Mengenal PTSD, Gangguan Mental Kashva di “Muhammad Sang Pewaris Hujan”

PTSD adalah salah satu jenis gangguan mental yang beberapa orang telah ketahui ciri-cirinya. Namun, apakah kalian tahu apa itu PTSD sendiri? Bagaimana ciri-cirinya? dan apa yang menyebabkan gangguan ini?

 

Kali ini melalui buku “Muhammad Sang Pewaris Hujan” oleh Tasaro G.K yang akan mengenalkan pada kita apa itu PTSD. Melalui tokoh utamanya, Kashva, Tasaro GK sedikit membumbui ceritanya tersebut dengan gangguan mental yang biasa disebut dengan Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD.

 

Nah, bagi kalian yang belum mengetahui apa itu PTSD, baca artikel ini sampai habis ya! Ketahui juga bagaimana sekilas perjalanan Kashva pada buku biografi ketiga “Muhammad Sang Pewaris Hujan”!

PTSD Adalah?

Gangguan stres pascatrauma (PTSD) adalah gangguan kejiwaan yang dapat terjadi pada orang yang pernah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis, rangkaian peristiwa, atau serangkaian keadaan. Seseorang mungkin mengalami hal ini sebagai sesuatu yang berbahaya secara emosional atau fisik atau mengancam jiwa dan dapat memengaruhi kesejahteraan mental, fisik, sosial, dan/atau spiritual. Contohnya termasuk bencana alam, kecelakaan serius, aksi teroris, perang/pertempuran, pemerkosaan/pelecehan seksual, trauma sejarah, kekerasan dan intimidasi pasangan intim.

 

Jika kita menyambungkannya dengan cerita Kashva, ciri-ciri tersebut terlihat dari bagaimana Kashva telah melihat perang secara langsung, peristiwa keji yang telah ia lihat secara langsung yaitu orang yang ia sayangi dibunuh dengan sangat kejam. Hal ini bisa memicu adanya PTSD itu sendiri.

 

Baca Juga:

Sejarah Awal Gerakan Feminisme di Indonesia

Bagaimana Gejala dan Diagnosisnya?

Ada empat jenis gejala PTSD, tetapi mungkin tidak sama untuk semua orang. Setiap orang mengalami gejala dengan caranya sendiri. Jenisnya adalah:

Mengalami kembali gejala

Di mana sesuatu akan mengingatkan kita pada trauma dan kita merasakan ketakutan itu lagi. Contohnya termasuk

  • Kilas balik, yang membuat kita merasa seperti mengalami peristiwa itu terulang
  • Mimpi buruk
  • Pikiran yang menakutkan

Gejala penghindaran

Di mana kita mencoba menghindari situasi atau orang yang memicu ingatan akan peristiwa traumatis. Hal ini dapat menyebabkan:

  • Menjauhi tempat, peristiwa, atau objek yang mengingatkan pengalaman traumatis. Misalnya, jika kita mengalami kecelakaan mobil, kita mungkin berhenti mengemudi.
  • Menghindari pikiran atau perasaan yang berhubungan dengan peristiwa traumatis. Misalnya, kita mungkin mencoba untuk tetap sangat sibuk untuk mencoba menghindari memikirkan apa yang terjadi.

Gejala gairah dan reaktivitas

Yang dapat menyebabkan kita gelisah atau waspada terhadap bahaya. Termasuk:

  • Menjadi mudah terkejut
  • Merasa tegang atau “tepi”
  • Mengalami kesulitan tidur
  • Memiliki ledakan kemarahan

Gejala kognisi dan suasana hati

Yang merupakan perubahan negatif dalam keyakinan dan perasaan. Mereka termasuk

  • Kesulitan mengingat hal-hal penting tentang peristiwa traumatis
  • Pikiran negatif tentang diri sendiri atau dunia
  • Merasa bersalah dan bersalah
  • Tidak lagi tertarik pada hal-hal yang kita sukai
  • Sulit berkonsentrasi

 

Gejala biasanya mulai segera setelah peristiwa traumatis. Tapi terkadang mereka mungkin tidak muncul sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian. Mereka juga dapat datang dan pergi selama bertahun-tahun. 

 

Anak kecil dengan PTSD mungkin mengalami keterlambatan perkembangan di berbagai bidang seperti Toodlers and Potty Training, keterampilan motorik, dan bahasa. Intensitas gejala PTSD dapat bervariasi.

 

Untuk Kashva sendiri, penulis menceritakannya dengan ciri-ciri PTSD Kashva pada ciri nomor 1 hingga 4. Kashva menghindari apa yang harus ia ingat mengenai orang-orang yang ia sayang, melainkan menciptakan versi dirinya yang lain untuk melindungi dirinya sendiri. Ditambah lagi perubahan reaksi yang mudah meledak marah ditunjukkan pada adegan perbincangan Kashva dengan Bar.

 

Baca Juga:

Feminisme Islam dari Perspektif Perempuan Muslim

Cerita Kashva pada Buku “Muhammad Sang Pewaris Hujan”

Buku “Muhammad Sang Pewaris Hujan” ini merupakan buku ketiga dari novel biografi karya Tasaro G.K yang diawali dengan penceritaan bagaimana akibat trauma yang dialami Kashva. Pada buku ini, sebagaimana sang pewaris hujan, berkisah zaman kekhalifahan Umar pasca wafatnya Rasulullah. Pada zaman ini keislaman sudah mulai merambah pada perluasan dan penakulkan daerah-daerah yang saat rasulullah masih hidup diramalkan akan menjadi milik Islam. Islam mulai menguasai suriah, Palestina, Persia, dan adegan yang paling mengguncang adalah pengepungan benteng Alexandria di bawah pimpinan Amr Bin Ash, yang dikisahkan begitu lama dan menegangkan.

 

Buku yang ketiga dari seri novel biografi Muhammad SAW ini mengisahkan perjuangan muslim di masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khatab. Setelah Jerussalem berhasil diduduki tentara muslim tanpa perang, tentara muslim lainnya bergerak ke tanah Mesir. Kashva yang sebelumnya dikisahkan dibunuh Hurmaza dll di perjalanan pulangnya ke Persia ternyata masih hidup namun hilang ingatannya. Yang diingat hanya nama lainnya yaitu, Elyas. Dia diselamatkan oleh pendeta kristen koptik Mesir dan dirawat dengan baik oleh Maria, wanita koptik yang menyamar sebagai penyanyi muda Tayis kebanggaan seluruh kota.

 

Untuk bisa mengetahui cerita lengkapnya, kalian bisa membaca buku ini dengan membelinya melalui toko buku kesayanganmu atau dengan membelinya melalui official store milik Bentang Pustaka. Jangan lupa siapkan tissue untuk membaca novel biografi ini ya guys!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta