kasus money laundring

Kasus Money Laundering Terbesar di Dunia – Behind The Scene Orang-Orang Biasa

Kasus money laundering atau pencucian uang mungkin tidak asing lagi kita dengar. Tengoklah beberapa berita yang membahas mengenai kasus korupsi di negara ini, pasti kamu akan menemui sederet kasus pencucian uang di dalamnya. Pada dasarnya, menurut Wikipedia, kasus pencucian uang merupakan suatu upaya perbuatan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul uang/dana atau harta kekayaan hasil tindak pidana melalui berbagai transaksi keuangan agar uang atau harta kekayaan tersebut tampak seolah-olah berasal dari kegiatan yang sah/legal. Biasanya, pencucian uang dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, uang yang dihasilkan dari tindak kejahatan diubah ke dalam bentuk yang tidak menimbulkan kecurigaan melalui sistem keuangan. Kedua, dilakukan transaksi yang cukup kompleks agar sulit dilacak asal uang. Ketiga, uang yang telah disebar dikembalikan ke pelaku sehingga ia bisa menikmatinya.

Salah satu kasus pencucian uang yang menggemparkan adalah kasus pencucian uang yang dilakukan oleh Hamzah Mamba, pemilik agen travel Abu Tours yang sempat heboh beberapa bulan lalu. Dalam kasus ini, Mamba didakwa melakukan pencucian uang sebesar Rp1,2 triliun. Dalam kasus ini, korban yang ditipu ada 96 ribu lebih orang. Selain kasus ini, ada beberapa kasus pencucian uang terbesar di dunia. Berikut ini, Tim Bentang rangkum buat kamu!

Bank HSBC (Amerika Serikat)

(Gb: https://www.bankingtech.com/files/2014/01/HSBC-uk-external-1000×664.jpg)

Salah satu kasus pencucian uang yang terbesar di dunia adalah kasus pencucian uang yang menjerat HSBC pada tahun 2012 lalu. Dalam kasus ini, HSBC dituntut untuk membayar kepada otoritas Amerika Serikat sebesar 1,9 miliar dolar atau sekitar Rp18,2 triliun. Tuntutan ini muncul karena bank yang berbasis di Inggris ini diduga telah membantu adanya pencucian uang milik kartel narkoba. Menanggapi kasus ini, Bank HSBC pun mengakui bahwa pihaknya memang memiliki sistem yang buruk untuk mengatasi pencucian uang. Oleh karena itu, mereka menyiapkan dana sebesar 1,5 miliar dolar untuk menyelesaikan kasus ini.

BCCI (Amerika Serikat)

(Gb: https://image.slidesharecdn.com/bcci-170331190033/95/bcci-bank-of-credit-and-commerce-international-3-638.jpg?cb=1490987251)

Bank of Credit and Commerce International atau sering disingkat BCCI pada tahun 1980-an tersandung kasus pencucian uang dengan perkiraan nilai 17,6 miliar poundsterling. BCCI mendapat reputasi sebagai bankir dalam penyelundupan senjata, kartel narkoba, dan diktator. Selain itu, BCCI juga disinyalir memiliki hubungan dengan para pejabat di berbagai negara, dari Argentina sampai Zimbabwe. Kemudian, pada tahun 1988, subkomite senat Amerika Serikat ditunjuk untuk menyelidiki tuduhan terhadap BCCI tersebut. BCCI pun dinyatakan bersalah atas pencucian uang dan didenda 11,3 juta poundsterling.

Standard Charter (Inggris)

(Gb: https://news.bbcimg.co.uk/media/images/62115000/jpg/_62115719_standchart.jpg)

Pada tahun 2012, bank asal Inggris Standar Charter dituduh oleh Department of Financial Services (DFS) New York telah membantu Pemerintah Iran untuk lepas dari peraturan pencucian uang Amerika Serikat dengan perkiraan uang sebanyak 191,8 miliar dolar selama 10 tahun. Akibatnya, bank ini harus membayar penalti sebesar 262 juta poundsterling.

Itulah berbagai kasus pencucian uang terbesar yang pernah terjadi di dunia. Di Indonesia, kasus pencucian uang tidak hanya terjadi pada tingkat yang masif, tetapi juga terjadi dalam tingkat yang cukup kecil, seperti yang diceritakan Andrea Hirata dalam novel terbarunya. Penasaran seperti apa? Tunggu saja kejutannya!

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta