Beratnya Jadi Anak Pertama Dalam Novel Dwilogi Padang Bulan
“Jadi anak pertama itu berat, kamu nggak akan kuat” kalimat ini bukan hanya sekedar quotes semata. Namun, realitas yang banyak dirasakan oleh anak pertama dalam keluarga. Setiap anak dalam keluarga memiliki peran dan karakteristik masing-masing. Namun dalam kebanyakan keluarga, anak pertama dikenal sebagai anak yang bisa diandalkan dan bertanggung jawab untuk keluarga terutama adik-adiknya. Tanggung jawab itu pula yang dirasakan oleh Enong, anak perempuan pertama dalam novel dwilogi Padang Bulan yang berjuang keras menghidupkan mimpinya sekaligus bertanggung jawab atas hidup adik-adiknya.
Baca Juga: [“Mendidik Anak Mandiri dengan Stimulasi”]
Apa Saja Beban Anak Pertama?
Enong, sang anak pertama perempuan dalam novel dwilogi Padang Bulan dikisahkan suka pelajaran Bahasa Inggris saat di masih sekolah. Bahkan rasa cintanya dengan Bahasa Inggris ia pertahankan saat Enong tak lagi bersekolah. Pembaca diajak untuk merasakan bagaimana beratnya beban yang harus dipikul oleh anak pertama. Enong adalah harapan bagi keluarga, sekaligus representasi perjuangan hidup wanita Melayu dengan situasi ekonomi rendah.
Harus Sering Mengalah
Ayah Enong, Zamzani, meninggal dunia karena tertimbun galian tanah saat mencari timah. Enong yang saat itu berusia 14 tahun, terpaksa berhenti sekolah untuk bekerja menggantikan posisi ayah dan membantu ibunya. Enong harus mengalah dan melepaskan kegembiraannya untuk sekolah dan mempelajari Bahasa Inggris, pelajaran kesukaannya. Setelah berbagai penolakan kerja karena usianya yang masih sangat muda. Enong pun akhirnya bekerja sebagai penambang timah di Belitung.
Berjuang Demi Keluarga dan Dirinya
Perjuangan hidup Enong sebagai anak pertama selain menyambung hidup keluarga dan adik-adiknya adalah berjuang demi dirinya. Enong suka pelajaran Bahasa Inggris, ia tetap menghidupi dirinya melalui pelajaran yang disukainya tersebut. Saat pulang menambang, Enong akan membuka buku Kamus Satu Miliar Kata yang diberi oleh almarhum ayahnya. Buku itu adalah satu-satunya pelepas lelah juga teman bagi Enong
Senantiasa Memikirkan Kepentingan Adik-Adiknya
Tak ada pilihan pekerjaan lain yang harus dikerjakan oleh Enong untuk menyambung hidup. Segala lamaran kerjaan yang akan membuatnya menjadi karyawan ditolak lantaran usianya yang di bawah umur. Ia harus segera mendapat pekerjaan untuk adik-adiknya bisa hidup. Akhirnya Enong meneruskan pekerjaan ayahnya sebagai penambang. Dan menjadi penambang perempuan pertama di Belitung. Ini semua dilakukan agar kebutuhan hidup adik-adiknya terpenuhi.
Tentang Novel Dwilogi Padang Bulan Karya Andrea Hirata
Novel dwilogi merupakan novel dengan kisah berkesinambungan yang terdiri dari dua seri. Dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata terdiri dari dua seri, pertama berjudul Padang Bulan yang terbit tahun 2010 dan kedua berjudul Cinta dalam Gelas yang terbit pada tahun 2011. Kisah Enong dan Ikal dalam novel Padang Bulan dan Cinta Dalam Gelas, diceritakan dengan dua sudut pandang yang berbeda. Uniknya, perbedaan sudut pandang dan latar belakang kehidupan dua tokoh tersebut bisa disatukan dalam kisah yang menyentuh.
Kisah perjuangan hidup dan mempertahankan mimpi-mimpi yang harus sejenak diletakkan membuat novel dwilogi Padang Bulan bisa dinikmati oleh siapapun. Kita semua hampir pernah merasakan betapa beratnya hidup karena dihadapkan dengan realitas. Serta berkali-kali berusaha bangkit dari keterpurukan. Oleh karena itu, walaupun seri pertama novel dwilogi Padang Bulan tebit di tahun 2010 lalu, kisah dan fenomenanya masih relate hingga kini. Menikmati perjalanan tiap tokoh dalam novel dwilogi Padang Bulan seolah menjadi pengingat agar pembacanya tak merasa sendiri.
Sang penulis, Andrea Hirata selalu punya formula yang unik dalam memberikan pesan bermakna melalui tokoh dan kehidupan yang sederhana. Belum lagi, keragaman budaya dan selentingan humor membuat kisah perjuangan hidup yang sepertinya berat ini jadi terasa ringan. Karena inilah, baik novel Padang Bulan maupun Cinta Dalam Gelas bisa dinikmati oleh siapapun. Terutama bagi Sahabat Bentang yang mengemban peran sebagai anak pertama, sosok Enong bisa jadi tokoh yang inspiratif menemani perjalanan hidupmu yang berat itu, hehe.
Apalagi soal syndrom eldest daughter alias sindrom yang menggambarkan posisi anak perempuan pertama yang harus mengemban begitu banyak tanggung jawab. Padahal sang anak belum siap, baik siap secara emosional maupun sosial masih banyak kita temui fenomenanya di sekitar kita. Novel karya Andrea Hirata baik seri pertama, Padang Bulan maupun seri kedua, Cinta Dalam Gelas bisa kamu dapatkan di Shoppe Bentang Official Shop, ya!
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!