Pada 18–19 September 2018, China Society for Human Rights Studies dan China Foundation for Human Rights Development bekerja sama untuk menyelenggarakan Forum Beijing 2018 tentang Hak Asasi Manusia.
Mengusung tema “Menghapus Kemiskinan: Membangun Komunitas Masa Depan Bersama bagi Umat Manusia”, forum ini membahas berbagai topik secara mendalam. Antara lain “Penghapusan Kemiskinan dan Realisasi Hak Subsistensi dan Pembangunan”; “Pemikiran, Pencapaian, dan Pengalaman Tiongkok dalam Penghapusan Kemiskinan dan Signifikansinya bagi Hak Asasi Manusia”; “Kerja Sama Internasional dan Perlindungan Hak Asasi Manusia dalam Penghapusan Kemiskinan”; dan “Membangun Komunitas Masa Depan Bersama untuk Umat Manusia dan Perlindungan Hak Asasi Manusia”.
Acara ini menjadi pencapaian ideologis yang penting. Huang Kunming, anggota Biro Politik sekaligus Sekretaris dari Sekretariat Komite Pusat dan Menteri Departemen Publisitas Partai Komunis Tiongkok, hadir di upacara pembukaan forum itu dan menyampaikan pidato utama. Xiangba Pingcuo, Presiden China Society for Human Rights Studies, dan Huang Mengfu, Direktur Umum China Foundation for Human Rights Development, juga berpidato. Lebih dari 200 pejabat, cendekiawan, dan pakar dari hampir 50 negara dan wilayah, termasuk Britania Raya, Prancis, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Nigeria, Kuba, dan Meksiko, serta dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan beberapa organisasi internasional menghadiri forum tersebut.
Para peserta sepakat bahwa pemberantasan kemiskinan merupakan tujuan yang ingin dicapai seluruh umat manusia. Kemiskinan tidak hanya menghalangi realisasi hak dan kebebasan manusia, tetapi juga menghambat pembangunan nasional. Melalui upaya penanggulangan kemiskinan, Tiongkok gencar mendorong kemajuan hak asasi manusia—terutama perlindungan hak subsistensi (jaminan adanya sumber daya untuk menunjang kehidupan) dan hak atas pembangunan.
Perlindungan terhadap hak subsistensi dan hak atas pembangunan memberi dukungan yang kuat untuk meningkatkan taraf hidup dan produksi masyarakat serta mengukuhkan pencapaian dalam upaya penanggulangan kemiskinan—hingga membentuk lingkaran kebajikan. Dalam upaya mengurangi angka kemiskinan, Tiongkok telah menerapkan strategi dasar penghapusan kemiskinan bertarget dan memperoleh pencapaian luar biasa. Meskipun strategi dengan target dan orientasi pada masyarakat ini didasarkan pada kondisi nasional Tiongkok, signifikansinya tidak terbatas dan dapat dijadikan referensi negara lain untuk membantu lebih banyak orang yang hidup dalam kemiskinan.
Pada saat bersamaan, Tiongkok bersedia mendengarkan dan belajar dari pengalaman upaya penanggulangan kemiskinan di negara dan kawasan lain serta memahami kesulitan dan tantangan mereka. Inisiatif membangun komunitas masa depan bersama bagi seluruh umat manusia mencerminkan tekad Tiongkok untuk memperkuat kerja sama internasional di bidang hak asasi manusia, meningkatkan manfaat bersama dan hasil yang saling menguntungkan, serta bekerja dengan negara lain untuk mengatasi dan memecahkan masalah kemiskinan global.
Para peserta juga berbagi pengalaman pemberantasan kemiskinan di Tiongkok dan belahan dunia lain, serta mendiskusikan kesulitan dan tantangan penanggulangan kemiskinan. Juga, mengemukakan pandangan mereka tentang bagaimana mencapai manfaat bersama dan hasil yang saling menguntungkan melalui kerja sama internasional serta membangun komunitas masa depan bersama bagi umat manusia yang bebas dari segala bentuk kemiskinan.
Mereka umumnya percaya tema yang diangkat forum ini sangat penting, membuka peluang, dan menyuntikkan semangat baru untuk kerja sama pengurangan kemiskinan global dan mempromosikan pengembangan hak asasi manusia.
Sembilan sesi berurutan dalam Forum Beijing tentang Hak Asasi Manusia telah menjadi platform yang unik untuk membahas isu-isu pembangunan kontemporer dan perlindungan hak asasi manusia, serta menjadi semacam “wadah pemikir” bagi organisasi internasional seperti PBB untuk mengambil keputusan penting pada masa depan.
Dalam upaya berbagi pencapaian ideologis forum itu dengan pembaca di seluruh dunia, beberapa makalah yang disampaikan kini dikumpulkan dan diterbitkan.
Ada 73 naskah pidato dan makalah dalam kumpulan tulisan ini yang dibagi menjadi 5 bagian sesuai dengan sub-topik forum. Pendapat yang diungkapkan dalam setiap makalah semata-mata mewakili pemikiran pribadi penulis dan tidak semestinya dianggap mencerminkan pandangan sponsor.