Merasa Salah Jurusan Kuliah? Begini Cara Menyikapinya!

Sobel, kalian tentu sering mendengar dari kakak kelas atau cerita pengalaman netizen kalau banyak dari mereka yang merasa salah jurusan kuliah. Mereka baru menyadari saat sudah masuk kuliah atau bahkan setelah bertahun-tahun menjalani masa kuliah. Menurut hasil penelitian Career Center Network (ICCN), 87 persen mahasiswa mengaku mengambil jurusan tidak sesuai minatnya. Kira-kira apa dampak dan gimana cara mengatasinya, ya? 

Baca Juga: [“Trik Memilih Jurusan Kuliah Sebelum Ikut SNBT 2023, Simak Ya!”]

Apa yang Terjadi Ketika Salah Ambil Jurusan Kuliah?

  • Sering Merasa Tertekan

Ada beberapa sebab yang membuat seseorang merasa salah jurusan kuliah. Mulai dari dia belum memahami betul keinginan, minat dan tujuannya saat akan mendaftar kuliah. Ikut-ikutan temen biar satu lingkungan hingga paksaan untuk menuruti jurusan yang diinginkan orang tua. 

Akhirnya selama berstatus menjadi mahasiswa, mereka yang merasa salah jurusan kuliah akan sering menyalahkan keadaan dan dirinya sendiri. Dilansir Klikdokter, perilaku yang terus-menerus menyalahkan diri dan keadaan adalah bentuk kekerasan emosional, pemicu stress hingga depresi. 

Seperti Aeris yang merasa tertekan sebagai mahasiswa salah jurusan kuliah di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis karena keinginan orang tuanya. Sebenarnya, ia ingin masuk Fakultas Hukum. Terkadang, ia bengong dan sering dibilang tidak bersyukur oleh teman-temannya. Padahal, Aeris hanya berusaha menyesuaikan diri dengan jurusan yang bukan pilihannya.

  • Materi Kuliah Tidak Dipelajari Secara Maksimal

Mungkin di awal-awal semester Sobel masih bisa enjoy dan santai, karena materi yang dipelajari sifatnya masih umum . Namun, menurut Reiji dalam novel Rotasi Dunia Reiji, lama kelamaan materi kuliah akan lebih memusingkan ketika Sobel merasa salah jurusan kuliah. Saat ditanya Aeris tentang apakah semester tiga sudah pusing, Reiji pun membalas “Belum terlalu. Paling semester lima”

Karena sudah tidak adanya minat, ditambah materi yang dipelajari akan makin spesifik. Butuh strategi, energi dan waktu untuk bisa maksimal belajar materi di jurusan kuliah yang tidak Sobel inginkan. Memang betul, tidak semua materi bisa dipahami. Namun, dengan adanya usaha yang maksimal setidaknya ada yang bisa Sobel dapat selain capek, ya, hehe.

  • Tugas Kuliah Asal Jadi

“Halo, Mas. Open joki tugas, ya?”, “Kalau deadline besok jam 9 malem bisa, ga?” begitulah pesan Aeris pada Mas joki yang ternyata adalah Reiji. Ya, Reiji harus bekerja sebagai joki tugas untuk membantu biaya kuliah dan ekonomi keluarganya. Sedangkan Aeris, ia tidak merasa minat dengan materi kuliahnya karena perasaan terpaksa dan salah ambil jurusan. Oleh karena itu, ia memilih menggunakan jasa joki. 

Menggunakan jasa joki seperti yang dilakukan Aeris merupakan bentuk kecurangan akademik. Selain untuk menyelesaikan kewajiban, tugas adalah media untuk melatih diri agar berkembang. Melatih tanggung jawab, mau untuk mencari tahu dan belajar kejujuran adalah poin lain dari adanya tugas

  • Tidak Menghargai Teman Kuliah

Kehidupan kuliah tidak hanya soal diri sendiri, tapi juga teman kuliah dan lingkungan kampus Sobel. Banyak tugas dan proyek kuliah yang harus dikerjakan dengan value membangun teamwork. Ada banyak kasus kerja kelompok yang salah satu anggotanya malah jadi beban atau menganggap enteng tugas dan usaha teman sekelompoknya.

Padahal, kuliah adalah fase belajar menghargai satu sama lain. Karena pola pendidikannya yang berbeda jauh saat SMA. Seringkali, perasaan seperti ini hadir karena sejak awal seseorang merasa telah merasa salah pilih jurusan.

Bagaimana Cara Menyikapi Perasaan Salah Jurusan Kuliah?

Sobel nggak perlu merasa sendiri, ya! Walaupun agak berandalan, apa yang dikatakan oleh  Aeris dalam novel Rotasi Dunia Reiji tentang ia yang berusaha menyesuaikan diri benar adanya. Selain mencoba beradaptasi, ada beberapa hal yang bisa Sobel lakukan untuk menyikapi perasaan salah jurusan kuliah:

Atur Ulang Perspektifmu

Sobel, sudah saatnya belajar menyeimbangkan perspektif agar lebih objektif. Dilansir verywellmind, sering terlalu fokus terhadap situasi dan perasaan negatif bikin nggak objektif dalam melihat suatu masalah atau keadaan. Merasa bersalah karena salah jurusan kuliah seringkali membawa Sobel nggak berkeinginan untuk melihat sisi positif atau melihat dengan lebih luas. Coba luangkan waktu untuk dirimu sendiri dan mengatur ulang perspektif, ya!

Utarakan Pada Orang yang Tepat!

Perasaan bersalah yang terus-terusan menumpuk dan kadang tidak jelas kapan akan meledaknya justru malah merugikan diri. Yuk, bebaskan diri dengan leluasa mengutarakan apa yang dirasakan dan dipikirkan dengan orang yang tepat, ya! Orang tepat yang dimaksud adalah orang yang sudah punya pengalaman akademik yang berkaitan dengan jurusan kuliah misalnya kakak kelas atau dosen. 

Cari Inspirasi Sebanyak-Banyaknya!
Mencari inspirasi bisa mendorong diri untuk lebih termotivasi melakukan suatu perubahan atau memperkuat keyakinan diri. Kisah kehidupan kampus yang relate dengan situas dapat menjadi inspirasi. Kisah inspirasi dari seseorang yang salah jurusan kuliah bisa jadi cara untuk mencari inspirasi, agar Sobel tidak merasa sendiri! 

 

Ikuti kisah mahasiswa salah jurusan kuliah yang mencoba bertahan karena paksaan orang tua, Aeris. Serta Reiji mahasiswa yang mencoba bertahan dalam kondisi ekonomi yang sulit dalam novel Rotasi Dunia Reiji. Apalagi dalam novel tersebut juga memperlihatkan bagaimana kehidupan kampus yang cukup nano-nano, bisa buat gambaran dan teman Sobel, nih! Dapatkan novel Rotasi Dunia Reiji karya Itakrn di Shoppe Bentang Official Shop, ya Sobel! 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta