Enam Lagu yang Asyik Didengarkan saat Traveling, Mana Lagu Favoritmu?

Menyukai sebuah lagu biasanya karena ada kenangan yang menempel pada setiap liriknya. Begitu pula ketika traveling, masing-masing orang pasti memiliki lagu kesukaannya. Saat traveling mungkin tidak terlalu terasa makna dari lagu-lagu yang didengar, tetapi ketika perjalanan usai dan flashback pada momen-momennya, lagu adalah salah satu komponen yang akan diingat.

Begitu pula Trinity, ada lagu yang membuatnya terinspirasi, ada pula yang membuat depresi karena lirik dan suaranya. Trinity sendiri mengaku bukan termasuk orang yang menggunakan headset ketika mendengarkan lagu di ponsel. Sebagai penulis, Trinity membiarkan semua pancaindra terbuka. Ia tidak mau mengisolasi diri dengan mendengarkan musik.

Inilah 6 lagu yang biasa Trinity dengarkan ketika traveling. Intip judulnya, barang kali kamu bisa ikutan mendengar sambil traveling.

1.Waiting in Vain – Bob Marley 

Lagu pertama yang dipilih Trinity adalah Waiting in Vain oleh Bob Marley. Sejujurnya, Trinity menyukai semua lagu Bob Marley yang mayoritas bergenre reggae. Genre reggae memang tepat untuk diputar di pantai. Berkat lagu tersebut, Trinity sampai nekat meninggalkan rumah untuk pergi ke Jamaika. Mendengarkan lagu ini membuat Trinity membayangkan indahnya pantai tropis, pasir putih, nyiur melambai, matahari terbenam, hingga pria hot yang telanjang dada sambil menikmati bir. Kisah Trinity melakukan perjalanan ke Jamaika bisa dibaca pada buku The Naked Traveler: 1 Year-Round-the-World Trip.

2. It Ain’t Over ’til It’s Over – Lenny Kravitz

Bagi Trinity, semua lagu Kravitz juga keren-keren untuk didengarkan selama traveling. Selain parasnya yang ganteng, Kravitz sukses membuat orang yang mendengarkan lagunya otomatis menggerakkan kepala dan badan. Apalagi ketika traveling, berkenalan dengan orang baru kemudian muncul kekhawatiran akan berpisah, biasanya Trinity akan bilang sambil menyanyikan lirik, ‘Cause baby it ain’t over ‘til it’s over! Baginya, nikmatin dulu aja apa yang ada.

3. Ants Marching – Dave Matthews Band

Trinity mulai menyukai lagu ini karena dua teman dekatnya dahulu menjadi fan berat Dave Matthews Band. Kedua teman dekat Trinity pun bisa memainkan gitar dan bernyanyi persis seperti lagu ini. Seringnya mendengarkan lagu tersebut, membuat Trinity terngiang-ngiang dan akhirnya menyukai lagu ini. Ditambah dengan liriknya yang memang bagus dan pas untuk orang-orang yang ingin keluar dari rutinitas. Seperti pesan pada lagu ini, jangan sampai seperti barisan semut yang mengerjakan aktivitas yang sama setiap hari. Perlu ada suasana baru dan tantangan baru. Lagu ini sangat menginspirasi untuk traveling, patut dicoba!

4. Pure Shores – All Saints

Kali pertama tahu lagu ini dari film The Beach-nya Leonardo DiCaprio. Sejak itu, Trinity jadi sangat suka dengan lagu Pure Shores. Karena lagu ini pula, pada 2003 ia bela-belain ke Pulau Phi-Phi di Thailand. Saat berlibur ke pantai bersama sahabat-sahabatnya, lagu ini kerap ia putar sambil berlagak membuat video klip ala All Saints. Menyenangkan, bukan?

5. Hey Ya! – OutKast

Lagu Hey Ya! dari OutKast selalu membuat Trinity bergoyang setiap mendengar lagunya. Lagu ini mengingatkan pada perjalanannya di New Zealand bersama Sri dan Jane pada 2003. Kalau sedang menikmati hiburan malam, setiap mendengar lagu ini Trinity merajai lantai dengan goyang ngebor khas pendangdut Inul Daratista.

6. Closer – The Chainsmokers

Siapa, sih, yang tidak tahu lagu Closer yang dibawakan oleh The Chainsmokers? Lagu sejuta umat ini sudah menempel di kepala Trinity sejak trip ke Eropa sendirian selama 1,5 bulan. Mendengar lagu ini membuat Trinity menjadi tenang dan percaya diri apa pun sulitnya perjalanan yang ia hadapi.

Masih banyak lagu lain yang Trinity bagikan kepada kalian. Ketahui lebih banyak tentang judul lagu yang asyik saat traveling dalam buku The Naked Traveler 8 karya terbaru dari Trinity. Dapatkan info selengkapnya mengenai buku tersebut, di sini.

Kontributor: Novia Intan

Sumber foto: Phinemo

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta