Belajar Menjadi Ilustrator Buku bersama Yoelanda Sari
Menjadi ilustrator yang karyanya bisa dinikmati melalui berbagai medium, dari media sosial, merchandise, hingga buku itu memang nggak mudah. Namun, bukan berarti nggak mungkin, terutama bagi kita yang masih baru memulainya.
Sejak awal, siapa pun bisa dengan mudah jatuh hati pada karya-karyanya yang selalu imut, sederhana, dengan penggunaan warna-warni nan hangat, yang menyisakan seutas senyum setelah melihatnya. Wajar kalau Stephany “Teppy” Josephine penulis buku Suka-Suka Teppy memilih Yoelanda sebagai partner untuk memberi sentuhan dan warna pada buku yang baru saja terbit Maret 2019 ini.
Tahun 2018, pertama kalinya Bentang Pustaka berkenalan dengan sosok ilustrator berbakat bernama Yoelanda Sari. Yuk, kita simak kiatnya untuk menjadi ilustrator!
Keep explore and creating
Memulai itu kadang lebih susah. Seperti yang dituturkan gadis kelahiran Jakarta, 11 Januari 1992 ini, awalnya Yoelanda nggak langsung bisa yakin: Mau membuat karya seperti apa? Dengan style seperti apa? Lalu tentang apa? Dan untuk siapa?
Seiring dengan proses berpikir itu, Yoelanda memutuskan untuk mengambil inspirasi gaya dan tema ilustrasinya nggak jauh-jauh dari apa yang sedang dia rasakan dan pastinya pengalaman dan pengamatan sehari-hari. Bagi kita yang baru akan memulai, akan lebih baik untuk berkaca dari diri sendiri terlebih dulu.
Baginya, perkara menemukan style atau ciri khas itu jangan menjadi penghalang seorang ilustrator untuk melangkah maju. “Dulu aku juga galau lama banget soal style ini. It can be a short or long process karena perjalanan setiap orang akan berbeda-beda. Jangan sibuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain sampai lupa bahwa yang terpenting adalah menikmati prosesnya. Keep exploring and creating, harus berani tunjukkan karya kita supaya bisa dapat feedback,” tutur lulusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Bina Nusantara ini.
Get the good impact from social media
Setelah memulai, langkah selanjutnya adalah untuk selalu konsisten membuat karya. Kegigihan Yoelanda dalam tiga tahun terakhir ini membuat namanya dan @moon_pancake (brand merchandise miliknya) semakin dikenal luas. Meski mengakui bahwa ia awalnya nggak berencana menjadi full-time illustrator. “Dapet kerjaan-kerjaan ilustrasi itu justru karena aku sering iseng nge-post random di Instagram,” ujarnya. Baginya, media sosial itu jika dipergunakan untuk tujuan yang baik seperti mengembangkan diri, maka akan ngasih hal baik juga.
Yoelanda banyak mengambil inspirasi dari sosok keren yang dilihatnya di medsos. Nama-nama perempuan independen seperti Michelle Obama, J.K. Rowling, dan Lizzie Parra merupakan muse terbesarnya. Perkenalannya dengan Teppy juga berawal dari saling berkirim DM di Instagram, lho! Menurutnya jangan takut buat menyampaikan apresiasi atau sekedar menyapa orang yang kita kagumi karena kita nggak tahu kesempatan apa yang mungkin bisa didapat.
Aim high, but stay grounded
Memulai berarti juga memelihara mimpi. Yoelanda selalu berharap karya-karyanya bisa memberi manfaat, “I hope my works can be a rainbow in someone else’s cloud to cheer up someone who is having a hard time.”
Selain itu, Yoelanda punya target yang menurutnya berat untuk dicapai tapi layak dicoba, “I am still learning to be less overthinking, practicing self-love, and green lifestyle more consistently.” Yoelanda pengin terus menyadari ketidaksempurnaannya dan merangkul potensi diri pada saat yang sama. “Aku tuh orangnya banyak mau, tapi setiap tanggung jawab selalu berusaha aku kerjain satu persatu.” Sikapnya juga dicerminkan dari caranya menjalin relasi. Baginya selain bakat dan skill, bekal terpenting dari seorang ilustrator itu adalah attitude yang baik, punya inisiatif, dan pastinya disiplin.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!