Lebih Nekat dan Suka Pamer? Ini Tips Mendampingi Anak Usia 6-12 Tahun Ala Montessori

Meskipun lebih ditujukan untuk pendidikan anak usia dini, Montessori sebagai metode pembelajaran yang membebaskan anak untuk mempelajari hal yang diminatinya dan belajar secara mandiri juga bisa diterapkan pada kanak-kanak hingga dewasa (usia 24 tahun).

Ranah perkembangan kedua terjadi saat anak berusia 6-12 tahun. Jika di usia dini anak mengalami pertumbuhan fisik yang pesat, memasuki usia 6-12 tahun, anak-anak akan mengalami banyak perubahan secara psikologis. Pada rentang usia ini, mereka memang jadi lebih nekat, pemberani, dan sering memamerkan setiap kemampuannya pada kita. 

Anak juga bisa jadi sering membantah sehingga sikapnya sering dianggap tidak sopan. Padahal, pada rentang usia tersebut anak sedang memasuki tahap perkembangan baru dan perlu didukung dengan cara yang berbeda.

Kenapa anak jadi jarang di rumah?

Memasuki usia 6-12 tahun, anak akan lebih suka menghabiskan waktu dengan orang lain dan melakukan kegiatan di luar rumah. Di ranah kedua ini, anak membutuhkan lebih banyak aktivitas fisik dan interaksi sosial karena sedang berlatih menjadi anggota masyarakat. 

Maka untuk mendukungnya, selain memberikan kasih sayang dan keamanan di rumah, kita juga harus belajar memberi anak kepercayaan, kebebasan, serta kesempatan untuk melakukan eksplorasi di luar rumah karena anak sedang mempelajari cara orang lain berpikir dan membangun empati. Anak mungkin juga akan membutuhkan bantuan kita untuk mengatur sejumlah insting naturalnya dalam hal sopan santun.

Kenapa anak melaporkan berbagai kejadian?

Jika di usia dini anak cenderung patuh dan menerima saja apa pun yang kita katakan, maka saat memasuki usia 6-12 tahun anak ingin mengetahui apa yang sebenarnya kita maksud, termasuk tentang apa yang “pantas” dan tidak pantas”.

Mereka seringkali melaporkan seseorang yang ia lihat melakukan tindakan yang salah karena sedang berusaha memahami benar, salah, dan keadilan. Secara instingtif, pada rentang usia ini, anak sedang berusaha membangun kompas moralnya. 

Mereka juga seringkali menanyakan “Kenapa?” dan “Bagaimana?” karena ingin memahami bagaimana segala hal bekerja dan bagaimana hal-hal tersebut terhubung satu sama lain. Kita bisa memanfaatkan imajinasinya yang sedang aktif untuk menjelaskan berbagai hal karena anak sudah bisa membayangkan waktu dan tempat yang lain. 

Anak punya bahasa rahasia?

Jangan kaget jika anak usia 6-12 tahun tiba-tiba tertarik pada sandi atau bahkan menciptakan bahasa sendiri. Hal ini mereka lakukan supaya bisa merasa mandiri dan terpisah dari keluarga, sekaligus menciptakan komunitasnya sendiri.

Lalu, kegiatan apa yang cocok untuk mendukung tumbuh kembang mereka?

Anak usia 6-12 tahun membutuhkan pekerjaan bermakna yang menggugahnya untuk berpikir, memecahkan masalah, dan membangun pemahaman baru. Ini adalah waktu yang tepat untuk:

  1. Mendorong anak melakukan pekerjaan besar seperti membuat penemuan,
  2. Bergabung dalam komunitas untuk mengetahui minat,
  3. Memupuk kemampuan berpikir kritis anak melalui diskusi,
  4. Berbagi cerita, termasuk cerita fantasi,
  5. Mendapatkan pendidikan semesta dengan topik yang lebih kompleks, dan
  6. Mengenalkan anak pada sejarah dunia.

Alt. Contoh aktivitas yang bisa dilakukan anak usia 6-12 tahun

 

Melalui buku “The Montessori Child”, Simone Davies dan Junnifa Uzodike memberikan panduan lengkap untuk membantu orang tua mengenali kebutuhan dan mendukung tumbuh kembang anak usia 6-12 tahun, serta menyiapkan lingkungan yang sesuai untuk anak berdasarkan metode Montessori. Dapatkan bukunya sekarang juga!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta