Memperhatikan Adab dalam Berdoa

Doa merupakan permohonan hamba kepada Tuhannya. Dalam pandangan Islam dipahami bahwa doa memiliki keutamaan, salah satunya sebagai sarana ibadah dan komunikasi antara makhluk dan pencipta. Untuk meraih keutamaan saat berdoa, manusia perlu memahami adab dalam berdoa.

Berdoa pada dasarnya dilakukan selepas selesai melakukan ibadah. Meskipun begitu, sebenarnya berdoa tidak terbatas waktu dan ruang. Hanya saja lebih utama jika manusia melakukannya sesuai dengan adab. Berikut akan diurai sedikit penjelasan mengenai adab dalam berdoa.

  1. Meluruskan Niat

Adab berdoa yang pertama adalah memasang niat dalam hati, bahwa berdoa murni sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pada umumnya orang berdoa supaya permohonannya dikabulkan, namun ini adalah niat yang salah. Karena manusia hanya bisa berdoa dan berusaha, sementara untuk hasil sepenuhnya adalah hak Allah untuk menentukan.

  1. Dilakukan di Waktu Mustajab

Supaya berdoa menjadi lebih berkah, lakukanlah di waktu-waktu disarankannya melakukan doa. Beberapa waktu tersebut seperti saat hujan, antara adzan dan iqomah, atau saat sepertiga malam. Berdoa di waktu-waktu ini memang tidak menjamin untuk segera dikabulkan, namun waktu tersebut adalah waktu utama bagi manusia untuk berdoa kepada Tuhannya.

  1. Sabar dan Sungguh-Sungguh

Salah satu adab dalam berdoa yang tidak boleh dilupakan adalah kesungguhannya. Serta kesabaran saat melakukan proses berdoa. Sabar yang dimaksud adalah sabar ketika permohonannya belum dikabulkan, dan ia dengan sungguh-sungguh terus berdoa kepada Allah. Karena memang hakikat berdoa adalah prosesnya bukan hasil saat permintaannya dikabulkan.

  1. Menjauhi Hal-Hal yang Dilarang

Islam meyakini bahwa doa bisa tidak dikabulkan karena terdapat ‘hambatan’ pada diri. Salah satu hal yang menghambat doa terkabul adalah mengkonsumsi makanan haram. Ketika tubuh manusia dialiri darah dari makanan haram, hal tersebut bisa menghambat keberkahan diri, salah satunya menghambat doa untuk bisa terkabul. Maka, sebaiknya manusia menjauhi sesuatu yang haram supaya tidak mengganggu permohonannya kepada yang Maha Kuasa.

Hidup manusia tidak bisa dipisahkan dari doa, karena berdoa menjadi kebutuhan manusia sebagai makhluk dan hamba Allah. Buku Hidup dalam Doa bisa menjadi panduan untuk memenuhi kebutuhan berdoa sehari-hari. Ditulis oleh Ayang Utriza Yakin, seorang ustadz yang juga seorang akademisi. Dapatkan segera bukunya untuk menemani aktivitas keseharian Anda. Lakukan pemesanan di linktr.ee/Bentang atau kunjungi toko buku kesayangan Anda.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta