7 Attitude Penulis yang Harus Kamu Punya
Penting, nggak sih, menjaga sikap sebagai penulis? Menurut Innayah Putri-penulis Kita, Iris, dan If Only-poin ini penting. “Sebenarnya ini penting banget nggak sih? Karena attitude kita ini yang kelak akan men-define diri kita sendiri, baik dalam konteks sebagai penulis ataupun dari sisi yang lainnya,” ungkapnya. Naya menambahkan, “Ini bukan semata-mata karena jaga image atau sebagainya, tapi aku sadar betul kalau sebenarnya penulis ada influence untuk orang lain, untuk para followers kita.”
Sementara itu, Ega Dyp, penulis Just a Friend to You, Yasa, Resist Your Charm, dan When Love Walked In, menuturkan bahwa attitude yang positif dibutuhkan untuk menjaga hubungan baik dengan editor dan pembaca. “Editor dan pembaca itu orang-orang yang berperan sangat penting dalam proses kelahiran karya-karyaku. Oleh sebab itu, aku selalu berhati-hati dan berusaha yang terbaik agar bisa bangun komunikasi yang nggak bikin editor ataupun pembaca sebel,” ungkapnya.
Karena pentingnya attitude penulis, berikut ini kami rangkumkan apa saja, sih, contoh attitude penulis yang baik itu? Yuk, kepoin!
Attitude yang baik bagi seorang penulis
-
Kepo
Kok kepo? Iya, kepo ternyata dibutuhkan, lho, jika kamu ingin menjadi seorang penulis. Karena, untuk mengumpulkan ide dan proses riset, dibutuhkan rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan rasa ingin tahu tinggi dan suka menyelidik, niscaya kamu akan lebih mudah mengerjakan riset tulisanmu, menghimpun info-info yang dibutuhkan. Namun, lakukan aksi kepo ini dengan halus, ya! Hehehe.
-
Komunikatif
Poin ini sebetulnya dibutuhkan untuk profesi apa pun ya, termasuk penulis. Dengan menguasai teknik komunikasi yang benar, kamu akan lebih mudah berhubungan dengan banyak orang, termasuk pembaca dan editor. Komunikatif juga diperlukan agar kamu dapat menyampaikan pesan yang kamu inginkan di dalam tulisanmu, agar mudah dipahami.
-
Kritis
Nah, ini jelas! Poin ini harus dimiliki penulis. Dengan sifat ini, penulis dituntut untuk nggak langsung percaya dengan info yang didapat. Kamu akan mengecek kembali kebenaran info yang akan menjadi bahan tulisanmu. Dan, saat kamu menulis, dengan sifat ini, kamu akan rajin mengecek kembali logika tulisan serta logika cerita.
-
Kooperatif
Sangat diperlukan saat berkomunikasi dengan editormu. Karena, penulis dan editor itu sifatnya partner satu tujuan, ingin menjadikan karyamu lebih baik dan bisa diterima oleh pembaca yang lebih luas lagi. Jadi, saat daftar revisi naskah datang, siapkan mental dan sikap kooperatifmu, ya!
-
Penyabar
Dibutuhkan saat kamu menghadapi komen dari pembaca maupun editor ^^. Apalagi, saat ini sudah umum menulis di platform online yang memungkinkan para pembaca punya akses langsung untuk mengomentari karyamu. Komentar-komentar tersebut mungkin nggak semuanya positif. Kesabaranmu dibutuhkan untuk menerima masukan-masukan yang mungkin menyentil hati, tapi sesungguhnya berarti.
-
Teliti
Poin ini akan kamu butuhkan dalam semua proses, terutama saat kamu mengedit mandiri tulisanmu. Teliti mengecek typo, teliti mengecek logika, teliti mengecek fakta dan info yang terkandung dalam tulisanmu.
-
Rendah Hati
Nah! Saat kamu menjadi penulis, dan sudah memiliki banyak pembaca yang menyukai karyamu, tetaplah menjaga kendali agar selalu rendah hati. Dengan menjaga sikapmu kepada pembaca, teman penulis, dan penerbit, maka peluang karier menulismu akan semakin terbuka lebar. Mereka inilah yang bisa jadi membuka jalanmu. Dengan karya yang bagus diimbangi dengan sikap rendah hati, niscaya pembacamu akan selalu mendukungmu dan menjadikan namamu lebih besar lagi. Editor atau pihak penerbitan pun nggak akan segan selalu mengajakmu dalam proyek-proyek terbarunya. ^^
Itu dia 7 attitude yang harus kamu miliki untuk menjadi penulis. Berapa poin yang sudah kamu miliki? Tulis di kolom komentar, yuk!
Baca juga: Mau Naskahmu Dilirik Penerbit? Ambil Hati Penerbit dengan Cara ini!
Dilasari
Kak, boleh saya repost ke blog?
Boleh kak, silakan di repost dan berikan backlink kepada Bentang ya :D