Tag Archive for: rekomendasi buku non fiksi

Resensi Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara: Bacaan Asyik Soal Kesehatan

Nama penulis buku Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara, Rizal Do, mungkin sudah cukup familier bukumu. Rizal Do merupakan ners sekaligus praktisi healthy lifestyle yang gemar memberi edukasi seputar kesehatan lewat media sosial. Caranya menjabarkan seluk-beluk kesehatan sangat nyaman dan anak muda banget, nggak heran kalau para gen Z pun menyukainya.

Nah, segala edukasi yang biasa Rizal Do bagi lewat dunia maya kini bisa kamu nikmati dalam bentuk buku. Tenang, buku tentang kesehatan ini nggak akan bikin kamu bosan! Rizal Do mahir banget merangkai cerita seputar kesehatan yang lebih ramah buat pembaca.

Berikut Bentang Pustaka kasih sedikit bocoran mengenai buku Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara. Simak ya!

Topik dalam Buku Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara

Buku ini terbagi menjadi tiga topik berbeda. Uniknya, masing-masing bab dalam setiap topiknya dapat Rizal Do tulis dengan menarik, tanpa perlu bertele-tele. Kamu bahkan akan terpesona dengan kecepatanmu membaca buku ini dari bab ke bab, saking nyamannya!

Ketika Tubuh Berdialog

Topik ini berisi tentang sinyal-sinyal yang kerap tubuh berikan ke diri kita saat sedang sakit. Tahukah kamu, ternyata tiap sel dalam tubuh sanggup beri tanda atau indikasi dari suatu penyakit atau gangguan kesehatan. Sayangnya, kita kerap abai alias kurang peka pada pertanda tersebut.

Mungkin sebagian besar dari kamu akan cukup “tertampar” ketika membaca bab demi bab dalam topik ini. Pasalnya, banyak sekali kebiasaan yang tanpa kita sadari dapat merusak tubuh perlahan-lahan. Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan bakal kamu dapatkan dari topik ini deh.

Perawatan Kesehatan Keluarga

Bayangkan, sudah siapkah kamu menjadi “perawat” bagi salah satu anggota keluarga yang sakit? Ya, tugas merawat orang sakit bukan hanya untuk para petugas kesehatan. Tiap orang sudah sewajarnya mampu merawat mereka yang sakit, terutama dari lingkungan terdekat, yakni keluarga.

Setelah pada topik sebelumnya kamu belajar tentang kesehatan diri, maka ini waktunya bersiap untuk menjaga orang terdekat. Rizal Do menerangkan beberapa dasar yang mesti kamu miliki dalam menangani pasien sakit di rumah. 

Pertolongan Pertama

Tidak banyak orang memahami bagaimana cara memberikan pertolongan pertama ketika seseorang mengalami cedera atau kecelakaan. Padahal, dasar dari pertolongan pertama ini sangat penting untuk bisa dikuasai. Pasalnya, memberikan pertolongan pertama dengan tepat dan cepat mampu menyelamatkan peluang hidup seseorang.

Nah, Rizal Do juga secara khusus menyediakan topik ini buat kamu. Meskipun awam, tidak ada salahnya ‘kan belajar soal pertolongan pertama? Siapa tahu orang terdekatmu suatu saat nanti membutuhkan itu dari kamu.

Kenapa Mesti Baca Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara

Meski buku Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara merupakan jenis bacaan kesehatan, kamu tidak akan kesulitan dalam memahaminya kok. Beberapa penjelasan biologis yang penulis sertakan juga sangat ramah bagi orang awam. Ini nih alasan kenapa kamu mesti baca buku Rizal Do:

Storytelling yang Mudah Dipahami

Dalam beberapa bagian, Rizal Do menjelaskan tentang sistem kerja tubuh yang memang “biologi banget.” Namun, kamu akan sangat menikmati pembahasan itu karena storytelling Rizal Do asyik banget. Bahkan, kamu dapat mengimajinasikan cara kerja para sel dalam tubuh seperti layaknya sedang menonton drama televisi. Keren deh!

Lebih Melek Seputar Kesehatan

Orang-orang, terutama anak muda, sangat butuh melek terhadap kesehatan. Pasalnya, gaya hidup orang zaman sekarang cenderung agak abai akan pentingnya menjaga kesehatan. Misalnya, begadang, konsumsi junk food, jarang olahraga, dan lain-lain.

Buku ini akan membuatmu lebih sadar buat jaga tubuh sedari masih muda. Bahkan, mengenal beberapa penyakit juga bagus untuk melakukan tindakan pencegahan lewat hidup lebih sehat.

Langkah Awal Sadar Kesehatan Pribadi dan Orang Lain

Seperti yang sudah kamu baca sebelumnya, buku ini banyak “menampar” pembaca. Andai niat olahraga masih sebatas wacana, setidaknya kamu akan lebih mau gerak cepat selepas baca buku ini. Ya, buku karya Rizal Do ini menjadi langkah awal buatmu peduli pada kesehatan pribadi.

Jika sudah mampu lebih aware pada kesehatan pribadi, kamu pun lebih siap buat menjadi penolong bagi orang lain. Setidaknya kamu bisa turut berkontribusi mengedukasi orang terdekat setelah baca buku ini ‘kan?

Gimana nih, mulai tertarik membaca keseluruhan isi buku Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara? Daripada penasaran, langsung saja pesan buku tersebut lewat https://linktr.ee/Bentang. Atau bisa juga kamu beli di toko buku kesayanganmu ya.

Resensi The Leader Who Had No Title: Ini Rahasia Jadi Pemimpin

The Leader Who Had No Title merupakan buku tentang kepemimpinan karya Robin Sharma yang sangat inspiratif. Alih-alih menjejali pembaca dengan untaian kalimat motivasi ala pebisnis, penulis justru menyuguhkan teori kepemimpinan lewat storytelling yang menarik. Uniknya, tak semua karakter yang mengajarkan rahasia jadi pemimpin dalam cerita ini punya jabatan mentereng.

Blake adalah seorang karyawan di toko buku yang merasa hidupnya hambar. Pasca pulang dari tugas perang, dia mengalami trauma yang lantas menempatkannya sebagai korban. Blake menilai dirinya payah dan tak punya karier cemerlang.

Pada titik nadir itulah, Blake bertemu sahabat mendiang orang tuanya bernama Tommy. Meski sudah berusia lanjut, Tommy adalah pribadi penuh semangat yang mau mengajarkan seputar kepemimpinan pada Blake. Jenis kepemimpinan yang Tommy ajarkan juga unik: seni memimpin tanpa jabatan.

Lewat empat mentor yang dulu mengajari Tommy, Blake akhirnya belajar beberapa rahasia jadi pemimpin yang baik. Berikut ini Bentang Pustaka kasih sedikit bocorannya buat kamu: 

Tak Butuh Jabatan untuk Jadi Pemimpin

Mentor pertama Blake bernama Anna. Dia adalah seorang perempuan yang bekerja sebagai pengurus rumah tangga di sebuah hotel besar. Dari apa yang Anna kerjakan, jelas dia tak punya jabatan pemimpin layaknya orang kebanyakan. Namun, itulah yang membuat Anna unik.

Menurut Anna, seseorang tidak butuh jabatan atau status untuk bisa menjadi pemimpin. Anna dengan percaya diri dapat menyebut dirinya sebagai pemimpin. Pasalnya, dia memiliki karakter-karakter sebagai pemimpin: bertanggung jawab, mencintai pekerjaan, berkomitmen, dan mau terus belajar.

Pada akhirnya, pola pikir seperti Anna inilah yang menjadikan seseorang sanggup layak jadi pemimpin. Ini yang kemudian jadi konsep kepemimpinan pertama dalam buku The Leader Who Had No Title. Kalau penasaran apa saja isi pemikiran Anna, kamu mesti baca lengkap buku ini!

Masa-Masa Bergejolak Melahirkan Pemimpin Hebat

Selanjutnya, Blake berkesempatan bertemu mentor keduanya: Ty. Dia merupakan mantan juara dunia slalom ski yang kemudian membuka toko perlengkapan ski. Sosoknya tak kalah unik dari Anna. Terlebih Ty sudah banyak makan asam garam lewat kariernya sebagai atlet.

Konsep kedua The Leader Who Had No Title yang Blake pelajari dari Ty adalah seni bertahan dalam masa-masa sulit. Ketika sedang mengalami banyak masalah, seseorang justru punya kesempatan untuk berkembang. Nah, masa sulit itulah yang nantinya membentuknya punya karakter pemimpin.

Bagi Ty, kesulitan atau masalah hanyalah perkara sudut pandang. Masalah dapat kamu sebut masalah jika kamu menganggapnya sebagai masalah, bukan kesempatan. Wah, sepertinya ajaran dari Ty ini bikin kamu makin kepo ingin belajar soal kepemimpinan ya!

Makin Dalam Hubungan, Makin Besar Kepemimpinan

Mentor ketiga Blake adalah Jackson Chan yang merupakan mantan CEO sebuah perusahaan besar. Selepas pensiun, Jackson memilih menjadi pegawai di perpustakaan kota New York. Sebagai tukang kebun, dia sukses mengubah atap suram perpustakaan menjadi kebun cantik.

Blake mendapat banyak pelajaran penting dari Jackson. Pengalamannya sebagai mantan CEO tidak bisa dipandang remeh. Menurut Jackson, pemimpin yang sukses bukan hanya yang cerdas bekerja, melainkan juga yang mampu menjalin hubungan baik dengan banyak orang.

Saat sudah memiliki jabatan sebagai pemimpin, mau tidak mau seseorang harus berhubungan dengan banyak orang. Entah itu bawahan maupun kolega. Salah satu kunci sukses menjadi pemimpin adalah membuat hubungan yang ada tetap hangat dan terjaga.

Untuk Jadi Pemimpin Besar, Jadilah Orang Besar Dulu

Nah, inilah yang jadi rahasia pamungkas dalam buku The Leader Who Had No Title. Melalui mentor terakhirnya, Jet Brisley, Blake belajar hal penting: sebelum jadi pemimpin, seseorang mesti mampu memimpin dirinya sendiri.

Jet sendiri merupakan terapis pijat yang memiliki banyak pelanggan. Kesuksesan serta kecintaannya dalam pekerjaan salah satunya karena kesanggupan menjadi pemimpin buat diri sendiri. Dia percaya bahwa kedisiplinan diri dapat membentuk seseorang punya karakter pemimpin.

Kira-kira pelajaran apalagi yang Blake dapatkan dari Jet? Kamu dapat menemukan jawabannya kalau membaca buku ini sampai habis!

Wah, buku seni memimpin tanpa jabatan ini sepertinya seru banget ya. Biar kamu nggak terus-terusan penasaran, buruan pesan The Leader Who Had No Title lewat  https://linktr.ee/Bentang sekarang!

© Copyright - Bentang Pustaka