Begini Cara Melewati Masa Putus Cinta dengan Aman dan Nyaman!

Pasca putus cinta baik prosesnya itu diputusin atau mutusin si dia, merupakan masa yang cukup menguras tenaga pikiran dan hati. Bagi Sahabat Bentang yang kini sedang mengalaminya, tentu bukan hal mudah untuk menerimanya. Namun, bukan berarti kita tidak bisa bangkit dan membiarkan diri terus-terusan dalam kondisi terpuruk. Hubunganmu dengan si dia boleh berakhir, tapi hubunganmu dengan dirimu sendiri, yuk kita bangkitkan!

 

Putus cinta adalah fase kembali mengenal dan memahami diri. Selama menjalin hubungan dengan si dia, kadang kita terlalu fokus memberikan segala perhatian kita kepada si dia.  Dengan mengesampingkan kebutuhan atau kurang perhatian dengan diri sendiri. Putus cinta juga bisa Sahabat Bentang pahami sebagai fase kembalinya diri memahami segala keinginan dan kebutuhan yang selama ini kurang kita fokuskan.

Cara Melewati Masa Putus Cinta

Apa yang dilakukan seseorang saat patah hati? Menangis? Menyalahkan diri? Mengurung diri? Setiap orang memiliki cara dalam menghadapi masa putus cinta. Namun, kita perlu menyadari bahwa masa putus cinta adalah fase yang cukup krusial bagi kondisi psikis. Agar bisa pulih dengan tetap memperhatikan kondisi mental, Sahabat Bentang perlu melewati prosesnya dengan aman dan nyaman.

 

Baca Juga: [”Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental dari Trauma Masa Lalu”]

 

Berikut beberapa cara melewati masa putus cinta agar prosesnya aman dan nyaman!. Ingat, ya, Sahabat Bentang! Kita perlahan saja melewati masa ini, engga usah terburu-buru, ya!:

  1. Izinkan diri untuk merasakan kesedihan 

Menjalin hubungan pasti menyimpan banyak kenangan yang pernah dilakukan bersama. Bahkan, tak terbatas mau menjalin hubungan cuman sehari atau bahkan lebih dari sepuluh tahun, kehadiran someone special pasti memberikan dampak yang besar dalam diri. Itulah yang juga terjadi pada Ailsa dalam novel Asa Ailsa, ia putus dengan Dirga setelah tiga tahun menjalin hubungan.

 

Banyak hal yang ditakutkan dan disesali oleh Ailsa sehingga ia selalu merasa marah dan sedih pasca putus dengan Dirga. Belum lagi, situasi penatnya urusan akademik yang dialami Ailsa yang kini duduk di kelas tiga SMA membuatnya rapuh. Dengan merasakan segala perasaan tidak nyaman dalam diri, Sahabat Bentang berarti sudah peduli dan baik dengan diri. 

  1. Tulis apapun yang sedang dibutuhkan

Perasaan kalut pasca putus ini sering membuat siapapun yang melalui tak menyadari kebutuhannya. Misalnya, sering engga Sahabat Bentang menemui seorang teman yang baru putus engga nafsu makan padahal mereka belum makan sama sekali selama seharian? Agar tak terus-terusan menyakiti diri sendiri, Sahabat Bentang bisa tulis atau list segala kebutuhan yang sedang dibutuhkan, baik kebutuhan materi atau psikis.

 

  1. Temukan support system

Menurut Healthline, support system adalah mereka yang mampu memberi ruang nyaman dan aman untuk membantu Sahabat Bentang melewati masa sulit. Support system ini bisa siapa saja, jika belum yakin dengan siapa sosok support system yang tepat, Sahabat Bentang bisa menemuinya dengan bertemu, bergabung, atau menghadiri acara atau komunitas yang mampu memberi ruang bagimu untuk merasa aman dan bertemu dengan orang dengan situasi yang sama

 

Sahabat Bentang yang sedang melewati masa putus cinta bisa bertemu support system dengan aktivitas membaca buku. Membaca buku dengan topik mental health, bisa Sahabat Bentang baca untuk kembali bangkit melewati fase putus cinta. Kalau Sahabat Bentang engga mau baca buku topik sejenis yang terlalu teori, baca novel adalah solusinya! 

 

Novel Asa Ailsa yang berkisah tentang Ailsa yang sedang bingung akan nasib dirinya yang sedang terpuruk akibat putus cinta ini cocok untuk menjadi teman bersama melewati masa-masa sulit putus cinta. Novel Asa Ailsa sudah bisa jadi teman perjalananmu, ya! Informasi detail perihal novel karya Khansa Airlangga ini bisa cek di Shoppe Bentang Official Shop

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright - PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta