rekomendasi buku parenting

Rekomendasi Buku Parenting Terbaru: Play The Danish Way

Keinginan menemukan pola asuh yang tepat untuk anak mendorong orang tua membaca buku parenting. Hal tersebut perlu kita tingkatkan karena menunjukkan kesadaran orang tua akan pentingnya pola asuh terhadap perkembangan anak. Saat ini, buku parenting yang banyak menjadi rekomendasi adalah buku parenting Eropa, salah satunya Denmark.

Tidak heran jika Denmark menjadi panutan banyak orang tua dalam pola asuh anak. Fakta bahwa Denmark adalah salah satu negara paling bahagia di dunia membuat para orang tua tertarik menimba ilmu parenting dari negara tersebut. Buktinya, buku The Danish Way of Parenting yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka dalam bahasa Indonesia selalu menjadi best-seller.

Dari buku tersebut, kita bisa melihat bahwa Denmark sangat peduli terhadap kebahagiaan anak, dan kebersamaan anak dengan keluarga. Tentunya, orang Denmark sangat memedulikan kesehatan mental anak. Kebahagiaan anak adalah nomor satu karena kebahagiaan menunjang aspek lain dalam hidup manusia, seperti nilai akademik.

Saat ini, koleksi rekomendasi buku parenting ala orang Denmark yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia bertambah satu. Bentang Pustaka menerbitkan buku parenting Denmark yang berjudul Play The Danish Way. Buku tersebut ditulis oleh penulis buku The Danish Way of Parenting, Iben Dissing Sandahl.

Bermain Bebas ala Denmark

Play The Danish Way adalah buku yang mengulas pentingnya bermain bebas untuk perkembangan anak. Bermain bebas berbeda dengan bermain terstruktur. Jika bermain terstruktur menggunakan alat peraga tertentu yang telah dirancang oleh ahli untuk mencapai tujuan terukur, bermain bebas berarti bermain tanpa ada aturan baku dan tidak digunakan untuk meningkatkan kemampuan terukur anak..

Banyak orang mengira bahwa bermain bebas membuang-buang waktu karena orang tua tidak melihat kemampuan terukur yang diasah dengan bermain bebas. Contohnya, bermain bebas tidak dirancang untuk meningkatkan kemampuan matematika anak. Kita membiarkan anak bermain untuk menghabiskan waktu mereka bersenang-senang dan menikmati hidup.

Baca juga: Permainan Anak Tradisional yang Membentuk Anak Tangguh dan Bahagia

Buku Play The Danish Way membahas alasan dan cara orang Denmark menekankan bermain bebas pada anak-anak. Orang Denmark percaya bahwa bermain bebas membawa manfaat untuk perkembangan anak. Bermain bebas meningkatkan daya juang, ketangguhan, kebahagiaan, hingga kreativitas anak. Hal tersebutlah yang akan membantu anak untuk berkembang maksimal.

Keunggulan Rekomendasi Buku Parenting Play The Danish Way

Play The Danish Way ditulis oleh Iben Dissing Sandahl, MPF yang merupakan penulis The Danish Way of Parenting. Iben bukanlah seorang penulis biasa. Beliau merupakan pakar parenting Denmark dan psikoterapis naratif yang telah memiliki gelar MPF. Selain gelarnya, Iben telah memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun sebagai psikolog dan pendidik anak menggunakan pola asuh Denmark. Dalam menulis bukunya, Play The Danish Way dan The Danish Way of Parenting, Iben selalu melakukan riset mendalam dan menyertakan referensi di bukunya.

Dalam menjelaskan pentingnya bermain bebas, Iben Dissing Sandahl menjabarkan 5 kategori permainan bebas serta manfaat masing-masing kategori. Untuk orang tua yang masih bingung cara memfasilitasi anak untuk bermain bebas dan khawatir akan keamanan anak, Iben juga menjelaskan cara orang tua untuk mendukung anak bermain bebas serta cara bermain bebas dengan aman.

Play The Danish Way sangat cocok untuk dibaca oleh orang tua Asia yang masih menganggap bermain bebas sebagai kegiatan kurang berguna yang membuang waktu. Buku ini akan memberi perspektif baru mengenai berkembang optimal dengan bermain bebas, hal yang telah dibuktikan selama bertahun-tahun oleh orang Denmark. Buku Play The Danish Way sudah bisa dipesan melalui link bit.ly/playthedanishway.

Permainan Anak Tradisional yang Membentuk Anak Tangguh dan Bahagia

Teknologi benar-benar mengubah cara anak-anak menghabiskan waktu luang mereka. Anak-anak zaman dulu lebih sering bermain bersama teman, maupun sendiri. Mereka banyak bermain permainan anak tradisional seru. Sayangnya, anak-anak zaman sekarang cenderung sibuk dengan gawainya sendiri daripada bermain.

Permainan anak zaman dulu sebagian besar merupakan permainan bebas. Artinya, permainan tersebut tidak dirancang dengan struktur tertentu untuk meningkatkan kemampuan anak yang terukur. Contohnya, permainan yang dibuat untuk meningkatkan kemampuan matematika mereka. Permainan bebas dilakukan untuk memberi anak kesempatan menikmati waktu dengan bersenang-senang tanpa beban ekspektasi orang tua.

Lalu untuk Apa Bermain Bebas dengan Permainan Anak Tradisional?

Bermain bebas tetap memberikan manfaat bagi anak. Iben Dissing Sandahl, seorang psikoterapis MPF, menulis bahwa bermain bebas dapat membentuk ketangguhan, kreativitas, dan kebahagiaan anak. Iben Dissing menuliskan manfaat bermain bebas dalam bukunya yang berjudul Play The Danish Way. Dalam buku tersebut pula, Iben Dissing memberikan tips bermain bebas untuk anak ala orang Denmark.

Permainan bebas yang tidak terstruktur membantu mereka menghadapi berbagai macam kondisi dan masalah. Dari sini, mereka akan belajar menangani masalah dan situasi yang tidak sesuai harapan. Selain itu, bermain bebas membentuk anak bahagia karena mereka dapat bebas mengekspresikan diri. Hal ini juga memicu kreativitas anak, baik itu kreativitas dalam pemecahan masalah, maupun imajinasi mereka.

Rekomendasi Permainan Anak Zaman Dulu

  1. Petak Umpet

Petak umpet adalah permainan yang tidak akan lekang oleh waktu. Keseruan dan kemudahannya untuk dilakukan menjadikan petak umpet diminati oleh anak-anak. Permainan ini memberi kesempatan si kecil untuk bermain dengan teman sebaya maupun anggota keluarga. Petak umpet juga tidak memerlukan halaman luas karena dapat dilakukan di dalam ruangan.

  1. Lego

Tentunya bermain dengan lego dapat meningkatkan kreativitas anak. Permainan ini juga menjadi permainan favorit mulai dari anak-anak dan orang dewasa. Tidak heran jika lego sangat diminati. Asalnya saja dari Denmark, negara yang menghargai waktu bermain anak. Denmark percaya bahwa semua orang memerlukan waktu bermain bebas. Bermain dengan lego salah satunya.

Baca juga: Togetherness : Salah Satu Fondasi Membangun Keluarga yang Resilient

  1. Gelembung Sabun

Orang yang tinggal di perkotaan cukup sulit menemukan tempat luas untuk bermain. Namun, dengan bermain gelembung sabun, hal itu bukan lagi sebuah masalah. Gelembung sabun selalu berhasil membuat anak bahagia serta aman untuk dimainkan.

  1. Masak-masakan

Permainan yang hampir semua anak zaman dulu pernah lakukan. Daripada bermain masak-masak di gawai, lebih baik si kecil bermain masak-masakan dengan cara jadul. Sekarang banyak dijual alat untuk anak bermain masak-masakan. Jika ingin seperti anak zaman dulu, mereka bisa menggunakan peralatan tradisional yang ada. Contohnya, membuat kompor dari tumpukan batu bata.

Bermain permainan zaman dulu tidak otomatis membahayakan anak. Banyak permainan yang aman seperti contoh di atas. Jikapun ada risiko anak terluka atau menangis, hal tersebut lumrah dalam sebuah permainan. Sama seperti ketika anak belajar berjalan, mereka juga bisa saja jatuh, kan? Namun, hal tersebut tidak menjadi penghalang anak belajar jalan. Sebenarnya, risiko seperti itulah yang akan membantu anak menjadi lebih tangguh. Jika kita mengurung anak karena takut jika anak terluka, mereka tidak akan terbiasa dihadapkan pada situasi sulit dalam hidup.

Bukan berarti kita tidak mengindahkan keamanan dalam bermain, kita hanya melatih mereka untuk mandiri. Dalam buku Play The Danish Way, dijelaskan cara bermain yang tidak berbahaya bagi anak. Iben Dissing juga menjelaskan kapan orang tua bisa turun tangan membantu anak yang mengalami kesulitan selama bermain. Buku tersebut dapat dipesan di bit.ly/playthedanishway.

tugas orang tua

Tugas Orang Tua Ribet? Ini Cara Mengatasinya ala Minimalist Parenting

Sudah banyak cerita kalau tugas orang tua itu ribet dan tidak mudah. Orang tua harus mengurus ini itu mulai dari pekerjaan, diri sendiri hingga anak. Tapi, bukan berarti keribetan orang tua tersebut tidak bisa diminimalkan. Minimalist parenting menawarkan cara cerdas mengatasi ribetnya tugas orang tua.

Minimalist parenting adalah solusi untuk orang tua yang ingin membenahi gaya hidup keluarga supaya lebih tersusun berdasarkan prioritas kebutuhan dan kebahagiaan keluarga. Seperti namanya, minimalist parenting mengusung metode minimalis ke dalam pola asuh anak. Layaknya minimalis pada umumnya, minimalist parenting menekankan pada pengembalian keputusan yang sudah dipikirkan matang-matang sesuai dengan kebutuhan. Contohnya saat membeli barang, menata rumah, hingga mengatur waktu. Bedanya, minimalist parenting tidak hanya memandu kita untuk mengaplikasikannya pada diri sendiri, tapi juga anak dan keluarga.

Minimalist parenting dapat meringankan tugas orang tua. Karena minimalist parenting mengajarkan kita untuk tidak selalu mengikuti trend yang ada, kita bisa lebih fokus pada hal yang benar-benar penting. Berikut beberapa keluhan mengenai beban sebagai orang tua dan cara mengatasinya ala minimalist parenting. Tips ini diambil dari buku Mimalist Pareting yang diterbitkan Bentang Pustaka.

  1. Tugas Orang Tua Pagi Hari yang Sangat Hektik

Sebagai orang tua, di pagi hari kita tidak hanya mempersiapkan kebutuhan diri sendiri. Ada anak, suami atau istri yang perlu kita urus. Banyak tugas perlu diselesaikan mulai dari membuat sarapan, memandikan anak, menyiapkan baju dan kebutuhan sekolah anak, hingga menyiapkan keperluan kita bekerja.

Tips:

Kita bisa mulai mempersiapkan kebutuhan di malam hari seperti baju dan tas anak hingga baju kita bekerja. Ada baiknya juga kita menulis to-do-list untuk hari esok di malam sebelumnya. Di pagi hari, alangkah baiknya jika kita bangun minimal 10 menit sebelum anak bangun sehingga memiliki waktu untuk mengurus urusan pribadi.

  1. Tugas Orang Tua Membereskan Rumah Sepulang Kerja

Salah satu PR orang tua adalah membereskan rumah. Yang paling membuat lelah adalah membereskan rumah saat baru sampai rumah setelah seharian bekerja. Melihat rumah berantakan saja rasanya kepala mau pecah.

Tips:

Meminimalkan mainan anak dan perabotan rumah bisa mencegah rumah sering berantakan. Kita cukup membeli perabotan dan mainan anak yang benar-benar dibutuhkan. Selain itu, mengajari anak dan menyediakan tempat menyimpan mainan yang strategis juga mencegah mereka untuk memenuhi ruangan dengan mainan yang berserakan.

  1. Membantu Mengerjakan Tugas Anak

Penting untuk orang tua membantu anak mengerjakan tugas sekolah. Tapi, membantu anak mengerjakan tugas kadang menjadi tugas yang sulit karena harus menyesuaikan dengan jadwal pribadi. Apalagi jika tugas yang diberikan sulit atau kurang jelas.

Tips:

Buat to-do list kegiatan hari ini dan disiplin melakukannya sesuai jadwal yang dibuat. Prioritaskan membantu tugas anak daripada melakukan hal yang tidak terlalu signifikan seperti nongkrong di kafe. Ikuti juga komunitas wali murid di sekolah anak dan jaga hubungan baik dengan guru untuk memudahkan kita bertanya mengenai tugas anak.

Masih banyak tips lebih lengkap untuk meringankan tugas orang tua di buku Minimalist Parenting. Buku tersebut memang cocok untuk orang tua zaman sekarang yang kewalahan karena banyaknya tugas yang diemban.

 

Baca juga: Manfaat Minimalist Parenting: Satu Tahap Menuju Keluarga Bahagia

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta