Harmoni Itu Kita
Rp59.000
Sebagian dari kita mungkin mulai merasakan jengah berada dalam situasi era sekarang ini. Niat baik sekalipun dipertanyakan, diragukan, bahkan mungkin juga ditampik lantaran datang dari mereka yang berlatar belakang berbeda. Padahal sejatinya, kebaikan adalah hakikat manusia, tak memandang batas dan perbedaan: bisa datang dari siapa saja, dari mana saja, dan ditujukan kepada siapa saja. Dari begitu banyak perbedaan bersisian dengan kebaikan, ajang penghargaan Kick Andy Heroes kembali memilih tujuh sosok yang bisa mewakili harmoni ini.
Dari Surabaya, Dokter Michael Tedjomulyo, rela terjun ke kolong jembatan dan gang kumuh untuk melayani kaum papa dan gelandangan. Begitu pula dengan kusir delman bernama Marsan, yang tulus berperan merawat sekitar 200 pengidap gangguan jiwa di Bekasi. Buku ini tak hanya merangkum harmoni sesama manusia, ada Melati dan Isabel Wijsen, dua bersaudara yang masih belia ini merawat alam dengan usaha terbaik mereka. Kampanye mengganti tas plastik dengan tas daur ulang kreasi yang mereka gagas, turut menjadikan Bali sebagai pulau pertama yang meregulasi penggunaan plastik di Indonesia.
Secercah harapan dan kebaikan yang terwujud harmoni, itulah gambaran yang mereka tunjukkan. Meski berkiprah dengan cara yang berbeda, mereka memberikan contoh upaya yang dilakukan. Dan sepatutnya kita lanjutkan.