Simbol Supernova IEP Siap Bocor

12573038_912615098834811_8848335615109221249_n

Membincang tentang Seri Supernova, tak bisa dilepaskan dari obrolan seputar simbol yang menjadi ikon masing-masing seri. Simbol-simbol Seri Supernova menjadi hal yang menarik karena masing-masing mengandung misteri yang belum juga terungkap, dan justru semakin melambungkan rasa penasaran. Hingga seri kelima, Dee Lestari terus mengusung simbol yang berbeda antara satu seri dengan lainnya, dengan makna simbol yang berlainan pula.

Diawali dengan simbol Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh (KPBJ), adalah simbol lingkaran yang diisi dengan garis-garis yang menjalin keterhubungan. Menurut Dee, simbol ini dibuat secara original oleh Dee dan desainer sampulnya, Fahmi Ilmansyah, mencerminkan jaring laba-laba. Ingin menggambarkan inti cerita pada KPBJ, bahwa tokoh Supernova dikisahkan memiliki keterhubungan di dalam jaring laba-laba yang sama dengan banyak orang lainnya.

Seri kedua berjudul Akar, dengan simbol lingkaran yang diisi bunga-bunga kecil yang rapat, merupakan lambang sakral yang sudah ada ribuan tahun yang lalu, bernama flower of life. Diceritakan, bahwa Bodhi, tokoh utama dalam Supernova: Akar, memiliki tato di pergelangan tangan kanan bernama star tetrahedron, yang merupakan aspek lain dari flower of life.

Flower of life sendiri merupakan simbol mekanisme atau konsep dasar segala sesuatu di semesta ini tercipta. Kalau ditelusuri, flower of life juga menjelaskan bagaimana DNA dalam tubuh kita bereplikasi,” kata Dee.

Pada seri ketiga, Supernova: Petir, Dee mengusung simbol berupa segi enam yang diisi enam garis melintang, dan bertemu pada satu lingkaran kecil di pusatnya. Menurutnya, simbol ini bernama antah karana, berasal dari bahasa Sansekerta. Kata lain dari simbol ini adalah the rainbow bridge, simbol yang menghubungkan manusia dengan batin suprasadar. Simbol ini dirasa tepat merepresentasikan Elektra, sang tokoh utama, yang menemukan potensi dirinya sebagai penyembuh. Tak hanya itu, Elektra juga menjadi jembatan bagi ia dan teman-temannya dapat saling menemukan.

Seri keempat, Supernova: Partikel, mengangkat simbol lingkaran yang diisi dengan sebuah garis vertikal dan horizontal, yang berpotongan pada titik tengahnya. Simbol ini merupakan lambang bumi. Zarah, tokoh utama dalam seri ini, merupakan sosok yang memiliki kedekatan ekstra dengan alam dan bumi.

“Dalam simbol Supernova: Gelombang, saya bersama desainer lagi-lagi membuatnya sendiri. Merupakan lingkaran dengan garis melengkung di dalamnya, mirip ombak. Simbol itu mengacu pada kata “gelombang” itu sendiri,” jelas Dee.

Menyambut seri terakhir Supernova: Inteligensi Embun Pagi (IEP), Dee belum membocorkan simbol yang akan ia usung. Namun, jauh-jauh hari sebelumnya,  ia bersama desainer telah mengantongi simbol yang akan menutup perjalanan seri Supernova ini. Apakah Anda bisa menebak simbol sekaligus makna yang akan diusung dalam IEP? Bersiaplah! Dee akan membocorkannya tak lama lagi!

@fitriafarisa

  12573038_912615098834811_8848335615109221249_n

Membincang tentang Seri Supernova, tak bisa dilepaskan dari obrolan seputar simbol yang menjadi ikon masing-masing seri. Simbol-simbol Seri Supernova menjadi hal yang menarik karena masing-masing mengandung misteri yang belum juga terungkap, dan justru semakin melambungkan rasa penasaran. Hingga seri kelima, Dee Lestari terus mengusung simbol yang berbeda antara satu seri dengan lainnya, dengan makna simbol yang berlainan pula.

Diawali dengan simbol Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh (KPBJ), adalah simbol lingkaran yang diisi dengan garis-garis yang menjalin keterhubungan. Menurut Dee, simbol ini dibuat secara original oleh Dee dan desainer sampulnya, Fahmi Ilmansyah, mencerminkan jaring laba-laba. Ingin menggambarkan inti cerita pada KPBJ, bahwa tokoh Supernova dikisahkan memiliki keterhubungan di dalam jaring laba-laba yang sama dengan banyak orang lainnya.

Seri kedua berjudul Akar, dengan simbol lingkaran yang diisi bunga-bunga kecil yang rapat, merupakan lambang sakral yang sudah ada ribuan tahun yang lalu, bernama flower of life. Diceritakan, bahwa Bodhi, tokoh utama dalam Supernova: Akar, memiliki tato di pergelangan tangan kanan bernama star tetrahedron, yang merupakan aspek lain dari flower of life.

Flower of life sendiri merupakan simbol mekanisme atau konsep dasar segala sesuatu di semesta ini tercipta. Kalau ditelusuri, flower of life juga menjelaskan bagaimana DNA dalam tubuh kita bereplikasi,” kata Dee.

Pada seri ketiga, Supernova: Petir, Dee mengusung simbol berupa segi enam yang diisi enam garis melintang, dan bertemu pada satu lingkaran kecil di pusatnya. Menurutnya, simbol ini bernama antah karana, berasal dari bahasa Sansekerta. Kata lain dari simbol ini adalah the rainbow bridge, simbol yang menghubungkan manusia dengan batin suprasadar. Simbol ini dirasa tepat merepresentasikan Elektra, sang tokoh utama, yang menemukan potensi dirinya sebagai penyembuh. Tak hanya itu, Elektra juga menjadi jembatan bagi ia dan teman-temannya dapat saling menemukan.

Seri keempat, Supernova: Partikel, mengangkat simbol lingkaran yang diisi dengan sebuah garis vertikal dan horizontal, yang berpotongan pada titik tengahnya. Simbol ini merupakan lambang bumi. Zarah, tokoh utama dalam seri ini, merupakan sosok yang memiliki kedekatan ekstra dengan alam dan bumi.

“Dalam simbol Supernova: Gelombang, saya bersama desainer lagi-lagi membuatnya sendiri. Merupakan lingkaran dengan garis melengkung di dalamnya, mirip ombak. Simbol itu mengacu pada kata “gelombang” itu sendiri,” jelas Dee.

Menyambut seri terakhir Supernova: Inteligensi Embun Pagi (IEP), Dee belum membocorkan simbol yang akan ia usung. Namun, jauh-jauh hari sebelumnya,  ia bersama desainer telah mengantongi simbol yang akan menutup perjalanan seri Supernova ini. Apakah Anda bisa menebak simbol sekaligus makna yang akan diusung dalam IEP? Bersiaplah! Dee akan membocorkannya tak lama lagi!

@fitriafarisa

 bentang

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta