Mari Cari Tahu Bahaya Komplikasi Ketika Menahan Kencing Bagi Kita!

Menahan kencing sangat berbahaya untuk dilakukan. Kenapa tuh? Karena menahan kencing juga dapat menyebabkan komplikasi yang akan terjadi pada tubuh kita. Kira-kira apa saja komplikasi yang akan terjadi ya?

 

Melalui buku “Saat Raka Kebelet Pipis” karya dari Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy, nantinya anak-anak akan diajarkan untuk melakukan buang air kecil ketika sudah dirasa mereka tidak bisa menahannya lagi.

 

Untuk itu, mari kita simak artikel Bentang Pustaka terlebih dahulu mengenai bahaya menahan kencing sehingga kita bisa mengajarkan pada anak juga apa saja bahaya menahan buang air kecil. Pelajari lebih lanjut ya!

Kemungkinan Efek Samping Menahan Kencing

Di bawah ini, kalian bisa melihat lima potensi efek samping dari menahan kencing:

1. Sakit

Orang yang secara teratur mengabaikan keinginan untuk buang air kecil mungkin merasa sakit atau tidak nyaman pada kandung kemih atau ginjal. Saat seseorang akhirnya pergi ke kamar mandi, buang air kecil juga bisa terasa sakit. Otot-otot juga dapat tetap terkepal sebagian setelah keluarnya urin, yang dapat menyebabkan kram panggul.

2. Infeksi saluran kemih

Pada beberapa kasus, menahan kencing terlalu lama dapat menyebabkan bakteri berkembang biak. Ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).

 

Banyak dokter menyarankan untuk menghindari menahan kencing dalam waktu lama, karena dapat meningkatkan risiko ISK, terutama jika seseorang memiliki riwayat sering ISK.

 

Orang yang tidak minum cukup cairan lebih mungkin mengembangkan ISK, karena kandung kemih tidak cukup sering memberitahu tubuh untuk buang air kecil. Ini dapat menyebabkan bakteri menyebar melalui saluran kemih, menyebabkan infeksi.

 

Gejala ISK dapat meliputi:

 

  • perasaan terbakar atau menyengat saat buang air kecil
  • rasa sakit di panggul atau perut bagian bawah
  • dorongan konstan untuk mengosongkan kandung kemih
  • urin yang berbau kuat atau busuk
  • urin keruh dan tidak berwarna
  • urin gelap secara konsisten
  • urin berdarah

 

Baca Juga:

Ssstt.. Ajak Anak Main “Silence Game” Untuk Terapkan Metode Montessori!

3. Peregangan kandung kemih

Dalam jangka panjang, menahan kencing secara teratur dapat menyebabkan kandung kemih meregang. Ini mungkin membuat kandung kemih sulit atau tidak mungkin berkontraksi dan mengeluarkan kencing secara normal. Jika seseorang memiliki kandung kemih yang meregang, tindakan ekstra, seperti kateter, mungkin diperlukan.

4. Kerusakan otot dasar panggul

Sering menahan urin dapat merusak otot dasar panggul. Salah satu otot ini adalah sfingter uretra, yang menjaga uretra tetap tertutup untuk mencegah kebocoran urin. Merusak otot ini dapat menyebabkan inkontinensia urin. Melakukan latihan dasar panggul, seperti Kegel, dapat membantu memperkuat otot-otot ini dan memperbaiki kehilangan otot atau mencegah kebocoran.

5. Batu ginjal

Menahan kencing dapat menyebabkan batu ginjal terbentuk pada orang dengan riwayat kondisi tersebut atau pada mereka yang memiliki kandungan mineral tinggi dalam urinnya. Kencing sering mengandung mineral seperti asam urat dan kalsium oksalat.

Akankah Kandung Kemih Pecah?

Banyak yang percaya bahwa kandung kemih akan pecah jika seseorang menahan kencing terlalu lama.

 

Sementara itu mungkin terjadi ruptur kandung kemih spontan. Seringkali, ada penyebab yang mendasari ruptur tersebut, seperti penyumbatan yang mencegah kandung kemih berkemih. Dalam kebanyakan kasus, kandung kemih hanya akan menimpa otot-otot yang menahan urin, menyebabkan orang tersebut mengalami komplikasi.

 

Namun, trauma pada kandung kemih lebih mungkin terjadi karena pukulan atau benda yang menusuk. Penting untuk dicatat bahwa tanpa pengobatan, pecahnya kandung kemih secara spontan dapat menyebabkan komplikasi yang parah.

Efek dari Kondisi Lain

Beberapa kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dapat menyebabkan retensi urin. Ini biasanya tidak disengaja, dan cenderung tidak diketahui, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serupa.

 

Prostat yang membesar, otot kandung kemih yang melemah, atau kerusakan saraf pada sistem saluran kemih dapat menghalangi aliran urin atau menyebabkan tubuh menahannya.

 

Orang dengan gangguan ginjal mungkin juga ingin menghindari menahan kencing, untuk mencegah kemungkinan komplikasi.

 

Baca  Juga:

Buku Cerita Bergambar Bantu Tingkatkan Literasi Sosial-Emosional Anak

Bahaya Menahan Kencing pada Buku “Saat Raka Kebelet Pipis”

Nah, jika para orang tua maupun guru sudah mengetahui apa saja bahaya dari menahan buang air kecil, anak-anak juga perlu menyadari mengenai bahayanya menahan buang air kecil itu sendiri. Maka dengan begitu, orang tua maupun guru juga harus mengajarkan bahayanya pada anak. Atau, kalian juga bisa mengajarkan melalui buku “Saat Raka Kebelet Pipis” karya dari Ika Yuliana K dan ilustrator Penelovy.

 

Melalui buku tersebut, anak akan diajarkan bagaimana cara untuk buang air kecil secara mandiri. Yang pastinya dengan storytelling yang menarik dan ilustrasi yang berwarna-warni. Sehingga menggugah sang anak untuk lebih belajar lagi baik dalam membaca, melatih emosi, maupun hal lainnya.

 

Selain itu, buku ini juga mengajak anak untuk bisa menjawab setiap pertanyaan selingan yang ada di cerita tersebut. Membuat anak dan orang tua bisa melakukan bonding ketika membaca buku ini. 

 

Mari latih kemandirian dan karakter anak melalui buku “Saat Raka Kebelet Pipis” yang bisa kalian beli melalui toko buku terdekat ataupun official store milik Bentang Pustaka ya!

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta