Cinta Pandangan Pertama Bikin Deg-Degan, Ini Tandanya!

Cinta pandangan pertama memang kerap kali melibatkan aspek fisik lawan jenis, tapi tidak semua begitu sih. Orang yang pernah merasakannya pasti paham rasanya jatuh cinta dari mata, lalu turun ke hati. Sekalipun belum tahu namanya, rasa suka sekejap ini sanggup membikin hati berdebar-debar. Tidak heran ya jika kemudian jenis cinta ini membuat seseorang bisa senyum-senyum sendiri saat memikirkannya.

Nah, apakah Sobat Bentang pernah mengalami cinta pandangan pertama tersebut? Entah itu saat masih sekolah, kuliah, atau justru sekarang saat beranjak dewasa. Katanya, jatuh cinta secara tiba-tiba itu bisa bikin bahagia. Berikut ini beberapa tanda yang kamu rasakan saat mengalaminya!

Tertarik Fisik secara Instan

Fisik menarik bikin jatuh cinta

Sumber: Freepik

Kebanyakan cerita cinta dari mata turun ke hati berawal dari ketertarikan fisik. Sobat Bentang, kamu pasti sepakat dong ada kalanya keelokan fisik seseorang ampuh bikin hati berdebar-debar. Bisa jadi karena matanya, rambutnya, hidungnya, tangannya, dan lain-lain. Ada pula yang jatuh hati karena seseorang tengah melakukan aktivitas fisik, misalnya olahraga atau bermain musik.

 

Ini wajar kok, apalagi manusia memang mudah tertarik secara fisik. Justru dari awal ketertarikan itulah lama-lama akan muncul hal lain. Yang awalnya hanya suka karena fisik, pelan-pelan juga suka kesehariannya, sifatnya, dan lain-lain. Intinya, fisik terkadang hanya sebagai pemicu. Begitu mengenal lebih dekat, segalanya jadi jauh lebih indah dari sekadar fisik.

Mendadak Merasa Terhubung

Pada cerita lain, cinta pandangan pertama kerap juga membuat sebagian orang mendadak terkoneksi dengan orang yang disukai tersebut. Padahal baru pertama kali bertemu, tetapi ada semacam perasaan “nyambung” yang sulit terdefinisikan. Biasanya kesan ini muncul setelah beberapa menit saling mengobrol. Belum kenal lama, namun terhubung. Gimana ceritanya ya?

 

Orang-orang yang mempunyai latar atau pengalaman hidup mirip akan lebih sering merasakan hal ini. Itu artinya, ada emosi yang hampir sama dapat tersalurkan. Pada akhirnya, obrolan yang baru beberapa menit terasa menyenangkan. Bahkan andai hubungan itu berlanjut, kemungkinan akan jadi pertemanan yang seru!

Baca Juga: Sahabat Jadi Cinta, Coba Kenali Tanda-Tandanya Ini Deh!

Cemas saat Berpapasan

Setelah merasakan jatuh cinta secara tiba-tiba, pasti akan ada beberapa kesempatan untuk bertemu kembali dengan orang tersebut. Entah karena tidak sengaja atau justru disengaja. Biasanya nih, momen saat berpapasan kembali itu bikin cemas lho. Sobat Bentang pasti pernah mengalaminya ‘kan?

Kecemasan itu bentuknya macam-macam. Misalnya, cemas tidak bisa seakrab kemarin, cemas akan diperhatikan olehnya atau tidak, dan lain-lain. Jika sudah cemas berlebihan, bisa jadi nanti malah grogi saat mengobrol kembali. Duh, serba salah ya!

Cinta Pandangan Pertama Bikin Terus Memikirkannya

Ciri khas dari bentuk cinta ini adalah tidak bisa berhenti memikirkannya. Tidak sampai situ saja, kadang seseorang juga menanti-nanti kapan bertemu dengannya kembali. Mau makan, kepikiran. Mau tidur, eh kepikiran juga. Kalau rasa cintanya cukup dalam, seharian bisa lho memikirkannya!

Sikap ini biasanya muncul karena ada rasa penasaran yang belum terjawab. Maklum saja, rasa suka dalam sekejap sering meninggalkan banyak tanda tanya. Contohnya, apakah dia sudah punya pacar, tipe laki-laki atau perempuan apa yang dia sukai, dan lain-lain. Saat semuanya masih terasa abu-abu, tidak ada kebiasaan lain yang akan muncul selain memikirkannya.

Bagaimana nih, Sobat Bentang? Apakah tanda atau ciri-ciri tadi sudah pernah kamu rasakan juga? Dalam buku Mencintaimu Sampai Kau Mau karya Kurniawan Gunadi, ada lho penggalan prosa yang bicara mengenai cinta pandangan pertama ini. Ada juga prosa-prosa lain tentang cinta yang menyentuh hati dan bikin kamu senyum-senyum saat membacanya. Kalau penasaran, buruan pesan bukunya di Bentang Pustaka sekarang ya!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta