Talkshow dan Bedah Buku "Krisis Arab dan Masa Depan Dunia Islam": Membuka Tabir Peradaban Islam Segala Zaman

Segala hal yang terjadi di dunia ini sejatinya tak terlepas dari berbagai keterkaitan antara satu orang dengan lainnya. Hal ini terjadi karena manusia yang bergerak secara dinamis sehingga membentuk berbagai kebudayaan dan peradaban baru, khususnya Peradaban Islam …. <p>Segala hal yang terjadi di dunia ini sejatinya tak terlepas dari berbagai keterkaitan antara satu orang dengan lainnya. Hal ini terjadi karena manusia yang bergerak secara dinamis sehingga membentuk berbagai kebudayaan dan peradaban baru, khususnya Peradaban Islam.</p>

<p>Islam yang telah ada sejak awal dimulainya petualangan para nabi khususnya Nabi Muhammad SAW yang memperoleh wahyu untuk menyebarkannya bersama para sahabat pun terus berkembang hingga berlanjut kepada masa kepemimpinan para khalifah pasca wafatnya Nabi, dan seterusnya hingga kini membentuk semacam teritori khusus yang sering kita sebut Timur Tengah, namun Islam sendiri pun juga menyebar ke berbagai belahan dunia termasuk Indonesia yang bahkan menjadi negara dengan Muslim terbesar walaupun secara geografis tak termasuk ke dalam wilayah Timur Tengah.</p>

<p>Di tiap peradaban tentu selalu terjadi pergesekan ataupun insiden yang mungkin dilakukan oleh beberapa manusia itu sendiri, namun karena kembali lagi bahwa manusia selalu dinamis dalam kehidupannya. Masalah yang tak diolah dan diselesaikan secara tuntas pun kemudian menyebabkan <em>kres</em> atau bahkan konflik berkepanjangan. Seperti halnya Peradaban Islam sendiri, baik di zaman dahulu hingga kini telah banyak mencatat berbagai tinta merah, padahal sejatinya jika mampu diatur secara bijak sejak awal dan tanpa mengedepankan hawa nafsu serta ego yang memuncak, berbagai insiden yang pernah/ atau sedang terjadi pun tak seharusnya terjadi.</p>

<p>Hal ini pun menjadi perhatian sekaligus bahan kajian yang cukup mendalam oleh salah satu ulama dan cendekiawan besar Indonesia, yakni Ahmad Syafii Maarif atau biasa disapa Buya Syafii. Buya Syafii yang dibesarkan di kalangan Muhammadiyah dan telah malang melintang dalam berbagai topik seputar pemikiran Islam pun menciptakan berbagai kajian pemikirannya mengenai apa yang sebenarnya terjadi dalam Peradaban Islam khususnya di Dunia Arab. Apakah peristiwa-peristiwa yang pernah/ atau sedang terjadi itu cukup tragis sebagaimana yang diberitakan oleh media-media saat ini?</p>

<p>Tulisan-tulisan hasil rangkuman Buya Syafii pun dibukukan yang kemudian diberi judul “Krisis Arab dan Masa Depan Dunia Islam” dan diterbitkan oleh Bentang Pustaka. Namun tak hanya itu, Buya Syafii yang pernah menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari tahun 1998 hingga 2005 dan telah banyak berpengalaman dalam dunia pendidikan sebagai akademisi sekaligus pendiri Maarif Institute tersebut juga berkesempatan untuk dapat membahas bukunya secara lebih mendalam pada puncak acara Islamic Book Fair 2018 yang diadakan pada hari Kamis, tanggal 19 April 2018, pukul 19.00 WIB, di Panggung Utama Islamic Book Fair 2018, Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta.</p>

<p><img alt="" src="/sas-content/uploads/files/images/krisis%20arab%20dan%20masa%20depan%20dunia%20islam.png" style="width: 1000px; height: 1000px;" /></p>

<p>            Acara yang juga merupakan bagian dari pameran buku islami terbesar se-Asia Tenggara tersebut juga akan membahas mengenai berbagai pengamatan akan permasalahan hingga puncak krisis di Peradaban Islam, lalu bagaimana sesungguhnya konsep “The Golden Ages of Islam”, hingga masa depan dari dunia Islam sendiri dari kacamata Buya Syafii.</p>

<p>Selain beliau yang juga sebagai penulis dan pemateri, pada acara tersebut juga akan diisi oleh Haidar Bagir. Beliau—Presiden Direktur Mizan Group—salah satu tokoh yang juga intens dalam mengamati berbagai perkembangan seputar dunia Islam serta pemikiran-pemikirannya yang kompleks. Lulusan pascasarjana Pusat Studi Timur Tengah dari Universitas Harvard pada tahun 1992 tersebut juga telah banyak menerbitkan berbagai buku mengenai seputar konsep Islam.</p>

<p>Selain itu, beliau yang pernah memimpin Harian Republika dari tahun 1992-1998 serta Ketua Yayasan Manusia Indonesia (Yasmin) itu juga telah berjasa dalam mengaplikasikan Islam yang ‘Rahmatan lil Alamin’ dalam bentuk pendeklarasian “Gerakan Islam Cinta” yang merupakan sebuah upaya untuk menekankan aspek cinta dan spiritualitas Islam kepada masyarakat Muslim bersama para tokoh besar lainnya seperti Prof. Komaruddin Hidayat, Prof. Mahfud MD, hingga Abdillah Toha.</p>

<p>Selain dua pemateri yang akan menyampaikan berbagai pemikirannya mengenai buku setebal 240 halaman itu, acara <em>talkshow</em> dan bedah buku tersebut juga akan dimoderatori oleh M. Abdullah Darraz yang juga merupakan Direktur Eksekutif Maarif Institute. Beliau yang dikenal sebagai penulis dengan topik seputar dunia Islam dan telah banyak diterbitkan oleh berbagai media itu juga akan terjun langsung ke dalam diskusi seputar perkembangan pemikiran dunia Islam baik di masa lalu dan di masa depan.</p>

<p>Ikuti bincang-bincang <em>Krisis Arab dan Masa Depan Dunia Islam </em>dalam ajang Islamic Book Fair 2018 di Jakarta Convention Centre. Hari Kamis, 19 April 2018, pukul 19.00 WIB. Daftarkan dirimu melalui alamat ini bit.ly/KrisisArab</p>

<p> </p>

<p><em>Eka Arief Setyawan</em></p>Eka Arief Setyawan

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta