Menulis Jurnal Harian Bisa Melegakan Hati, Ini Lho Buktinya!

Jurnal harian identik dengan curahan hati seseorang saat sedang sedih. Padahal, pada dasarnya semua orang bisa menulis jurnal tanpa memandang ada tidaknya masalah. Menulis itu sejatinya bisa melegakan. Jadi, mau sedang senang atau sedih, sah-sah saja lho mencurahkan seluruh isi hati ke dalam bentuk tulisan.

 

Sayangnya, masih banyak orang yang tidak begitu paham mengenai dampak positif dari menulis jurnal harian. Sobat Bentang pasti pernah ‘kan merasa kesepian, seakan-akan tidak ada satu orang pun yang bisa kamu ajak bicara. Nah, kamu dapat menyalurkan perasaan tersebut dengan menulis. Menulis secara rutin sangat bagus buat kesehatan mental, berikut beberapa alasannya:

Mendorong Diri Lebih Terbuka

Makin kamu beranjak dewasa, kamu makin menyadari menjalani kehidupan itu ternyata sulit. Ada banyak kebimbangan, pertanyaan, ketakutan, dan lain-lain. Belum lagi lingkaran pertemananmu lama-lama bisa menyempit. Padahal, kamu membutuhkan seseorang untuk menumpahkan isi hati. Namun, bersikap terbuka dan jujur mengenai kondisi diri ke orang lain pun bukan perkara mudah.

Menuliskan apa yang kamu rasakan ke buku harian dapat membantumu lebih terbuka ke diri sendiri. Setidaknya, kegelisahan yang kamu rasakan tidaklah kamu pendam terus-menerus. Ingat, memendam beragam emosi sendirian lama-kelamaan dapat menjadi bom waktu. Jadi, lebih baik belajarlah terbuka dengan menulis agar lebih melegakan.

Menulis Jurnal Harian Membantu Meregulasi Emosi

Menulis meregulasi emosi dengan baik

Sumber: Pexels

 

Ada kalanya kamu kesulitan mengelola perasaan, apalagi jika sedang banyak masalah. Kamu sulit mendefinisikan kondisimu karena hanya paham sedang tidak baik-baik saja. Dengan menulis, kamu menjadi lebih peka mengenai apa yang kamu rasakan. Apakah kamu benar-benar marah atau justru sebenarnya kecewa? Apakah kesedihanmu saat ini ada hubungannya dengan kejadian di masa lalu?

Menulis jurnal harian pelan-pelan bisa membantumu mengenal perasaan dan emosi yang kerap mampir. Bahkan, lama-lama kamu menemukan jalan sendiri untuk mengelolanya. Ketika perasaan negatif muncul, kamu sudah tahu bagaimana menanganinya. Makin jelas ya, menulis pada buku harian itu bukan sekadar buat curhat-curhatan semata.

 

Baca Juga: Manfaat Mindfulness untuk Kesehatan Mental dan Fisik

Meredakan Kecemasan

Bisa jadi masalahmu tidak serta merta menghilang saat menuliskannya ke jurnal harian. Namun, setidaknya kegiatan itu dapat menurunkan kecemasanmu. Rasa takut, marah, sedih, apa pun itu; tidaklah lagi sebesar sebelumnya. Dengan begitu, kamu tidak lagi terlalu larut ke dalam semua emosi-emosi negatif.

Melalui menulis, kamu menemukan media yang melegakan hati. Kamu bebas menceritakan apapun ke dalamnya, bahkan tanpa perlu takut dihakimi. Semua perasaanmu valid dan benar adanya. Jika sudah begini, rasanya mirip dengan bercerita langsung ke seseorang bukan? Bahkan, bisa juga terasa lebih nyaman dan aman.

Membantu Melihat Hal Lebih Objektif

Melihat masalah dari sudut pandang baru

Sumber: Pexels

 

Memiliki masalah sering kali membuatmu bersikap kurang objektif. Kadang kamu terlalu larut dengan perasaanmu, sampai-sampai merasa paling menderita. Nah, menuliskan apa yang telah kamu alami membantumu melihat suatu masalah dari sudut pandang berbeda. Tidak jarang nih, menulis jurnal harian mendorongmu bersikap lebih objektif.

Kelak saat kamu mengalami masalah yang sama, kamu menjadi punya sikap yang jauh lebih dewasa. Kamu ingat pernah mengalaminya dan kamu sudah paham bagaimana menghadapinya. Emosi-emosi negatif tidak lagi mudah mengontrolmu, melainkan kamu sudah mahir mengelolanya. Alhasil, keberadaan masalah justru menguatkanmu, bukan melemahkan. 

Apakah Sobat Bentang tertarik untuk rutin menulis jurnal harian? Dalam buku  The Journey is a Mess But This is Me Trying, Misyka Zahra menyediakan halaman tersendiri buat menuliskan perasaan dan cerita kamu lewat jurnal sederhana. Buku ini juga berisi prosa-prosa pendek mengenai kegelisahan-kegelisahan yang kerap remaja alami menjelang dewasa kelak. Pastinya cocok buat kamu deh. Kalau penasaran sama isinya, buruan pesan sekarang di Bentang Pustaka ya!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta