Serial Original dan Rahasia Menulis Novel ala Andrea Hirata

Andrea Hirata merupakan seorang penulis yang sangat produktif. Namanya telah dikenal di Indonesia, bahkan di berbagai negara lainnya. Berawal dari meluncurkan karya Laskar Pelangi bersama dengan Bentang Pustaka, Andrea Hirata terus mengeluarkan novel-novel fiksi lainnya hingga saat ini. Bersama Bentang Pustaka dan Mizanstore, Andrea telah meluncurkan Box set The Original Stories, yang berisi novel-novel Andrea Hirata. Salah satunya Laskar Pelangi telah diadaptasi dalam bentuk film, musikal, lagu, serial televisi, hingga koreografi melalui CityDance Company di Washington DC yang kemudian dipertunjukkan di Berlinalle dan Smithsonian.

Sebagai penulis, Andrea Hirata juga telah banyak menerima penghargaan atas karya-karyanya. Ia menjadi pemenang pertama atas penghargaan sastra di New York Festival pada tahun 2013, untuk The Rainbow Troops (Laskar Pelangi edisi Amerika). Tahun-tahun berikutnya bersama dengan karya Laskar Pelangi dan karya-karya lainnya ia telah mendapatkan banyak penghargaan setiap tahunnya. Bahkan pada tahun 2015, ia juga dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang sastra oleh University of Warwick di UK. Karyanya Laskar Pelangi telah menjadi International Best-seller. Diterjemahkan menjadi 40 bahasa asing dan terbit dalam 22 bahasa, serta diedarkan lebih dari 130 negara.

Produktivitas Menulis Novel

Bersama Bentang Pustaka, Andrea telah meluncurkan banyak karyanya. Novel-novel Andrea tanpa henti menghiasi toko buku di Nusantara ini. Tahun 2020 ini, Andrea Hirata telah meluncurkan karya terbarunya berjudul Guru Aini. Mengisahkan mengenai perjuangan dan idealisme seorang guru matematika di sekolah pelosok. Bertema pendidikan menjadi ciri khas produktivitas Andrea Hirata. Namun selain itu, tahun ini bersamaan dengan perilisan novel-novel versi original Andrea Hirata.

Box Set The Original Stories – Andrea Hirata

Bersama dengan Bentang Pustaka dan Mizanstore, Andrea Hirata menghadirkan box set The Original Stories yang berisi karya-karya edisi original dari Andrea. Box set The Original Stories merupakan saksi atas perjalanan Andrea Hirata dalam mengarungi dunia kepenulisan. Mulai dari versi awal novel-novel Andrea Hirata, seperti Laskar Pelangi, hingga karya terbarunya Guru Aini, semua mengangkat manis dan pahitnya akan hidup serta perjuangan manusia meraih mimpi, termasuk memenangkan hak mendapatkan pendidikan.

Pada versi original ini berisi karya-karya terdahulu Andrea Hirata. Mulai dari Laskar Pelangi versi original), Sang Pemimpi (versi original), Buku Besar Peminum Kopi (versi original), Ayah & Sirkus Pohon (versi original), Orang-Orang Biasa (versi original), Mozaik Terindah (versi original), hingga karya terbarunya Guru Aini. Seluruh karya Andrea Hirata dengan versi original dapat kalian dapatkan melalui Box Set The Original Stories di Mizanstore.

Apa Bedanya Seri Original dan Seri Sebelumnya?

Pada umumnya, versi original merupakan versi asli penulis, tanpa melalui campur tangan editor ataupun pihak lain dibandingkan versi sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa melalui versi original ini, pembaca dapat mendapatkan alternatif lain terhadap pembacaan novel-novel Andrea Hirata. Meskipun secara visual memiliki versi yang lebih ringkas, pembaca tidak akan kehilangan esensi penting. Hal tersebut akan membuat pembaca tetap merasakan roh yang sama dengan versi sebelumnya.

Rahasia Menulis Novel ala Andrea Hirata

Menulis merupakan sebuah kegiatan yang dapat dikatakan mudah, tetapi juga sekaligus sulit. Terkadang banyak hambatan yang dirasakan oleh setiap penulis. Kemudahan dan hambatan setiap penulis tentunya akan berbeda satu sama lain. Namun, seorang Andrea Hirata dapat menjadi salah satu penulis yang terbilang produktif dalam 15 tahun berkarya di dunia kepenulisan. Kira-kira apa, sih, rahasianya? Mari simak artikel berikut.

A Good Writer Is a Good Storyteller

Andrea Hirata menganggap bahwa seorang penulis harus menjadi seorang pencerita yang baik juga. Kemampuan bercerita serta berkisah akan menjadi hal penting. Tentu saja bahwa hal tersebut selaras dengan kemampuan kita menuangkan apa yang ingin kita ceritakan melalui tulisan kita. Kemampuan ini tentunya dapat dilatih dengan rutin hingga menjadi kemampuan yang baik.

Selanjutnya, kita harus percaya pada cerita. Maksudnya adalah kita harus memercayai cerita yang telah kita buat, khususnya jika itu merupakan cerita fiksi. Kita harus berpikir secara luas dan mendalam dan percaya akan cerita fiksi dalam novel yang telah kita susun. Kemudian tentunya kita akan percaya diri terhadap cerita yang telah kita buat tersebut. Setelah itu kita juga harus memiliki niat baik dalam bercerita. Melalui niat baik dan tujuan baik bercerita dan menulis, nantinya kita akan memiliki misi dan visi yang kuat dan mendorong kreativitas kita dalam menulis.

Hidup dengan Menulis

Andrea Hirata pernah mengatakan bahwa Writing Is Living. Artinya ia menganggap bahwa hidupnya dan kegiatan menulis telah menjadi satu kesatuan. Dua hal tersebut saling melengkapi tentunya dibalut dengan suatu hal yang dinamakan dengan passion. Jika kita memiliki hal tersebut, kita akan terdorong, dan secara alamiah tentunya menulis menjadi suatu hal yang mudah dan menghasilkan tulisan yang baik.

Terkhusus bagi Andrea Hirata, ia merupakan penulis yang memiliki gaya spontanitas dalam menulis. Hal ini yang menjadi menarik, ketika menulisnya menjadi sebuah spontanitas, apakah tulisan yang lahir melalui spontanitas akan selalu baik? Jawabannya tentunya hal tersebut telah didukung dengan yang namanya riset.

Riset 90%, Menulis 10%

Dalam suatu wawancara, Andrea Hirata menjelaskan bahwa para penulis saat ini, khususnya anak-anak muda cenderung sedikit menulis dan kurang riset. Banyak yang baru menulis satu hingga dua halaman tetapi sudah menyajikannya dan terlalu berlebihan, hingga akhirnya tulisannya tidak berlanjut. Andrea merasa bahwa riset menjadi hal yang penting dalam proses menulis.

Andrea Hirata merasa bahwa anak muda sekarang 90% menulis, dan hanya 10% riset. Ia mengatakan untuk coba membalik dua hal tersebut. Ketika riset sudah terpenuhi dan data yang didapatkan sudah cukup banyak, maka proses menulis akan mengalir dengan sendirinya. Laskar Pelangi ditulis oleh Andrea Hirata hanya dalam waktu kurang lebih 3 minggu. Namun di balik itu, waktu riset yang dilakukan jauh lebih banyak. Selain itu Andrea juga mengatakan untuk setiap hari membaca novel sebagai referensi menulis. Andrea Hirata bahkan mengagumi penulis senior Ahmad Tohari, dan dijadikan referensi dalam menulis fiksi.

 

Penulis: Stevanus Febryanto W.S

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta