Mengasuh Anak Bebas Stres di Abad 21 dengan Mindful Parenting

Stres yang terjadi pada orang tua bisa mengakibatkan proses pengasuhan yang buruk pada anak. Pasalnya, orang tua yang stress cenderung tidak mengindahkan apa yang anak lakukan maupun anak inginkan. Orang tua biasanya akan mengabaikan segala sesuatu yang membuatnya semakin stress. Lalu bagaimana cara mengantisipasi agar orang tua tidak stress dalam mengasuh anak?

Kali ini kita akan mempelajari bagaimana cara untuk mengasuh anak agar bebas stres dengan metode pengasuhan Mindful Parenting. Melalui buku Mindful Parenting karya Zaneti Sugiharti, kita akan mempelajari segala hal mengenai pengasuhan yang baik dan benar bagi anak.

Untuk lebih lanjutnya, kita bisa membaca artikel dari Bentang Pustaka berikut ini. Simak sampai habis ya guys!

Parenting yang Baik, Bagaimana Sih?

Orang tua sejati adalah orang yang membantu anak-anaknya memberantas kekurangan kepribadian mereka dan menyerap sifat-sifat baik. Namun, orang tua saat ini merasa bahwa membeli pakaian dan makanan mahal serta membayar biaya tinggi untuk kelas pembinaan adalah satu-satunya tugas mereka. Mereka gagal memahami bahwa hal-hal ini membuat anak-anak hanya menginginkan kesenangan duniawi. Kesenangan ini memelihara cacat di dalamnya. Jadi, orang tua harus introspeksi diri apakah sudah memberikan pendidikan yang benar kepada anaknya. Adalah tugas orang tua untuk membantu anak-anak mereka menyerap sifat-sifat baik dan dengan demikian, menjalani kehidupan yang bahagia.

Hanya orang tua yang bahagia yang dapat menghasilkan generasi yang bahagia

Hanya orang tua yang bahagia yang dapat menghasilkan generasi yang bahagia. Untuk menciptakan sanskar (kesan bawah sadar) yang baik pada pikiran anak harus ada komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Hanya orang tua yang bebas dari stres yang dapat mengajar anak-anak mereka untuk menjalani kehidupan yang bebas stress.

Mereka dapat berkomunikasi dengan anak mereka dengan mudah. Anak-anak tidak merasa ingin berbicara dengan orang tua yang selalu stress. Mereka tidak merasa ingin menyampaikan ide, pemikiran, dan masalah mereka kepada orang tua tersebut. Oleh karena itu, orang tua harus tetap bebas stress.

Penyebab Stres pada Orang Tua

Orang tua dapat mengalami stress karena berbagai alasan, seperti:

Tuntutan peran sebagai orang tua

Orang tua harus menghadapi tuntutan dan tanggung jawab yang besar dalam mengurus dan membesarkan anak-anak mereka. Tuntutan tersebut dapat berupa menjaga kesehatan anak, memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis, serta memberikan dukungan emosional pada anak.

Masalah keuangan

Orang tua juga dapat merasa stress jika mereka mengalami masalah keuangan dalam membiayai kebutuhan sehari-hari keluarga, biaya sekolah, dan keperluan lainnya.

Konflik dalam hubungan

Konflik dalam hubungan dengan pasangan atau anggota keluarga lainnya juga dapat menyebabkan stress pada orang tua.

Pekerjaan

Orang tua yang bekerja dapat merasa stress karena tuntutan pekerjaan yang tinggi dan harus membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.

Masalah kesehatan

Masalah kesehatan pada diri sendiri, pasangan, atau anak juga dapat menyebabkan stress pada orang tua.

Tekanan sosial

Tekanan sosial yang timbul dari ekspektasi masyarakat terhadap orang tua dalam menjalankan peran sebagai orang tua, seperti harus memiliki anak yang sukses atau menunjukkan kesempurnaan dalam kehidupan keluarga, juga dapat menyebabkan stress.

Perubahan dalam kehidupan

Perubahan dalam kehidupan, seperti pindah rumah, perubahan pekerjaan, atau perubahan dalam kehidupan keluarga, juga dapat menyebabkan stress pada orang tua.

Selalu hidup di masa lalu

Orang tua yang terus-menerus memikirkan kejadian atau kesalahan di masa lalu dapat merasa stress dan cemas. Hal ini dapat mengganggu hubungan dengan anak-anak mereka dan menyebabkan ketegangan dalam keluarga.

Pembicaraan & pendekatan negatif

Orang tua yang sering menggunakan bahasa atau pendekatan yang negatif dalam berbicara atau bersikap terhadap anak-anak mereka dapat menyebabkan ketegangan dan stress dalam keluarga.

Tidak menerima kesalahan kita di depan anak-anak

Orang tua yang tidak bisa menerima kesalahan atau kelemahan mereka di depan anak-anak dapat menyebabkan ketegangan dan stress dalam keluarga. Anak-anak juga perlu belajar bahwa orang tua juga bisa melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut.

Terus-menerus berusaha mencari kesalahan pada anak-anak

Orang tua yang terlalu fokus pada kesalahan atau kelemahan anak-anak mereka dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan stress pada anak-anak, serta mengganggu hubungan keluarga.

Mempertahankan citra pribadi seseorang saat berbicara dengan anak-anak

Orang tua yang terlalu fokus pada citra atau imej pribadi mereka dapat mengabaikan kebutuhan atau perasaan anak-anak mereka. Hal ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan stress pada anak-anak, serta mengganggu hubungan keluarga.

Berbicara secara otoritatif

Orang tua yang terlalu memerintah atau bersikap otoritatif dalam berbicara atau bersikap terhadap anak-anak mereka dapat menyebabkan ketegangan dan stress dalam keluarga.

Lupa bahwa anak-anak juga memiliki prinsip Ketuhanan di dalamnya

Orang tua yang mengabaikan atau tidak memperhatikan prinsip keagamaan atau spiritual anak-anak mereka dapat menyebabkan ketegangan dan stress dalam keluarga.

Setiap orang memiliki sifat yang berbeda

Orang tua yang tidak mengakui atau memahami perbedaan sifat atau kepribadian antara anak-anak mereka dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan stress pada anak-anak, serta mengganggu hubungan keluarga.

Tidak menjelaskan dengan benar

Orang tua yang tidak bisa menjelaskan atau berkomunikasi dengan jelas dan benar terhadap anak-anak mereka dapat menyebabkan ketegangan dan stress dalam keluarga.

Tidak ada komunikasi dengan anak-anak

Orang tua yang tidak mengambil waktu untuk berkomunikasi dengan anak-anak mereka secara teratur dapat menyebabkan ketegangan dan stress dalam keluarga.

Harapan tinggi

Orang tua yang terlalu mempunyai harapan tinggi atau ekspektasi yang tidak realistis terhadap anak-anak mereka dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan stress pada anak-anak, serta mengganggu

stress pada orang tua dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka serta dapat mempengaruhi interaksi dan hubungan dengan anak-anak mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan dan mengelola stress dengan baik untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan diri sendiri dan keluarga.

Tips Mengasuh Bebas Stres dari Buku Mindful Parenting

mindful parenting

Banyak sekali tips dan trik yang bisa diterapkan oleh para orang tua ketika mengasuh anak. Namun alangkah baiknya mengasuh anak dilakukan dengan parenting yang Mindfulness. Bagaimana cara parenting yang lebih mengutamakan metode Mindfulness ini?

Melalui buku Mindful Parenting karya Zaneti Sugiharti, kita akan mempelajari bagaimana tips-tips yang baik tersebut. Diantaranya kita dianjurkan untuk berfokus pada saat ini, berlatih berbagai macam meditasi, berkomunikasi dengan anak, menyadari kebiasaan negatif, menjadwalkan waktu berkualitas dengan anak, memberikan penghargaan pada diri sendiri, mempraktikkan kesabaran dan empati, serta merencanakan waktu untuk diri sendiri.

Untuk lebih lengkapnya kalian bisa mempelajarinya secara langsung dan menerapkannya melalui buku Mindful Parenting. Kalian bisa membelinya secara offline melalui toko buku kesayangan kalian maupun membelinya secara online melalui official store Bentang Pustaka. Jadilah orang tua yang cerdas dengan membangun mental anak secara sehat ya!