Sahabat-Sahabat Yesus dalam Serangkai Kisah Liris

Sahabat menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan kita. Sebagai seorang manusia, kita sering mendambakan kehadiran sahabat. Mempunyai sahabat menjadikan kita memiliki seseorang untuk berbagi perasaan dari kebahagiaan hingga kesedihan. Lumrah bila kita sangat membutuhkannya untuk menjalani kehidupan yang terkadang amat menyulitkan. Yesus memiliki beberapa sahabat yang sangat dekat dengannya. Sebagian besar dari mereka adalah murid-muridnya yang bertugas mencatat setiap ucapan, sikap, hingga tindakan Yesus dalam setiap peristiwa yang dilalui bersama.

Sahabat Matius dan Kelaparan

Matius mengalami peristiwa luar biasa dengan Yesus ketika dihadapkan dengan rasa lapar dan haus. Yesus berpesan untuk kita senantiasa merasa lapar dan haus, baik secara fisik maupun batin. Sebab keduanya akan membawa kita menuju pencarian akan kebenaran dan kebaikan. Dalam konteks ini, pesan Yesus ditujukan sebagai motivasi kepada kita untuk selalu berusaha dan tidak cepat merasa puas akan segala pencapaian.

 

“Diberkatilah mereka yang lapar akan kebenaran dan keindahan sebab rasa lapar mereka akan membawa roti dan rasa haus mereka akan membawa air sejuk.”

Percakapan antara mereka berdua juga menyinggung persoalan kecukupan dan kebersyukuran. Yesus menuturkan bahwa kita mesti memikirkan soal hari ini, bukan esok, atau bahkan bertahun-tahun ke depan. Pesan inilah yang membuat kita semakin berpikir ulang tentang makna bersyukur dan tidak serakah. Hal inilah yang menjadikan kisah ini begitu manusiawi.

baca juga : https://bentangpustaka.com/yesus-anak-manusia-sebuah-kisah-tuhan-yang-manusiawi/

“Jangan terlalu memberikan perhatian pada hari esok, tetapi lebih baik tataplah hari ini sebab yang mencukupi untuk hari ini adalah keajaiban sesudahnya.”

Sahabat Lukas dan Kemunafikan

Kisah Lukas dengan Yesus adalah ketika mereka berdua menemui sekumpulan pendosa yang terkungkung atas ajaran nenek moyangnya. Mereka juga menemui orang-orang munafik. Orang-orang yang sebetulnya mengerti tetapi tak mau memahami. Kemudian, percakapan antara mereka berdua, Yesus dan Lukas, terjadi dalam perumpamaan dan asosiasi yang indah.

“Orang-orang lemah yang kausebut pendosa adalah seperti anak burung yang belum bersayap yang jatuh dari sarangnya. Sedangkan, si munafik adalah gagak yang bertengger di atas batu menunggu kematian korbannya.”

Dan tak berselang lama, orang-orang munafik itu menangkap Yesus untuk kemudian membunuh-Nya. Dan Lukas menjadi saksi terbunuhnya Yesus oleh orang-orang munafik. Betapa sahabat senantiasa hadir, sekalipun di akhir hayat.

Nah, itu tadi kisah dua sahabat Yesus dalam Yesus Anak Manusia. Masih banyak kisah tentang sahabat Yesus lainnya yang tak kalah menggetarkan perasaan. Jadi ingin punya sahabat sebaik dan seloyal sahabat-sahabat Yesus.

Penasaran? Langsung pesan mumpung masih ada penawaran spesial. Simak informasinya di bawah ini!

Special Offer Yesus Anak Manusia

– 25 Mei-7 Juni 2021

– link pesan: bit.ly/pesanYAM

– bonus: poster Yesus Anak Manusia

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta