Cara Seru Menerapkan Empati Pada Anak Usia Dini

Bagaimana cara menerapkan rasa empati pada anak?

Sikap empati adalah kemampuan seseorang dalam memahami apa yang dirasakan orang lain.

Dari memahami apa yang sedang dirasakan orang lain itulah, seseorang yang berempati akan memberikan respon yang sesuai dengan kondisi. Manfaatnya bagi manusia, rasa empati dapat memperkuat hubungan manusia satu dengan lain. 

Hal ini pun didukung oleh pernyataan Dr. Bruce D. Perry M.D Ph.D seorang anggota senior dari Child Trauma Academy yang mengatakan “Empati bisa jadi merupakan anugerah yang paling bermutu bagi ras manusia. Kita tidak bisa bertahan hidup tanpa menciptakan hubungan dan kelompok yang berfungsi secara bersamaan.”

Sikap empati adalah kemampuan yang harus dimiliki semua orang termasuk anak-anak. Bahkan sejak anak usia dini pun yakni kisaran usia 2-8 tahun orang tua sudah bisa menerapkan sikap empati kepada anaknya. Karena sikap empati adalah kemampuan, perlu melatih kemampuan berempati kepada anak-anak bahkan sejak usia dini. Menerapkan sikap empati kepada anak oleh orangtua perlu dilakukan agar kelak anak bisa peduli terhadap orang lain. Harapannya, anak mampu memposisikan diri dan memberikan respon yang sesuai dengan keadaan orang lain

Untuk dapat menerapkan sikap empati kepada anak. Sobat Bentang bisa menemani anak atau ponakannya melalui kegiatan mendongeng bersama anak melalui buku cerita anak muslim yang berjudul “Apa itu Di Tengah Jalan?”.

Menumbuhkan Empati Anak Melalui Buku Cerita Anak

Membaca buku cerita anak yang diceritakan oleh orangtua mampu menstimulasi kecerdasan dan kemampuan berbahasa anak. Pesan-pesan yang disampaikan buku cerita anak pun dapat tersampaikan dengan baik. Karena buku cerita anak sudah dirancang khusus baik secara visual maupun alur ceritanya sesuai dengan usia anak. Membaca buku cerita anak bersama juga menjadi aktivitas menyenangkan dan mampu mempererat hubungan anak dan orang tua juga, lho, Sobat Bentang!

Menerapkan Kemampuan Empati Melalui Tolong Menolong

Jani dan Meru adalah dua tokoh dalam cerita anak muslim “Apa itu Di Tengah Jalan?”. Kedua anak itu hendak pergi ke masjid untuk mengaji. Namun, karena hujan deras dan banjir, mereka berdua akhirnya membantu keluarga rumah kelinci yang terdampak banjir. Mengasah empati anak bisa dilakukan dengan melibatkan anak pada aktivitas membantu orang lain tanpa pengharapan apapun dari orang lain yang kita tolong, atau dengan kata lain dengan ikhlas.

Menumbuhkan Empati Anak dengan cara mengendalikan emosi negatif

Ketika emosi negatif sedang mendominasi, setiap orang akan menjadi egois bahkan parahnya bisa mencelakakan diri dan orang lain. Jani dan Meru terhalang pergi ke masjid karena sampah yang menghalangi jalanan yang dilaluinya. Jani dan Meru pun tak lantas marah-marah karena kesal perjalanan mereka terhalang. Mereka pun mengendalikan emosinya dengan cara mencari siapakah yang membuang sampah sembarangan di tengah jalan itu. Apa yang dilakukan Jani dan Meru ini adalah pengaplikasian dari kegiatan verifikasi atau tabbayun, untuk mencari kebenaran sekaligus mengasah kepedulian

 

Buku cerita anak “Apa itu Di Tengah Jalan?” merupakan seri Islamic Read-ALoud oleh penerbit Bentang Kids. Seri ini terdiri dari tiga buku, yakni tentang Islam, Iman dan Ihsan. Menariknya, buku ini juga disertai barcode yang bisa Sobat Bentang scan untuk melihat video mendongeng, Apa itu Di Tengah Jalan?. Jadi punya berbagai cara untuk mengajak anak bercerita sekaligus belajar nilai-nilai kebaikan kan Sobat Bentang?, hehe.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta