Kumpulan pemberitaan terkini.

Ketika Tuhan Berhenti Menghitung

Kisah ini terinspirasi oleh pemenang utama #SuratUntukAyah, Andiena Shanty.

Siapa yang pernah berpikir bahwa keinginan kita akan menjumpai kita di masa depan dengan menggantungkan kita di masa kini?

Lalu, apakah kita akan terpengaruh oleh masa kini dan berdiam dalam durja?

Sedari tahun 2014, Andiena, sangat ingin ke Belitung. Ia bahkan menggambarkannya dalam SHPKB (Skala Hasrat Pengen Ke Belitung) dari jangkauan 1-10, dia berada di angka 11.

Hingga akhirnya menurutnya apa yang dikatakan Amiru kepada Sabari benar terbukti:

Tuhan selalu menghitung, dan suatu ketika Tuhan akan berhenti menghitung 

Nah, mau tahu kan bagaimana inginnya Andiena untuk ke Belitung? Untuk lebih lengkapnya yuk mampir ke blognya: http://andienashanty.blogspot.co.id/2015/09/apakah-tuhan-akan-berhenti-menghitung.html

 

Haidar Bagir Masuk dalam Daftar 500 Muslim Berpengaruh di Dunia

Haidar Bagir, Direktur Utama Mizan, kembali tercantum dalam buku The 500 Most Influental Muslims in The World 2016. Sejak kali pertama The Royal Islamic Strategic Studies Center (RISCC) menerbitkan buku ini tahun 2009. Haidar Bagir masuk sebagai satu di antara 15 muslim Indonesia yang terpilih. Buku yang digawangi oleh Pimpinan Editor, John L. Esposito dan Ibrahim Kalin ini, membagi 500 muslim terplih menjadi tiga belas kategori. Haidar Bagir masuk dalam kategori bidang media.

Selain menjadi salah seorang pendiri Mizan, Haidar juga merupakan tokoh filsafat, pengajar, dan aktif dalam pembangunan dan pengembangan berbagai organisasi.  Ia meraih gelar doktoralnya di Jurusan Filsafat Universitas Indonesia, setelah sebelumnya menggondol gelar sarjana dari Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, dan menamatkan pendidikan masternya di The Centre for Middle-Eastern Studies, Harvard University.

Tercatat, Haidar juga mendapat kepercayaan sebagai Ketua Yayasan Madina Ilmu yang mengelola Sekolah Tinggi Madina Ilmu di  Depok . Dirinya juga sempat menjabat sebagai direktur utama GUIDE (Gudwah Islamic Digital Edutainment) Jakarta, Ketua Pusat Kajian Tasawuf Positif IIMaN, Ketua Badan Pendiri YASMIN (Yayasan Imdad Mustadh’afin), dan menjadi pengajar di beberapa universitas di Indonesia.

Tak hanya itu, kegemaran Haidar dalam menulis membuahkan beberapa buku best seller. Di antaranya Buku Saku Tasawuf, Buku Saku Filsafat, Buat Apa Shalat, Surga di Dunia, Surga di Akhirat, Era Baru Manajemen Etis dan beberapa buku lain.

Kesibukan Haidar tidak kemudian menghalanginya melakukan syiar agama. Hingga saat ini, Haidar masih aktif memberikan ceramah keagamaan dan pendidikan di sejumlah instansi, menjadi pembicara dalam sejumlah seminar, khususnya seminar keilmuan tentang filsafat dan pemikiran Islam kontemporer. Tak tanggung-tanggung, beberapa tahun terakhir, Haidar juga menekuni radio mingguan bertajuk Lite is Beautiful di Lite FM.

Tak hanya didapuk sebagai The 500 Most Influental Muslims in The World, Haidar juga pernah menerima beberapa gelar penghargaan bergengsi, seperti Science and Religion Course Award dari The Centre for Theology and Natural Sciences (CTNS), Berkeley, California, Amerika Serikat tahun 2002/2003. Tahun 2008, dirinya dinobatkan sebagai salah satu dari sepuluh Best CEO’s versi Majalah SWA. Pada tahun yang sama, Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) menunjuk Haidar sebagai Tokoh Perbuuan Islam Indonesia 2008.

Fitria

Steve Jobs dalam Layar Emas

Ingat sosok kharismatik dan jenius yang menghadirkan gadget yang ada digenggamanmu sekarang? Ya, sosok itu bernama Steve Jobs. Laki-laki visioner dari Amerika Serikat ini adalah sosok yang menyampaikan sistem smartphone pertama kali melalui Iphone nya. Ia adalah sosok yang berhasil mengakselerasi perkembangan dunia digital hingga kini terjadi revolusi digital di seluruh dunia. Ia adalah sosok yang berhasil mengubah dunia digital yang semula terkesan tidak keren dan dipenuhi dengan geek menjadi dunia yang keren dan sangat menguntungkan.

Kematiannya pada 5 Oktober 2011 lalu mengguncang dunia, terutama dunia digital. Beberapa hari pasca kematiannya, pada 24 Oktober 2011, buku biografi Steve Jobs yang ditulis oleh Walter Isaacson diterbitkan. Buku ini dibuat atas permintaan Steve Job sendiri dan berdasarkan wawancara langsung antara Steve Jobs dan Walter Isaacson yang dilakukan selama kurang lebih dua tahun.

Buku yang langsung menjadi bestseller ini akan diangkat ke layar lebar pada Oktober mendatang. Disutradarai oleh Danny Boyle dan dibintangi oleh bintang-bintang Hollywood ternama seperti Michael Fassbender dan Kate Winslett. Film ini akan menjadi sebuah penggambaran apik dari buku Walter Isaacson yang telah mengisahkan dengan cermat kisah hidup motor penggerak revolusi digital: Steve Jobs.

Penulis buku biografi bestseller Steve Jobs, Walter Isaacson, tidak hanya berhenti dengan mengulik kisah hidup Steve Jobs untuk menyampaikan kisah hebat mengenai revolusi digital. Dalam buku terbarunya, The Innovators, Walter Isaacson menyampaikan sebuah narasi menarik mengenai inovasi terhebat manusia: Dunia Digital. Dan bagaimana evolusi manusia dari manual ke digital terjadi selama beratus-ratus tahun dengan kecepatan yang terus meningkat pesat. Hingga beberapa tahun belakangan ini mencapai sebuah akselerasi luar biasa berkat Steve Jobs, Bill Gates, Sergey Brin dan Larry Page hingga membentuk sebuah revolusi digital.

 

Sudah Seharusnya TKI “Kembali” ke Tangan Pencintanya

Demam Pangeran Ucup, sapaan akrab Pangeran Yousoef sebagai karakter utama novel Tenaga Kerja Istimewa (TKI), tak lain karena kuatnya karakter Pangeran Ucup itu sendiri. Tak hanya Pangeran Ucup, Annisa, Putri Muna, dan karakter-karakter lain dalam TKI pun dilahirkan dengan identitas matang. Hal inilah yang membuat para pembaca ikut larut dalam berbagai emosi, baik cinta, tawa, tangis, kecewa, bahkan marah.

Meskipun sukses mengobrak-abrik emosi pembaca, Naiqueen mengaku, dirinya tidak memiliki cara khusus untuk memunculkan ide liar. “Simpel. Banyak membaca, banyak melihat, dan banyak mendengar agar bisa menghasilkan sesuatu yang tak ada batasnya untuk diolah menjadi karya,” akunya.

Naiqueen membeberkan, TKI merupakan kisah yang ia tulis dengan kurasan emosi dan tenaga. Butuh beberapa riset kecil-kecilan bagi Naiqueen untuk mendapatkan suasana dan gambaran yang tepat dalam menuliskan TKI. “Cuma untuk menentukan gaun yang cocok untuk Annisa datang ke gala dinner saja saya harus obrak-abrik majalah fashion. Saya mencari tahu tren busana di Eropa selama setengah tahun ke belakang. Untuk saya yang hanya tertarik dengan gamis dan baju tidur, riset itu luar biasa bikin stres,” katanya tergelak.

Jerih payah Naiqueen dalam menulis TKI berbuah manis. Tak hanya digilai khalayak dan kisahnya dibaca 1,6 juta kali di wattpad, Bentang Pustaka akhirnya melirik kisah yang ia tulis untuk diterbitkan menjadi sebuah buku. Bagi Naiqueen, diterbitkannya TKI menjadi sebuah buku merupakan beban besar yang akhirnya terlepas. Sebab, sebelumnya, begitu banyak pembaca TKI yang menginginkan kisah TKI diterbitkan menjadi buku.

Meskipun menyimpan harapan yang tinggi pada TKI, diterbitkannya TKI menjadi buku seperti mimpi yang jadi kenyataan bagi Naiqueen. “Tidak ada mimpi yang tidak bisa jadi kenyataan. Buktinya, mimpi saya dan pembaca TKI memegang TKI dalam wujud hard copy sudah terjadi,” ujarnya. Naiqueen sendiri sejak awal sangat total dalam menggarap cerita TKI. Sebab, bagi Naiqueen, TKI tidak hanya miliki dirinya. “TKI adalah milik pembaca, sudah seharusnya TKI “kembali” ke tangan pecintanya,” pungkasnya.

@fitriafarisa

 

Naiqueen: Pangeran Ucup Memang Seperti Punya Pelet

Heboh cerita Tenaga Kerja Istimewa (TKI) karya Naiqueen, diringi dengan kehebohan Pre Order Novel Tenaga Kerja Istimewa yang digelar oleh Mizan Store dan beberapa toko buku online lain September lalu. Pamor Pangeran Ucup, sapaan akrab Pangeran Yousoef, tokoh utama TKI, pun kian memuncak. Bagaimana tidak? Pangeran Ucup memang diciptakan amat kharismatik, penuh pesona, dan sulit ditebak. Sifat tersebutlah yang membuat banyak wanita jatuh cinta, bahkan tergila-gila dengan tokoh fiktif ini.

“Saya sendiri yang menciptakan tokoh Pangeran Ucup, untungnya saya nggak ikut-ikutan jatuh cinta dengan Ucup,” gelak Naiqueen. “Namun, Pangeran Ucup memang sangat mudah membuat wanita jatuh cinta, seperti punya pelet,” lanjutnya.

Bahkan, Naiqueen sendiri seringkali dibuat takjub dengan fans Pangeran Ucup. Banyak hal-hal di luar dugaan yang ditimbulkan oleh pesona tokoh ciptaannya. “Salah satu fans berat Pangeran Ucup pernah mengirim pesan pribadi ke saya, mengatakan bahwa dirinya sampai memiliki masalah serius dengan teman prianya gara-gara merasa Pangeran Ucup selalu berada di hati dan pikiran teman saya inikelakar Naiqueen.

Tak cukup sampai di situ, Naiqueen juga pernah menerima paket berisi 5 ml essence mawar taif asli Arab Saudi. “Saya diberi lagi-lagi oleh fans TKI. Katanya, ia penasaran dengan pesona mawar taif yang disimbolkan sebagai kecantikan Annisa dalam cerita TKI. Luar biasa, kan,” kata Naiqueen dengan takjub.

Fenomena Pangeran Ucup dan Annisa memang tak jarang membuat Naiqueen, si penciptanya sendiri terheran-heran. Naiqueen mengaku, dirinya takjub dengan power pecinta Pangeran Ucup.

@fitriafarisa

Inilah Awal Kelahiran Tenaga Kerja Istimewa

Berawal dari obrolan iseng bersama teman-teman masa kuliah di chat room Facebook, Naiqueen akhirnya menemukan ide untuk menulis sebuah cerita tentang Pangeran Arab Saudi. Obrolannya iseng, seputar wajah-wajah pria eksostis dari India dan Timur Tengah, hingga seorang pangeran Arab Saudi yang diklaim sebagai Pangeran tertampan. Keisengan ini akhirnya mendorong Nai segera membuat plot cerita tentang gadis Indonesia dan Pangeran Arab Saudi yang tampan, yang kemudian kisah ini ia beri judul Tenaga Kerja Istimewa (TKI).

Ditulis pertama kali sejak Juli 2009, Nai mengaku, 3 bulan setelahnya saat sampai ke part 6, ia berhenti menulis karena imajinasinya yang terlampau liar. Titik fokus Nai sendiri memang pada Pangeran Arab Saudi, yang kemudian diberi nama Pangeran Yousoef. “Dalam imajinasi saya, pangeran tersebut harus super super super W-O-W,” katanya dengan antusias. Nai juga mengibaratkan Pangeran Yousoef seperti gunung es dan Rapunzel, dingin dan seperti terpenjara dalam menara gading. Tak menjejak realitas hingga Annisa, si Tenaga Kerja Indonesia, menarik paksa Pangeran Yousoef dari dunianya. “Itulah kenapa saya membuat adegan Annisa pertama kali melihat Ucup (sapaan akrab Pangeran Yousoef) ketika sang pangeran sedang melamun di balkoni kamarnya,” lanjutnya sambil terkekeh. Pada karakter Annisa sendiri, Nai mengaku tidak menggalinya terlalu dalam. Ia hanya ingin menampilkan sosok yang berusaha bertahan dalam keterpaksaan, ketakutan, namun memutuskan untuk menghadapinya.

Ketika dibagikan ke Wattpad, Naiqueen mengaku TKI masih dalam wujud yang berantakan. Ia berharap mendapat kritik dan saran dari pembaca agar karyanya dapat disukai dan memuaskan pembacanya. “Karena saya selalu merasa, TKI bukan milik saya saja. TKI adalah milik semua orang yang memberikan kontribusi di dalamnya,” tuturnya.

@fitriafarisa

Indonesia Mampir ke Frankfurt Book Fair 2015 loh!

Frankfurt Book Fair 2015 merupakan pameran buku terbesar di dunia. Ini sudah menjadi tradisi yang berlangsung selama puluhan tahun. Menariknya, setiap tahun, sebuah negara atau wilayah akan diundang ke Frankfurt, Jerman. Hal ini diselenggarakan untuk lebih memperkenalkan budaya, tradisi literatur, serta industri buku ke masyarakat internasional.

Di tahun 2015, Indonesia mendapatkan kehormatan untuk menjadi Guest of Honour (tamu kehormatan). Dalam rangka menyambut Indonesia Goes to Frankfurt Book Fair 2015, maka diluncurkanlah sebuah blog Indonesia Goes to Frankfurt yang mana melibatkan Kementerian-kementerian RI, Goethe Institut, Frankfurt Book Fair, Komite Penyelenggara Nasional (yang akan dibentuk), PerpusNas, IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), Yayasan Lontar, penulis dan penerbit (dari berbagai genre: fiksi, nonfiksi, komik, bukufoto, dll), editor, penerjemah, dan pihak-pihak lainnya.

Jika Indonesia saja sudah mengglobal dalam halnya kecintaan akan dunia literatur, apakah cinta kamu juga akan mengglobal?

Baca Novel “Kambing dan Hujan” Gratis!

Sudah membaca roman syahdu berjudul Kambing dan Hujan? Yap, roman pemenang Lomba Menulis Dewan Kesenian Jakarta 2014 ini ditulis oleh Mahfud Ikhwan dan menjadi salah satu andalan Bentang Pustaka sejak kali pertama terbit pada Juni lalu.

Bercerita mengenai kisah cinta suci sepasang kekasih yang harus menemui jalan terjal lantaran kisah masa lalu kedua orang tua mereka. Sepasang kekasih ini harus berjuang menghadapi segala macam beda yang membuat hati kedua orang tuanya keras seperti batu. Bagaimana mungkin sepasang kekasih bagai tak bisa menyatu karena kedua orang tuanya berbeda golongan mazhab agama?

Nah, sudahkah kamu turut larut dalam romansa Kambing dan Hujan? Ini saatnya temukan jawaban dari dua perbedaan!

Baca novel Kambing dan Hujan secara online dan gratis melalui bookmate! Apa sih bookmate itu? Temukan jawabannya sekarang juga di sini baca Kambing dan Hujan gratis.

 

Yuk, Meet the Author and Editor!

Kamu hobi baca? Atau hobi nulis? Ingin sharing sama penulis yang bukunya udah laris? Pengen juga dapet coaching dari editor yang profesional dalam editing naskah? Kami punya jawabannya!

Ikutan yuk “Meet the Author and Editor“! Di sini, kamu bisa sharing, bahkan dapet coaching clinic dari penulis Dy Lunaly, serta editor fiksi Bentang Pustaka Adham T Fusama dan Dila Maretihaqsari!

Sabtu, 5 September 2015 jam 15.30 di Mooi Kitchen, YAP Square B-10. Jl. C. Simanjuntak No. 2, Jogja.  FREE!

Daftarkan dirimu dengan kirim email ke [email protected] dengan subjek “Pendaftaran”

Kamu bisa loh bawa naskahmu ke acara ini untuk didiskusikan! Yuk, diagendakan untuk datang!

Indonesia Sebagai Tamu Kehormatan Frankfurt Book Fair 2015

Kabar bahagia datang lagi dari dunia penerbitan Indonesia. Terkait dengan akan diselenggarakannya Frankfurt Book Fair 2015, Indonesia terpilih sebagai Guest Of Honour (GoH) di acara pameran buku terbesar di seluruh dunia tersebut.

Frankfurt Book Fair adalah acara tahunan, yang diikuti oleh lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia. Dalam acara Frankfurt Book Fair, tiap negara tidak hanya menampilkan buku-buku terbaik karya anak bangsa, namun juga menampilkan kebudayaan dan kearifan lokal yang ada di negara masing-masing. Dan tentu saja, Indonesia sebagai GoH menjadi negara yang paling disorot dalam rangkaian acara FrankFurt Book Fair 2015 mendatang.

Demi mempersiapkan diri untuk menjadi GoH di Frankfurt Book Fair 2015 mendatang, 200 judul buku karya anak bangsa akan diterjemahkan ke bahasa Jerman dan Inggris. Tentu ini merupakan PR besar bagi dunia literasi Indonesia, mengingat minimnya penerjemah yang baik di Indonesia dan banyaknya jumlah buku yang belum diterjemahkan.

Terlepas dari banyaknya hal yang harus dikejar oleh Indonesia demi persiapan untuk menjadi GoH di Frankfurt Book Fair 2015, ini merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperkenalkan dunia literasi Indonesia kepada para penggemar literasi dunia. Begitupun bagi Bentang Pustaka yang termasuk dalam daftar penerbit yang akan mengisi di Frankfurt Book Fair 2015 mendatang. Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk memperkenalkan karya-karya ciamik yang telah diterbitkan oleh Bentang Pustaka kepada dunia internasional.

Indonesia memiliki banyak penulis berbakat yang berkelas dunia, sebut saja Andrea Hirata, Dewi Lestari, Trinity, dan Wahyu Aditya. Kesemua penulis ini merupakan penulis-penulis brilian yang telah menerbitkan beberapa karyanya melalui Bentang Pustaka. Dan keempat penulis berbakat tersebut, akan mengikuti acara Frankfurt Book Fair 2015, menjadi representasi bagi dunia literasi Indonesia.

(Talitha Fredlina Azalia) Kabar bahagia datang lagi dari dunia penerbitan Indonesia. Terkait dengan akan diselenggarakannya Frankfurt Book Fair 2015, Indonesia terpilih sebagai Guest Of Honour (GoH) di acara pameran buku terbesar di seluruh dunia tersebut.

Frankfurt Book Fair adalah acara tahunan, yang diikuti oleh lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia. Dalam acara Frankfurt Book Fair, tiap negara tidak hanya menampilkan buku-buku terbaik karya anak bangsa, namun juga menampilkan kebudayaan dan kearifan lokal yang ada di negara masing-masing . Dan tentu saja, Indonesia sebagai GoH menjadi negara yang paling disorot dalam rangkaian acara FrankFurt Book Fair 2015 mendatang.

Demi mempersiapkan diri untuk menjadi GoH di Frankfurt Book Fair 2015 mendatang, 200 judul buku karya anak bangsa akan diterjemahkan ke bahasa Jerman dan Inggris. Tentu ini merupakan PR besar bagi dunia literasi Indonesia, mengingat minimnya penerjemah yang baik di Indonesia dan banyaknya jumlah buku yang belum diterjemahkan.

Terlepas dari banyaknya hal yang harus dikejar oleh Indonesia demi persiapan untuk menjadi GoH di Frankfurt Book Fair 2015, ini merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperkenalkan dunia literasi Indonesia kepada para penggemar literasi dunia. Begitupun bagi Bentang Pustaka yang termasuk dalam daftar penerbit yang akan mengisi di Frankfurt Book Fair 2015 mendatang. Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk memperkenalkan karya-karya ciamik yang telah diterbitkan oleh Bentang Pustaka kepada dunia internasional.

Indonesia memiliki banyak penulis berbakat yang berkelas dunia, sebut saja Andrea Hirata, Dewi Lestari, Trinity, dan Wahyu Aditya. Kesemua penulis ini merupakan penulis-penulis brilian yang telah menerbitkan beberapa karyanya melalui Bentang Pustaka. Dan keempat penulis berbakat tersebut, akan mengikuti acara Frankfurt Book Fair 2015, menjadi representasi bagi dunia literasi Indonesia.

(Talitha Fredlina Azalia)

© Copyright - Bentang Pustaka