Friendzone Alert 1/5: Ada Friendzone di Dapur Cokelat!

“Terkadang, sangat normal mengikuti hati kita. Perasaan kita. Menolak apa yang sebetulnya kita rasakan malah membuat perasaan kita tak keruan.” – Chocolove, Friendzone Alert, @dyprameswarie

Ibiza adalah seorang mahasiswa STPB yang terbiasa membantu Ayahnya di dapur Chocology. Berjam-jam menggilas dan mencetak adonan pai sih sudah menjadi hal yang biasa bagi Ibiza. Namun, Chocology menjadi sangat luar biasa bagi perempuan itu kala Sean datang ke dalam kehidupannya.

Sean adalah seorang chocolatier dari Prancis. Berusia 24 tahun, tinggi badan 185 sentimeter, serta memiliki wajah bak model Uniqlo. Ia didatangkan oleh ayah Ibiza untuk mengajari empat orang chef pastry di Chocology.

Selama berada di Indonesia–khususnya di Chocology, Sean kerap menghabiskan waktu bersama Ibiza. Hingga akhirnya, Ibiza menyadari bahwa ia mulai baper! Uh! Ibiza jadi senang memperhatikan Sean, sesuatu bergejolak dalam dadanya kala Sean menyebutnya cantik, dan ia merasa “aneh” tiap kali Sean menganggap dirinya hanya “teman”. Kyaaa! Friendzone detected!

Kira-kira, gimana ya kelanjutan hubungan mereka? Apa yang terjadi ketika Sean tiba-tiba mengabarkan bahwa dirinya rindu rumah dan akan kembali ke Prancis?

***

Fiuh! Belajar dari kisah Sean dan Ibiza, boleh lah yaa kalau kita menyetujui sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa yang berbunyi witing tresna jalaran saka kulina? Dalam bahasa Indonesia, ungkapan tersebut berarti cinta datang karena terbiasa! Sean dan Ibiza terbiasa menghabiskan waktu bersama saat di Chocology hingga Ibiza menyadari perlahan-lahan bahwa laki-laki itu sudah mencuri hatinya!

Status “teman” yang normalnya terdengar menyenangkan dan membahagiakan, dalam situasi seperti ini menjadi sedikit menyebalkan. Sudah kasih perhatian sebesar itu, masa iya cuma dianggap teman? Hehehe. Kan kesel ya? :p

Omong-omong, dari kisah Sean dan Ibiza juga, kita belajar bahwa cinta bisa tumbuh dimana saja, nggak terkecuali di dapur! Tapi, itu berarti…friendzone juga bisa terjadi sama siapa saja, termasuk kamu hihihi :p

Tenang, kalau kamu sedang mengalami friendzone, kamu nggak sendirian kok. Setidaknya, ada 5 kisah dalam #FriendzoneAlert yang akan menyadarkan bahwa kamu bukan satu-satunya korban dari status mengesalkan ini, guys. Kamu sekaligus bisa belajar gimana caranya jadi korban friendzone yang elegan! Hahaha :D

Oh iya, kamu pasti penasaran kan, gimana akhir kisah Sean dan Ibiza tadi? Tenang (lagi), #FriendzoneAlert akan segera meluncur di toko buku mulai minggu depan! ^^

 

“Terkadang, sangat normal mengikuti hati kita. Perasaan kita. Menolak apa yang sebetulnya kita rasakan malah membuat perasaan kita tak keruan.” – Chocolove, Friendzone Alert, @dyprameswarie

Ibiza adalah seorang mahasiswa STPB yang terbiasa membantu Ayahnya di dapur Chocology. Berjam-jam menggilas dan mencetak adonan pai sih sudah menjadi hal yang biasa bagi Ibiza. Namun, Chocology menjadi sangat luar biasa bagi perempuan itu kala Sean datang ke dalam kehidupannya.

Sean adalah seorang chocolatier dari Prancis. Berusia 24 tahun, tinggi badan 185 sentimeter, serta memiliki wajah bak model Uniqlo. Ia didatangkan oleh ayah Ibiza untuk mengajari empat orang chef pastry di Chocology.

Selama berada di Indonesia–khususnya di Chocology, Sean kerap menghabiskan waktu bersama Ibiza. Hingga akhirnya, Ibiza menyadari bahwa ia mulai baper! Uh! Ibiza jadi senang memperhatikan Sean, sesuatu bergejolak dalam dadanya kala Sean menyebutnya cantik, dan ia merasa “aneh” tiap kali Sean menganggap dirinya hanya “teman”. Kyaaa! Friendzone detected!

Kira-kira, gimana ya kelanjutan hubungan mereka? Apa yang terjadi ketika Sean tiba-tiba mengabarkan bahwa dirinya rindu rumah dan akan kembali ke Prancis?

***

Fiuh! Belajar dari kisah Sean dan Ibiza, boleh lah yaa kalau kita menyetujui sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa yang berbunyi witing tresna jalaran saka kulina? Dalam bahasa Indonesia, ungkapan tersebut berarti cinta datang karena terbiasa! Sean dan Ibiza terbiasa menghabiskan waktu bersama saat di Chocology hingga Ibiza menyadari perlahan-lahan bahwa laki-laki itu sudah mencuri hatinya!

Status “teman” yang normalnya terdengar menyenangkan dan membahagiakan, dalam situasi seperti ini menjadi sedikit menyebalkan. Sudah kasih perhatian sebesar itu, masa iya cuma dianggap teman? Hehehe. Kan kesel ya? :p

Omong-omong, dari kisah Sean dan Ibiza juga, kita belajar bahwa cinta bisa tumbuh dimana saja, nggak terkecuali di dapur! Tapi, itu berarti…friendzone juga bisa terjadi sama siapa saja, termasuk kamu hihihi :p

Tenang, kalau kamu sedang mengalami friendzone, kamu nggak sendirian kok. Setidaknya, ada 5 kisah dalam #FriendzoneAlert yang akan menyadarkan bahwa kamu bukan satu-satunya korban dari status mengesalkan ini, guys. Kamu sekaligus bisa belajar gimana caranya jadi korban friendzone yang elegan! Hahaha :D

Oh iya, kamu pasti penasaran kan, gimana akhir kisah Sean dan Ibiza tadi? Tenang (lagi), #FriendzoneAlert akan segera meluncur di toko buku mulai minggu depan! ^^

Nokavia Adya Permata Putri

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta