3 Alasan Gangguan Mental Lebih Rentan Dialami Perempuan

Perempuan senantiasa dihadapkan dengan kesempurnaan. Beragam anggapan masyarakat perihal perempuan harus begini dan perempuan harus begitu membuat banyak perempuan kebingungan memposisikan diri. Kebingungan inilah yang membuat perempuan rentan mengalami gangguan mental. 

 

Baca Juga: [“Jenis Trauma Psikologis yang Memengaruhi Kesehatan Mental”]

Ciri-Ciri Gangguan Mental

Gangguan mental juga sering disebut mental illness memiliki kondisi yang berbeda tiap orang. Ada yang ringan bahkan yang berat hingga membutuhkan pertolongan medis. Menurut laman Kemenkes, ada beberapa gejala atau ciri-ciri seseorang mengalami gangguan mental, yakni:

  • Sering merasa sedih

Sering merasa sedih yang dimaksud di sini adalah merasa sedih secara terus menerus. Bahkan tanpa disadari atau diketahui apa penyebabnya. 

  • Ketakukan dan kekhawatiran berlebih

Perasaan takut dan khawatir wajar dirasakan oleh semua manusia. Namun, ketika porsinya sudah berlebihan, sudah sangat mengganggu aktivitas dan fokus sehari-hari. Hingga sering merasa pusing atau berkeringat secara terus menerus maka menurut High Direct Australia menjadi beberapa gejala anxiety

  • Merasa stuck alias tidak berdaya dan putus asa

Ada perasaan kurang bahkan hilang motivasi dan energi untuk menjalankan aktivitas. Bisa juga ditandai dengan hilangnya minat untuk melakukan hobi. Hingga merasa tidak berguna alias worthless. 

  • Tidak mampu memahami situasi sekitar 

Mudah tersinggung dan senantiasa merasa sendiri. Cenderung memilih untuk tidak bersosialisasi dengan sekitar. Dalam hal ini maksudnya adalah mengisolasi diri sendiri. 

  • Senantiasa merasa letih 

Secara tidak sadar banyak situasi dan kondisi yang membuat diri merasa lelah secara mental. Karena dipaksa untuk terus berkonsentrasi, padahal sedang dalam kondisi yang tidak memungkinkan. 

Alasan Gangguan Mental Rentan Dialami Perempuan

Kesehatan mental penting dijaga oleh siapapun baik laki-laki maupun perempuan, balita maupun usia lanjut. Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan kondisi kesehatan mental perempuan terutama ibu lebih rentan dibanding laki-laki ataupun suami. Beberapa hal yang membuat kesehatan mental perempuan lebih rentan antara antara lain:

  • Pengaruh Biologis

Ada beberapa kondisi yang mengganggu kesehatan mental yang khusus dialami perempuan. Beberapa kondisi ini berkaitan erat dengan kondisi biologis perempuan. Dan mempengaruhi kondisi mental perempuan.

Misalnya saat perempuan mengalami menstruasi atau disebut premenstrual syndrome (PMS). Kondisi pasca perempuan melahirkan yang mengalami baby blues. Hingga saat perempuan mengalami menopause yang disebut perimenopausal depression.  

  • Adanya Trauma

Perempuan rentan mengalami gangguan mental karena adanya kejadian yang membuat mereka trauma. Trauma jadi sebab perempuan lebih rentan mengalami gangguan kesehatan mental. Menurut American Psychological Association, perempuan yang memiliki trauma, bisa dua kali berpotensi mengalami mental illness PTSD (post-traumatic stress disorder) daripada laki-laki. 

Salah satu alasannya adalah, karena perempuan lebih sering mengalami kekerasan daripada laki-laki. Mulai dari kekerasan fisik, verbal hingga seksual. Dan membuat perempuan mempunyai banyak trauma dibanding laki-laki 

  • Pengaruh Budaya Patriarki

Masyarakat patriarki memberikan beban yang berat bagi perempuan terlebih ketika perempuan telah menjadi seorang ibu. Sahabat Bentang, bisa melihat bagaimana budaya patriarki masih langgeng dan mempengaruhi kondisi mental perempuan dalam novel Racun Puan. 

 

Novel Racun Puan menceritakan sosok Aruna, perempuan Bali asal Karangasem. Sebagai seorang istri ia terpaksa harus selalu mendahulukan suaminya. Misalnya saat acara Hari Raya Galungan, Aruna rindu sekali merayakan acara Galungan di Karangasem rumah keluarganya. Selepas menikah ia selalu merayakan Galungan di rumah keluarga suaminya di Singaraja.

Menurut Pixstory, budaya patriarki mempengaruhi kondisi kesehatan mental perempuan meliputi tentang bagaimana perempuan melihat dirinya sendiri dan potensi dirinya untuk berkembang. Masyarakat patriarki membuat perempuan tidak leluasa untuk mengembangkan diri. Apalagi memberi ruang mereka untuk mengenal kemauan dan diri mereka sendiri.

 

Racun Puan yang merupakan novel dengan predikat naskah menarik perhatian juri pada Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta Tahun 2021, Sahabat Bentang akan menemukan kisah yang relevan dan penting sebagai bekal memanusiakan diri dan sesama manusia. Novel Racun Puan karya Ni Nyoman Ayu Suciartini sudah bisa dirangkul melalui Shopee Bentang Official Shop!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta