. Teknologi ini sendiri baru pertama kali digunakan untuk keperluan komersial pada tahun 1949, tahun yang sama ketika novel 1984 diterbitkan di London.

Bagian depan buku yang ditampilkan dalam buku 1984 versi terjemahan bahkan menampilkan ilustrasi tokoh-tokoh pemimpin di negara tersebut pada masa buku tersebut diterbitkan. Setidaknya Saudi Arabia, Tiongkok, dan Yunani secara terang-terangan menjadi negara yang mencetak buku ini dengan lukisan wajah orang-orang berpengaruh kuat di sana.

Meskipun ada benda-benda atau organ tubuh yang ditempatkan pada sampul buku ini, dari waktu ke waktu tetap ada versi yang disajikan dengan gaya yang mirip dengan kover pertama. Novel 1984 yang diterbitkan dalam Bahasa Jerman memiliki dua versi sampul buku yang memilih konsep sama tanpa simbol benda apa pun. Sampul-sampul ini mengandalkan variasi typhography judul buku dan nama penulisnya di bagian depan.

 

1984 george orwell

Novel 1984 Kembali Terbit untuk Pembaca Indonesia

Penantian berakhir karena novel 1984 dalam versi bahasa Indonesia akan diterbitkan kembali. Setelah diterbitkan ulang lima tahun yang lalu, novel klasik satu ini akan hadir dengan tampilan baru. Buku ini tak hanya akan menyapa pembaca baru, pembaca lama bisa menjadikannya salah satu koleksi yang layak dinanti.

Alih Bahasa Novel 1984

Novel ini sendiri telah berumur 72 tahun sejak pertama kali diterbitkan di London. Novel 1984 tercatat telah diterjemahkan ke dalam 65 bahasa di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia novel ini pertama kali diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2003. Ini berarti karya George Orwell ini  telah hadir melalui Bentang Pustaka dan menemani pembaca Indonesia sejak 18 tahun lalu!

Novel 1984 yang memiliki tebal halaman 408 halaman ini akan kembali diterjemahkan oleh Landung Simatupang. Beliau adalah salah satu sastrawan terbaik yang ada di Indonesia. Tak hanya menerjemahkan buku dari bahasa asing, ia juga merupakan seorang penyair, pemain teater, dan aktor.

Berbagai pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki membuat terjemahan novel 1984  dalam versi Bahasa Indonesia bercerita semakin hidup. Istilah-istilah yang digunakan dalam versi aslinya juga diterjemahkan sedekat mungkin dengan konteks yang ada di negeri ini.

Tampilan Terbaru Buku 1984

Selain isi novel yang hadir dengan nuansa fiksi ilmiah distopia yang sangat khas, kover novel 1984 juga selalu mencuri perhatian. Bagian mata selalu ditampilkan dalam banyak sampul buku ini di seluruh dunia. Tak terkecuali yang akan terbit ulang sebentar lagi.

Ilustrasi mata yang ada menggambarkan pengawasan yang dilakukan di tempat Winston, sang tokoh utama tinggal. Pada kover terbaru ada gambar gedung-gedung dalam sebuah kota berwarna hitam putih yang ada di dalam mata. Kira-kira apa yang hendak disampaikan gambar pada kover kali ini ya?

Selain gambar, biru menjadi warna dominan yang ada pada sampul depan buku 1984 kali ini. Warna yang akan membuat orang lain mengintip ketika kamu membacanya di keramaian. Jadi tak perlu ragu membaca di mana pun. Siapa tahu bisa mendapat teman baru, kan?

Baca Juga: Sampul Buku, Titik Intip Cerita yang Seru

Novel 1984 tidak akan hadir sendirian. Untuk merayakan awal tahun 2021 dan tahun ke-18 buku ini, Bentang Pustaka akan memberikan bonus spesial pada masa pre-order yang akan dilaksanakan pada pertengahan hingga akhir Januari 2021 ini.

Tentu saja bonus-bonus bisa kamu dapatkan lebih banyak saat masa pre-order Novel 1984  ini dibuka. Kamu bisa terus memantau tanggal mulai pemesanannya di media sosial Bentang Pustaka. Ingatkan juga teman-temanmu agar semakin banyak yang bisa diajak diskusi selama membaca buku ini nanti.

Buku ini akan berguna mengisi hari-harimu dengan kisah yang menembus waktu! Jadi terbitan kali ini jangan sampai kamu lewatkan lagi. Salah satu novel klasik terbaik yang membuka pandangan banyak tokoh di dunia ini.

George_Orwell,_1984_di_Mana_Kebebasan_dan_Keadilan

George Orwell, 1984: di Mana Kebebasan dan Keadilan?

George Orwell menerbitkan 1984 pada 6 Juni 1949. Pada 2018 Bentang Pustaka menerbitkan versi terjemahan bahasa Indonesia. Meski novel Orwell ini telah berusia lebih dari 70 tahun saat ini, isi dan pesan yang ingin disampaikannya masih sangat relevan. Dengan gaya satire khas George Orwell, ia mengangkat kritik akan kebebasan dan keadilan dalam kehidupan masyarakat.

1984 dianggap sebagai karya terbaik Orwell. George Orwell sendiri bahkan dipandang sebagai penulis terbaik di generasinya. Keterlibatannya pada Perang Dunia II memberikannya pandangan pada gaya-gaya menulisnya. Karya George Orwell ini juga telah masuk jajaran buku terbaik di dunia versi Times Magazine. 1984 juga dinobatkan sebagai buku paling visioner dan paling berpengaruh di dunia versi The Guardian.

Pandangan 1984 Tentang Masa Depan

Pada dasarnya 1984 merupakan novel distopia. Di mana tempat khayalan yang segala sesuatunya sangat buruk dan tidak menyenangkan, serta semua orang tidak bahagia. Sebagai karya anti-utopia ini, maka pada bagian tertentu 1984 menggambarkan bagaimana sebuah “masa depan” menurut pandangan Orwell.

Maka dari itu, latar pada novel 1984 merupakan kondisi serta gambaran akan masa yang akan datang. Secara temporal tentunya berbeda dengan masa di mana sang penulis hidup kala itu. Setidaknya berbeda dengan waktu kali pertama novel tersebut diterbitkan. Latar belakang 1984 juga tak jauh dari refleksitas George Orwell terkait pengalaman politiknya.

Pada 1984 menggambarkan kondisi saat dunia terbagi dan pecah menjadi tiga negara besar. Tiga negara besar tersebut meliputi Oceania, Eastasia, dan Eurasia. Penceritaan dalam novel mengisahkan ketiga negara besar tersebut berada dalam peperangan tanpa henti. Tujuan peperangan tersebut tentunya untuk menguasai satu sama lain.

Keadilan dan Kebebasan Direnggut

Karya George Orwell ini mengisahkan sang tokoh utama bernama Winston Smith. Ia merupakan seorang anggota partai Sosing yang berkuasa di negara Oceania. Winston merupakan pengikut Big Brother sang Penguasa. Bekerja di Ministry of Truth pada bagian berita dan propaganda yang bertujuan untuk membentuk opini dan cara berpikir masyarakat. Bertujuan untuk mengarahkan visi dan misi partai pada masyarakat luas dan mengikutinya.

Kehidupan Winston dijalani dengan senang hati pada awalnya. Hingga akhirnya ia menyadari bahwa kondisi masyarakat sangat mengagetkan baginya. Winston melihat masyarakat tidak mengetahui lagi bagaimana kehidupan mereka sebenarnya berjalan. Sejak dulu, masa lalu hingga masa itu, masyarakat tidak mengetahui sejarah mereka secara jelas. Penyebabnya tentu ulah dari partai.

Partai Winston membolak-balikkan realitas dengan mengubah dan membentuk kebenaran sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Keadilan dan kebebasan di dunia 1984 sangatlah dibatasi oleh penguasa. Penggambaran situasi oleh Orwell sangat kejam. Masyarakat penuh dengan gejolak di mana peperangan telah menjadi kebiasaan dan rutinitas. Kondisi masyarakat tanpa henti dari hari ke hari semakin suram.

Realitas pada masyarakat telah menjadi abu-abu. Masyarakat tidak mengetahui mana realitas yang benar dan yang salah. Masyarakat sulit menerka mana yang nyata, dan mana yang bohong. Penguasa rezim juga selalu mengawasi gerak-gerik masyarakat. Pemberitaan hanya memperlihatkan kemenangan pasukan militer partai, kestabilan ekonomi, dan taraf hidup yang semakin membaik. Namun pada kenyataannya, masyarakat tidak seperti itu.

Menjadi hal yang ironi, ketika Winston, yang menjadi anggota partai saja merasa hidup di masyarakat sangat kejam. Pada kenyataannya, untuk mendapatkan pisau cukur saja, dirinya harus membohongi orang-orang dan menyimpan barang tersebut karena langkanya barang itu.

Pergerakan Pemberontakan

Akan tetapi, dalam penceritaan 1984, sang protagonis Winston mulai sadar dan memberontak terhadap sistem totaliter partai di bawah kekuasaan Big Brother yang selalu berdalih mengatasnamakan kebaikan bersama. Pergerakan Winston dimulai dengan menulis catatan harian secara sembunyi-sembunyi. Hal tersebut bertujuan untuk memantik sedikit harapan dari dunia yang penuh kebohongan dan kepalsuan di tempat ia hidup.

Tulisan-tulisan Winston selalu menceritakan mengenai kekuasaan sang penguasa. Kediktatoran Big Brother pada kehidupan setiap individu dalam masyarakat yang dilakukannya dengan berbagai cara. Pemberontakan Winston melalui coretan penanya pun semakin memuncak ketika dirinya bertemu dengan Julia. Seorang perempuan yang awalnya dicurigai sebagai mata-mata partai. Namun, ternyata Julia menjadi pasangan Winston untuk berbagi cerita. Mengeluarkan segala isi pikirannya akan rezim dunia yang tidak sesuai pikiran mereka.

Pada akhirnya, segala gerakan Winston sia-sia. Pihak partai dapat mengendus apa yang dilakukan Winston dan Julia. Hingga akhirnya mereka dihukum. Mereka juga harus menjalani indoktrinasi. Hingga pada akhirnya Winston harus kembali ke kehidupan semulanya, di bawah rezim yang berkuasa penuh. Hidup di mana realitas menjadi abu-abu dan hanya bagian baik saja yang diperlihatkan.

Relevansi dengan Kondisi Saat Ini

1984 karya George Orwell ini dianggap masih sangat relevan dengan kehidupan masyarakat. Bahkan hingga saat ini, isu-isu yang dilontarkan Orwell mengenai kebebasan dan keadilan sangat menjadi isu yang ramai di masyarakat. Kondisi masyarakat sosial saat ini sedang ramai akan perseteruan di Amerika Serikat mengenai isu rasisme dan diskriminasi.

Pada realitasnya, sejak dahulu kala, di belahan dunia mana pun kasus diskriminasi khususnya rasisme sangatlah menjadi masalah. Represi akan keadilan dan kebebasan akan mereka yang terkait rasisme dan diskriminasi sangat terasa dan terlihat di masyarakat sosial sejak dahulu hingga saat ini.

Kebebasan dan Keadilan Hak Setiap Individu

Suatu tatanan masyarakat tentunya akan menjadi sangat damai jika kebebasan dan keadilan setiap individu dijunjung tinggi. Rasisme dan diskriminasi tidak seharusnya didapatkan oleh setiap individu. Hak akan kebebasan dan keadilan semestinya dirasakan dan didapatkan oleh setiap orang dalam masyarakat sosial. Tentunya dengan mempertimbangkan dan tidak membatasi hak kebebasan dan keadilan orang lain.

 

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

10 Buku Bentang Pustaka yang Paling Banyak Dicari di Mizan Online Book Fair

 

Sahabat Bentang, pekan belanja buku di Mizan Online Book Fair (MOBF) sebentar lagi selesai. Hayooo … sudah belanja berapa buku? Atau, jangan-jangan masih ingin tambah lagi. Tapi kebingungan mau pilih judul yang mana. Wajar sih, soalnya semua buku di MOBF ini memang bagus-bagus dan berkualitas. Tenang saja, untuk membantu kalian memantapkan hati dan memenuhi keranjang belanja, kami akan memberikan rekomendasi sepuluh judul buku Bentang Pustaka yang paling banyak dibeli dan ulasan singkatnya.

 

  1. Lockdown 309 Tahun

Emha Ainun Nadjib merupakan penulis yang sangat produktif dan peka terhadap perubahan zaman serta fenomena apa pun. Lockdown 309 Tahun adalah buku terbaru Mbah Nun di Bentang Pustaka yang mendedah seputar apa dan bagaimana yang harus dilakukan oleh umat manusia dalam menghadapi pandemi yang telah menguasai dunia, COVID-19 atau virus corona. Banyak pembaca Bentang Pustaka yang mengaku hatinya jadi tenang dan pasrah setelah membaca buku ini.

 

  1. Animal Farm

Meski sudah terbit selama empat tahun di Bentang Pustaka, Animal Farm rutin menempati posisi buku terlaris dalam kategori sastra. Animal Farm merupakan novel alegori politik yang ditulis George Orwell pada masa Perang Dunia II sebagai satire atas totaliterisme Uni Soviet. Buku ini mengisahkan pemberontakan hewan yang dipimpin oleh dua babi cerdas terhadap manusia.

 

  1. Guru Aini

Matematika dan memprihatinkannya pendidikan di Indonesia di daerah pelosok dikemas dengan apik di novel teranyar Andrea Hirata. Bagi kalian pencinta serial Laskar Pelangi, novel ini tak boleh dilewatkan. Karena kita akan diajak menghela napas berkali-kali menyaksikan tekad Bu Desi, sang guru Matematika di pelosok Ketumbi. Dia berjanji  tidak akan berganti sepatu sampai dia menemukan murid yang pandai Matematika.

 

  1. Montessori: Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja

Mengajari anak membaca memang menjadi PR yang menantang bagi para orang tua. Ada banyak kebingungan mengenai metode belajar seperti apa yang paling tepat dan tentunya menyenangkan bagi anak. Vidya Dwina Paramita, pakar Montessori ternama di Indonesia sekaligus penulis best seller di Bentang Pustaka, membagikan pengalaman mengajarnya dalam mendidik anak usia dini selama 12 tahun terakhir.

 

  1. Ngaji Fikih

Jangan bayangkan bahwa buku ini akan mengajarkan ilmu fikih yang kaku dan berat. Dalam buku ini, Nadirsyah Hosen menuturkan indahnya keilmuan fikih yang dipelajari langsung dari sang bapak, Prof. K.H. Ibrahim Hosen, L.M.L. Buku ini layaknya sebuah persembahan ilmu dari Abah dan anak dalam mewarnai khazanah kajian fikih di Indonesia. Tak hanya membahas hukum-hukum agama yang sering diperdebatkan banyak pihak, tetapi juga memberikan solusi atas problematika masyarakat Islam zaman now.

 

  1. The Danish Way of Parenting

Sejak terbit, buku ini termasuk dalam daftar “buku parenting yang paling banyak dicari” oleh para orang tua. Filosofi orang Denmark dalam membesarkan anak terbukti memberikan hasil yang cukup efektif: anak-anak yang tangguh, emosi terkendali, dan bahagia. Warisan inilah yang membuat Denmark selalu menempati urutan pertama indeks kebahagiaan seluruh dunia. Jika anak bahagia, orang tua otomatis akan ikut bahagia juga, kan?

 

  1. Arah Musim

Jika ada di antara sahabat Bentang Pustaka yang sedang mengalami quarterly crisis, buku ini cocok untuk kalian. Kurniawan Gunadi, penulis yang sebelumnya lahir dan besar di jalur indie, kini berkolaborasi dengan Bentang Pustaka untuk menerbitkan kumpulan tulisan yang berkisah tentang keluarga, hakikat hidup, dan kebaikan sekitar yang tak putus-putus. Baca buku ini dijamin hati yang semula resah menjadi tenteram, seperti kutipan ini, Dia ingin mengajarkan kita sesuatu. Sesuatu yang sering kita tolak kehadirannya. Sesuatu yang barangkali menjadi doa-doa kita selama ini.

 

  1. Travelove

Traveling dan jatuh cinta memang kombinasi yang mendebarkan. Bertemu dengan orang baru saja sudah menyenangkan, apalagi kalau sampai jatuh hati. Ditulis oleh para travel writer ternama di Indonesia, yaitu Andrei Budiman, Ariyanto, Claudia Kaunang, Lalu Abdul Fatah, Rei Nina, Rini Raharjanti, Sari Musdar, dan Trinity. Tak ketinggalan, CEO Bentang Pustaka, Salman Faridi, turut menjadi kontributor dalam buku ini.

 

  1. Dear Tomorrow

She is the girl that EVERYONE wants to be. She has everything that you want so you tend to envy her. She does all the things that you can’t do so you grow to hate herBut in the end, it’s almost impossible to hate her, and through this book … you’ll know why.

Buku perdana Maudy Ayunda ini termasuk yang paling banyak diperbincangkan oleh para pemburu buku di Mizan Online Book Fair. Dengan kemasan buku ekslusif—hard cover, full color—Maudears tentu tak melewatkan kesempatan untuk memborong buku ini dengan harga khusus.

 

  1. Jatuh Hati pada Montessori

Metode Montessori yang ditemukan sejak seabad lalu kini semakin luas dipraktikkan. Metode ini terbukti berhasil mendampingi proses tumbuh kembang anak dengan pola asuh yang membuatnya tumbuh bahagia, cerdas, mandiri, dan berpendirian teguh. Anak-anak juga akan bisa berlaku disiplin tanpa tumbuh dengan rasa amarah.

 

 

Nah, itu tadi sepuluh buku terlaris Bentang Pustaka yang bisa kalian borong sebagai amunisi untuk hati dan pikiran. Mizan Online Book Fair ini masih berlangsung sampai 31 Mei 2020. Yuuuk buruan beli, jangan sampai kalian terlewat momen ini.

 

 Baca buku bagus buat hati riang gembira

Senang rasanya bagai meminum air

Semua buku pilihan ada di Bentang Pustaka

Harga istimewa hanya di Mizan Online Book Fair

© Copyright - Bentang Pustaka