Belenggu Romansa dan Relevansi Kondisi Masa Kini

Belenggu romansa pada masa kis

 

Ada banyak jenis belenggu romansa. Beberapa disebabkan oleh konflik internal seperti kepribadian dari kedua belah pihak. Dari kasus internal, masih dapat memiliki turunan konflik. Namun, beranjak dari konflik internal, ada pula yang disebabkan oleh konflik eksternal. Dalam konflik eksternal, sering kali belenggu menjadi sesuatu di luar kuasa dari kedua belah pihak yang menjalin hubungan. Seperti hierarki sosial, atau kasus seperti agama dan ras yang sering kali menjadi alasan pasangan-pasangan berpisah. Kasus eksternal menjadi faktor yang mampu berubah kadar keberpengaruhannya. Hal ini tentu diprakarsai oleh zaman dan era yang terjadi di masa itu. Hal ini bisa dilihat dari kisah Selma Karamy dan Gibran dalam Sayap-Sayap Patah, belenggu romansa mereka yang bersifat eksternal. Jika diterapkan di masa kini, mampu memunculkan tanda tanya, apakah yang terjadi pada keduanya masih relevan di masa kini?

Beda Masa Beda Belenggu Romansa

                Perubahan zaman banyak memberi pengaruh pola pikir. Pada zaman di era Gibran dan keluarga Karamy hidup, kelas sosial bisa jadi menjadi begitu penting untuk mempertimbangkan segala hal, tidak terkecuali persoalan pasangan hidup. Latar belakang sosial dan reputasi seseorang menjadi nilai utama seseorang dipilih menjadi rekan atau pasangan. Tidak hanya persoalan zaman persoalan wilayah dan adat istiadat juga begitu memengaruhi pola pikir. Belenggu-belenggu itu sebenarnya justru diciptakan oleh pola pikir yang dibangun di kelompok masyarakat setempat.

Namun, disamping itu, pada masa kini, faktor-faktor eksternal dari belenggu romansa yang terjadi di masa itu masih bisa ditemui. Tidak sedikit orang-orang yang masih mengaplikasikan adat istiadat dan pola pikir yang konservatif di masa kini. Nilai kebudayaan yang tidak mudah hilang meski penggunaannya dianggap tidak tepat. Kasus ini mampu menjadi pertanyaan yang tidak ada habisnya, masihkah belenggu romansa di ranah sosial masih relevan hingga saat ini? Masihkan kelas sosial menjadi nilai utama dari pemilihan pasangan hidup seperti pada kasus Selma Karamy dengan Gibran? Pertanyaan ini pun mampu menjadi pertanyaan yang sama sinisnya: apakah perbedaan zaman membuat masyarakat meninggalkan budaya yang ditanamkan?

Konflik yang Menyayat Hati

Tidak sedikti kasus Selma Karamy-Gibran yang terjadi di lingkungan masyakat era terkini. Masyarakat yang masih membatasi diri mereka sendiri karena kepercayaan dan kebiasaan yang dianut. Melalui Sayap-Sayap Patah, pembaca bisa melihat betapa berpengaruhnya pola pikir yang membentuk suatu zaman. Kisah cinta kedua tokoh milik Kahlil Gibran ini memberi suatu sudut pandang tentang belenggu romansa yang begitu menyedihkan dan menyayat perasaan. Belenggu yang di luar kuasa para pemilik hubungan itu sendiri.

Dapatkan bukunya di Mizan Store 

1 reply

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] Baca juga artikel terkait di sini. […]

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta