Rahasia Meningkatkan Kerja Sama dengan Anak!

Menumbuhkan kerja sama pada balita bisa menjadi tantangan yang kompleks karena mereka berada dalam tahap perkembangan ketika rasa ingin tahu dan impulsifitas mendominasi perilaku mereka. Pada usia ini, balita sangat penasaran dan cenderung bertindak berdasarkan keinginan seketika tanpa mempertimbangkan konsekuensi. Mereka sering kali belum mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana tindakan mereka memengaruhi orang lain atau situasi di sekeliling mereka. Ini membuat proses mengajarkan mereka tentang kerja sama yang memerlukan kesadaran diri dan kemampuan untuk berbagi, bergiliran, dan bekerja sama dengan orang lain menjadi lebih sulit. Untuk itu, pendekatan yang sabar dan penuh pengertian diperlukan, dengan penggunaan permainan, model perilaku positif, dan komunikasi yang jelas untuk membantu mereka memahami nilai kerja sama dan bagaimana menerapkannya dalam interaksi sehari-hari.

Sogokan dan Hukuman untuk Anak

Ancaman, sogokan, dan hukuman adalah motivasi ekstrinsik. Hal ini memungkinkan anak melakukan suatu hal untuk menghindari hukuman ataupun berharap mendapatkan imbalan. Hal ini mungkin efektif, tetapi jarang yang memiliki efek jangka panjang. Ketika Parents mengancam anak dengan hukuman, dapat berakibat pada menurunnya kepercayaan anak pada orang tua. Sogokan dan ancaman mungkin bisa memaksa anak untuk bekerja sama, tetapi pendekatan ini tidak menghasilkan motivasi yang tulus dari anak. Mereka mungkin hanya mengikuti perintah bukan karena mereka benar-benar ingin membantu Parents, melainkan untuk menghindari konsekuensi negatif atau meraih keuntungan positif. 

Dalam jangka panjang, pendekatan ini bisa menjadi bumerang bagi Parents, karena mungkin Parents harus terus-menerus menawarkan imbalan yang lebih besar atau ancaman yang lebih menakutkan seiring dengan pertumbuhan mereka. Akibatnya, orang tua bisa makin kewalahan dalam mencari cara yang efektif untuk memotivasi anak tanpa harus terus-menerus meningkatkan intensitas imbalan atau ancaman. Hal ini dapat menciptakan pola yang tidak sehat dalam hubungan antara Parents dengan anak, di mana motivasi anak lebih dipengaruhi oleh dorongan eksternal daripada keinginan internal untuk berkontribusi dan bekerja sama.

Alternatif untuk Memupuk Kerja Sama Parents dan Anak 

Ada beberapa pendekatan alternatif yang dapat diambil oleh orang tua ketika kesabaran Parents diuji oleh perilaku anak. Alih-alih merespons dengan ancaman atau sogokan, Parents dapat memanfaatkan momen-momen tersebut sebagai kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai dan keterampilan penting kepada anak. Misalnya, ketika anak menunjukkan perilaku yang menantang, Parents bisa memilih untuk berbicara dengan tenang dan menjelaskan konsekuensi dari tindakan mereka dengan cara yang konstruktif. Ini memberikan anak kesempatan untuk memahami dampak dari perilaku mereka dan belajar bagaimana membuat keputusan yang lebih baik di masa depan. 

Selain itu, setiap situasi yang menantang dapat menjadi momen pembelajaran bagi Parents untuk memperkuat keterampilan komunikasi, empati, dan kesabaran. Dengan melihat tantangan ini sebagai peluang untuk mengajarkan dan memperbaiki, Parents tidak hanya membantu anak mengembangkan perilaku yang lebih baik, tetapi juga memperkuat hubungan dengan anak, menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung mereka dalam jangka panjang. Pendekatan ini memberikan pemahaman dan kerja sama yang lebih baik, daripada sekadar memaksakan kehendak melalui dorongan eksternal.

Dalam metode Montessori, membangun fondasi kedekatan dan kepercayaan dengan anak merupakan langkah tepat untuk memperoleh kerja sama mereka. Metode ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang penuh dukungan dan memahami kebutuhan individual anak. Ketika Parents membangun hubungan berdasarkan rasa saling percaya, anak akan merasa lebih aman dan termotivasi untuk terlibat dalam proses belajar dengan semangat. Hubungan yang kuat memungkinkan anak merasa dihargai dan didukung, yang pada gilirannya memudahkan mereka untuk beradaptasi dengan aturan dan rutinitas yang diterapkan. Dengan demikian, pendekatan Montessori mendorong kerja sama yang alami dan tulus dari anak, daripada mengandalkan kontrol eksternal atau hukuman.

Akan tetapi, ketika situasi terasa intens dan berpotensi menjadi pertarungan, penting bagi Parents untuk mundur sejenak dan menunjukkan kesabaran. Sangat penting untuk menghadapi tantrum atau perilaku menantang anak dengan pendekatan yang tenang dan penuh pengertian. Parents dapat mencari cara-cara yang tepat untuk menangani situasi tersebut, seperti memberikan anak ruang untuk menenangkan diri, berbicara dengan lembut, dan mencoba memahami akar penyebab perilaku tersebut. Pendekatan ini bukan hanya membantu mengatasi tantrum dengan lebih efektif, tetapi juga memperkuat fondasi kepercayaan yang telah dibangun. Dengan cara ini, orang tua dapat mendukung anak dalam mengelola emosi mereka dan belajar mengatasi tantangan dengan cara yang lebih positif, sesuai dengan prinsip-prinsip metode Montessori.

Buku Referensi: The Montessori Toddler

Montessori Toddler oleh Simone Davies

Jika Parents ingin membangun kerja sama yang solid dengan anak dan memahami dengan lebih baik cara mendukung tumbuh kembang mereka, buku The Montessori Toddler karya Simone Davies adalah pilihan yang tepat. Buku ini menawarkan wawasan mendalam tentang prinsip-prinsip Montessori yang dapat membantu Parents menciptakan lingkungan belajar yang positif dan penuh dukungan. Dengan menerapkan saran dari buku-buku ini, Parents akan lebih siap untuk membangun kerja sama yang harmonis dan membantu anak berkembang dengan cara yang sehat dan bahagia.