Tag Archive for: novel dwitasari

Fabooklous Festival: Ajang Literasi Remaja 2020

Belia Bentang, lini buku remaja Bentang Pustaka, mengadakan festival literasi  remaja untuk mendekatkan penulis, pembaca, dan penerbit. Festival ini akan dimeriahkan banyak penulis dan bertabur hadiah. Fabooklous Festival, yang akan berlangsung pada 12 s/d 30 Juni 2020 merupakan festival literasi remaja terheboh tahun ini.

Beragam acara seru dan menyenangkan telah menanti di Fabooklous Festival. Bedanya, kamu engga perlu keluar rumahmu, atau bahkan keluar kamar, untuk mengikuti semua acaranya, dari Kejuaraan Kutu Buku Nasional, video challenge, writing battles, ngobrol bareng editor, bahkan live bareng penulis Belia Bentang. Kamu yang pinter nge-MC juga bisa mengikuti audisi volunteer acara. Siapa tahu kamu bisa satu chat room bareng penulis kesayanganmu.

Festival ini akan dihadiri penulis-penulis novel remaja laris dan berkualitas. Penulis-penulis itu antara lain Pit Sansi yang baru saja mengeluarkan karya terbarunya Surat Cinta Tanpa Nama yang mengulik matematika cinta, Risma Ridha penulis Happy Birth Die yang mengisahkan sosok gadis remaja yang bisa mengetahui tanggal kematian,  Bayu Permana dengan novel ilustrasi Jeda, Dwitasari Sang Ratu Galau yang sebentar lagi akan mengeluarkan novel terbarunya Hanya 3 Kata, Ary Nilandari penulis Pelik, Bellaanjni penulis Never Be Us, Dinda Ryne penulis Find A Way, dan Ainur Rahmah penulis novel ilustrasi Teman. Penyuka BTS dan EXO juga bisa banget ikutan acara Ega DYP, penulis Ask EXO dan Ask BTS.

Selama Fabooklous Festival, pembaca bisa mendapatkan buku -buku remaja, fiksi dan nonfiksi, dengan diskon yang lumayan besar, yaitu 25-90%. Buku-buku ini  bisa diperoleh dengan mudah di marketplace seperti Shoppee dan Tokopedia, di toko buku online seperti Mizanstore, Millenia, dan tidak ketinggalan melalui para reseller. Harapannya, pembaca akan semakin sadar pentingnya membeli buku yang asli, bukan bajakan.

Jadwal acara selama Fabooklous Festival ini bisa dilihat di akun Instagram @BeliaBentang dan akun tiktok @BeliaBentang.

  1. Ary Nilandari
  2. Bellaanjni
  3. Tatamaraaa
  4. Dwitasari
  5. Dinda Ryne
  6. Risma Ridha
  7. Bayu Permana
  8. Ainur Rahmah

Festival ini akan dihadiri penulis-penulis yang selama ini menemani kehaluanmu. Ada Pit Sansi yang baru saja mengeluarkan karya terbarunya Surat Cinta Tanpa Nama yang mengulik matematika cinta, Risma Ridha penulis Happy Birth Die yang mengisahkan sosok gadis remaja yang bisa mengetahui tanggal kematian,  Bayu Permana dengan novel ilustrasi Jeda, Dwitasari Sang Ratu Galau yang sebentar lagi akan mengeluarkan novel terbarunya Hanya 3 Kata, Bellaanjni, Dinda Ryne, dan Ainu Rahmah. Penyuka BTS dan EXO juga bisa banget ikutan acara Ega DYP, penulis Ask EXO dan Ask BTS.

 

 

novel dwitasari

Hanya Tiga Kata, Lahirnya Kembali Novel Dwitasari

Untuk kamu para penikmat kisah dengan cerita lika-liku percintaan, tentunya sudah tidak asing dengan perempuan bernama Dwitasari, atau yang dikenal sebagai Ratu Galau di media sosial. Seorang penulis yang sejak 2012 sudah melahirkan hampir 20 judul buku dengan tema jatuh cinta dan patah hati. Novel-novel Dwitasari tak jarang berhasil membuat hati teriris, sedikit meringis, dan tiba-tiba mata ikut menangis.

Tidak hanya terkenal sebagai kisah yang membuat galau, novel karya Dwitasari juga bisa menjadi obat bagi setiap hati yang terluka. Menjadi penyelamat bagi hati yang tersesat. Dan, menjadi solusi untuk hati yang telah disakiti.

Karya terakhirnya berjudul Tidak Pernah Ada Kita terbit pada tahun 2018. Setelah itu, dia tidak pernah lagi melahirkan novel dengan kisah-kisah yang galau. Ke mana, sih, Dwitasari?

Hiatus Selama Dua Tahun

Selama tahun 2018-2020, Dwitasari memfokuskan dirinya untuk mengisi seminar atau workshop seputar kepenulisan. Kurang lebih ada 31 event menulis yang telah dia kerjakan selama dua tahun. Sehingga, dia memilih hiatus melahirkan kisah galaunya dalam bentuk novel. Selain itu, dia juga disibukkan dengan proses adaptasi salah satu karyanya ke dalam project layar lebar.

Meskipun tidak hadir dalam bentuk buku, Dwitasari masih aktif membuat kutipan-kutipan kegelisahannya mengenai permasalahan hati di akun Twitter dan Instagram-nya.

Hanya Tiga Kata, Menceritakan Apa?

Bercerita tentang rumitnya pertemanan antara lawan jenis, Disa dan Kevin. Mereka telah bersahabat sejak kecil, dan tanpa pernah ada rasa “lebih dari sahabat” sedikit pun. Namun, persahabatan mereka harus diuji dengan hadirnya perasaan “lebih dari teman”.

Disa heran dengan teman-teman cewek di sekolahnya. Untuk apa mereka mengidolakan Kevin? Bagi Disa yang sudah kenal Kevin sejak balita, cowok itu nggak banget selain modal tampang doang. Apa yang bisa diharapkan dari jagoan sekolah yang hobi tawuran dan bolos kelas? Disa sebagai sahabat merasa gagal “mendidik” Kevin. Iya, sahabat, meski banyak yang mengira mereka lebih dari itu. Masih ada, ya, cowok-cewek murni sahabatan?

Hidup Disa semakin kusut. Sementara keutuhan keluarga cewek itu sedang di ujung tanduk, Kevin justru datang dengan masalah yang nggak main-main, menyangkut nyawa manusia. Belum lagi, orang ketiga yang muncul di antara mereka, juga desir aneh di hati keduanya. Disa merasa dituntut punya kekuatan super, berjibaku membereskan segalanya.

Hanya Tiga Kata, untuk Siapa?

Ada banyak alasan yang menyebabkan persahabatan antara lawan jenis bisa terjadi. Salah satunya rasa melindungi yang terkadang lebih mudah ditemukan pada sosok laki-laki. Atau, rasa perhatian yang mudah ditemukan pada sosok perempuan. Pada akhirnya, kedua hal itu bisa menimbulkan kenyamanan antar-kedua lawan jenis tersebut.

Akan tetapi, pertemanan dengan lawan jenis menjadi satu hal yang sangat diragukan kemurniannya oleh banyak orang. Rasanya mustahil, bila ada seorang laki-laki dan perempuan dalam suatu hubungan, yang tentunya sudah lama, tetapi tidak ada rasa nyaman yang berlebihan. Pasti ada salah satu pihak yang diam-diam akan menyimpan rasa tersebut.

Untuk kamu yang sedang dirundung perasaan galau akan pertemanan kalian, Hanya Tiga Kata bisa mewakili bingungnya hati kalian karena hadirnya perasaan “lebih dari biasanya”. Ketika teman yang biasanya menjadi ladang curhat gundah gulananya hatimu, justru menjadi penyebab hal itu terjadi. Ketika teman yang biasanya menjadi tempat solusi setiap masalahmu, justru menjadi masalah yang harus kamu temukan solusinya.

Masih dengan Gaya Menulis Khas Dwitasari

Konflik yang dihadirkan dalam Novel Dwitasari kali ini, tidak hanya berkutat dengan masalah galaunya hati Disa akan pertemanannya dengan Kevin. Namun, ada konflik-konflik lain yang ikut meramaikan cerita hidup Disa. Salah satu konflik yang akan menguras emosi pembaca adalah konflik yang justru hadir dalam keluarga Disa.

Dwitasari seolah mengajak kita untuk peka terhadap masalah yang (kemungkinan) bisa terjadi di hidup kita. Bukan hanya perihal cinta, bahkan perihal rumah yang seharusnya menjadi tempat paling aman dan nyaman, sewaktu-waktu bisa berubah menjadi tempat yang paling tidak aman.

Selain itu, ada banyak kutipan yang secara halus “menyindir”. Jika kutipan itu sangat dekat dengan apa yang sedang kamu rasakan, siap-siap emosimu akan teraduk-aduk. Kalau tidak membuatmu tersenyum, yaaa, siapkan tisu untuk mengelap air matamu yang akan menetes, ya!

Lahirnya Hanya Tiga Kata, dalam Waktu Dekat

Dua novel Dwitasari terakhir yang diterbitkan oleh Bentang Belia, berjudul Setelah Kamu Pergi dan Tidak Pernah Ada Kita, berhasil menduduki jajaran “Novel Best Sellers. Dan, Hanya Tiga Kata akan diperkiran menjadi novel best seller Dwitasari selanjutnya.

Tanggal 24 Juni 2020 nanti, kamu bisa menculik kisah Disa dan Kevin yang akan membuatmu baper. Dan, untuk yang sedang berada dalam lingkaran pertemanan yang “sangat nyaman”, sangat mungkin untuk menemukan solusi, apakah harus bertahan dalam diam atau melepaskan dengan mengungkapkan? Atau, bisa jadi, akan ada pilihan solusi lainnya, yang dihadirkan dalam novel Dwitasari kali ini.

Tidak hanya mendapatkan sebuah novel, kamu juga akan menemukan paket gimmick yang akan melengkapi “penculikan” Hanya Tiga Kata karya Dwitasari ini. Untuk informasi lebih lengkapnya, kamu bisa melihat di Instagram Bentang Belia, ya!

(Justika Imaniar Hijri)

 

© Copyright - Bentang Pustaka