Alasan Harus Baca Cerita Fantasi Dongeng Six Crimson Cranes

Six Crimson Cranes merupakan novel berupa cerita fantasi dongeng karya Elizabeth Lim yang populer di banyak negara. Ceritanya berisi tentang kisah seorang putri kerajaan bernama Shiori yang mesti berjuang mematahkan kutukan dari ibu tirinya. Bukan hanya itu saja, ketujuh kakaknya pun kena kutuk menjadi bangau. Kisah petualangan Shiori ini amat seru dan penuh kejadian tak terduga sehingga kisah ini pun kayak mendapat New York Times Best Seller.

 

Dalam perjuangan menolong kakak-kakaknya, Shiori bertemu dengan naga bernama Seryu serta Takkan, mantan tunangan yang ia telantarkan. Cerita petualangan Shiori ini kian menarik ketika sosoknya sempat menaruh hati baik ke Seryu maupun Takkan. Six Crimson Cranes bukan cuma menawarkan cerita fantasi dongeng, tetapi juga memuat nilai-nilai baik buat para remaja. Ini nih alasan kenapa harus baca novel ini!

1. Cerita Fantasi Dongeng Berlatar Asia

Selama ini Sobel pasti lebih sering membaca cerita fantasi dongeng dengan latar kehidupan Eropa atau Barat. Sangat jarang sekali negara atau daerah Asia menjadi setting sebuah cerita fantasi. Nah, Six Crimson Cranes ini sangat unik karena berlatar tempat dan budaya Asia. Lewat kisah Shiori, kamu menjadi bisa ikut membayangkan seperti apa kehidupan dalam keluarga kerajaan yang cukup pelik.

Cerita legenda dan dongeng dalam novel ini juga terasa lebih dekat dengan para pembaca Asia. Nilai-nilai kebaikan ala budaya timur amat penulis tonjolkan lewat karakter Shiori, Takkan, Seryu, dan lain-lain. Sobel pasti bakal sangat menikmati alur ceritanya, bahkan terasa ikut bertualang di negeri tersebut. Belum lagi karakter-karakternya bikin jatuh cinta!

2. Karakter Utama Remaja Perempuan

Keunggulan cerita fantasi dongeng Six Crimson Cranes ada pada karakter utamanya. Shiori mewakili ketangguhan sosok remaja perempuan. Bahkan, statusnya sebagai anak bungsu dalam keluarga mematahkan persepsi si kecil yang manja. Petualangan panjang Shiori akan membuat Sobel menyadari betapa anak bungsu perempuan juga mampu hidup mandiri. 

3. Penuh Kejutan

Sepanjang menikmati cerita perjalanan Shiori, kamu juga akan bertemu dengan kejadian tidak terduga. Belum lagi sensasi tebak-menebak karakter, mana yang baik dan mana yang justru jahat. Jadi, siap-siap saja kaget ketika mendapati sebuah konflik berujung di luar dugaanmu. Cerita penuh teka-teki dan plot twist seperti ini memang selalu seru buat kamu ikuti, deh!

Baca Juga: Cerita Misteri Penuh Teka-Teki Selalu Digandrungi, Kenapa Ya?

4. Bumbu Cerita Cinta dan Keluarga

Shiori merupakan anak bungsu dan memilih tujuh kakak laki-laki. Sebagai anak perempuan satu-satunya, Shiori kerap dijaili oleh kakak-kakaknya. Meski begitu, ketujuh kakak Shiori amat menyayanginya. Sobel bakal mengharu biru sewaktu melihat bagaimana Shiori dan kakak-kakaknya bahu-membahu buat saling melindungi saat terkena kutukan.

Jangan lupa nih, bumbu cerita cinta dalam Six Crimson Cranes juga bikin kisah Shiori kian menarik. Sobel mungkin bakal terjebak antara harus memilih Seryu atau Takkan. Keduanya merupakan sosok lelaki yang baik dan pastinya bikin perasaan Shiori campur aduk. Pasti penasaran ‘kan, pada siapa Shiori akhirnya menjatuhkan hatinya?

5. Mengandung Nilai Bagus untuk Remaja

Sekalipun berupa cerita fantasi dongeng, bukan berarti Six Crimson Cranes ini cuma buat hiburan semata. Lewat tokoh Shiori, kamu bisa belajar banyak nilai kehidupan sebagai remaja. Di usia yang masih tujuh belas tahun, Shiori menghadapi masalah tak terduga yang mengancam nyawa seluruh keluarganya. Bagaimana cara Shiori bertahan menghadapi semua masalah itu patut kamu contoh, lho.

Gimana nih, Sobel? Baca ulasan singkat tadi bikin penasaran buat baca Six Crimson Cranes, ‘kan? Biar nggak penasaran sama kelanjutan kisah Shiori bersama kakaknya, buruan yuk pesan bukunya di sini! Pokoknya rasakan keseruan dan ketegangan ceritanya sampai halaman terakhir!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta