Tag Archive for: novel friend zone

Sahabat Jadi Cinta, Coba Kenali Tanda-Tandanya Ini Deh!

Sahabat jadi cinta tuh sepertinya sudah biasa terjadi dalam pertemanan nggak sih? Kalau perempuan dan laki-laki bersahabat lama, pasti deh biasanya ada perasaan berbeda muncul. Entah itu dari sisi laki-laki, atau malah justru si perempuan. Nah, Sobel sendiri pernah mengalaminya nggak?

Tak jarang, fenomena sahabat jadi cinta bikin anak-anak muda galau, apalagi kalau masih remaja menuju pemuda. Bahkan, ada juga yang suka menyangkal rasa cinta yang hadir demi alasan pertemanan. Padahal kalau dipikir ulang, sebenarnya wajar loh jatuh cinta sama sendiri. Buat Sobel yang punya sahabat lawan jenis, coba deh simak tanda kalau kamu ternyata punya perasaan lebih ke sahabat berikut ini. Jangan-jangan selama ini kamu dan sahabat kamu ternyata sama-sama ada perasaan khusus nih!

Lebih Suka Pergi Berdua daripada Ramai-Ramai

Tanda jelas dari munculnya sahabat jadi cinta adalah keinginan untuk pergi berdua saja. Meski kalian punya beberapa lingkaran pertemanan lain, kalian lebih suka menghabiskan waktu berdua. Yah misalnya saja menonton, hangout, makan bareng, dan lain-lain. Pokoknya kalian nyaman tanpa gangguan banyak teman lain!

Coba nih Sobel renungkan, apakah selama ini hal tersebut kerap muncul dalam pertemanan kalian? Atau kamu sendiri juga kerap curi-curi kesempatan agar bisa jalan-jalan berdua saja dengan sahabat? Kalau jawabannya iya, kamu wajib refleksi diri nih. Benarkah kedekatan kalian hanya sebatas “teman” atau justru sudah mulai berubah?

Saling Mengingat Hal Kecil Satu Sama Lain

Yang namanya sahabat, tentu wajar ya jika saling mengenal luar dan dalam. Bahkan, kejelekan atau kekurangan sahabat pun bisa kamu ingat. Namun, hati-hati jika kamu dan sahabatmu mulai saling mengingat hal-hal kecil. Sesuatu yang bahkan kamu saja sudah lupa, eh tapi kok masih diingat saja sama dia.

Bukan cuma mengingat, kalian bahkan bisa seru membahasnya berulang-ulang tanpa bosan. Cek deh, benarkah keakraban itu hanya sekadar buat seru-seruan atau justru kalian memang saling perhatian? Waktu mulai muncul perhatian yang tak biasa, itu bisa jadi ciri jelas munculnya rasa cinta loh. Dan mengingat hal-hal kecil bisa jadi hanya menjadi awalnya saja, hayo coba lebih peka deh!

Baca Juga: Dilema dalam Melabuhkan Hati di Rapijali 2

Ada Perasaan Berbeda Tiap Bersentuhan

Apakah dua tanda tadi sudah familiar kamu alami? Jika jawabannya iya, yuk lanjut ke tanda berikutnya. Gejala sahabat jadi cinta yang paling bisa kamu rasakan adalah munculnya perasaan atau bahkan getaran berbeda saat kalian bersentuhan. Sobel pernah nggak nih merasa jantung tiba-tiba berdegup kencang kala si dia menggandeng atau merangkulmu?

Andai sudah sampai tanda ini, sudah hampir pasti kamu memiliki perasaan lebih ke sahabatmu. Ya, kamu jatuh cinta padanya. Kebiasaan yang dulu kamu anggap biasa, mendadak berubah menjadi spesial buatmu. Kamu mungkin tak menyadarinya karena perasaan semacam ini bisanya menelusup diam-diam dan tahu-tahu langsung bergejolak gitu. 

Sahabat Jadi Cinta Bisa “Dibaca” oleh Orang Lain

Selama kalian bersahabat, pernah nggak ada segelintir teman yang menyelutuk, “Eh kalian tuh pacaran ya?” Kalau ada, atau bahkan sering, bisa jadi memang ada cinta yang tumbuh tanpa kalian sadari. Saking nggak sadarnya, justru orang lain yang bisa melihat cinta kalian. Wah, sampai segitunya loh ya!

Gerak-gerik, perhatian, hingga cara kalian saling tatap bisa orang artikan sebagai rasa sayang. Cinta kalian tak pernah terutarakan langsung, namun cara kalian bersikap menunjukkan segalanya. Sampai-sampai orang yang biasa melihat kalian lebih menyadarinya. Hayo, coba deh lebih peka sama perasaan kalian saat ini!

Setelah baca beberapa tanda sahabat jadi cinta tadi, apakah Sobel mulai bisa mendefinisikan ulang arti pertemananmu dengan temanmu? Kamu dapat belajar kisah “temen jadi demen” ini dari persahabatan Abel dan David dalam buku Friend Zone in Jakarta. Untuk kamu yang terjebak dalam hubungan friend zone, ceritanya pasti relate banget deh. Jika Sobel penasaran sama kisah mereka, buruan beli bukunya di Bentang Pustaka ya!

Ini Nih Penyebab Friendzone yang Bikin Galau dan Pusing

Banyak sekali spekulasi mengenai penyebab dari friendzone. Pasalnya, friendzone sendiri ibarat sebuah area abu-abu dalam pertemanan lawan jenis. Saat seorang perempuan dan laki-laki berteman, biasanya muncul benih cinta tak terduga. Satu pihak kemudian menginginkan pertemanan yang lebih romantis, sementara pihak satunya hanya ingin sebatas teman. Karena tidak ada titik temu yang pas, maka akhirnya muncullah friendzone tersebut.

Sobel sendiri termasuk dalam sisi yang pro atau kontra nih dengan friendzone ini? Kalau mau menelusuri penyebab friendzone, sebenarnya bisa kita lihat dari banyak sudut pandang. Bagaimana pun juga, hubungan ini tetap saja terjadi karena adanya kesepakatan tak terucap, baik dari perempuan maupun laki-laki. Agar lebih jelas, simak deh ulasan singkatnya berikut ini!

Lebih Nyaman Jadi Teman, Bukan Lebih

Hubungan pertemanan dalam kurun waktu panjang bisa menjadi penyebab munculnya friendzone. Makin lama seseorang berteman dengan lawan jenis, pastilah kian kuat pula ikatan antara keduanya. Bukan sekadar ikatan keakraban, melainkan ikatan batin juga. Bahkan, rasa nyaman satu sama lain turut menambah romansa pertemanan ini kian hangat.

Sayang, kenyamanan itu tak pernah bisa lebih dari sebatas teman. Dua orang yang terjebak friendzone biasanya tidak berani melangkah melebihi batas pertemanan. Cukup sampai titik nyaman sebagai teman, bukan pasangan. Andai kedua belah pihak sudah berpikir seperti ini, hampir dipastikan friendzone menjadi area ternyaman mereka.

Takut Merusak Pertemanan

Selanjutnya, alasan kuat kenapa friendzone lantas jadi pilihan adalah karena takut merusak hubungan pertemanan yang ada. Ya bayangkan saja, andai pertemanan itu berubah menjadi sepasang kekasih, apa yang terjadi jika nantinya putus? Maka, ketakutan semacam inilah yang kemudian membuat seseorang enggan menyatakan perasaan ke teman sendiri. Sobel pasti familiar kan dengan kondisi ini?

Alhasil, perasaan cinta yang tumbuh dalam pertemanan pun tidak berakhir menjadi hubungan lebih jelas. Apalagi jika masing-masing pihak memiliki ketakutan yang sama. Padahal, andai saja ada sedikit keberanian, bisa jadi loh friendzone tersebut hilang dan berubah jadi hubungan kekasih. Dengan adanya kedewasaan diri, rasanya memilih menjadi pasangan tidak akan merusak pertemanan nggak sih?

Baca Juga: Friendzone Alert ⅕: Ada Friendzone di Dapur Cokelat!

Kurang Berani Mengungkapkan Perasaan

Selain karena sudah nyaman dalam pertemanan, beberapa orang juga tak mau keluar dari friendzone lantaran tak punya keberanian bicara. Bahkan, seseorang kerap menjadikan alasan pertemanan sebagai tameng untuk menutupi ketakutan. Misalnya saja yang paling sederhana: takut perasaannya tak terbalas. Jika teman yang dicintai tak punya perasaan sama, mungkin selanjutnya akan muncul kecanggungan dalam berteman.

Padahal, jujur mengungkapkan perasaan itu penting loh. Ini bukan perkara nanti diterima atau ditolak, melainkan menunjukkan ketulusan hati dalam menyayangi. Percaya deh, ungkapan hati yang tertunda biasanya menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Masak sih ada yang betulan mau terjebak friendzone selamanya?

Penyebab Friendzone Utama: Tidak Siap Berkomitmen

Namun, kebanyakan friendzone juga terjadi karena ketidaksiapan akan sebuah komitmen. Terlanjur nyaman jadi teman selama bertahun-tahun membuat seseorang malas melanjutkan hubungan lebih serius. Yah, belum siap saja kalau tiba-tiba hubungannya berubah menjadi serius. Bahkan, tak siap juga menghadapi risiko andai hubungan itu nantinya gagal.

Pilihan ini sebenarnya agak egois sih. Tak siap membuat komitmen, tetapi urung untuk melepas ikatan pertemanan yang terlalu erat. Penyebab friendzone semacam ini biasanya akan menimbulkan sakit hati pada salah satu pihak. Ketidakjelasan hubungan rentan membikin seseorang terluka amat dalam, melebihi patah hati ataupun putus cinta.

Berkaca dari ulasan tadi, jadi makin paham ya apa sih penyebab friendzone yang bikin galau anak-anak muda. Mau dibilang teman kok kebangetan, eh mau dibilang pacar kok ya cuma “teman.” Sama nih kayak kisah Abel dan David yang terjebak friendzone dalam buku Friend Zone in Jakarta. Jangan lupa ikutan PO-nya biar nggak ketinggalan cerita seru mereka!

Novel friend zone rekomendasi untukmu

Kumpulan Novel Friend Zone Ini Auto Bikin Baper

Novel friend zone untuk menggenapi kegalauan dan kebaperan hari-harimu? Ini dia rekomendasi novel friend zone yang layak kamu baca. Siapa tahu salah satunya ada yang mewakili hubunganmu dengan si doi. Yuk, langsung simak sinopsisnya!

  1. Friend Zone- Vanesa Marcella

Di mata Abel, David adalah cowok sempurna. Dia ganteng, populer, dan selalu berada di sisi Abel. Tiap David memandangnya, Abel selalu berharap rona merah di pipinya tidak ketahuan oleh David. Apalagi saat David menyentuhnya, mengacak rambutnya, seolah seluruh partikel di dalam tubuh Abel siap memelesat tinggi menembus langit. Hanya satu kekurangan David, ia adalah sahabat Abel.

Di mata David, Abel adalah cewek tomboi yang sejak kecilselalu ada di orbit kehidupannya. Ia merasa sangat nyaman bersama Abel. David nggak perlu jaga image di depan cewek itu. Sayangnya, kenyamanan yang berlebihan ini membuatnya nggak peka. Tanpa David sadari, janjinya untuk menjadi sahabat Abel selamanya justru melukai perasaan gadis itu.

  1. Friend Zone Alert- Vanesa Marcella & Friends

“Aku sayang kamu, meski kamu nggak menyadarinya. Aku berusaha membuatmu cemburu, tapi kamu tenang aja. Apa kamu hanya berpura-pura menutupi rasa suka di balik persahabatan kita?”—pejuang friend zone 1

“Kamu terlihat sayang sama aku, perhatian, dan selalu ada setiap waktu. Tapi, saat aku mau bilang sayang, kamu cuma mau kita temenan.”—pejuang friend zone 2

“Kita memang bersahabat. Tapi, apa salah kalau cinta hinggap dengan semena-mena di antara kita? Kenapa kita nggak saling jujur aja dan keluar dari friend zone yang menyiksa?”—pejuang friend zone 3

“Diriku suka sama dia, bukan kamu. Katanya kamu sahabatku, tapi kenapa naksir aku juga? Mau bikin persahatan kita rusak sia-sia?”—target friend zone

Setelah semua rute pelik yang dialami pejuang friend zone di dunia ini, menurutmu, apa mereka berhak bahagia di akhir cerita?

  1. Barga-Yenny Marissa

Merepotkan, menyebalkan, semena-mena. Itulah Ranya, gadis yang menjadi sahabat Barga. Meski begitu, Ranya juga yang selalu ada untuk Barga di saat tergelap dalam hidupnya. Membuat Barga begitu menyayangi Ranya.

Kedekatan selama lebih dari tiga belas tahun membuat Barga yakin tak akan ada perasaan lebih untuk sahabatnya itu. Setidaknya, sebelum muncul Abyan, cowok yang berhasil menarik perhatian Ranya.

Barga mulai kalang kabut. Ingin menarik Ranya kembali pada teritorinya, tapi sadar statusnya sekadar sahabat. Belum lagi, trauma masa lalu Barga pelan-pelan mulai terkuak. Apa ini saat yang tepat untuk Barga menghilang saja dari semua orang?

  1. Hanya Tiga Kata-Dwitasari

Disa heran dengan teman-teman cewek di sekolahnya. Untuk apa mereka mengidolakan Kevin? Bagi Disa yang sudah kenal Kevin dari balita, cowok itu nggak banget selain modal tampang doang. Apa yang bisa diharapkan dari jagoan sekolah yang hobi tawuran dan bolos kelas? Disa sebagai sahabat merasa gagal “mendidik” Kevin. Iya, sahabat, meski banyak yang mengira mereka lebih dari itu. Masih ada, ya, cowok-cewek murni sahabatan?

Hidup Disa semakin kusut. Sementara keutuhan keluarga cewek itu sedang di ujung tanduk, Kevin justru datang dengan masalah yang nggak main-main, menyangkut nyawa manusia. Belum lagi, orang ketiga yang muncul di antara mereka, juga desir aneh di hati keduanya. Disa merasa dituntut punya kekuatan super, berjibaku membereskan segalanya.

Baca juga: PDKT dan Bikin Doi Langsung Nyaman? Ini Tipsnya!

  1. Just a Friend to You-Ega Dyp

Hidupku jadi repot banget sejak aku jatuh cinta kepada sahabatku, Arka. Serba salah! Mau menyatakan perasaan, takut merusak persahabatan. Tapi, kalau terus-terusan menyembunyikan rasa, jantungku ini seolah mau meledak.

Aku sayang sama Arka sekaligus membencinya. Kenapa Arka harus peduli kepadaku, tapi juga selalu memacari orang lain? Kenapa Arka jago membuatku nyaman, tapi juga sering menjengkelkan saat dia membahas deretan cewek cantik itu? Kenapa Arka harus selalu melempar kode kepadaku, kalau nyatanya nggak ada harapan di antara kami?

Dan, kenapa akhirnya dia harus memacari sahabatku?! Aku kehabisan kata untuk kelakuan aneh Arka, juga kebodohanku.

Jadi, Itu dia 5 rekomendasi novel friend zone untuk menemani hari-hari galaumu. Kira-kira kisahmu mirip yang mana?

 

© Copyright - Bentang Pustaka