Mengenal Sosok Dwitasari

Siapa sih, yang gak familiar dengan nama Dwitasari? Sebagai anak muda yang mahir internet, pasti setidaknya mengetahui nama itu. Dwitasari adalah seorang selebtwit (Selebriti Twitter) yang cukup terkenal dan fenomenal di Dunia Maya melalui tulisan dan kata-katanya yang ‘ngena’ banget di hati kaum anak muda zaman sekarang. Ya, Dwitasari memang bagaikan speaker yang selalu mampu menyuarakan curahan hati kita dengan tepat, kawan.

Untuk menjadi seorang tokoh di Dunia Maya, Dwitasari menempuh perjalanan yang cukup panjang hingga kini dapat meneguhkan kedudukannya sebagai salah satu dari deretan penulis belia tanah air. Ia memulai merambah dunia maya melalui blog dan twitter yang ia pelajari secara otodidak. Ia terus menulis cerita dan puisi berdasarkan kecintaannya pada dunia tulis-menulis, hingga karyanya mendapat perhatian penerbit PlotPoint dan Sutradara film Hanung Bramantyo ketika usianya masih belasan tahun. Respon positif yang ia dapat dari dunia maya inilah yang menjadi motivasi penggeraknya untuk terus berkarya sampai saat ini.

Kini, terhitung Dwitasari telah melahirkan setidaknya 8 buku, baik yang digarapnya sendiri maupun berkolaborasi dengan penulis-penulis lainnya. Serta dua film yang diangkat dari karya-karyanya yaitu Cinta Tapi Beda dan Raksasa Dari Jogja. Tidak lupa pula ratusan cerita yang telah ditulis dan diunggahnya dalam akun blog miliknya. Tak berhenti disitu, ketenaran Dwitasari pun kini turut merambah hingga ke aplikasi chat Line@. Hal ini dibuktikan melalui subscribernya di Line@ yang dapat mencapai angka ratusan ribu.

Terlepas dari berbagai berita kontroversial terkait penulis muda ini, namun usaha dan ketulusannya dalam berkarya dan menyampaikan pesan patut diacungi jempol. Tidak banyak penulis, terlebih yang masih berusia belia, yang dapat berkarya dengan begitu produktif dan konsisten. Dwitasari telah memeluk satu tema dan genre tulisan yang meski mungkin tidak disenangi oleh semua orang, namun mampu menggambarkan dorongan kreatifnya sendiri tanpa tergeser komentar orang lain. Dalam karya-karyanya, Dwitasari telah berhasil memotret kegundahan yang banyak dialami oleh anak muda sehingga kisah-kisahnya menjadi sangat relatable dan mudah disukai oleh remaja masa kini.

Dan bukankah kedekatan dengan kehidupan sehari-hari ini yang seringkali kita cari dalam suatu karya selaku pembaca? ;)

Talitha Fredlina Azalia

 

Siapa sih, yang gak familiar dengan nama Dwitasari? Sebagai anak muda yang mahir internet, pasti setidaknya mengetahui nama itu. Dwitasari adalah seorang selebtwit (Selebriti Twitter) yang cukup terkenal dan fenomenal di Dunia Maya melalui tulisan dan kata-katanya yang ‘ngena’ banget di hati kaum anak muda zaman sekarang. Ya, Dwitasari memang bagaikan speaker yang selalu mampu menyuarakan curahan hati kita dengan tepat, kawan.

Untuk menjadi seorang tokoh di Dunia Maya, Dwitasari menempuh perjalanan yang cukup panjang hingga kini dapat meneguhkan kedudukannya sebagai salah satu dari deretan penulis belia tanah air. Ia memulai merambah dunia maya melalui blog dan twitter yang ia pelajari secara otodidak. Ia terus menulis cerita dan puisi berdasarkan kecintaannya pada dunia tulis-menulis, hingga karyanya mendapat perhatian penerbit PlotPoint dan Sutradara film Hanung Bramantyo ketika usianya masih belasan tahun. Respon positif yang ia dapat dari dunia maya inilah yang menjadi motivasi penggeraknya untuk terus berkarya sampai saat ini.

Kini, terhitung Dwitasari telah melahirkan setidaknya 8 buku, baik yang digarapnya sendiri maupun berkolaborasi dengan penulis-penulis lainnya. Serta dua film yang diangkat dari karya-karyanya yaitu Cinta Tapi Beda dan Raksasa Dari Jogja. Tidak lupa pula ratusan cerita yang telah ditulis dan diunggahnya dalam akun blog miliknya. Tak berhenti disitu, ketenaran Dwitasari pun kini turut merambah hingga ke aplikasi chat Line@. Hal ini dibuktikan melalui subscribernya di Line@ yang dapat mencapai angka ratusan ribu.

Terlepas dari berbagai berita kontroversial terkait penulis muda ini, namun usaha dan ketulusannya dalam berkarya dan menyampaikan pesan patut diacungi jempol. Tidak banyak penulis, terlebih yang masih berusia belia, yang dapat berkarya dengan begitu produktif dan konsisten. Dwitasari telah memeluk satu tema dan genre tulisan yang meski mungkin tidak disenangi oleh semua orang, namun mampu menggambarkan dorongan kreatifnya sendiri tanpa tergeser komentar orang lain. Dalam karya-karyanya, Dwitasari telah berhasil memotret kegundahan yang banyak dialami oleh anak muda sehingga kisah-kisahnya menjadi sangat relatable dan mudah disukai oleh remaja masa kini.

Dan bukankah kedekatan dengan kehidupan sehari-hari ini yang seringkali kita cari dalam suatu karya selaku pembaca? ;)

Talitha Fredlina Azalia

bentang

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta