Tag Archive for: rekomendasi buku parenting

Bunda, Ajari Anak Nyaman Belajar Matematika Lewat Buku Ini!

Banyak anak kesulitan belajar matematika, khususnya sejak usia dini. Alasannya pun beragam, mulai dari sulit, bosan, hingga cara belajar yang tidak menyenangkan. Maka, Bunda jangan heran ya kalau anak-anak tumbuh dengan tidak menyukai mata pelajaran tersebut.

Padahal, matematika menjadi salah satu ilmu dasar yang mesti anak-anak pelajari. Kita semua mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Suka tidak suka, konsep-konsep dasar pada matematika haruslah anak-anak kuasai.

Sebenarnya kecintaan anak akan matematika bisa orang tua atau guru pupuk sedari dini loh. Lewat konsep pendidikan montessori, matematika bertransformasi menjadi aktivitas menyenangkan untuk anak. Apakah Bunda tertarik mencobanya?

Mathematic in Montessori Way: Cara Asyik Anak Belajar Matematika

Mathematic in Montessori Way merupakan salah satu buku Bentang Pustaka yang dapat menjadi acuan dan pendamping para orang tua untuk mengajarkan matematika ke anak. Konsep pengenalan matematika pada buku ini khusus untuk anak usia dini, yakni 4-6 tahun.

 

 

Sebagai penulis, Ivy Maya Savitri menyediakan 100 aktivitas penunjang matematika ala pendidikan montessori. Lembar aktivitas yang ada dapat mempermudah anak dalam belajar matematika. Terlebih pada usia dini, anak-anak butuh kenal konsep matematika sebagai berikut:

  • Mempelajari materi sesuai tingkat kesulitan
  • Menggunakan alat-alat konkret dan aktivitas penunjang
  • Memperoleh pengajaran yang menyenangkan

Nah, berikut ini sedikit bocoran aktivitas penunjang untuk anak dalam buku Mathematic in Montessori Way:

Konsep Hitung

 

 

Pada konsep hitung, tersedia lembar aktivitas kegiatan baik untuk hitung kuantitas maupun angka/ simbol. Ini adalah dasar paling penting sebelum nantinya anak akan mengenal apa itu matematika. Begini contoh aktivitas penunjang yang melibatkan anak secara langsung lewat praktik:

Selain itu, belajar matematika lewat buku ini juga melibatkan praktik dengan benda-benda yang dekat dengan keseharian anak. Aktivitasnya memang dibuat sederhana, tujuannya agar anak lebih mudah fokus tanpa terlalu mengalami kesulitan.

Dalam pembelajaran mengenai konsep hitung ini, orang tua atau guru dapat mendampingi anak selama mengerjakan tiap aktivitas. Visual yang menarik sangat membantu anak dalam menikmati proses belajar matematika.

Mengenal Bangun Geometri

Pada usia 4-6 tahun, anak juga mulai bisa mengenal aneka bentuk geometri. Aktivitas penunjang awal ini melibatkan keaktifan anak dalam menggunting serta menempel. Tujuannya agar anak lebih mudah paham bentuk geometri dasar.

Dengan tampilan buku yang full color, anak juga akan lebih mudah mengenal berbagai jenis geometri. Ada juga aktivitas praktik lainnya yang mempermudah anak memahami geometri lewat konstruksi bentuk segitiga. Begini contohnya:

Operasi Aritmatika Sederhana

Agar anak lebih siap mempelajari konsep hitung pada matematika di tingkat lanjut, buku Mathematic in Montessori Way juga menyediakan operasi aritmatika sederhana. Ini akan menjadi pendidikan dasar terpenting agar anak lebih cakap akan matematika ke depannya.

Selain itu, terdapat juga lembar aktivitas operasi aritmatika dengan visual benda-benda yang menarik untuk anak. Orang tua bisa juga loh menggunakan benda-benda konkret agar anak makin antusias dalam belajar. Contohnya seperti ini:

Catatan dari Penulis

Mathematic in Montessori Way bagus untuk membantu anak dalam belajar matematika, entah dalam lingkungan rumah maupun institusi pendidikan. Dalam buku ini, Ivy Maya Savitri juga menambahkan sedikit catatan untuk para fasilitator, baik itu orang tua maupun guru.

Beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam menggunakan buku Mathematic in Montessori Way sebagai penunjang belajar anak antara lain:

  • Orang tua maupun guru sangat perlu untuk mencermati perkembangan anak selama belajar.
  • Buku ini menggunakan metode montessori dalam belajarnya. Maka, orang tua maupun guru sebaiknya juga sudah melibatkan sensoris anak terlebih dahulu sebelum mengerjakan lembar aktivitas pada buku.
  • Susunan buku ini sudah sesuai dengan standar pembelajaran matematika montessori berdasarkan tingkat kesulitan anak.
  • Berbagai simbol, visual, aktivitas, dan cara kerja dalam lembar aktivitas tersusun berdasarkan pendekatan pendidikan montessori.
  • Lewat pembelajaran yang menarik dan sederhana, anak-anak diharapkan dapat lebih mudah fokus serta menikmati belajar matematika.

Gimana nih, Bunda? Mulai tertarik untuk mendampingi anak belajar matematika sejak usia dini lewat buku ini? Agar tidak penasaran, segera miliki Mathematic in Montessori Way sekarang juga ya. Bunda dapat membelinya lewat https://linktr.ee/Bentang atau bisa langsung datang ke toko buku kesayanganmu.

Pertajam Pancaindra Anak dengan Montessori Sensorial Activities!

Montessori Activity menjadi kegiatan yang dapat mengasah sensorial dalam menangkap informasi melalui panca indera anak. Dengan anak yang memahami dunianya, mereka menciptakan keteraturan melalui Montessori activity sensoris ini.

Nah, untuk bisa melakukan kegiatan Montessori, maka diperlukan material sensoris sendiri untuk bisa memahami konsep matematika dan membantu anak selama tahap perkembangan bahasa mereka.

Dengan adanya buku Montessori Sensorial Activities, orang tua maupun guru akan diajak penulis untuk memahami mengenai kegiatan Montessori apa saja yang bisa kita terapkan untuk lingkungan anak pada kesehariannya.

Buku ini memiliki 86 halaman yang ditulis oleh Rosalynn Tamara dan diterbitkan oleh penerbit Bentang Pustaka. Seperti yang diklaim Rosalynn dalam bukunya, Montessori Sensorial Activities akan menerangkan seputar konsep matematika dan bahasa kepada anak, merancang pembelajaran individu berbasis aspek sensoris, dan pembelajaran secara langsung dengan berbagai aspek sensoris. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai buku ini, kalian dapat membacanya melalui artikel berikut.

Perbedaan Impresi Sensoris dan Pendidikan Sensoris

Pada awal buku Montessori Sensorial Activities ini, kalian akan disuguhi mengenai, apa sih perbedaan dari pendidikan dan impresi sensoris sendiri? Bagi Rosalynn, keduanya merupakan hal yang berbeda. Lalu, apa perbedaannya?

Impresi Sensoris

Impresi sensoris bagi anak merupakan stimulus untuk tumbuh kembang mereka melalui kelima indra. Anak akan merekam setiap impresi secara visual meskipun bukan berbentuk informasi maupun pengetahuan. Seperti yang dicontohkan pada buku ini, yaitu bayi yang baru lahir dan melihat sekotak pensil warna, maka hal tersebut hanyalah kesan dan ditangkap oleh indra penglihatannya.

Pendidikan Sensoris

Sedangkan untuk pendidikan sensoris sendiri, seperti kalimatnya, lebih mengarah pada pendidikan atau kegiatan yang bersifat sensoris. Latihan sensoris sendiri memiliki tujuan agar anak dapat memperoleh informasi yang bisa diserap dengan sadar sehingga anak mampu untuk membuat klasifikasi pada lingkungannya.

Montessori Activity

Pada bab-bab selanjutnya, para orang tua dan guru akan diajak untuk memahami mengenai Montessori Activity atau aktivitas Montessori apa saja yang bisa dilakukan untuk menemani anak bermain sambil belajar dengan metode Montessori. Yang mana, aktivitas tersebut akan dikelompokkan berdasarkan kelima indra anak.

Salah satunya adalah kegiatan untuk menajamkan area persepsi terhadap dimensi dengan material Montessori silinder berkenop. Orang tua dan guru akan dijelaskan mengenai usia berapa anak bisa melakukan kegiatan ini, material apa saja yang dibutuhkan, kendali kekeliruan, tujuan kegiatan menggunakan material tersebut, langkah-langkah, bahkan dijelaskan hingga bahasa apa saja yang berkembang untuk anak ketika melakukan kegiatan ini.

Terdapat juga Montessori Activity dengan menggunakan material larutan pencicip yang akan menajamkan indra pengecap anak. Tujuan dari kegiatan ini juga dijelaskan dalam buku Montessori Sensorial Activities, yaitu aktivitas ini akan meningkatkan persepsi anak terhadap rasa, menciptakan kesadaran akan adanya bermacam rasa, serta mengembangkan kecerdasan anak dalam mengeksplorasi lingkungan mereka sendiri.

Buku Montessori Sensorial Activities

Seperti yang telah disebutkan dan dijelaskan, buku ini amat sangatlah berguna bagi anak, orang tua, dan guru. Setiap aktivitas Montessori yang dijelaskan sangatlah rinci dan jelas sehingga setiap orang dapat menerapkannya dengan mudah. Ditambah lagi, pada setiap kegiatan yang dilakukan akan dibumbui dengan gambar-gambar secara real mengenai tahapan dalam menerapkan aktivitasnya. Menarik kan?

Dengan adanya penerapan menggunakan material-material yang dijelaskan melalui buku ini, memudahkan anak untuk belajar lebih cepat dari yang seharusnya. Loh, kok bisa? Karena setiap materialnya akan mencerminkan indra yang akan digunakan pada anak. Misalnya untuk mempelajari geometri dasar yang menekankan pada indra peraba anak, maka material yang digunakan adalah bangun ruang tiga dimensi.

Ajak anak untuk bermain sambil belajar menggunakan material yang telah dijelaskan pada buku Montessori Sensorial Activities, maka impresi dan pendidikan sensoris anak akan berkembang lebih cepat.

Saatnya untuk membeli buku Montessori Sensorial Activities melalui official store Bentang Pustaka maupun offline store melalui toko buku kesayangan kalian. Jangan lupa share keseruan kalian bareng anak menggunakan material Montessori dengan menandai kami melalui Instagram Bentang Pustaka!

Mathematic in Montessori Way: Anak Bisa Kok Suka Matematika!

Mathematic in Montessori Way merupakan salah satu buku terbitan Bentang Pustaka yang dapat membantu para orang tua untuk mengenalkan matematika ke anak. Bahkan, dari usia yang cukup dini. Buku karya Ivy Maya Savitri ini dikhususkan untuk melatih anak-anak usia 4-6 tahun.

Sejak dulu anak-anak kerap mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Andai sejak usia dini saja sudah tidak suka, tentu kita bisa bayangkan bagaimana saat dewasa nanti bukan? Nah, matematika ala pendidikan montessori dapat menjadi solusi tepat untuk masalah tersebut.

Buku Mathematic in Montessori Way bagus untuk orang tua pakai kala mengajarkan matematika ke anak. Selagi masih kecil, penting sekali menanamkan kecintaan anak akan matematika agar tidak membencinya saat dewasa nanti. Berikut sedikit ulasan mengenai buku tersebut.

Mengenal Pendidikan Montessori

Sebenarnya, pendidikan montessori itu apa sih? Montessori adalah metode pendidikan yang mampu bantu anak mencapai potensi diri lewat kemandirian dan keaktifan. Pada dasarnya, konsep pendidikan ini melibatkan anak melalui praktik serta permainan kolaborasi.

Ciri khas dari pendidikan montessori adalah banyak aktivitas menarik buat anak. Dari aktivitas itu, anak bebas menemukan serta mengeksplorasi potensi masing-masing. Tugas orang tua atau guru adalah memandu, mengamati, serta memperkaya pengetahuan mereka.

Dalam mengenalkan matematika ke anak, peran montessori ini jelas sangat penting. Dengan cara yang lebih menyenangkan, bisa jadi matematika tak lagi menjadi “musuh” bagi para anak.

Kenapa Anak-Anak Tidak Suka Matematika

Pertanyaannya, kenapa ya banyak anak sangat tidak menyukai matematika? Bahkan, matematika seakan-akan menjadi pelajaran yang paling anak-anak hindari sejak SD. Padahal, matematika sebenarnya tidaklah semenyeramkan itu kan?

Bagi anak-anak, matematika itu rumit sekaligus membosankan. Anak-anak kerap “terjatuh” karena tidak memiliki bekal konsep dasar dan pemahaman yang tepat. Alhasil, makin bertambah usia si anak, kian besar pula ketidaksukaannya pada matematika.

Maka, peran orang tua dan guru sebagai fasilitator sangat penting di sini. Apa yang tampak rumit bagi anak mesti bisa fasilitator sampaikan dengan cara menyenangkan. Harapannya, anak-anak nantinya lebih mudah jatuh cinta pada matematika saat betul-betul memahaminya.

Matematika Montessori

Buku Mathematic in Montessori Way menekankan beberapa hal penting yang anak-anak usia dini butuhkan dalam mengenal konsep matematika. Antara lain sebagai berikut:

  • Tahapan materi belajar sesuai tingkat kesulitan
  • Penggunaan alat-alat konkret lengkap dengan lembar kerjanya
  • Pengajaran yang menyenangkan

Lewat matematika montessori, anak-anak dapat berkembang sesuai usianya. Misalnya, melatih fokus dan melatih logika berpikir yang sistematis. Selain itu, belajar matematika lewat cara ini juga ampuh menumbuhkan kepercayaan diri anak.

Buku Mathematic in Montessori Way

Sebagai penulis, Ivy Maya Savitri menyiapkan materi pembelajaran matematika yang ramah untuk orang tua pakai ke anak-anak. Mathematic in Montessori Way berisi 100 aktivitas penunjang matematika dengan konsep montessori. Sangat bagus sebagai tahap awal bagi anak usia 4-6 tahun dalam mengenal matematika.

Dengan tampilan full color, buku ini jelas sangat menarik untuk anak-anak. Desain materinya juga sederhana sehingga membantu anak untuk lebih bisa berkonsentrasi saat belajar. Lembar aktivitas di dalam buku ini membuat anak makin bersemangat lewat kegiatan menggunting, menempel, serta menghitung.

Bagi para orang tua yang ingin menyiapkan anak sebelum masuk ke jenjang pendidikan dasar, sangat disarankan untuk memiliki Mathematic in Montessori Way ini. Lewat berbagai aktivitas dalam buku ini, orang tua dapat mendampingi anak-anak dalam berkenalan dan menjelajah dunia matematika dengan lebih seru dan asyik.

Yuk, tanamkan kecintaan anak pada matematika sedari dini! Jika kamu tertarik membeli buku tersebut, kamu bisa melakukan pemesanan lewat https://linktr.ee/Bentang. Kamu juga bisa membelinya langsung di toko-toko buku kesayanganmu.

Filosofi Montessori: Bukan Gagal, Anak Hanya Fokus di Tujuannya!

Metode Montessori dengan memahami Filosofi Montessori menjadi hal harus dibaca setidaknya sekali seumur hidup bagi setiap orang. Bagaimana tidak? bukan hanya pada orang tua, buku “Filosofi Montessori” ini juga bisa dipelajari oleh setiap orang untuk bisa membangun diri sendiri untuk menjadi yang lebih baik lagi. 

Terdapat kutipan dari buku Filosofi Montessori sendiri, “Walaupun gagal mereka (anak) akan terus mencoba. Ketika bekerja dengan aktivitas yang menurut mereka menarik dan memiliki tujuan yang jelas, anak tidak pernah tergesa-gesa dalam prosesnya bekerja” -Filosofi Montessori, hal 27.

Buku ini merupakan karya dari Rosalynn Tamara dengan tebal 92 halaman. Yang mana, buku ini diperuntukkan pada orang tua maupun guru agar bisa melatih anak di usia 0-6 tahun. Filosofi Montessori menjadi pilihan wajib yang harus diterapkan para orang tua maupun guru dalam memberikan pendidikan terhadap anak. Berikut terdapat ulasan yang harus dibaca bagi setiap orang ketika ingin membaca buku ini.

Metode Pendidikan Montessori

Sebelum membahas lebih jauh mengenai buku Filosofi Montessori ini, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu bukan, apa yang dimaksud dengan kata “Montessori” ini? Montessori adalah nama dari seseorang yang revolusioner dalam dunia pendidikan, Maria Montessori. Montessori sendiri memiliki cita-cita menjadi dokter ketika muda. Yang pada akhirnya, Montessori mendirikan Casa Dei Bambini dengan metode pendidikan yang dia buat sendiri tersebut.

Metode pendidikan dari Montessori lebih pada lingkungan dengan aktivitas dan material yang dirancang secara khusus dan berfokus pada pemikiran anak dan peranan orang dewasa.

Dalam memahami bagaimana pemikiran dan tingkah laku anak terhadap suatu lingkungan, maka para orang tua dan guru harus memahami terlebih dahulu konsep dari perbedaan pemikiran orang dewasa dan anak. Pemikiran itu sendiri bukan berpatok pada sifat kekanak-kanakan seorang anak, tetapi lebih pada bagaimana anak yang lebih memilih fokus terhadap proses daripada hasilnya ketika ingin mencapai satu tujuan.

Lingkungan Montessori

Dalam buku ini, metode montessori dijelaskan dengan beberapa elemen yang harus dipersiapkan ketika ingin membangun lingkungan yang baik bagi anak. Elemen tersebut termasuk kebebasan, perkembangan komunitas, material Montessori, struktur dan keteraturan, nyata dan alami, serta keindahan dan atmosfer. Kalian akan menemukan penjelasan mengenai setiap elemennya melalui buku Filosofi Montessori ini.

Aktivitas Montessori

Aktivitas yang bisa diterapkan dalam kegiatan metode pembelajaran Montessori sangatlah bervariasi. Para orang tua maupun guru bisa memilih berbagai macam kegiatan seperti aktivitas kehidupan nyata, aktivitas sensorial, bahasa, matematika, dan kultural yang akan dijelaskan lebih lanjut dan rinci pada buku ini.

Terminologi Metode Montessori

Memahami lingkungan anak akan memudahkan kita dalam memahami metode Montessori  sendiri. Namun, apa kita benar-benar sudah paham mengenai lingkungan itu sendiri? Melalui buku ini, Rosalyn memberikan penjelasan mengenai terminologi yang ada dalam metode Montessori tersebut.

Dalam proses tumbuh kembang anak, kita sebagai orang tua maupun guru harus memahami setiap prosesnya agar dapat menjalankan metode ini.

  • Anak akan beradaptasi untuk menyesuaikan diri dalam merespon satu hal pada lingkungannya
  • Perkembangan jiwa dan fisik pada anak harus seimbang
  • Pendidikan yang mencakup semua fase dalam kehidupan manusia
  • Dorongan bagi anak untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan
  • Kemampuan anak dalam menyerap segala hal dan menyimpannya sebagai memori, sedangkan orang dewasa yang hanya mampu untuk mengagumi saja
  • Anak yang dibekali potensi diri untuk membentuk instingnya sendiri
  • Pengalaman yang selalu disimpan oleh anak di alam bawah sadar, atau koleksi peristiwa.

Buku Filosofi Montessori

Karena pendidikan Montessori cenderung berorientasi pada proses dalam pembelajaran anak untuk mencapai tujuan, buku ini akan menjelaskan pada orang tua dan guru mengenai metode Montessori melalui perilaku anak itu sendiri. 

Dalam buku ini sangat ditekankan, bahwa anak berbeda dengan orang dewasa dalam mencapai tujuannya. Anak memiliki kecenderungan untuk menciptakan sesuatu yang baru, memenuhi tujuan dalam diri dengan berlatih, berorientasi pada proses, mencurahkan semua perhatian pada satu aktivitas, dan menikmati proses dalam bekerja.

Cocok dibaca Orang tua dan Guru

Maka dari itu, buku ini menjadi buku yang cocok untuk dibaca oleh setiap orang, baik untuk orang tua, calon orang tua, para childfree, guru, maupun untuk individu yang masih berada pada umur anak-anak. 

Karena setiap orang pasti pernah menjadi anak, dengan begitu melalui buku ini, setiap orang bisa memahami dirinya lebih baik lagi. Yang bahkan, buku ini menjelaskan perkembangan fisik maupun mental dari seorang anak hingga dewasa dan proses dalam mencapai tujuan tiap individu.

Mari cintai diri sendiri dengan mengenal diri sedari kecil. Ajarkan anak untuk tidak menyalahkan diri saat salah dan tidak semua yang benar harus diberi hadiah. Seperti yang diajarkan pada buku Filosofi Montessori ini.

Untuk bisa membeli buku ini, kalian dapat melakukan pemesanan melalui website resmi Bentang Pustaka, Official Store Bentang Pustaka, maupun membelinya secara offline melalui toko buku terdekat kalian.

Meningkatkan Bonding Orang Tua dan Anak dengan Metode Theraplay

Pernahkah kita mengeluhkan beberapa sikap atau perilaku anak yang sangat mengganggu. Misalnya, anak yang hiperaktif, pemalu, takut, tantrum, tidak disiplin, atau kecanduan gadget. Tidak jarang kita justru menyalahkan anak-anak tanpa memeriksa diri sendiri. Padahal, semua permasalahan tersebut berawal dari hubungan relasi antara orang tua dan anak yang kurang baik.

Kesibukan dan semua tanggung jawab kita sebagai orang dewasa menjadi alasan tidak adanya waktu untuk mereka. Namun, dengan metode Theraplay semua itu kini bukan hambatan lagi. Bahkan, hanya dengan waktu 30-45 menit saja, kita bisa meningkatkan bonding bersama anak. Istimewanya lagi, tidak perlu mainan mahal atau peralatan yang macam-macam. Cukup hadirlah utuh bersama anak dan rasakan keajaiban Theraplay yang begitu powerful.

Mengenal Metode Theraplay

Theraplay adalah intervensi psikologis untuk meningkatkan, memperbaiki, dan memulihkan relasi antara orang tua dan anak melalui kegiatan bermain yang intim, penuh sentuhan, dan menyenangkan. 

Namun, Theraplay dan Play Therapy adalah dua hal yang berbeda. Meskipun keduanya sama-sama terapi bermain, tetapi prosesnya berbeda. Play Therapy dikembangkan oleh Virginia Axline dan bersifat semi-directive atau terapis yang menentukan. 

Sementara itu, Theraplay dikembangkan oleh Phyllis Booth dan bersifat non-directive, melibatkan orang dewasa dan berfokus pada interaksi dalam permainan. Misalnya, ekspresi wajah, intonasi suara, sentuhan, dan gerakan.

Astrid Wen adalah seorang terapis theraplay pertama di Indonesia sekaligus di Asia Tenggara. Di awal tahun 2021 ini, bersama Bentang Pustaka, Astrid Wen menerbitkan buku pertamanya berjudul Indahnya Pengasuhan dengan Theraplay. Di buku inilah, Astrid Wen membagikan beberapa tips melakukan metode Theraplay untuk meningkatkan bonding antara anak dengan orang tua.

Aktivitas Permainan Theraplay 

Theraplay memiliki 4 dimensi, yaitu Engagement (Ketertarikan), Nurture (Kasih Sayang), Structure (Struktur), dan Challenge (Tantangan). Masing-masing dimensi memiliki gaya permainan yang berbeda-beda sesuai dengan hal yang ingin diraih.

Pada dasarnya, kita bisa melakukan aktivitas-aktivitas di setiap dimensi tersebut. Akan tetapi, untuk beberapa kasus, bisa jadi ada dimensi tertentu yang lebih disarankan. Misalnya, dimensi Engagement cocok untuk anak yang menarik diri, menghindari kontak sosial dan untuk orang tua yang sibuk dan kurang peduli atau kurang akur dengan anak.

Di samping hal tersebut, ada beberapa aktivitas permainan sesuai metode Theraplay yang bisa dilakukan di rumah untuk meningkatkan bonding antara anak dengan orang tua.

1. Sticker Match

Tempelkan stiker di bagian tubuh tertentu, lalu lakukan tos sesuai dengan letak stikernya.

2. Feeding

Suapi anak dengan makanan, lalu dekatkan telinga kita ke mulutnya dan dengarkan suara kunyahannya. 

3. Cotton Ball Blow

Letakkan segumpal kapas di telapak tangan, lalu dekatkan ujung telapak tangan kita dan anak. Tiuplah kapas hingga berpindah tempat.

4. Measuring

Minta anak melompat dan menyentuh dinding sebisanya. Lalu, berikan tanda di titik sentuhnya.

Aktivitas permainan Theraplay tersebut bisa dimodifikasi dan disesuaikan dengan tingkat usia anak. Bahkan, sekalipun kita memiliki anak lebih dari satu, kita tetap bisa melakukannya bersama-sama secara bergantian.

Kini, tidak ada lagi alasan kesibukan kita yang menghalangi proses bonding dengan anak. Tidak perlu 24 jam full bersama anak, tetapi tingkatkan kualitas hubungan dengan anak melalui permainan Theraplay yang minim biaya, minim stres, dan membawa kebahagiaan. 

Untuk mendapatkan beberapa contoh permainan Theraplay lainnya, bisa dibaca lebih lanjut di buku terbaru Astrid Wen, Indahnya Pengasuhan dengan Theraplay. Astrid akan membahas tentang beberapa persoalan emosi dan cara penanganannya dengan menggunakan metode Theraplay.

secure attachment

Secure Attachment Anak Dapat Terbentuk Lewat Bermain

Kalau ditanya, semua orang tua pasti ingin anak mereka memiliki secure attachment. Ternyata, secure attachment pada anak dapat dibentuk melalui kegiatan yang orang pikir hanya buang-buang waktu, yaitu bermain.

Sebelum membahas secure attachment, tentu kita perlu tahu dulu apa itu attachment. Attachment adalah kelekatan hubungan. Attachment dapat merujuk pada hubungan antara anak dan orang tua, atasan dan bawahan, hingga teman. Jadi. anak dengan secure attachment memiliki kelekatan hubungan yang positif dan sehat dengan orang lain, terutama orang tua, Kelekatan hubungan seperti itu berarti harmoni, kuat, dan tak tergoyahkan.

Anak yang memiliki dengan attachment tersebut akan merasakan ketenangan dan kenyamanan saat bersama orang tua. Sebaliknya, saat orang tua pergi, mereka akan merasa resah. Namun, keresahan tersebut akan hilang ketika orang tua kembali. Pada orang dewasa, attachment tersebut membantu mereka untuk mencintai dirinya dan melihat bahwa dirinya berharga. Secure attachment dibutuhkan untuk membantu anak tumbuh dengan empati, kesehatan mental, dan regulasi diri yang baik, serta self-esteem.

Kebalikan dari secure attachment, terdapat insecure attachment yang terdiri dari dua jenis, yaitu insecure-avoidant dan insecure-ambivalent. Secara umum, insecure attachment adalah hubungan yang negatif antara anak dengan orang tua. Ketika dewasa, mereka cenderung mempertanyakan keberhargaan dirinya,

  • Insecure-ambivalent

Anak dengan insecure-ambivalent attachment akan merasa resah ketika orang tua pergi, namun tidak pula mendapat rasa nyaman saat bersama orang tua. Hal tersebut membuat kebingungan pada dirinya sendiri. Anak dengan unsecure-ambivalent juga memiliki tendensi untuk menolak kontak atau kenyamanan dari orang tua.

Baca juga: Rekomendasi Buku Parenting Terbaru: Play The Danish Way

  • Insecure-avoidant

Terlihat jelas dari namanya, anak dengan insecure-avoidant attachment menolak kontak dengan orang tua mereka. Mereka berusaha untuk tidak terikat secara secara emosional dengan orang tua. Mereka tidak terlalu membedakan antara orang tua dan orang asing.

Cara Membentuk Secure Attachment pada Anak

Bermain adalah salah satu cara membentuk secure attachment. Orang tua dapat mendorong secure attachment dengan mengerti bahwa setiap anak memiliki keunikan masing-masing, tanggap terhadap kebutuhan anak, dan mendorong anak untuk bermain dan tertawa. Mengerti keunikan anak akan membuatnya merasa dihargai sebagai individu utuh. Sementara, tanggap atas kebutuhan mereka akan membuat mereka merasa dicintai oleh orang terdekatnya.

Bermain yang dapat membantu mendorong attachment yang sehat adalah bermain bebas. Cara inilah yang dilakukan orang Denmark. Dalam buku Play The Danish Way, penulis menyebutkan bahwa orang Denmark sangat menghargai bermain bebas. Berbeda dari permaian yang memerlukan pengawasan orang tua, bermain bebas membantu anak memiliki kendali pada hidupnya sebagai individu, memiliki daya juang, kemampuan bersosialisasi dan bahagia. Manfaat dari bermain bebas tersebut yang akan membantu anak memiliki kesehatan mental yang positif yang memengaruhi hubungan positif dengan orang lain.

Denmark telah membuktikan manfaat bermain bebas tersebut dengan menjadi negara paling bahagia selama bertahun-tahun. Buku Play The Danish Way dapat menjadi panduan orang tua yang ingin mempelajari manfaat dan cara orang Denmark bermain. Buku Play The Danish Way dapat di pesan di Mizan Store.

rekomendasi buku parenting

Rekomendasi Buku Parenting Terbaru: Play The Danish Way

Keinginan menemukan pola asuh yang tepat untuk anak mendorong orang tua membaca buku parenting. Hal tersebut perlu kita tingkatkan karena menunjukkan kesadaran orang tua akan pentingnya pola asuh terhadap perkembangan anak. Saat ini, buku parenting yang banyak menjadi rekomendasi adalah buku parenting Eropa, salah satunya Denmark.

Tidak heran jika Denmark menjadi panutan banyak orang tua dalam pola asuh anak. Fakta bahwa Denmark adalah salah satu negara paling bahagia di dunia membuat para orang tua tertarik menimba ilmu parenting dari negara tersebut. Buktinya, buku The Danish Way of Parenting yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka dalam bahasa Indonesia selalu menjadi best-seller.

Dari buku tersebut, kita bisa melihat bahwa Denmark sangat peduli terhadap kebahagiaan anak, dan kebersamaan anak dengan keluarga. Tentunya, orang Denmark sangat memedulikan kesehatan mental anak. Kebahagiaan anak adalah nomor satu karena kebahagiaan menunjang aspek lain dalam hidup manusia, seperti nilai akademik.

Saat ini, koleksi rekomendasi buku parenting ala orang Denmark yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia bertambah satu. Bentang Pustaka menerbitkan buku parenting Denmark yang berjudul Play The Danish Way. Buku tersebut ditulis oleh penulis buku The Danish Way of Parenting, Iben Dissing Sandahl.

Bermain Bebas ala Denmark

Play The Danish Way adalah buku yang mengulas pentingnya bermain bebas untuk perkembangan anak. Bermain bebas berbeda dengan bermain terstruktur. Jika bermain terstruktur menggunakan alat peraga tertentu yang telah dirancang oleh ahli untuk mencapai tujuan terukur, bermain bebas berarti bermain tanpa ada aturan baku dan tidak digunakan untuk meningkatkan kemampuan terukur anak..

Banyak orang mengira bahwa bermain bebas membuang-buang waktu karena orang tua tidak melihat kemampuan terukur yang diasah dengan bermain bebas. Contohnya, bermain bebas tidak dirancang untuk meningkatkan kemampuan matematika anak. Kita membiarkan anak bermain untuk menghabiskan waktu mereka bersenang-senang dan menikmati hidup.

Baca juga: Permainan Anak Tradisional yang Membentuk Anak Tangguh dan Bahagia

Buku Play The Danish Way membahas alasan dan cara orang Denmark menekankan bermain bebas pada anak-anak. Orang Denmark percaya bahwa bermain bebas membawa manfaat untuk perkembangan anak. Bermain bebas meningkatkan daya juang, ketangguhan, kebahagiaan, hingga kreativitas anak. Hal tersebutlah yang akan membantu anak untuk berkembang maksimal.

Keunggulan Rekomendasi Buku Parenting Play The Danish Way

Play The Danish Way ditulis oleh Iben Dissing Sandahl, MPF yang merupakan penulis The Danish Way of Parenting. Iben bukanlah seorang penulis biasa. Beliau merupakan pakar parenting Denmark dan psikoterapis naratif yang telah memiliki gelar MPF. Selain gelarnya, Iben telah memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun sebagai psikolog dan pendidik anak menggunakan pola asuh Denmark. Dalam menulis bukunya, Play The Danish Way dan The Danish Way of Parenting, Iben selalu melakukan riset mendalam dan menyertakan referensi di bukunya.

Dalam menjelaskan pentingnya bermain bebas, Iben Dissing Sandahl menjabarkan 5 kategori permainan bebas serta manfaat masing-masing kategori. Untuk orang tua yang masih bingung cara memfasilitasi anak untuk bermain bebas dan khawatir akan keamanan anak, Iben juga menjelaskan cara orang tua untuk mendukung anak bermain bebas serta cara bermain bebas dengan aman.

Play The Danish Way sangat cocok untuk dibaca oleh orang tua Asia yang masih menganggap bermain bebas sebagai kegiatan kurang berguna yang membuang waktu. Buku ini akan memberi perspektif baru mengenai berkembang optimal dengan bermain bebas, hal yang telah dibuktikan selama bertahun-tahun oleh orang Denmark. Buku Play The Danish Way sudah bisa dipesan melalui link bit.ly/playthedanishway.

© Copyright - Bentang Pustaka