Kamu Mahasiswa Baru? Hadapi Senioritas Dengan Tiga Cara Ini!

Apa yang ada di pikiran Sobel tentang OSPEK? Saat menyandang status sebagai mahasiswa baru (maba) di kampus, kegiatan yang erat dengan maba adalah OSPEK. Pasca penerimaan mahasiswa baru terbitlah OSPEK  yang dianggap sebagai kegiatan positif untuk membangun mental yang baik sebagai bekal adaptasi di dunia kampus. Namun dalam prakteknya, ospek mahasiswa baru selalu identik dengan senioritas yang telah banyak dikeluhkan, dikritik dan berakhir menjadi masalah. Gimana ya menghadapi senioritas di kampus?

 

Baca Juga: [“Tertarik Ikut Seleksi Mandiri PTN Tahun Ini? Baca Ini Dulu!”]

Mahasiswa Baru, Kenalan Dulu Apa Itu Senioritas

Senioritas tidak hanya dikenal dalam dunia kerja maupun bisnis. Kata senioritas juga lekat dengan institusi pendidikan yang sering terlihat dalam kegiatan OSPEK atau pas zaman sekolah dikenal juga dengan nama MOS/MPLS. Menurut Cambridge Dictionary, senioritas atau seniority dalam Bahasa Inggris berarti banyaknya kesempatan yang didapat sejalan dengan lamanya bekerja atau mengabdi dalam pekerjaan atau organisasi. Sedangkan menurut LinovHR, senioritas adalah status yang menempatkan seseorang pada posisi lebih tinggi karena latar belakang usia, pengalaman atau pangkat.

 

Terus yang ada di kampus itu yang gimana, ya? Setiap kampus memiliki aturan dan budaya yang berbeda dalam menerapkan kegiatan OSPEK. Kita tahu kan, ya kegiatan OSPEK tuh kental banget sama yang namanya senioritas. Dengan adanya status mahasiswa baru  yang dikenal juga sebagai fase awal peralihan menuju remaja akhir. Adanya senioritas dipercaya dapat membantu seseorang yang baru saja masuk fase baru untuk menguatkan mental agar lebih adaptif.

Bagaimana Menghadapi Senioritas?

Praktek senioritas masih dipercaya dapat membantu memperkuat mental. Selain itu, senioritas di kampus sudah menjadi budaya yang bahkan menjadi identitas dari kampus atau jurusan itu sendiri. Walaupun identik dengan hal yang negatif karena banyaknya kegiatan OSPEK atau praktek senioritas yang bermasalah bukan berarti Sobel tidak bisa menghadapinya.

Dengan menghadapi senioritas apalagi yang membuatmu merasa nggak nyaman dan aman. Sobel sudah berhasil melawan rasa takut yang selama ini menghantui. Berikut tiga cara menghadapi senioritas yang bisa kita pelajari dari tokoh Aeris dalam novel Rotasi Dunia Reiji!

Bangun Komunikasi yang Nyaman

Menjalin komunikasi dengan senior adalah cara untuk berbagi pengalaman. Sobel harus percaya bahwa komunikasi harus berjalan secara dua arah. Oleh karena itu, beranikan diri untuk membangun komunikasi dengan senior yang sesuai denganmu. Karena setiap senior memiliki karakteristik yang berbeda. Bangun komunikasi yang nyaman dengan prinsip saling menghargai

Kamu bisa melihat pola membangun komunikasi yang nyaman seperti tokoh Aeris dalam novel Rotasi Dunia Reiji. Cara membangun komunikasi yang nyaman ala Aeris yang juga berstatus sebagai mahasiswa baru adalah dengan berani mengungkapkan apa yang ada di pikirannya. Ia juga tidak merasa takut dengan senior karena merasa semua sama, sama-sama hidup di bumi. Namun, tidak semua senior bisa diajak berkomunikasi dengan Aeris. Aeris hanya berani berkomunikasi nyaman dengan Reiji, lantaran ia adalah senior pertama yang mengajaknya bicara.

Bangun Rasa Saling Menghargai

Gambaran senioritas yang membuat junior layak untuk disuruh-suruh atau dimaki-maki, membuat jarak antara senior dan junior jauh terpisah. Sebagai mahasiswa baru, kita harus percaya bahwa senior juga manusia. Seperti Aeris yang menganggap bahwa senior sama dengan dirinya, sama-sama hidup di bumi.

 

Sikap easy going diperlukan dalam membangun rasa saling menghargai. Bukan berarti tidak peduli dengan apa yang terjadi saat OSPEK atau tak peduli dengan segala ucapan senior. Namun, lebih kepada keinginan untuk tidak terlalu menganggap beban akibat adanya jarak antara senior dan junior.

Percaya Diri dengan Kemampuanmu

Aeris mengakui kesalahan bahwa ia tidak membawa pita yang ditugaskan oleh seniornya. Reiji akhirnya memberinya tugas yang kalau dipikir-pikir tugasnya akan lebih merepotkan Aeris. Walaupun bagi Aeris tugasnya ribet dan nggak penting-penting amat, ia akhirnya dengan sigap yakin bisa menyelesaikan tugas yang diberikan Reiji. Keesokan harinya tugas yang juga hukuman itu sudah ia kumpulkan

Aeris percaya bahwa ia akan menyelesaikan tugas yang diberikan Reiji. Kepercayaan dirinya semakin menegaskan bahwa ia tak bisa disepelekan oleh senior. Ia juga semakin menegaskan diri bahwa dirinya tidak takut menghadapi senioritas yang terjadi selama OSPEK.
Masa-masa menjadi mahasiswa baru memang menarik, sekaligus tantangan untuk beradaptasi terhadap lingkungan baru. Sobel bisa sama-sama belajar cara menjadi mahasiswa baru yang  beradaptasi di lingkungan kampus bareng Aeris dan senior-nya Reiji. Ternyata, hubungan Aeris dan Reiji tidak hanya sekedar junior dan senior di kampus, ada masa lalu yang ternyata belum terselesaikan di antara mereka. Nantikan kisahnya dalam novel Rotasi Dunia Reiji yang akan terbit di Bentang Pustaka. Pantau informasinya di Shopee Bentang Official Shop, ya!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta