MEMAKSIMALKAN POTENSI THE GOLDEN AGE PADA SI KECIL

Seberapa sering kita sebagai ibu mendengar tentang golden age? Apa, sih, golden age itu? Mungkin kita sudah akrab dengan begitu banyak istilah yang menggunakan kata golden mulai dari golden hour hingga golden ways, tetapi bagaimana dengan the golden age? Sebagai orang tua siaga dan cerdas, wajib banget, nih, untuk kita mencari tahu tentang the golden age. Apalagi sebagai orang tua milenial jaman now. Yuk Moms, kita kenalan lebih dekat tentang golden age pada si kecil! <p style="text-align: justify;">Seberapa sering kita sebagai ibu mendengar tentang <em>golden age</em>? Apa, sih, <em>golden age</em> itu? Mungkin kita sudah akrab dengan begitu banyak istilah yang menggunakan kata <em>golden</em> mulai dari <em>golden hour</em> hingga <em>golden ways</em>, tetapi bagaimana dengan <em>the</em> <em>golden age</em>? Sebagai orang tua siaga dan cerdas, wajib banget, nih, untuk kita mencari tahu tentang <em>the</em> <em>golden age</em>. Apalagi sebagai orang tua milenial <em>jaman now</em>. Yuk Moms, kita kenalan lebih dekat tentang <em>golden age</em> pada si kecil!</p>

<p style="text-align: justify;">Sebagai orang tua, tentu kita ingin semua yang terbaik untuk anak-anak kita. Mulai dari gizi, pendidikan, sampai fasilitas yang ekstra pun rela kita berikan agar si kecil tumbuh menjadi pribadi yang sempurna. Banyak sekali hal-hal yang harus kita pahami agar kita tidak “kecolongan” masa-masa penting dan bahkan masa-masa penentu. Contohnya dengan mengenal dan memahami tentang “<em>The Golden age</em>”.</p>

<p style="text-align: justify;"><em>The</em> <em>golden age</em> adalah masa keemasan yang terjadi pada anak pada rentang umur 2–4 tahun ketika segala kelebihan atau keistimewaan yang dimilki anak pada masa ini tidak akan dapat terulang kali kedua. Maria Montessori, seorang tokoh pendidikan anak usia dini terkenal, menyatakan bahwa pada rentang usia lahir sampai 6 tahun anak akan mengalami masa keemasan yang merupakan masa ketika anak mulai peka/sensitif menerima berbagai rangsangan. Selama masa periode sensitif inilah, anak begitu mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya yang sangat berperan dalam menentukan kualitas diri seorang manusia dan penentu bagi kehidupan selanjutnya.</p>

<p style="text-align: justify;">Pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa memaksimalkan potensi si kecil ketika “<em>The</em> <em>Golden Age</em>” ini berlangsung? Terdapat banyak aspek yang wajib kita perhatikan agar masa <em>golden age</em> anak berlangsung secara efektif, di antaranya sebagai berikut.</p>

<ol>
<li style="text-align: justify;">Aspek Fisik</li>
</ol>

<p style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">Pada masa <em>golden age</em>, perkembangan motorik kasar pada anak akan berkembang lebih cepat daripada motorik halusnya. Untuk itu, latihan memegang pensil, buku, atau krayon akan membantu mengembangkan 2 tipe motorik ini. Memegang dan membolak-balik buku-buku berukuran kecil dan ringan juga bisa membantu mengembangkan motorik halusnya, lo, Moms.</p>

<ol>
<li style="text-align: justify;" value="2">Aspek Sosial</li>
</ol>

<p style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">Anak yang sedang berada pada masa <em>golden age</em> akan cenderung lebih aktif untuk menyampaikan gagasan-gagasan kecil seperti ingin makan apa, ingin main apa, ingin pakai baju apa. Nah, sebagai orang tua yang demokratis, alangkah lebih baiknya kita belajar tentang memercayakan pilihan pada anak. Selain akan merasa dihargai, anak juga akan tumbuh menjadi pribadi yang demokratis, menghargai pilihan orang lain, dan belajar berempati mulai dari hal-hal kecil.</p>

<ol>
<li style="text-align: justify;" value="3">Aspek Emosi</li>
</ol>

<p style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">Anak-anak pada masa <em>golden age</em> cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka dan tugas kita sebagai orang tua sekaligus sahabat terbaiknya adalah dengarkan setiap keluhan, pertanyaan, komentar, dan beri respons dengan bijak. Seperti ketika si kecil rewel karena ingin punya mainan baru maka responslah dengan alasan yang masuk akal dan mudah dimengerti oleh anak seperti “Kemarin Kakak, kan, sudah beli mainan, kalau beli mainan terus nanti rumah kita penuh. Kita beli mainannya kapan-kapan lagi, ya.”</p>

<ol>
<li style="text-align: justify;" value="4">Aspek Kognitif</li>
</ol>

<p style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">Menurut tokoh psikologi perkembangan, John Piaget, anak pada masa <em>golden age</em> lebih mudah memahami kata-kata dengan gambar. Oleh karena itu, untuk mengasah aspek kognitifnya, kita bisa mulai mengenalkan anak pada buku dongeng bergambar yang bermuatan nilai-nilai mendasar seperti Seri <a href="https://mizanstore.com/cerita_anak_jagoan_aku_60886">Cerita Anak Jagoan</a> dari <a href="https://www.instagram.com/bentangkids/">Bentang Kids</a> yang bisa didapatkan di toko buku seluruh Indonesia.</p>

<ol>
<li style="text-align: justify;" value="5">Aspek Kepribadian</li>
</ol>

<p style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;">Kondisi dan pengasuhan anak di rumah sangat memengaruhi kepribadian anak. Pengasuhan anak di dalam keluarga umumnya berlangsung dalam lingkungan yang <em>over protective</em> dari orang tua, terutama Ibu karena anak dipandang sebagai sosok yang tidak berdaya. Seperti apa-apa dilayani dan semua aktivitas harus ditemani dan dibantu. Padahal, masa <em>golden age</em> bisa dimanfaatkan oleh kita sebagai orang tua untuk menumbuhkan kemandirian anak seperti membiasakan bisa tidur sendiri, merapikan mainan sendiri, makan sendiri, maupun memakai baju sendiri.</p>

<p style="text-align: justify;">Nah, bagaimana Moms? Apa saja nih yang sudah Moms terapkan dirumah? Jangan sampai “<em>The</em> <em>Golden age</em>” pada anak terlewat dengan sia-sia dan begitu saja ya Moms.</p>

<p style="text-align: justify;"> </p>

<p style="text-align: justify;">Diolah dari berbagai sumber</p>

<p style="text-align: justify;">Sumber gambar : www.tumblr.com</p>Larasati M

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta